28
2. Tujuan Pendidikan Seks
Reny Safita 2013 mengungkapkan bahwa memperkenalkan pendidikan seks meliputi beberapa hal sebagai berikut:
1. pendidikan seks memberikan pengertian yang memadai mengenai
perubahan fisik, mental dan proses kematangan emosional yang berkaitan dengan masalah seksual pada anak sampai remaja,
2. mengurangi ketakutan dan kecemasan sehubungan dengan
perkembangan dan penyesuaian seksual peran, tututan dan tanggung jawab,
3. membentuk sikap dan memberikan pengertian terhadap seks dalam
semua manifestasi yang bervariasi, 4.
memberikan pengertian mengenai kebutuhan nilai moral yang esensial untuk memberikan dasar yang rasional dalam membuat keputusan
berhubungan dengan perilaku seksual, dan 5.
memberikan pengetahuan tentang kesalahan dan penyimpangan seksual agar individu dapat menjaga diri dan melawan eksploitasi yang dapat
mengganggu kesehatan fisik dan mentalnya.
Berdasarkan pendapat Reni Safita di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa mengajarkan pendidikan seks itu penting karena:
1. berkaitan tentang fungsi-fungsi organ fisik anak. Untuk itu proses pemberian
pendidikan seks dilihat dari tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak. 2.
setiap anak sudah digariskan mengenai jenis kelaminnya yaitu laki-laki ataupun perempuan. Peran gender tersebut merupakan cara dimana seseorang
tersebut bertindak sebagai laki-laki maupun perempuan. Hal ini bertujuan untuk mengarahkan perkembangan anak sesuai dengan gender masing-
masing. 3.
membentuk sikap tanggung jawab terhadap keputusan seksual dan peduli terhadap diri sendiri.
29 4.
secara umum penyimpangan-penyimpangan seksual itu dapat terjadi, namun bagaimana seseorang dapat menghindarinya. Salah satunya mempelajari
dengan pendidikan seks agar meminimalisir perilaku tersebut. Menurut Diana Septi Purnama 2011 mengungkapkan tujuan pendidikan
seks di sekolah dasar yaitu: 1.
karena anak-anak tumbuh cepat, mereka belum paham dengan sex education yang salah satunya disebabkan orang tua masih menganggap bahwa
membicarakan mengenai seks adalah hal yang tabu. 2.
ketidakfahaman anak tentang seks tentang cara menjaga kebersihan dan kesehatan organ pribadi.
Boyke Dian Nugraha 2010: 36 juga menjelaskan bahwa pendidikan seks yang dilakukan sejak dini, maka saat beranjak dewasa mereka tidak akan mencari
penjelasan dari lingkungan sekitar yang terkadang menyesatkan. Dengan begitu anak tidak mencari informasi-informasi sendiri melalui media yang kurang akurat
dan dipercaya. Anak yang telah mendapatkan pendidikan sks akan mulai belajar untuk membedakan mana perilaku yang baik dan salah. Selain itu anak belajar
untuk bisa menjaga diri sendiri dan bersikap dalam lingkungan masyarakat. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
pendidikan seks dapat dilakukan di rumah maupun di sekolah karena keduanya memiliki hubungan dengan perkembangan siswa. Tujuan dari pendidikan seks
anak adalah memberikan pengertian dan pemahaman tentang perubahan fisik tubuh, pembentukan sikap serta penjagaan tubuh agar terhindar dari penyakit dan
penyimpangan seksual yang mengganggu kesehatan fisik serta mental anak.
30
3. Materi Pendidikan Seks