IMPLEMENTASI TRILOGI PENDIDIKAN KI HAJAR DEWANTARA PADA SMK TAMANSISWA.

(1)

IMPLEMENTASI TRILOGI PENDIDIKAN KI HAJAR

DEWANTARA PADA SMK TAMANSISWA

DI KOTA TEBING TINGGI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

TRI ANANDA PUTRI

NIM. 3113321036

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

TRI ANANDA PUTRI, NIM: 3113321036, IMPLEMENTASI TRILOGI PENDIDIKAN KI HAJAR DEWANTARA PADA SMK TAMANSISWA DI KOTA TEBING TINGGI.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Trilogi Pendidikan Ki Hajar Dewantara pada SMK Tamansiswa di Kota Tebing Tinggi, untuk mengetahui implementasi tujuan, prinsip dan fungsi Trilogi Pendidikan Ki Hajar Dewantara pada SMK Taman Siswa di Kota Tebing Tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di SMK Tamansiswa Jalan Deblot Sundoro No.9 Kota Tebing Tinggi. Teknik pengumpulan data yang digunkan adalah wawancara, observasi, dan studi dokumen. Teknik analisa data yang digunakan yaitu heuristik data, verifikasi data, menginterpretasikan data, manganalisa data, dan membuat kesimpulan (historiografi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, implemntasi Trilogi Pendidikan Ki Hajar Dewantara dari perilaku pamong sebagai Ing Ngarso Sung Tuladha terlihat dari keteladanan pamong SMK TI Tamansiswa yang memiliki sikap bertanggung jawab seperti, hadir kesekolah dengan tepat waktu, pamong mengucapkan salam dan berdoa ketika masuk ke dalam kelas serta berpakaian rapi. Perilaku pamong sebagai Ing Madya Mangun Karsa terlihat dari guru memberikan motivasi belajar kepada siswa, memberikan apresiasi dan bersikap sabar serta kekeluargaan. Pamong berperilaku sebagai Tut Wuri Handayani terlihat dari pamong yang mendorong dan mengembangkan kemampuan siswanya untuk berprestasi. Pamong mengimplementasikan tujuan Trilogi Pendidikan dengan cara menciptakan suasana tertib dan damai di lingkungan sekolah dan membentuk siswa yang merdeka mampu berdiri sendiri. Pamong mengimplementasikan prinsip Trilogi Pendidikan dengan cara menerapkan prinsip kebebasan kepada siswa. Siswa bebas untuk berkreativitas sesuai dengan kemampuannya. Pamong mengimplemantasikan fungsi Trilogi Pendidikan dengan cara mengembangkan potensi kodrati anak. Pamong mengarahkan kemampuan siswa sesuai dengan bakat siswanya. Maka dapat disimpulkan bahwa implementasi Trilogi Pendidikan Ki Hajar Dewantara serta tujuan, prinsip dan fungsinya berjalan baik dan memberikan pengaruh terhadap prestasi siswa SMK Teknologi dan Industri Tamansiswa Kota Tebing Tinggi


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan berkah dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Implementasi Trilogi Pendidikan Ki Hajar Dewantara Pada SMK Tamansiswa di Kota Tebing Tinggi” dengan baik dan sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang-orang hebat yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Teristimewa kepada kedua orang tua yang sangat penulis sayangi dan banggakan, Ayahanda Drs. Asrizal Manday, M.M dan Almh Ibunda Maziarni Tanjung. Terima kasih untuk segala limpahan kasih sayang, cinta, semangat, dukungan serta motivasi yang sangat membantu penulis selama ini. Terima kasih telah menjadi motivator dan tempat bersandar yang paling indah bagi penulis. Walau Ibu penulis telah berada di sisi-Nya, tetapi cinta kasih ibu tetap di hati penulis, semoga arwah ibu tenang dan diterima di sisi Allah SWT.

Penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya, antara lain kepada:


(7)

iii

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta stafnya.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan beserta stafnya.

3. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Medan dan Bapak Syahrul Nizar Saragih, S.Hum, MA selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Medan yang telah memberikan masukan dalam penulisan skripsi penulis.

4. Bapak Dr. Hidayat, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis, baik itu waktu, motivasi, serta saran sejak awal sampai akhir penulisan sesuai dengan apa yang diharapkan penulis.

5. Bapak Pristi Suhendro, S.Hum, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis dari awal sampai akhir semester dan juga telah memberikan masukan terhadap penulisan skripsi. 6. Terima kasih kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Sejarah

yang telah membimbing penulis selama proses perkuliahan.

7. Terima kasih kepada Bapak Drs. Suhartana, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Teknologi dan Industri Tamansiswa Tebing Tinggi yang bersedia memberikan data dan menjadi informan dalam penelitian ini untuk terselesaikannya skripsi penulis.


(8)

iv

8. Terima kasih kepada Bapak dan Ibu Pamong di SMK Teknologi dan Industri Tamansiswa Tebing Tinggi yang bersedia memberikan data dan menjadi informan dalam penelitian ini untuk terselesaikannya skripsi penulis.

9. Teristimewa kepada keluarga penulis yang telah banyak membantu, mendukung, memotivasi dan selalu ada di sisi penulis dan menjadi orang-orang yang sangat hebat. Terimakasih kepada Abangda Harfan Habib Tanjung, S.E, Kakak Astri Purweni Tanjung, S.Pd dan Kakak Yosi Pratiwi Tanjung, M.Si yang telah memberikan doa, dorongan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan sampai saat ini, dan tidak ketinggalan untuk keponaan penulis Farhan Azhar Tanjung yang ganteng dan lucu, karena canda dan tawanya membuat penulis semakin bersemangat ketika menyelesaikan skripsi ini.

10.Teristimewa kepada paman dan ibu penulis baik dari keluarga yang berada di Kabanjahe, Jakarta, Tiga Binanga, dan Medan, yang telah mendoakan dan selalu memotivasi penulis dalam menyelesaikan pendidikan ini.

11.Kepada Rekan-rekan Program Studi Pendidikan Sejarah Angkatan 2011, Septi Valentina, S.Pd, Aziza Fajar Ningrum, S.Pd, Samsul Bahri, S.Pd, Pinta Uli Sinaga, Putri Puspasari S.Pd, Umi Kalsum, S.Pd, Ilman Santoso, Syahputri, S.Pd, Juliani, S.Pd, Wulan Agustini, S.Pd, Yasipin Fahri, S.Pd, Ida Fitriyani, S.Pd, Yeka Anggi Pratiwi, S.Pd, Tuti Neni Suryani Nababan, Herwinsyah, S.Pd, Iin Agnes Susanti, S.Pd. Terima kasih telah memberikan bantuan, dan semangat serta dukungan untuk penulis


(9)

v

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

12.Kepada rekan-rekan seperjuangan angkatan 2011 Reguler dan Ekstensi. 13.Terimakasih kepada adik penulis tersayang Eka Lestari, Mela Khairani

yang telah banyak membantu dan memotivasi penulis.

14.Terimakasih kepada kakak Sumiyati,M.Si, kak Syahfitri,SS, kak Elva Yeni,M.Si dan abang Dedi Andriansyah,M.Si, Ayu Febriyani, M.Si yang telah memotivasi dan memberikan masukan kepada penulis.

15.Terimakasih kepada sahabat penulis Dian Ramadhan Nst, ST , Nurul Huda, S.Pd yang telah memberikan bantuan, semangat dan dukungan untuk penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Semoga kebaikan yang mereka berikan mendapat imbalan dari Allah SWT. Kepada teman-teman dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu penulis ucapkan terima kasih. Penulis mohon maaf atas kekurangan dan keterbatasan pada skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pembaca, serta dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya Pendidikan Sejarah.

Medan, Maret 2016 Penulis

Tri Ananda Putri NIM. 3113321036


(10)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 4

1.3. Rumusan Masalah ... 4

1.4. Tujuan Penelitian ... 5

1.5. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 6

2.1. Kerangka Konseptual ... 6

2.1.1. Implementasi Trilogi Pendidikan ... 6

2.1.2. SMK Taman Siswa Kota Tebing Tinggi ……. .... 9

2.2. Kerangka Berfikir ... 13

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 14

3.1. Metode Penelitian ... 14

3.2. Lokasi Penelitian ... 14

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 14

3.3.1. Wawancara ... 15

3.3.2. Observasi ... 16

3.3.3. Studi Dokumen ... 16


(11)

vii

BAB IV. PEMBAHASAN ... 18

4.1. Deskripsi Wilayah Kota Tebing Tinggi ... 18

4.1.1. Sejarah Kota Tebing Tinggi ... 18

4.1.2. Keadaan Geografis Kota Tebing Tinggi ... 20

4.1.3. Kependudukan ... 22

4.2. Sejarah SMK Taman Siswa Kota Tebing Tinggi ... 23

4.2.1. Struktur Organisasi SMK Teknologi Dan Industri Tamansiswa Tebing Tinggi ... 24

4.3. Implementasi Trilogi Pendidikan Ki Hajar Dewantara Pada SMK Tamansiswa di Kota Tebing Tinggi ... 28

4.3.1. Implementasi Ing Ngarso Sung Tuladha ... 28

4.3.2. Implementasi Ing Madya Mangun Karsa ... 36

4.3.2.1. Memberikan Motivasi belajar ... 37

4.3.2.2. Memberikan Apresiasi Kepada Siswa... 42

4.3.2.3. Pamong Bersikap Sabar dan Kekeluargaan ... 44

4.3.3. Implementasi Tut Wuri Handayani ... 47

4.4. Implementasi tujuan Trilogi Pendidikan Ki Hajar Dewantara Pada SMK Tamansiswa Di Kota Tebing Tinggi ... 52

4.4.1. Guru Menciptakan Suasana Tertib dan damai ... 52

4.4.2. Membentuk Siswa yang Merdeka (Mampu Berdiri Sendiri) ... 57

4.5. Implementasi Prinsip Trilogi Pendidikan Ki Hajar Dewantara Pada SMK Tamansiswadi Kota Tebing Tinggi ... 63

4.5.1. Guru Menerapkan Prinsip Kebebasan ... 63

4.6. Implementasi Fungsi Trilogi Pendidikan Ki Hajar Dewantara Pada SMK Tamansiswa di Kota Tebing Tinggi ... 68


(12)

viii

BAB V. KESIMPULAN ... 98

5.1. Kesimpulan ... 98

5.2. Saran ... 100

DAFTAR PUSTAKA ... 102

LAMPIRAN ... 104

Lampiran 1 (Peta Kota Tebing Tinggi) ... 104

Lampiran 2 (Lokasi Perguruan Tamansiswa Kota Tebing Tinggi ... 105

Lampiran 3 (Denah Perguruan Tamansiswa Kota Tebing Tinggi) ... 106

Lampiran 4 (Daftar Informan) ... 107

Lampiran 5 (Lembar Observasi Aktivitas Pamong) ... 109

Lampiran 6 (Pedoman Wawancara) ... 119

Lampiran 7 (Hasil Wawancara) ... 120


(13)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Daftar Informan ... 15

Tabel 2. Luas Wilayah dan Persentase Terhadap Luas Kota Tebing Tinggi Menurut Kecamatan Tahun 2014 ... 22

Tabel 3. Jadwal Ekstrakurikuler ... 40

Tabel 4. Prestasi Non Akademik SMK Taman Siswa Kota Tebing ... 41

Tabel 5. Implementasi Trilogi Pendidikan di SMK

Teknologi dan Industri Tamansiswa Kota tebing Tinggi ... 73 Tabel 6. Implementasi Tujuan, Prinsip dan Fungsi Trilogi Pendidikan

di SMK Teknologi dan Industri Tamansiswa ... 81 Tabel 7.Implementasi Trilogi Pendidikan di SMK Teknologi dan Industri

Tamansiswa Kota Tebing Tinggi ... 93 Tabel 8. Implementasi Tujuan, Prinsip dan Fungsi Trilogi Pendidikan ... 95


(14)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1.Skema Kerangka Berfikir ... 13

2.Struktur Organisasi ... 26

3.Nyi Bernalam Mencontohkan Materi Pembelajaran Kepada Siswa ... 35

4.Siswa Mengerjakan Soal Di Depan Kelas ... 43


(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia sehingga dapat menciptakan manusia yang cerdas dan berbudaya serta berkualitas. Ki Hajar Dewantara yang dikenal sebagai bapak pendidikan nasional telah melakukan terobosan baru dalam perjuangan berbangsa dan bernegara. Beliau telah menanamkan jiwa merdeka dan membangkitkan jiwa nasionalisme pada setiap warga bangsa Indonesia. Ki Hajar Dewantara beserta teman-temannya berupaya melakukan pengangkatan derajat bangsa yang terjajah sehingga pada waktu itu dapat berkedudukan sama derajatnya dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Akhirnya sebagai hasil keputusan bahwa bangsa terjajah itu perlu dididik agar mereka memiliki kecakapan, kecerdasan, dan kesadaran untuk bernegara serta jiwa dan semangat kemerdekaan. Ki Hajar Dewantara tokoh nasional yang sangat peduli dengan pendidikan karena jasa-jasanya dibidang pendidikan maka tanggal lahir Ki Hajar Dewantara ditetapkan sebagai hari Pendidikan Nasional. Ki Hajar Dewantara mendirikan Perguruan Tamansiswa pada tanggal 3 Juli 1922 yang pada saat itu Tamansiswa bernama National Onderwys Institut Tamansiswa.

Armayani (2014:2) menjelaskan bahwa, Tamansiswa bukan hanya berkembang pesat di daerah Pulau Jawa, melainkan ke wilayah Sumatera Timur. Awal berdirinya Tamansiswa di Sumatera Timur pada tanggal (15 Agustus 1925) di Galang, kemudian disusul dengan pendirian Tamansiswa di Tebing Tinggi (1


(16)

2

Juli 1928), di Kisaran pada tanggal (1 Juli 1930), Pematang Siantar (3 Juli 1932), Lubuk Pakam (7 Mei 1935) dan Padangsidempuan (3 Juli 1938).

Tamansiswa ini bersama dengan segenap pergerakan kemerdekaan rakyat lainnya berjuang untuk mencapai kemerdekaan bangsa, Tamansiswa dijadikan sebagai tempat untuk menyiapkan tenaga perjuangan kemerdekaan melawan penjajah khususnya di kota Tebing Tinggi. Perguruan Tamansiswa di kota Tebing Tinggi yang berdiri pada tanggal 3 Juli 1928 telah mengelola 6 bagian sekolah yang terdiri dari: taman indria (taman kanak-kanak), taman muda (sekolah dasar), taman dewasa (sekolah lanjutan tingkat pertama), taman madya (sekolah menengah umum), taman karya madya ekonomi, (SMK bisnis manajemen), taman karya madya tehnik (SMK teknologi dan industri) (Ardi, 2004:23).

Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara dilaksanakan menurut “Sistem Among”, yaitu suatu sistem yang berjiwa kekeluargaan dan bersendikan dua dasar yaitu, kodrat alam dan kemerdekaan. Pamong sebagai pemimpin proses pendidikan melaksanakan Trilogi Pendidikan yaitu Ing Ngarso Sung Tuladha (di muka memberi teladan), Ing Madya Mangun Karsa (di tengah-tengah membangun semangat), Tut Wuri Handayani (dari belakang memberikan pengaruh/dorongan).

Mencapai hidup tertib dan damai serta membentuk manusia yang merdeka merupakan tujuan dari Trilogi Pendidikan. Menurut paham Tamansiswa masyarakat tertib damai hanya terwujud dalam satu kehidupan bersama berdasarkan cinta kasih sayang antar sesama dalam satu keluarga, yang sama hak dan kewajibannya. Maka dari itu untuk tercapainya tujuan Trilogi Pendidikan ini


(17)

3

guru atau pamong harus berusaha untuk dapat mengimplementasikannya kepada peserta didik.

Implementasi Trilogi Pendidikan merupakan proses penerapan ide, konsep atau kebijakan yang dibangun oleh Ki Hajar Dewantara untuk mencapai tujuan pendidikan di Tamansiswa. Begitu juga di SMK Tamansiswa Kota Tebing Tinggi proses implementasi Trilogi Pendidikan dilihat dari proses belajar-mengajar di dalam kelas. Bagi seorang guru/pamong, untuk mengimplentasikan tujuan, prinsip, dan fungsi Trilogi Pendidikan di SMK Tamansiswa Kota Tebing Tinggi, bukan suatu hal yang mudah, harus membutuhkan usaha atau strategi untuk mencapainya. Pencapaian itu dapat terlihat dari materi, kurikulum dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang diterapkan di sekolah tersebut.

Berdasarkan permasalahan dari uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Implementasi Trilogi Pendidikan Ki Hajar Dewantara Pada SMK Tamansiswa Di Kota Tebing Tinggi”.


(18)

4

1.2 . Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan penelitian yaitu:

1. Sejarah berdirinya Tamansiswa Di Kota Tebing Tinggi

2. Implementasi tujuan Trilogi Pendidikan Ki Hajar Dewantara di SMK Tamansiswa Kota Tebing Tinggi

3. Implementasi prinsip Trilogi Pendidikan Ki Hajar Dewantara di SMK Tamansiswa Kota Tebing Tinggi

4. Implementasi fungsi Trilogi Pendidikan Ki Hajar Dewantara di SMK Tamansiswa Kota Tebing Tinggi

5. Kendala-kendala yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan Trilogi pendidikan Ki Hajar Dewantara di SMK Tamansiswa Kota Tebing Tinggi 1.3. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana guru mengimplementasikan Trilogi Pendidikan Ki Hajar Dewantara pada SMK Tamansiswa di Kota Tebing Tinggi?

2. Bagaimana guru mengimplementasikan tujuan Trilogi Pendidikan Ki Hajar Dewantara pada SMK Tamansiswa di Kota Tebing Tinggi?

3. Bagaimana guru mengimplementasikan prinsip Trilogi Pendidikan Ki Hajar Dewantara pada SMK Tamansiswa di Kota Tebing Tinggi?


(19)

5

4. Bagaimana guru mengimplementasikan fungsi Trilogi Pendidikan Ki Hajar Dewantara pada SMK Tamansiswa di Kota Tebing Tinggi?

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui implementasi Trilogi Pendidikan Ki Hajar Dewantara

pada SMK Tamansiswa di Kota Tebing Tinggi

2. Untuk mengetahui implementasi tujuan Trilogi Pendidikan Ki Hajar Dewantara pada SMK Tamansiswa di Kota Tebing Tinggi

3. Untuk mengetahui implementasi prinsip Trilogi Pendidikan Ki Hajar Dewantara pada SMK Tamansiswa di Kota Tebing Tinggi

4. Untuk mengetahui implementasi fungsi Trilogi Pendidikan Ki Hajar Dewantara pada SMK Tamansiswa di Kota Tebing Tinggi.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan perbandingan dan menambah wawasan bagi peneliti dalam rangka mengkaji permasalahan dalam bidang pendidikan

2. Untuk menambah informasi bagi pendidik terkhusus di Tamansiswa Kota Tebing Tinggi.

3. Sebagai informasi bagi peneliti lain untuk mengkaji masalah ini dan dapat menggunakan hasil penelitian ini pada waktu dan tempat yang berbeda.


(20)

98 BAB V

KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Implementasi trilogi pendidikan merupakan proses penerapan ide, konsep atau kebijakan yang dibangun oleh Ki Hajar Dewantara untuk mencapai tujuan pendidikan di Perguruan Tamansiswa, yang digunakan sebagai pijakan dalam trilogi pendidikan di Perguruan Tamansiswa yakni Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Ing Ngarso Sung Tuladha bahwa seorang guru/pamong hakikatnya harus bisa berprilaku di depan seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik kepada peserta didiknya, maka ia merupakan tokoh panutan. Adapun keteladanan pamong SMK Teknologi dan Industri Tamansiswa Kota Tebing Tinggi yaitu: sikap tanggung jawab pamong tercermin ketika pamong hadir kesekolah dengan tepat waktu, masuk ke kelas sesuai dengan jam yang telah ditentukan. Pamong bertanggung jawab melaksanakan tugasnya seperti membuat prangkat pembelajaran (semester/tahunan), melaksanakan kegiatan belajar mengajar, serta mengadakan pengembangan setiap bidang pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Ing Madya Mangun Karsa mengandung arti bahwa seorang pamong jika berada di tengah-tengah pengikutnya, harus mampu memberikan motivasi. Implementasi Ing Madya Mangun Karsa


(21)

99

terhadap pamong SMK TI Tamansiswa di Kota Tebing diimplementasikan dengan memberikan apresiasi kepada siswa, pamong bersikap sabar dan kekeluargaan, dan memberikan motivasi belajar. Tut Wuri artinya mengikuti dari belakang dan Handayani berarti memberikan dorongan moral atau dorongan semangat. Sehingga artinya Tut Wuri Handayani ialah seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang.

2. Implementasi tujuan trilogi pendidikan Ki Hajar Dewantara di SMK TI Tamansiswa Kota Tebing Tinggi yang pertama diimplementasikan dengan pamong menciptakan suasana tertib dan damai di lingkungan belajar. Menurut paham Tamansiswa tertib dan damai hanya terwujud dalam satu kehidupan bersama berdasarkan cinta dan kasih sayang antar sesama dalam satu keluarga, yang sama hak dan kewajiban, sama derajat dan martabatnya merasakan kemanusiaan, sama merata merasakan rejeki kemurahan Tuhan. Yang kedua membentuk siswa yang merdeka (mampu berdiri sendiri). Membentuk siswa merdeka lahir batin melalui pendidikan, para tamatan SMK Tamansiswa harus mampu hidup disiplin, mampu berpikir dan berbuat positif, dan mampu menggunakan hak asasinya seimbang dengan kewajiban asasinya.

3. Implementasi prinsip trilogi pendidikan Ki Hajar Dewantara di SMK TI Tamansiswa Kota Tebing Tinggi, diimplementasikan melalui prinsip kebebasan. Pamong memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk membuat keputusan sesuai dengan hasrat dan kehendaknya, sepanjang hal itu masih sesuai dengan norma-norma yang wajar dan tidak merugikan dari


(22)

100

ketentuan yang seharusnya, seperti melanggar peraturan atau hukum masyarakat yang berlaku dan bisa merugikan pihak lain atau diri sendiri maupun warga masyarakat lingkungannya maka pamong harus bersikap Handayani.

4. Implementasi fungsi trilogi Ki Hajar Dewantara di SMK TI Tamansiswa Kota Tebing Tinggi diimplementasikan melalui pengembangan potensi kodrati anak. Pamong harus mengamati agar anak-anak tumbuh menurut kodratnya. Setiap anak pasti mempunyai potensi yang tertanam pada masing-masing individu yang digali untuk dapat dikembangkan.

5.2. Saran

Sesuai dengan uraian kesimpulan, maka dikemukakan beberapa saran antara lain:

1. Kepada seluruh guru di sekolah khususnya di Kota Tebing Tinggi diharapkan mampu menerapkan konsep Trilogi pendidikan Ki Hajar Dewantara yang menggunakan metode among. Metode yang penuh dengan kekeluargaan dan kasih sayang sehingga jauh dari sifat otoriter.

2. Bagi pamong di Perguruan Tamansiswa khususnya di SMK Teknologi dan Industri Tamansiswa Kota Tebing Tinggi tetaplah selalu menanamkan tujuan, prinsip dan fungsi Trilogi Pendidikan Ki Hajar Dewantara kepada siswa agar dapat membentuk siswa yang teladan, disiplin, dan nantinya dapat mampu bersaing didunia kerja.


(23)

101

3. Bagi pihak sekolah diharapkan membuat suatu program untuk meningkatkan prestasi akademik siswa, serta dapat memberikan hadiah kepada pamong atau siswa yang berprestasi.


(24)

102

DAFTAR PUSTAKA

Ardi, Muhammad. 2004. Profile perguruan Tamansiswa Cabang Tebing Tinggi 1928-2004. Tebing Tinggi: Perguruan Tamansiswa Cabang Tebing Tinggi. Armayani, Yesi. 2014. Peranan Perguruan Taman Siswa terhadap Pendidikan di Kota Kisaran KabupatenAsahan (1930-2013). (dalam Skripsi Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial UNIMED).

Jassin, H.B. 1995. Demokrasi Dan Kepemimpinan (Kebangkitan Gerakan Tamansiswa). Jakarta: Balai Pustaka.

Kriswianti Nugrahaningsih, Theresia. 2011. Implementasi Ajaran Ki Hajar Dewantara Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Membangun Karakter Siswa. (dalam Seminar Nasional Matematika Dengan Tema” Matematika Dan Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran” Pada Tanggal 3 Desember 2011 Di Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY), ISBN : 978-979-16353-6-3.

Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta:Bentang Pustaka. Nasution, Farizal. 2012. Tebingtinggi Tempo Doeloe. Tebing Tinggi: Mitra

Sadulloh, Uyoh. 2008. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta. Sevilla, G. Consuelo. 2006. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI-Press.

Suparti, Wenti. 2013. Implementasi Trilogi Ki Hajar Dewantara Dalam Kepemimpinan Kepala Sekolah Di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan Yogyakarta. (dalam Skripsi Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga).

Suratman. 1992. Pendidikan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Peringatan 70 Tahun Tamansiswa). Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa.

1982. 60 Tahun Taman Siswa (1922-1982). Yogyakarta: Percetakan Tama\n Siswa.

Surjomihardjo, Adurachman. 1986. Ki Hajar Dewantara Dan Tamansiswa Dalam Sejarah Indonesia Modren. Yogyakarta: Sinar Harapan.

Swasono, Edi. 1981. Membudayakan Pancasila Melalui Pendidikan (TAMANSISWA). Jakarta: Panitia Pelaksana Temukarya Nasional Tamansiswa.


(25)

103

Syah, Muhibbin. 2012. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Tauchid, Moch. 1976. Pendidikan dan Pembangunan. Yogyakarta: Majelis Luhur Tamansiswa.

Sumber Internet :

Http//digilib,ump.ac.id/files/disk1/14/jhptump-a-bayutantra-660-2-babii.pdf, diakses 4 desember 2015.

http://digilib.uin-suka.ac.id/9244/2/BAB%20II%2C%20III.pdf, diakses 4 desember 2015.

(http://tebingtinggikota.bps.go.id/backend/pdf_publikasi/TTDA2015.pdf, diakses pada tanggal 8 januari 2016 ).


(1)

98 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Implementasi trilogi pendidikan merupakan proses penerapan ide, konsep atau kebijakan yang dibangun oleh Ki Hajar Dewantara untuk mencapai tujuan pendidikan di Perguruan Tamansiswa, yang digunakan sebagai pijakan dalam trilogi pendidikan di Perguruan Tamansiswa yakni Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Ing Ngarso Sung Tuladha bahwa seorang guru/pamong hakikatnya harus bisa berprilaku di depan seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik kepada peserta didiknya, maka ia merupakan tokoh panutan. Adapun keteladanan pamong SMK Teknologi dan Industri Tamansiswa Kota Tebing Tinggi yaitu: sikap tanggung jawab pamong tercermin ketika pamong hadir kesekolah dengan tepat waktu, masuk ke kelas sesuai dengan jam yang telah ditentukan. Pamong bertanggung jawab melaksanakan tugasnya seperti membuat prangkat pembelajaran (semester/tahunan), melaksanakan kegiatan belajar mengajar, serta mengadakan pengembangan setiap bidang pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Ing Madya Mangun Karsa mengandung arti bahwa seorang pamong jika berada di tengah-tengah pengikutnya, harus mampu memberikan motivasi. Implementasi Ing Madya Mangun Karsa


(2)

terhadap pamong SMK TI Tamansiswa di Kota Tebing diimplementasikan dengan memberikan apresiasi kepada siswa, pamong bersikap sabar dan kekeluargaan, dan memberikan motivasi belajar. Tut Wuri artinya mengikuti dari belakang dan Handayani berarti memberikan dorongan moral atau dorongan semangat. Sehingga artinya Tut Wuri Handayani ialah seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang.

2. Implementasi tujuan trilogi pendidikan Ki Hajar Dewantara di SMK TI Tamansiswa Kota Tebing Tinggi yang pertama diimplementasikan dengan pamong menciptakan suasana tertib dan damai di lingkungan belajar. Menurut paham Tamansiswa tertib dan damai hanya terwujud dalam satu kehidupan bersama berdasarkan cinta dan kasih sayang antar sesama dalam satu keluarga, yang sama hak dan kewajiban, sama derajat dan martabatnya merasakan kemanusiaan, sama merata merasakan rejeki kemurahan Tuhan. Yang kedua membentuk siswa yang merdeka (mampu berdiri sendiri). Membentuk siswa merdeka lahir batin melalui pendidikan, para tamatan SMK Tamansiswa harus mampu hidup disiplin, mampu berpikir dan berbuat positif, dan mampu menggunakan hak asasinya seimbang dengan kewajiban asasinya.

3. Implementasi prinsip trilogi pendidikan Ki Hajar Dewantara di SMK TI Tamansiswa Kota Tebing Tinggi, diimplementasikan melalui prinsip kebebasan. Pamong memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk membuat keputusan sesuai dengan hasrat dan kehendaknya, sepanjang hal itu masih sesuai dengan norma-norma yang wajar dan tidak merugikan dari


(3)

ketentuan yang seharusnya, seperti melanggar peraturan atau hukum masyarakat yang berlaku dan bisa merugikan pihak lain atau diri sendiri maupun warga masyarakat lingkungannya maka pamong harus bersikap Handayani.

4. Implementasi fungsi trilogi Ki Hajar Dewantara di SMK TI Tamansiswa Kota Tebing Tinggi diimplementasikan melalui pengembangan potensi kodrati anak. Pamong harus mengamati agar anak-anak tumbuh menurut kodratnya. Setiap anak pasti mempunyai potensi yang tertanam pada masing-masing individu yang digali untuk dapat dikembangkan.

5.2. Saran

Sesuai dengan uraian kesimpulan, maka dikemukakan beberapa saran antara lain:

1. Kepada seluruh guru di sekolah khususnya di Kota Tebing Tinggi diharapkan mampu menerapkan konsep Trilogi pendidikan Ki Hajar Dewantara yang menggunakan metode among. Metode yang penuh dengan kekeluargaan dan kasih sayang sehingga jauh dari sifat otoriter.

2. Bagi pamong di Perguruan Tamansiswa khususnya di SMK Teknologi dan Industri Tamansiswa Kota Tebing Tinggi tetaplah selalu menanamkan tujuan, prinsip dan fungsi Trilogi Pendidikan Ki Hajar Dewantara kepada siswa agar dapat membentuk siswa yang teladan, disiplin, dan nantinya dapat mampu bersaing didunia kerja.


(4)

3. Bagi pihak sekolah diharapkan membuat suatu program untuk meningkatkan prestasi akademik siswa, serta dapat memberikan hadiah kepada pamong atau siswa yang berprestasi.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ardi, Muhammad. 2004. Profile perguruan Tamansiswa Cabang Tebing Tinggi 1928-2004. Tebing Tinggi: Perguruan Tamansiswa Cabang Tebing Tinggi. Armayani, Yesi. 2014. Peranan Perguruan Taman Siswa terhadap Pendidikan di Kota Kisaran KabupatenAsahan (1930-2013). (dalam Skripsi Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial UNIMED).

Jassin, H.B. 1995. Demokrasi Dan Kepemimpinan (Kebangkitan Gerakan Tamansiswa). Jakarta: Balai Pustaka.

Kriswianti Nugrahaningsih, Theresia. 2011. Implementasi Ajaran Ki Hajar Dewantara Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Membangun Karakter Siswa. (dalam Seminar Nasional Matematika Dengan Tema” Matematika Dan Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran” Pada Tanggal 3 Desember 2011 Di Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY), ISBN : 978-979-16353-6-3.

Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta:Bentang Pustaka. Nasution, Farizal. 2012. Tebingtinggi Tempo Doeloe. Tebing Tinggi: Mitra

Sadulloh, Uyoh. 2008. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta. Sevilla, G. Consuelo. 2006. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI-Press.

Suparti, Wenti. 2013. Implementasi Trilogi Ki Hajar Dewantara Dalam Kepemimpinan Kepala Sekolah Di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan Yogyakarta. (dalam Skripsi Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga).

Suratman. 1992. Pendidikan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Peringatan 70 Tahun Tamansiswa). Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa.

1982. 60 Tahun Taman Siswa (1922-1982). Yogyakarta: Percetakan Tama\n Siswa.

Surjomihardjo, Adurachman. 1986. Ki Hajar Dewantara Dan Tamansiswa Dalam Sejarah Indonesia Modren. Yogyakarta: Sinar Harapan.

Swasono, Edi. 1981. Membudayakan Pancasila Melalui Pendidikan (TAMANSISWA). Jakarta: Panitia Pelaksana Temukarya Nasional Tamansiswa.


(6)

Syah, Muhibbin. 2012. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Tauchid, Moch. 1976. Pendidikan dan Pembangunan. Yogyakarta: Majelis Luhur Tamansiswa.

Sumber Internet :

Http//digilib,ump.ac.id/files/disk1/14/jhptump-a-bayutantra-660-2-babii.pdf, diakses 4 desember 2015.

http://digilib.uin-suka.ac.id/9244/2/BAB%20II%2C%20III.pdf, diakses 4 desember 2015.

(http://tebingtinggikota.bps.go.id/backend/pdf_publikasi/TTDA2015.pdf, diakses pada tanggal 8 januari 2016 ).