Buku Saku STIE Mulia Pratama 2015

  “The Spirit of Education” B B U U K K U U

S

S

A A K K U U

Jln. H. M. Joyomartono Kav. 5 Bekasi Timur – 17113

  Telp. (021) 8835 3599, 8835 4599, Fax. (021) 8835 9799 Website

  2015

  

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R

  Jatidiri STIE MP sebagai The Spirit of Education telah menjadi kebijakan resmi institusi sekolah dan diuraikan secara rinci dalam Naskah Akademik STIE MP sebagai

  

The Spirit of Education. Sebagai alat sosialisasi agar segenap sivitas akademika STIE

  MP dan masyarakat memiliki pemahaman yang sama dalam memaknai STIE MP sebagai

  

The Spirit of Education, maka bertepatan dengan peringatan Dies Natalis ke-17 STIE

MP diterbitkan Buku Saku STIE Mulia Pratama sebagai The Spirit of Education.

  Buku saku ini disusun dengan harapan dapat memberikan jawaban terhadap sejumlah pertanyaan sekitar STIE MP sebagai The Spirit of Education, yaitu (1) Mengapa STIE MP sebagai The Spirit of Education; (2) Apa maksud STIE MP sebagai The

  

Spirit of Education; (3) Bagaimana sosok STIE MP sebagai The Spirit of Education yang

  kita cita-citakan; (4) Bagaimana menjadi STIE MP sebagai The Spirit of Education; dan (5) Apa yang saya lakukan sebagai bagian dari STIE MP sebagai The Spirit of

  Education?

  Dengan terbitnya Buku Saku ini, diharapkan segenap sivitas akademika dapat berperan serta dalam mewujudkan cita-cita mengembangkan STIE MP sebagai The

  Spirit of Education.

  Agar memiliki pemahaman yang lengkap, selain membaca Buku Saku ini maka membaca dan memahami Naskah Akademik STIE MP sebagai The Spirit of Education secara lengkap sangat dianjurkan. Akhirnya kritik, saran, dan masukan masih terbuka untuk perbaikan Buku Saku ini.

  Bekasi, 28 September 2015 Ketua, Dr. H. M. Machmud, M.Sc., A.P.U. The Spirit of Education STIE MP | Mengapa STIE MP sebagai The Spirit of Education?

  STIE MP sebagai The Spirit of Education telah menjadi kebijakan resmi institusi sekolah dan yayasan. Penetapan STIE MP sebagai The Spirit of Education sebagai jatidiri STIE MP telah melalui serangkaian pemikiran, diskusi partisipatif, perenungan, dan musyawarah yang disemangati nilai-nilai kekeluargaan, kebersamaan, dan keingin STIE MP untuk maju berkelanjutan. Perjalanalan 17 tahun dalam bidang pendidikan sejak kelahirannya pada tanggal

  The Spirit of Education memiliki dua makna: (1) sebagai learning organization

  dan (2) sebagai learning resource. Sebagai learning organization, sistem organisasi STIE MP mengedepankan aspirasi, pengembangan kepedulian, dan pengembangan kapabilitas bersama sehingga sistem organisasi STIE MP dan unsur-unsurnya berfungsi sebagai organisasi belajar yang terus-menerus belajar. Sebagai learning resource, STIE MP memerankan diri sebagai sumber belajar, tempat belajar, media belajar, dan inspirator pembelajaran bagi mahasiswa, dosen, karyawan, dan tenaga fungsional, serta segala lapisan masyarakat. Ini mengandung arti bahwa STIE MP membuka akses seluas-luasnya sebagai tempat dan rujukan belajar bagi semua.

  Pengembangan jati diri STIE MP sebagai The Spirit of Education diilhami oleh wawasan universal lifelong learning, lifelong education, education for all, dan

  

education for sustainable development; dipadukan dengan dua wawasan prinsip dasar

  kultural pendidikan di Indonesia, yaitu (1) asah, asih, dan asuh serta; (2) ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani. Wawasan tersebut menjadi sumber spirit dan inspirasi untuk membangun STIE MP sebagai perguruan tinggi yang berkapasitas tinggi untuk mewujudkan keunggulan yang dicita-citakan dan memberikan layanan kepada pemangku kepentingan dan masyarakat (stakeholders).

  Apa maksud STIE MP sebagai The Spirit of Education?

  Sebagai learning organization STIE MP merupakan lembaga pendidikan tinggi yang: (1)

  Mengembangkan kemampuan melalui survival learning yang dikombinasikan dengan generative learning untuk meningkatkan kapasitas rasa, karsa, dan daya cipta;

  (2) Membangun tatanan organisasi yang mampu memfasilitasi semua unsur institusi sekolah untuk belajar dan bertransformasi; dan

  (3) Memiliki budaya kolaboratif dan kolektif dalam melakukan perubahan berdasarkan prinsip-prinsip dan nilai bersama.

  Sebagai the learning resource, STIE MP memiliki jatidiri perspektif ruang maupun cara pikir yang bersifat terbuka (open space, open mind) sebagai sumber belajar, tempat belajar, media belajar, dan inspirator pembelajaran.

  Bagaimana sosok STIE MP sebagai The Spirit of Education yang kita cita-citakan?

  Sebagai learning organization, STIE MP diharapkan menjadi bangunan kelembagaan yang kokoh dan terus menerus bertransformasi dengan didukung lima pilar utama:  Kepakaran personal (personal mastery)

  Setiap individu di lingkungan STIE MP memiliki komitmen yang kuat untuk belajar sepanjang hayat agar memiliki keahlian di bidang khusus dan selalu memberikan hasil kerja dengan tingkat kemanfaatan tertinggi bagi pekerjaan masing-masing dan bagi lembaga.  Bekerja dengan model mental (mental model)

  Bekerja dengan model mental diwujudkan dengan: o Selalu melakukan evaluasi dan refleksi diri, memahami visi dan misi STIE MP, dan membumikan dan mewujudkan visi dan misi itu secara keseluruhan. o

  Terus-menerus mengembangkan kemampuan melakukan perbincangan yang membelajarkan untuk mencari, menerima, dan memberi sumbangan pemikiran sehingga setiap orang yang ada di lingkungan STIE MP dapat memberikan pemikiran.  Visi bersama (shared vision)

  Visi STIE MP harus menjadi identitas bersama yang menjadi fokus dan energi yang untuk membangkitkan motivasi setiap orang untuk belajar dan terus belajar.  Pembelajaran bersama (team learning)

  STIE MP berkeyakinan bahwa lembaga dapat belajar. Pembelajaran lembaga dibangun melalui pembelajaran individual. Dengan pembelajaran lembaga diharapkan dapat tercapai hasil yang luar biasa dan setiap individu yang ada di dalamnya juga akan tumbuh lebih cepat.  Berfikir sistem (system thinking)

  Di lingkungan STIE MP harus terbangun pola pikir sistem, bahwa semua pihak di lingkungan STIE MP mempunyai kesempatan yang sama untuk belajar, bahwa STIE MP merupakan satu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen yang berbeda- beda, dan bahwa semua karakteristik STIE MP sebagai The Spirit of Education merupakan satu kesatuan yang harus tampak sekaligus, tidak ada satupun karakteristik yang terabaikan.

  Sebagai learning resource, STIE MP diharapkan menjadi pusat kepakaran dan sumber belajar yang dapat memberikan inspirasi bagi semua masyarakat yang berinteraksi dengan STIE MP. Sosok learning resource itu diwujudkan dalam kesatuan dimensi fisik dan kultural.  Dimensi fisik:

  STIE MP mewujudkan tata ruang kampus dan fasilitas yang membelajarkan, memperluas akses belajar bagi semua lapisan masyarakat, dan melayani kebutuhan sumber belajar bagi semua lapisan masyarakat yang membutuhkan yang diperkuat dengan dukungan teknologi.  Dimesi kultural:

  STIE MP mewujudkan lingkungan kehidupan kampus yang penuh dengan etos kerja dan budaya mutu untuk mendukung kesehatan organisasi dan pengembangan diri; interaksi kolegial yang saling membelajarkan (individu yang saling asah asih asuh); penghargaan terhadap kepakaran; integrasi dan internalisasi belajar ke dalam budaya dan sistem institusi sekolah; emansipatoris dan memperluas akses belajar bagi semua; budaya manajerial yang menumbuhkan kreasi dan inovasi; dan budaya riset dan diskusi untuk menghasilkan pengetahuan yang unggul.

  Bagaimana menjadikan STIE MP sebagai The Spirit of Education?

  Terdapat dua strategi utama untuk mewujudkan STIE MP sebagai The Spirit of

  

Education strategi untuk mencapai peran learning organization dan strategi

mewujudkan peran sebagai sebuah learning resource.

  Peran sebagai learning organization dilaksanakan melalui langkah-langkah sebagai berikut:  Mengembangkan sikap positif terhadap belajar.  Mengenali kendala-kendala belajar.  Mengelola pembelajaran organisasi.  Menetapkan tipe belajar yang sesuai dengan kebutuhan.  Mengembangkan dan menyediakan sumber daya belajar.

  Peran STIE MP sebagai learning resource dilaksanakan melalui langkah-langkah sebagai berikut:  Pengembangan lingkungan STIE MP menjadi sebuah kawasan yang menyatukan semua elemen fisik dan non-fisik ke dalam suatu keutuhan yang mampu menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif, dan menciptakan kondisi bagi setiap orang untuk belajar (enabling everyone to learn).

   Pemberdayaan dan pendayagunaan sumber daya manusia melalui optimalisasi pemanfaatan bakat, kecakapan, pengetahuan, dan kebijaksanaan (wisdom) setiap individu yang berada di lingkungan STIE MP.  Peningkatan mutu pesan dan strategi penyebarluasannya.  Optimalisasi kontribusi produk media belajar terhadap kualitas belajar bagi masyarakat.  Peningkatan standar dan kualitas sarana dan prasarana untuk memenuhi kondisi yang dipersyaratkan.  Mewujudkan proses pembelajaran yang menghasilkan lulusan yang kompeten melalui proses-proses learning to know, learning to be, learning to do, live together, dan learning live together.  Pengembangan layanan pembelajaran yang dapat menjadi bekal dan pendorong belajar berkelanjutan.  Pengembangan model pendidikan yang open space.  Peningkatan aksesibilitas bagi masyarakat berkebutuhan khusus.

  

Sebagai bagian dari STIE MP sebagai The Spirit of Education, saya dapat

melakukan apa?

  Terwujudnya STIE MP The Spirit of Education merupakan tanggung jawab bersama antara lembaga dan setiap individu yang ada di STIE MP, termasuk di dalamnya pimpinan, dosen, tenaga kependidikan (supporting staff), mahasiswa, dan semua stakeholders STIE MP untuk mewujudkan STIE MP sebagai The Spirit of

  Education.

  Secara lebih rinci langkah-langkah yang ditempuh oleh setiap pimpinan pada masing-masing unit kerja di STIE MP adalah sebagai berikut:  Membangun sikap positif terhadap belajar.

  Diwujudkan melalui perwujudkan komitmen lembaga untuk: (1) menginvestasikan waktu dan ruang untuk belajar bagi semua staf, (2) menjadi belajar sebagai budaya dan sistem nilai unit kerja yang dipimpinnya, (3) bersikap responsif terhadap kesalahan-kesalahan belajar, (4) lebih banyak menerapkan belajar proaktif daripada retrospektif, (5) memberlakukan kerja sebagai praktik, dan (6) memberi ganjaran (reward) terhadap mereka yang belajar.  Mengenali kendala-kendala Belajar.

  Banyak kendala yang dihadapi STIE MP untuk mewujudkan learning organization. Untuk menghindari hal ini, STIE MP harus secara aktif mengidentifikasi kendala yang dapat bersumber dari: (1) inkonsistensi pesan, (2) kurangnya sumber daya, (3) struktur organisasi yang kaku dan tidak kondusif bagi proses dan penerapan hasil belajar, (4) suasana yang mengabaikan profesionalitas, dan (5) kekurang- pahaman, ketiadaan, pertentangan, atau ketidakjelasan visi di kalangan warga STIE MP.

   Mengelola pembelajaran organisasi.

  Pengelolaan pembelajaran organisasi (organizational learning) dimaksudkan agar belajar terjadi di setiap sudut dan celah organisasi STIE MP. Pembelajaran organisasi yang terkelola akan memastikan bahwa (1) setiap individu terlibat dalam kegiatan belajar, (2) belajar berlangsung dengan efektif dan sesuai dengan kebutuhan individu dan institusi sekolah, (3) hasil belajar terimplementasikan secara aktual, dan (4) STIE MP memberikan dukungan dan memfasilitasi penerapan pengetahuan baru sehingga belajar yang sesungguhnya benar-benar terjadi.  Menentukan jenis kegiatan belajar yang tepat.

  Untuk meningkatkan peluang terjadinya belajar organisasi, STIE MP dapat memulai dengan menentukan jenis belajar yang tepat dan benar-benar mengubah STIEMP menjadi perguruan tinggi yang lebih efektif dalam mencapai visi dan misinya. Jenis-jenis belajar itu dapat berupa: o

  First learning Belajar ini berlaku bagi hal-hal yang baru sama sekali. Dalam hal ini STIE MP harus memfasilitasi pembelajaran dari tahapan yang paling awal. o

  Incremental learning Tipe belajar ini dirancang ketika STIE MP ingin mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang telah dimiliki. o

  Unlearning Tipe ini merupakan kesediaan untuk tidap menggunakan lagi hal-hal yang tidak relevan dengan kebutuhan dan perkembangan bidang pekerjaan (unlearn).

  Tidak jarang pengetahuan, keterampilan, atau sikap lama menjadi usang dan harus diganti dengan yang sama sekali baru. Jika memang benar-benar tidak relevan, STIE MP harus berani menyatakan unlearning, apa yang telah dilakukan dan diketahui sebelumnya menjadi hal yang kadaluarsa dan dibuang untuk memberi ruang bagi hal-hal baru. o Transformational learning

  Perubahan ini sama dengan perubahan budaya organisasi karena tipe belajar ini mampu mengubah cara pandang seseorang STIE MP. Sebagai konsekuensinya, perubahan paradigma sering diikuti dengan unlearning atau incremental learning. o Mengembangkan dan menyediakan sumber daya belajar.

  Sebagai learning organization, STIE MP harus mampu menjadikan semua hal, setiap orang, dan setiap kegiatan menjadi lahan potensial bagi belajar, termasuk pesaing, supplier, dan customer. Tugas STIE MP adalah mengidentifikasi dan memanfaatkan semua hal tersebut menjadi sumber belajar. Setiap individu di lingkungan STIE MP juga memiliki peran dan tanggungjawab untuk mencapai cita-cita STIE MP sebagai The Spirit of Education. Dosen, tenaga kependidikan (supporting staff), dan mahasiswa dapat mewujudkan peran dan tanggung jawabnya masing-masing dengan cara-cara sebagai berikut:  Menjadikan diri sebagai pembelajar seumur hidup (lifelong learner)

  Sebagai pembelajar seumur hidup, masing-masing individu akan: (1) selalu menghadiri berbagai peristiwa belajar dengan sukarela, (2) membaca buku-buku dan bacaan profesional yang relevan, (3) berdiskusi dengan banyak orang mengenai apa yang mereka kerjakan dan bagaimana mereka belajar, (4) mengamati dan mengantisipasi kecenderungan yang berkembang, dan (5) menyiapkan diri untuk menyongsong masa depan.  Bersikap terbuka terhadap belajar

  Sikap itu direaliasikan dengan cara: (1) mengakui ketidaktahuan diri sendiri, (2) memiliki rasa ingin tahu yang kuat, (3) memiliki cita-cita dan konsisten dengan cita-cita itu, (4) bersikap luwes terhadap cara dan keberhasilan belajar, (5) menjadikan kesalahan dalam bekerja sebagai pelajaran yang berharga, (6) selalu bertanya tentang bagaimana memperbaiki kinerja, (7) memiliki keyakinan “semakin banyak belajar semakin sedikit hal yang saya ketahui”, (8) berusaha menemukan kebenaran, dan (9) siap dan bersabar dalam belajar.  Berani menghadapi risiko yang timbul dari proses dan hasil belajar

  Setiap belajar akan menimbulkan risiko. Karena itu setiap individu di STIE MP harus berani menghadapi risiko yang timbul sebagai akibat dari belajar. Risiko-risiko itu dapat berupa menemukan kesalahan diri sendiri, tuntutan perubahan tingkah laku, perubahan keyakinan dan nilai-nilai yang dianut, kemungkinan melakukan kesalahan, melaksanakan hal-hal baru dengan kompetensi yang tidak memadai, dan sebagainya.  Memandang belajar sebagai tanggung jawab pribadi

  Pandangan ini dapat diwujudkan dengan cara-cara: (1) meyakini bahwa tidak ada orang lain yang membuat seseorang belajar; (2) meyakini bahwa kita sendiri yang bertanggung jawab untuk membuat pekerjaan menarik atau bermakna bagi kita, bukan tanggung jawab orang lain, termasuk pimpinan; (3) meyakini bahwa belajar berarti menerapkan apa yang kita ketahui; (4) melakukan perubahan berdasarkan apa yang kita temukan dalam belajar dan bekerja; (5) segera menghentikan sikap yang selalu menyalahkan orang lain; (6) mencoba hal-hal baru dalam melaksanakan pekerjaan; (7) berbagi dengan orang lain tentang pengalaman belajar terbaik yang pernah diperoleh; dan (8) melakukan belajar yang diawali dengan tujuan dan niat yang kuat, bukan hal yang terjadi secara kebetulan.  Lebih banyak bersikap kreatif

  Melaksanakan pekerjaan dan memecahkan masalah tidak hanya bersikap reaktif- responsif, namun ditingkatkan pada tindakan-tindakan kreatif. Untuk menjadi kreatif, setiap individu di STIE MP harus menciptakan tekanan kreatif (creative

  tension) yang berupa kesenjangan antara visi kehidupannya dengan realitas yang

  ada di saat sekarang. Untuk itu, agar menjadi kreatif setiap individu di STIE MP hendaknya: (1) memiliki visi dalam bekerja dan menjalani kehidupan; (2) memahami kondisi dan kebenaran situasi dirinya saat sekarang; (3) menemukan kesenjangan antara kondisi sekarang dengan visi yang dimiliki; (4) menentukan apa yang harus dipelajari berdasarkan kesenjangan itu; (5) belajar sesuai dengan kebutuhan, (6) menunjukkan pada diri sendiri sejauh mana telah berhasil dalam pembelajaran dan seberapa besar kesenjangan dapat teratasi.

  • - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

  r

  a

  a

  l

  l

  s

  s

  u

  u

  r

  h

  a

  a

  h

  h

  h

  h

  a

  a

  h

  k

  n

  u

  n

  n

  u

  u

  j

  j

  n

  n

  u

  k

  j

  j

  a

  a

  t

  t

  i

  i

  n

  a

  g

  s

  g

  g

  n

  n

  i

  i

  t

  t

  s

  g

  a

  a

  t

  t

  i

  i

  l

  l

  g

  i

  a

  n

  m

  m

  a

  a

  a

  

a

  y

  y

  n

  i .

  i

  i

  t

  t

  r

  r

  A

  A

  .

  g

  t

  a

  a

  e

  k

  k

  i

  i

  r

  r

  a

  d

  b

  d

  i

  i

  c

  c

  n

  n

  u

  e

  b

  k

  i

  s

  n

  n

  a

  a

  l

  l

  i

  s

  e

  s

  a

  a

  h

  h

  r

  r

  e

  u

  k

  t

  i

  a

  a

  d

  d

  ;

  ;

  )

  )

  i

  n

  g

  g

  g

  g

  n

  n

  i

  i

  n

  8 8 ) ) ( (

  h

  n

  h

  a

  a

  l

  l

  i

  i

  n

  i

  E E ) ) N N D D L L E E S S S S L L E E A A R R N N

  i

  n

  n

  a

  a

  d

  d

  (

  I I N N G G (

  a

  y

  e

  e

  t

  t

  u

  u

  t

  t

  n

  n

  e

  i

  t

  t

  s

  s

  u

  u

  p

  p

  i

  

d

  m

  h

  e

  e

  l

  l

  o

  o

  b

  b

  h

  d

  a

  a

  l

  l

  k

  k

  a

  

a

  m

  a

  h

  h

  e

  s

  s

  a

  a

  w

  w

  h

  a

  b

  a

  b

  b

  (

  V V E E (

  I I

  I I C C A A T T

  ) E E D D

  e

  b

  a

  n

  k

  k

  n

  n

  a

  a

  s

  s

  n

  a

  i

  i

  i

  i

  a

  a

  g

  g

  a

  h

  d

  y

  e

  u

  l

  l

  a

  a

  l

  l

  e

  s

  m

  s

  k

  k

  u

  u

  t

  t

  n

  u

  m

  u

  y

  o

  o

  l

  l

  i

  i

  a

  a

  y

  e

  n

  n

  u

  u

  p

  p

  m

  m

  e

  n

  u

  d

  u

  o

  o

  n

  n

  a

  a

  k

  k

  u

  r

  g

  g

  a

  a

  r

  r

  i

  i

  r

  i

  a

  i

  a

  t

  t

  i

  i

  k

  k

  i

  s

  i

  s

  a

  a

  t

  t

  n

  n

  e

  e

  s

  e

  ( (

  n

  a

  d

  d

  i

  i

  t

  t

  n

  e

  r

  e

  h

  h

  r

  r

  e

  e

  b

  a

  r

  g

  j

  s

  ,

  ,

  r

  r

  a

  a

  j

  a

  i

  a

  l

  l

  e

  e

  b

  b

  i

  b

  g

  e

  a

  a

  a

  B

  B

  .

  r .

  r

  a

  j

  r

  j

  a

  a

  l

  l

  e

  e

  b

  r

  a

  n

  p

  n

  a

  a

  y

  y

  a

  a

  p

  a

  a

  a

  i

  i

  s

  s

  g

  g

  n

  n

  s

  e

  u

  n

  p

  p

  n

  n

  a

  a

  g

  g

  n

  e

  e

  e

  d

  d

  r

  r

  a

  a

  e

  r

  t

  n

  y y a a n n g g s s e e m m a a k k i i n n m m a a j j u u , , m m a a k k a a i i a a t t e e n n t t u u a a k k a a n n t t e e r r g g i i l l a a s s o o l l e e h h r r o o d d a a r r a a k k s s a a s s a a p p e e r r d d a a b b a a n n y y a a n n g g a a k k a a n n m m e e n n e e r r j j a a n n g g s s i i a a p p a a p p u u n n y y a a n n g g t t a a k k m m a a u u b b e e r r u u b b a a h h ) ) . .

  a

  a

  y

  y

  n

  n

  n

  a

  r

  a

  b

  b

  a

  a

  d

  d

  a

  a

  t

  u

  m

  r

  n

  u

  

u

  d

  

d

  a

  a

  r

  a

  i

  a

  t

  t

  n

  n

  e

  e

  m

  n

  i

  u

  s

  p

  p

  r

  r

  e

  e

  b

  b

  s

  a

  u

  u

  r

  r

  e

  e

  t

  t

  a

  b

  u

  s

  e

  h

  h

  a

  a

  n

  n

  r

  r

  e

  b

  p

  p

  h

  h

  a

  a

  l

  l

  b

  e

  n

  t

  t

  t

  n

  n

  u

  u

  i

  i

  t

  e

  n

  n

  e

  e

  h

  h

  r

  r

  n

  a

  u

  n

  a

  b

  b

  ,

  ,

  g

  g

  n

  a

  h

  a

  r

  

r

  o

  

o

  e

  e

  s

  a

  h

  a

  a

  g

  g

  n

  n

  a

  a

  j

  j

  a

  w

  t

  t

  i

  i

  k

  k

  a

  a

  w

  u

  k

  a

  k

  h

  h

  a

  a

  t

  

t

  i

  

i

  

k

  a

  ,

  ,

  n

  n

  u

  u

  p

  p

  a

  r

  a

  a

  a

  m

  m

  u

  u

  l

  l

  a

  l

  r

  l

  e

  e

  s

  s

  s

  s

  u

  u

  a

  n

  k

  j

  a

  K

  K

  .

  r .

  r

  a

  a

  j

  p

  a

  a

  l

  l

  e

  e

  b

  b

  a

  p

  n

  ,

  a

  a

  m

  m

  i

  i

  d

  d

  ,

  a

  n

  n

  u

  u

  p

  p

  n

  n

  a

  D D )

  7 ) )

  W W e e C C r r e e a a t t e e Y Y o o u u r r S S u u c c c c e e s s s s

  n

  b

  b

  n

  n

  a

  a

  g

  

g

  

n

  a

  e

  e

  d

  d

  u

  u

  t

  t

  a

  i

  k

  n

  e

  e

  m

  m

  u

  u

  t

  t

  n

  i

  e

  e

  t

  t

  ,

  ,

  k

  k

  k

  a

  r

  h

  a

  m

  m

  a

  a

  w

  w

  h

  a

  m

  a

  b

  b

  (

  I I M M E E M M A A N N A A G G E E M M E E N N T T (

  )

  ( T T )

  ) (

  a

  m

  a

  a

  w

  w

  j

  j

  a

  a

  n

  n

  a

  p

  m

  m

  e

  e

  m

  m

  u

  u

  p

  r

  u

  5

  i

  i

  g

  g

  a

  a

  b

  b

  i

  r

  w

  r

  i

  i

  d

  d

  n

  n

  e

  i

  w

  s

  a

  s

  s

  u

  u

  p

  p

  m

  m

  a

  a

  k

  k

  a

  a

  g

  g

  r

  r

  a

  e

  s

  u

  n

  a

  a

  r

  r

  a

  a

  k

  k

  n

  k

  a

  a

  k

  k

  a

  a

  p

  p

  k

  t

  r

  i

  r

  e

  e

  t

  t

  k

  k

  i

  t

  t

  t

  s

  s

  i

  i

  r

  r

  e

  e

  5 )

  s s e e m m a a k k i i n n l l e e b b i i h h b b e e r r m m a a k k n n a a ) ) ; ;

  )

  g

  a

  t

  t

  i

  i

  r

  r

  g

  e

  s

  e

  t

  t

  n

  n

  i

  i

  a

  a

  s

  w

  l

  e

  s

  s

  h

  h

  a

  a

  l

  s

  h

  s

  u

  u

  r

  r

  a

  a

  h

  a

  w

  l

  I I E E M M u u l l i i a a

  V V E E ( ( b b a a h h w w a a s s e e b b a a g g a a i i i i n n s s a a n n k k a a m m p p u u s s , , k k i i t t a a h h a a r r u u s s m m a a m m p p u u m m e e n n g g h h a a r r g g a a i i o o r r a a n n g g l l a a i i n n ) ) ; ;

  I I

  I I A A T T

  A A ) ) P P R R E E C C

  1 1 ) ) ( (

  I I - - T T - - U U - - D D - - E E , ,

y y a a n n g g b b e e r r a a r r t t i i s s i i k k a a p p h h i i d d u u p p . .

  A A - - T T - - T T - -

  P P r r a a t t

a

a

m m a a y y a a i i t t u u

  S S T T

  2 ) )

  T T a a t t a a n n i i l l a a i i

  ” ”

  E E d d u u c c a a t t i i o o n n

  S S p p i i r r i i t t

o

o

f f

  “ T T h h e e

  I I A

A

P P R R A A T T A A M M A A “

  I I E E M M U U L L

  S S T T

  2

  ( (

  h

  I I ) )

  h

  a

  a

  b

  b

  (

  I I T T Y Y (

  N N T T E E G G R R

  ( (

  T T )

  4 ) )

  4

  E E A A M M W W O O R R K K ( ( b b a a h h w w a a s s e e b b a a g g a a i i i i n n s s a a n n k k a a m m p p u u s s , , k k e e r r j j a a s s a a m m a a d d a a l l a a m m s s e e b b u u a a h h t t i i m m h h a a r r u u s s l l a a h h s s e e b b a a g g a a i i b b a a g g i i a a n n h h i i d d u u p p y y a a n n g g t t a a k k a a k k a a n n p p e e r r n n a a h h t t e e r r p p i i s s a a h h k k a a n n d d a a l l a a m m b b e e r r m m a a s s y y a a r r a a k k a a t t ) ) ; ;

  T T ) )

  ( (

  3 ) )

  3

  ( ( a a r r t t i i n n y y a a b b a a h h w w a a s s e e b b a a g g a a i i i i n n s s a a n n k k a a m m p p u u s s , , k k i i t t a a h h a a r r u u s s l l e e b b i i h h m m e e n n g g u u t t a a m m a a k k a a n n c c a a r r a a b b e e r r f f i i k k i i r r y y a a n n g g l l o o g g i i s s d d a a n n k k r r e e a a t t i i f f ) ) ; ;

  ) H H O O U U G G H H T T

  e

  l

  i

  i

  a

  a

  p

  p

  u

  u

  d

  d

  i

  n

  h

  h

  e

  e

  k

  k

  r

  r

  n

  k

  a

  n

  i

  d

  d

  a

  a

  j

  j

  n

  e

  k

  e

  m

  m

  a

  a

  t

  t

  i

  i

  a

  g

  a

  t

  n

  u

  

u

  j

  

j

  a

  a

  t

  i

  j

  i

  k

  k

  u

  u

  l

  l

  a

  n

  j

  g

  n

  a

  a

  i

  i

  g

  g

  g

  g

  n

  u

  i

  i

  t

  t

  g

  g

  n

  n

  u

  )

  ;

  7

  m

  u

  u

  p

  p

  u

  u

  a

  a

  m

  n

  ,

  ,

  l

  l

  i

  i

  c

  c

  n

  d

  e

  k

  d

  d

  i

  i

  h

  h

  e

  e

  k

  d

  m

  m

  a

  a

  l

  l

  a

  a

  e

  k

  u

  g

  n

  u

  u

  i

  i

  a

  a

  g

  a

  

i

  a

  b

  b

  e

  e

  s

  s

  a

  n

  i

  k

  a

  r

  r

  e

  e

  t

  t

  l

  l

  a

  

t

  i

  i

  s

  s

  o

  o

  s

  s

  t

  u

  p

  g

  l

  h

  i

  i

  b

  b

  e

  e

  l

  g

  b

  g

  n

  n

  a

  a

  y

  y

  a

  h

  b

  l

  a

  ;

  ;

  )

  )

  i

  i

  g

  g

  a

  e

  l

  l

  r

  r

  a

  

a

  s

  

s

  e

  a

  l

  p

  s

  a

  a

  r

  r

  a

  a

  y

  y

  s

  k

  a

  a

  m

  m

  n

  n

  a

  a

  k

  a

  a

  a

  a

  k

  k

  s

  s

  n

  n

  a

  g

  a

  g

  n

  n

  e

  e

  d

  d

  t

  t

  a

  g

  ;

  t

  

r

  a

  a

  h

  h

  a

  a

  t

  i

  

u

  i

  k

  k

  s

  s

  u

  u

  p

  r

  u

  m

  b

  a

  m

  m

  r

  r

  e

  e

  b

  a

  s

  a

  s

  s

  i

  i