PENGARUH SUBSTITUSI SUKROSA DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA DALAM PENGENCER NaCl FISIOLOGIS TERHADAP MOTILITAS DAN VIABILITAS SPERMA IKAN KOI (Cyprinus carpio)

(1)

PENGARUH SUBSTITUSI SUKROSA DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA DALAM PENGENCER NaCl FISIOLOGIS TERHADAP MOTILITAS DAN VIABILITAS SPERMA IKAN KOI(Cyprinus carpio)

SKRIPSI

Diajukan sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Progam Studi Budidaya Perairan

DINA MARIANI NIM : 201010260311033

JURUSAN PERIKANAN

FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Nama : Dina Mariani NIM : 201010260311033 Jurusan : Perikanan

Fakultas : PertanianPeternakan

Judul : Pengaruh Substitusi Sukrosa dengan Konsentrasi yang Berbeda dalam Pengencer NaCl Fisiologis Terhadap Motilitas dan Viabilitas Sperma Ikan Koi(Cyprinus carpio)

Skripsi ini telah diterima sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Progam Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Peternakan

Universitas Muhammadiyah Malang

Malang, ...


(3)

PENGARUH SUBS BERBEDA DAL MOTILITAS DAN

Tela

Pembimbing Utama,

Penguji Utama,

SKRIPSI

BSTITUSI SUKROSA DENGAN KONSENT LAM PENGENCER NaCl FISIOLOGIS T AN VIABILITAS SPERMA IKAN KOI(Cypri

Oleh : DINA MARIANI NIM: 201010260311033

elah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Pada Tanggal 27 Oktober 2014

Dewan Penguji :

a, Pembimbing Pendam

Penguji Pendamping

Malang, ... NTRASI YANG TERHADAP

yprinus carpio)

i

ndamping,

ping,


(4)

Alhamdulillah pemilik alam semesta Substitusi Sukrosa de Fisiologis Terhadap Mot walaupun masih jauh tugas akhir guna mem Satu di Jurusan P Muhammadiyah Mala Penulis meny akan berhasil dan ter untuk itu pada kesempa

1) Allah SWT y menyelesaikan t 2) Nabi Muhamm 3) Dr. Ir. Dama

Universitas Muha 4) Bapak Riza R

Fakultas Perta 5) Bapak Ganjar utama yang te penulisan lapor pembimbing sampai akhir pe 6) Ibu Sri Dwi H

Riza Rahman terimakasih at

KATA PENGANTAR

lah rasa syukur penulis haturkan kehadirat Alla sta, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan j

dengan Konsentrasi yang Berbeda dalam P p Motilitas dan Viabilitas Sperma Ikan Koi (C uh dari kesempurnaan. Skripsi ini disusun un emenuhi persyaratan untuk memperoleh gela

Perikanan Fakultas Pertanian Peternak alang.

nyadari sepenuhnya bahwa penulisan Tugas terwujud tanpa bantuan dan bimbingan dari mpatan ini penulis mengucapkan terima kasih ke yang telah memberikan perlindungan dan ke kan tugas akhir

mad SAW sebagai panutan dalam keseharian mat, MP selaku Dekan Fakultas Pertanian Muhammadiyah Malang

Rahman Hakim, S.Pi, M.Sc selaku Ketua Jur rtanian Peternakan Universitas Muhammadiyah M njar Adhy Wirawan, S. S.Pi, MP selaku dose

telah membimbing penulis dari awal peneliti aporan dan Ibu drh. Sri Samsundari, MM ng pendamping yang telah membimbing penul

r penulisan laporan

Hastuti, S.Pi, M.Aqua selaku penguji utama skr an Hakim, S.Pi, M.Sc selaku penguji pend h atas masukan dan kritikkan dalam perbaikan skr

llah SWT sebagai an judul Pengaruh Pengencer NaCl (Cyprinus carpio) susun untuk menempuh gelar Sarjana Strata nakan Universitas

s Akhir ini tidak ri berbagai pihak, h kepada :

kelancaran dalam

n

nian Peternakan

Jurusan Perikanan ah Malang

dosen pembimbing itian sampai akhir MM selaku dosen penulis dari awal

skripsi dan Bapak ndamping skripsi n skripsi ini


(5)

7) Kepala Laboratorium Sentral Ilmu Hayati Universitas Brawijaya yang telah memberikan izin untuk menggunakan Lab. sebagai tempat penelitian 8) Kedua orang tua tercinta Alm. Bapak Zaini dan Ibu Dami terimakasih

sudah melahirkan saya, mendidik dari kecil hingga dewasa, memberikan kasih sayang yang tak terbatas, melantunkan doa yang tidak pernah terhenti, memberikan motivasi serta nasehat, terimakasih atas pengorbanan dan segalanya yang telah diberikan

9) Kakak tercinta Nanik Sri Wahyuni, Untung Riagung dan kakak ipar Yusuf Ahmadin, serta keponakan tersayang Raihanandi Y.A dan Chelsia N.R yang selalu memberikan kasih sayang, motivasi dan doa, terimakasih telah menjadi keluarga dan bagian dari hidup saya serta segalanya yang telah diberikan

10) Sahabat saya Fauzi Akbar yang telah banyak membantu, terimakasih atas segalanya

11) Seluruh sahabat angkatan 2010, keluarga besar jurusan Perikanan UMM, keluarga besar UKM KSR-PMI UMM, keluarga besar UKMK-JF UMM, dan keluarga besar Al-Banna terimakasih telah menjadi keluarga yang selalu memotivasi dan mendoakan saya dalam menyelesaikan skripsi ini 12) Seluruh pihak yang turut membantu yang tidak dapat disebutkan satu

persatu.

Tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa kritik dan saran demi penyempurnaan penulisan ini kedepannya. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin

Malang, 20 Oktober 2014


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Cover ... i

Halaman Pengesahan... ii

Kata Pengantar ... iv

Daftar Isi... vi

Daftar Gambar ... viii

Daftar Tabel... ix

Daftar Lampiran ... x

Ringkasan ... xi

Bab I. Pendahuluan... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian... 4

1.4 Kegunaan Penelitian... 4

1.5 Hipotesis... 4

Bab II. Tinjauan Pustaka ... 5

2.1 Biologi Ikan Mas Koi ... 5

2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi ... 5

2.1.2 Habitat dan Penyebaran ... 7

2.1.3 Kebiasaan Makan ... 8

2.1.4 Reproduksi ... 8

2.2 Perkembangan Gamet Jantan ... 9

2.3 Spermatozoa... 11

2.3.1 Spermatogenesis... 12

2.3.2 Spermiasi... 12

2.3.3 Motilitas dan Metabolisme Sperma ... 13

2.3.4 Morfologi Spermatozoa ... 14

2.3.5 Kandungan Spermatozoa ... 15

2.3.6 Kualitas Spermatozoa ... 16

2.3.7 Penyimpanan Sperma di Luar Tubuh... 19

2.4 Sukrosa... 20

2.5 Larutan Pengencer NaCl Fisiologis ... 24

Bab III. Materi dan Metode ... 26

3.1 Waktu dan Tempat ... 26

3.2 Bahan dan Alat... 26

3.2.1 Bahan... 26


(7)

3.3 Batasan Variabel ... 27

3.4 Metode Penelitian... 27

3.5 Rancangan Penelitian ... 28

3.6 Prosedur Penelitian ... 29

3.6.1 Persiapan Penelitian ... 29

3.6.2 Pelaksanaan Penelitian ... 30

3.7 Parameter Uji ... 31

3.7.1 Penentuan Persentase Hidup (viabilitas) Spermatozoa .... 31

3.7.2 Pengukuran Pergerakan (motilitas) Spermatozoa ... 32

3.7.3 Pemeriksaan Makroskopis Spermatozoa ... 32

3.8 Parameter Penunjang ... 33

3.9 Analisa Data ... 33

Bab IV. Hasil dan Pembahasan ... 35

4.1 Pembuatan Larutan Pengencer ... 35

4.2 Kualitas Sperma Segar Ikan Koi(Cyprinus carpio) ... 36

4.3 Motilitas Spermatozoa Ikan Koi(Cyprinus carpio)... 38

4.4 Viabilitas Spermatozoa Ikan Koi(Cyprinus carpio) ... 46

Bab V. Kesimpulan dan Saran ... 56

5.1 Kesimpulan ... 56

5.2 Saran ... 56


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Ikan Mas Koi(Cyprinus carpio)... 6

2. Morfologi Spermatozoa ... 14

3. Rumus bangun glukosa dan fruktosa ... 21

4. Rumus bangun penggabungan glukosa dan fruktosa ... 21

5. Larutan Pengencer Substitusi Sukrosa dengan NaCl Fisiologis ... 36

6. Sperma segar ikan koi(Cyprinus carpio)... 37

7. Preparat Pengamatan Motilitas Spermatozo ... 38

8. Hasil Pengamatan Motilitas Spermatozoa ... 40

9. Diagram Batang Hubungan Konsentrasi Sukrosa dengan Motilitas Spermatozoa... 41

10. Hasil Pengenceran Spermatozoa dengan Larutan Pengencer ... 47

11. Preparat Pengamatan Viabilitas Spermatozoa ... 47

12. Hasil Pengamatan Viabilitas Spermatozoa ... 48

13. Diagram Batang Hubungan Konsentrasi Sukrosa dengan Viabilitas Spermatozoa... 50


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Perlakuan x Ulangan ... 33 2. Sidik Ragam ... 34 3. Konsentrasi Substitusi Sukrosa dengan NaCl Fisiologis ... 35 4. Hasil Pengamatan Makroskopis Spermatozoa Segar Ikan Koi (Cyprinus

carpio)... 37 5. Hasil Pemeriksaan Motilitas Spermatozoa Ikan Koi(Cyprinus carpio)... 40 6. Analisis Sidik Ragam Pengaruh Hasil Substitusi Sukrosa dengan Konsentrasi

yang Berbeda Terhadap Motilitas Spermatozoa Ikan Koi(Cyprinus carpio) ... 42 7. Uji BNT Substitusi Sukrosa dalam Pengencer NaCl Fisiologis terhadap

Motilitas Spermatozoa Ikan Koi(Cyprinus carpio)... 42 8. Hasil Pemeriksaan Viabilitas Spermatozoa Ikan Koi(Cyprinus carpio)... 49 9. Analisis Sidik Ragam Pengaruh Hasil Substitusi Sukrosa dengan Konsentrasi

yang Berbeda Terhadap Viabilitas spermatozoa Ikan Koi(Cyprinus carpio) ... . 50 10. Uji BNT Substitusi Sukrosa dalam Pengencer NaCl Fisiologis terhadap


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data Perhitungan Motilitas Spermatozoa ... 63

2. Data Perhitungan Viabilitas Spermatozoa ... 66

3. Dokumentasi Alur Kerja Pembuatan Larutan Pengencer ... 69

4. Dokumentasi Alur Kerja Pengamatan Motilitas Spermatozoa ... 70


(11)

DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2010. Budidaya Ikan Koi. http://www.rahasiakeluarga.com, diakses 13 Juli 2014

Aesin, E.G., V.H. Medina and A. Venturino. 2002. Cryopreservation and post-thawed fertility of ram frozen semen in different trehalose concentrations. Theriogenology 57: 1801-1808.

Anonim. 2010.Morfologi Koi. http://breederkoi.com, diakses 13 Juli 2014

Anonim. 2011. Ikan Koi. http://www.landscapinggallery.info/ikan/ikan-koi.html, diakses 13 Juli 2014

Arif Alfata. 2012. Definisi Energi. http://carapedia.com/pengertian definisi energiinfo2186.html. Diakses pada tanggal 2 Juni 2014.

Arsetyo Rahardhianto, Nurlita Abdulgani, dan Ninis Trisyani. 2012. Pengaruh Konsentrasi Larutan Madu dalam NaCl Fisiologis terhadap Viabilitas dan Motilitas Spermatozoa Ikan Patin (pangasius pangasius) selama Masa Penyimpanan. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) : Surabaya.

Billard, R., 1982. On Some Pattern of Reproductive Physiology in Male Teleost Fish dalam Richter C.J.J an Goos H. JTH (Compilers). Proceedings of the International Symposium on Reprodutive Physiology of Fish Weningen the Neetherlands.

Billard R., J. Cosson, G. Perchec and. O. Linhart. 1995. Biology of Sperm and Artificial Reproduction in Carp.Aquaculture vol. 129. pp. 95-112. Campbell and Reece. 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga

DeMan, J.M. 1997.Kimia Makanan. ITB, Bandung.

Dermawan, 2009. Kualitas Sperma Baik. http://dermawan.2009wordpress.com. Diakses pada tanggal 4 April 2014.

Efendie, M, I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Perikanan Nusantara. Yogyakarta.

Fransisca dan Hendra. 2010. Panduan Praktis Memelihara Koi. Kanisius. Jogjakarta.

Goutara dan S. Wijandi. 1985. Dasar Pengolahan Gula. Departemen Teknologi Hasil Pertanian IPB, Bogor.


(12)

Hadi. 2007. Habitat Ikan Mas. http://ikanmania.wordpress.com, diakses 13 Juli 2014

Hafez. 1993. Reproduction In Farm Animal, 6 th Edition. Lea and Febiger.Philadelphia.

Hardjopranoto. 1995. Ilmu Kemajiran Pada Ternak. Airlangga university press. Surabaya. hal 6-15

Herdianto Sapto Condro, A. Shofy Mubarak dan Laksmi Sulmartiwi. 2012. Pengaruh Penambahan Madu pada Media Pengencer NaCl Fisiologis dalam Proses Penyimpanan Sperma terhadap Kualitas Sperma Ikan Komet (Carassius auratus). Fakultas Perikanan dan Kelautan -Universitas Airlangga : Surabaya.

Hidayaturrahmah. 2007 . Waktu Motilitas dan Viabilitas Spermatozoa dan Peningkatan Volume Semen dan Kualitas Spermatozoa Ikan belutu Melalui Kombinasi Penyuntikan HCG dan Ekstrak Hipofisa Ikan Mas http://jurnalpdn.irpi.co.id diakses pada 4 April 2014.

Ir. Fujaya Yushinta, M.Si. 2008. Fisiologi Ikan “Dasar Pengembangan Teknik Perikanan”. PT.Rineka Cipta. Jakarta.

Khairruman, dkk. 2000. Budidaya Ikan Mas Secara Intensif. Agromedia Pustaka. Subang.

Murray, R.K. D.K. Gardner, P.A Mayer and V.W. Rodwell. 1999. Biokimia Harper. Ed-24. Alih bahasa oleh Andry Hartono. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Musrinsalila. 2009. Buku Ajar Biokimia. Universitas Negeri Gorontalo. www.scribd.com. 20 September 2014. Hal 161-193

Partodiharjo. 1992. Ilmu Reproduksi Hewan. Mutiara Widya, Cetakan Ketiga, Jakarta.

Rahardhianto Arsetyo, dkk. 2012. Pengaruh Konsentrasi Larutan Madu dalam NaCl Fisiologis terhadap Viabilitas dan Motilitas Spermatozoa Ikan Patin (pangasius pangasius) selama Masa Penyimpanan. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Surabaya.

Rini et.al 2010. Motilitas dan Viabilitas Sperma pada Ikan Mas. http://iph.irc.ac-id./spui.bitstream. diakses pada tanggal 02 Mei 2014.


(13)

Rizal, M.R. Toelihere, T.L. Yusuf, B. Perwantara dan P. Situmorang. 2003. Kualitas semen beku domba Garut dalam berbagai konsentrasi gliserol. JITV.7: 194-199.

Rustidja. Prospek Pembekuan Sperma.Malang:Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya (2000).

Rustidja, 2000. Pemijahan Buatan Ikan-ikan Daerah Tropis. Bahtera Press. Malang. hal 46-178.

Salisbury, G. W. and N.L. Van Demark. 1985. Fisiologi dan Inseminasi Buatan pada Sapi. Fakultas Peternakan Universitas Jendral Sudirman. Gajahmada University Press. hal. 124-189.

Sastrohamidjojo, H. 2005. Kimia Organik. Sterokimia, Karbohodrat, Lemak dan Protein. Gadjah mada University Press, Yogyakarta.

Sudarmadji,S. 1984.Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan Pertanian, Edisi ke tiga.Yogkyakarta. Liberty.

Sudarsono Afik. 2010. Pengamatan Morfologi Spermatozoa. http://pengamatan morfologi sperma.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 4 April 2014. Sumantadinata, K. 1981. Pengembangbiakan Ikan-ikan Pemeliharaan di

Indonesia. Sastra Hudaya. Jakarta. Susanto. 2005.Koi. Penebar Swadaya. Jakarta

Susilowati, T. 1992. Fisiologi Spermatozoa. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Malang.

Sutoyo, A. 2000. Peranan Bahan Pengencer Terhadap Penyimpanan Spermatozoa Sampai Penetasan pada Ikan Mas (Cyprinus carpio L.). Testis. Program Pasca Sarjana. Universitas Airlangga. Surabaya.

Stoss, J., and Donalson, E. M., 1982. Peservasion of Fish Gametes procedding of the Internasional Symposium on Reproductive Phisiology and Documentation. Wegeningen. Netherland.

Tang, M.U., dan A. Handi R. 2004.Biologi Reproduksi Ikan. Uni Press. Riau. hal. 20-34

Tiana dan Murhananto. 2002.Budidaya Koi. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta. Toelihere, M.S 1981.Inseminasi Buatan pada Ternak, Angkasa. Bandung. hal


(14)

Toelihere, 1993. Inseminasi Buatan Pada Ternak.Penerbit Angkasa Bandung. Trisna, Maidya. 2008. Pengaruh Penambahan Berbagai Tingkat Pengencer Lidah

Buaya (Aloe vera) dalam NaCl Fisiologis terhadap Kualitas Spermatozoa Sapi FH. Other thesis, Fakultas Peternakan. Universitas Andalas : Padang.

Y. Fujaya, Fisiologi Ikan Dasar Pengembangan Teknologi Perikanan, Proyek Peningkatan Penelitian Pendidikan Tinggi. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. (2002).

Yushinta, F. 2004. Fisiology Ikan Dasar Pengembangan Tehnik Perikanan. Rineka Cipta. Jakarta.


(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Ikan koi(Cyprinus carpio)adalah salah satu jenis ikan hias air tawar yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, karena jenis ikan ini sangat digemari keindahan fisik dan tingkah lakunya oleh masyarakat sehingga harga jualnya di pasaran relatif stabil. Budidaya ikan koi biasanya dilakukan di empang dan keramba terapung yang diletakan didanau atau waduk yang banyak di temui di Jawa dan Sumatera.

Budidaya ikan koi membutuhkan adanya teknik pembenihan demi kelanjutan usaha perikanan dan menjamin ketersediaan benih ikan koi yang semakin meningkat permintaannya, baik dengan teknik reproduksi alami maupun teknik reproduksi buatan. Dalam menyediakan benih ikan yang memadai, perlu adanya kesinambungan penyediaan induk matang gonad yang sehat dan berkualitas. Keberhasilan teknik penyimpanan gamet sangat menguntungkan, karena kesempatan memijahkan akan semakin banyak, kapan dan dimanapun diperlukan jika gamet dapat disimpan di luar tubuh ikan.

Induk ikan koi jantan dan betina telah matang gonad dan siap untuk dipijahkan setelah berumur dua tahun, memiliki pola dan warna dasar yang sempurna, tubuhnya sehat dan ukurannya ideal. Secara genetis induk ikan koi akan menghasilkan keturunan yang bervariasi bahkan bisa berbeda sama sekali dengan induknya. Keturunan yang dihasilkan oleh induk ikan koi bisa mengalami gradiasi dan mutasi warna.


(16)

2 Sejalan dengan berkembangnya teknologi, usaha untuk meningkatkan produksi sudah banyak dilakukan, diantaranya adalah peningkatan penggunaan induk-induk ikan unggul, mempercepat dan mempermudah pemijahan dengan hypofisasi, peningkatan derajat pembuahan telur dengan teknik pembuahan buatan, dan penetasan telur secara terkontrol. Selain itu penyimpanan spermatozoa dapat dilakukan sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama dan dapat diatur penggunaannya sesuai dengan kebutuhan.

Penyimpanan spermatozoa ikan biasanya menggunakan bahan pengencer (NaCl fisiologis) yang mengandung nutrisi sebagai sumber energi bagi sperma selama proses penyimpanan sperma diluar tubuh, sehingga dapat memperpanjang waktu spermatozoa untuk bertahan hidup. Kualitas sperma akan terus menurun setelah dikeluarkan dari tubuh ikan. Tetapi dengan pengawetan sperma melalui pengenceran dan pendinginan dapat menekan hal tersebut, karena penambahan bahan pengencer akan menciptakan kondisi yang sesuai bagi spermatozoa sehingga dapat bertahan dalam jangka waktu tertentu.

Penyimpanan spermatozoa menggunakan NaCl fisiologis hanya bisa digunakan tidak lebih dari 20-25 menit setelah penampungan, karena kurang mengandung sumber energi yang dibutuhkan oleh spermatozoa. Energi yang dibutuhkan spermatozoa disediakan oleh gula sederhana (disakarida), salah satunya adalah sukrosa. Spermatozoa memanfaatkan sukrosa sebagai bahan baku untuk menghasilkan energi, sehingga dapat memperpanjang waktu spermatozoa untuk bertahan hidup dan mempertahankan pergerakan spermatozoa dalam media penyimpanan.


(17)

3 Berdasarkan dataUnited States Department of Agriculture(USDA), madu mengandung 38% fruktosa; 31% glukosa; 17,1% air; 7,2% maltose; 4,2% trisakarida dan beberapa polisakarida, 1,5% sukrosa, 0,5% mineral, vitamin dan enzim. Menurut penelitian Arsetyo dkk. penambahan madu dalam pengencer NaCl fisiologis berpengaruh terhadap motilitas dan viabilitas spermatozoa. Sedangkan menurut penelitian Herdianto dkk. penambahan madu dalam pengencer NaCl fisiologis hanya berpengaruh terhadap viabilitas spermatozoa. Dengan demikian perlu adanya penelitian penggunaan salah satu gula sederhana yaitu sukrosa dalam pengencer NaCl fisiologis terhadap motilitas dan viabilitas spermatozoa.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh substitusi sukrosa dengan konsentrasi yang berbeda dalam pengencer NaCl fisiologis terhadap motilitas dan viabilitas sperma ikan koi(Cyprinus carpio)?

2. Berapakah konsentrasi sukrosa yang paling baik digunakan dalam pengencer NaCl fisiologis terhadap motilitas dan viabilitas sperma ikan koi (Cyprinus carpio)?


(18)

4 1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh substitusi sukrosa dengan konsentrasi yang

berbeda dalam pengencer NaCl fisiologis terhadap motilitas dan viabilitas sperma ikan koi(Cyprinus carpio)

2. Untuk mendapatkan konsentrasi sukrosa yang paling baik digunakan dalam pengencer NaCl fisiologis terhadap motilitas dan viabilitas sperma ikan koi (Cyprinus carpio)

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat dan informasi bagi penulis dan masyarakat luas, terutama bagi para pembudidaya ikan koi (Cyprinus carpio)tentang substitusi sukrosa dalam pengencer NaCl fisiologis terhadap motilitas dan viabilitas sperma ikan koi (Cyprinus carpio). Sehingga penyimpanan spermatozoa dapat dilakukan dengan jangka waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan.

1.5. Hipotesis

H0 : Diduga substitusi sukrosa dengan konsentrasi yang berbeda dalam

pengencer NaCl fisiologis tidak berpengaruh terhadap motilitas dan viabilitas sperma ikan koi(Cyprinus carpio)

H1 : Diduga substitusi sukrosa dengan konsentrasi yang berbeda dalam

pengencer NaCl fisiologis berpengaruh terhadap motilitas dan viabilitas sperma ikan koi(Cyprinus carpio)


(1)

Rizal, M.R. Toelihere, T.L. Yusuf, B. Perwantara dan P. Situmorang. 2003. Kualitas semen beku domba Garut dalam berbagai konsentrasi gliserol. JITV.7: 194-199.

Rustidja. Prospek Pembekuan Sperma.Malang:Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya (2000).

Rustidja, 2000. Pemijahan Buatan Ikan-ikan Daerah Tropis. Bahtera Press. Malang. hal 46-178.

Salisbury, G. W. and N.L. Van Demark. 1985. Fisiologi dan Inseminasi Buatan pada Sapi. Fakultas Peternakan Universitas Jendral Sudirman. Gajahmada University Press. hal. 124-189.

Sastrohamidjojo, H. 2005. Kimia Organik. Sterokimia, Karbohodrat, Lemak dan Protein. Gadjah mada University Press, Yogyakarta.

Sudarmadji,S. 1984.Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan Pertanian, Edisi ke tiga.Yogkyakarta. Liberty.

Sudarsono Afik. 2010. Pengamatan Morfologi Spermatozoa. http://pengamatan morfologi sperma.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 4 April 2014. Sumantadinata, K. 1981. Pengembangbiakan Ikan-ikan Pemeliharaan di

Indonesia. Sastra Hudaya. Jakarta. Susanto. 2005.Koi. Penebar Swadaya. Jakarta

Susilowati, T. 1992. Fisiologi Spermatozoa. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Malang.

Sutoyo, A. 2000. Peranan Bahan Pengencer Terhadap Penyimpanan Spermatozoa Sampai Penetasan pada Ikan Mas (Cyprinus carpio L.). Testis. Program Pasca Sarjana. Universitas Airlangga. Surabaya.

Stoss, J., and Donalson, E. M., 1982. Peservasion of Fish Gametes procedding of the Internasional Symposium on Reproductive Phisiology and Documentation. Wegeningen. Netherland.

Tang, M.U., dan A. Handi R. 2004.Biologi Reproduksi Ikan. Uni Press. Riau. hal. 20-34

Tiana dan Murhananto. 2002.Budidaya Koi. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta. Toelihere, M.S 1981.Inseminasi Buatan pada Ternak, Angkasa. Bandung. hal


(2)

Toelihere, 1993. Inseminasi Buatan Pada Ternak.Penerbit Angkasa Bandung. Trisna, Maidya. 2008. Pengaruh Penambahan Berbagai Tingkat Pengencer Lidah

Buaya (Aloe vera) dalam NaCl Fisiologis terhadap Kualitas Spermatozoa Sapi FH. Other thesis, Fakultas Peternakan. Universitas Andalas : Padang.

Y. Fujaya, Fisiologi Ikan Dasar Pengembangan Teknologi Perikanan, Proyek Peningkatan Penelitian Pendidikan Tinggi. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. (2002).

Yushinta, F. 2004. Fisiology Ikan Dasar Pengembangan Tehnik Perikanan. Rineka Cipta. Jakarta.


(3)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Ikan koi(Cyprinus carpio)adalah salah satu jenis ikan hias air tawar yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, karena jenis ikan ini sangat digemari keindahan fisik dan tingkah lakunya oleh masyarakat sehingga harga jualnya di pasaran relatif stabil. Budidaya ikan koi biasanya dilakukan di empang dan keramba terapung yang diletakan didanau atau waduk yang banyak di temui di Jawa dan Sumatera.

Budidaya ikan koi membutuhkan adanya teknik pembenihan demi kelanjutan usaha perikanan dan menjamin ketersediaan benih ikan koi yang semakin meningkat permintaannya, baik dengan teknik reproduksi alami maupun teknik reproduksi buatan. Dalam menyediakan benih ikan yang memadai, perlu adanya kesinambungan penyediaan induk matang gonad yang sehat dan berkualitas. Keberhasilan teknik penyimpanan gamet sangat menguntungkan, karena kesempatan memijahkan akan semakin banyak, kapan dan dimanapun diperlukan jika gamet dapat disimpan di luar tubuh ikan.

Induk ikan koi jantan dan betina telah matang gonad dan siap untuk dipijahkan setelah berumur dua tahun, memiliki pola dan warna dasar yang sempurna, tubuhnya sehat dan ukurannya ideal. Secara genetis induk ikan koi akan menghasilkan keturunan yang bervariasi bahkan bisa berbeda sama sekali dengan induknya. Keturunan yang dihasilkan oleh induk ikan koi bisa mengalami gradiasi dan mutasi warna.


(4)

Sejalan dengan berkembangnya teknologi, usaha untuk meningkatkan produksi sudah banyak dilakukan, diantaranya adalah peningkatan penggunaan induk-induk ikan unggul, mempercepat dan mempermudah pemijahan dengan hypofisasi, peningkatan derajat pembuahan telur dengan teknik pembuahan buatan, dan penetasan telur secara terkontrol. Selain itu penyimpanan spermatozoa dapat dilakukan sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama dan dapat diatur penggunaannya sesuai dengan kebutuhan.

Penyimpanan spermatozoa ikan biasanya menggunakan bahan pengencer (NaCl fisiologis) yang mengandung nutrisi sebagai sumber energi bagi sperma selama proses penyimpanan sperma diluar tubuh, sehingga dapat memperpanjang waktu spermatozoa untuk bertahan hidup. Kualitas sperma akan terus menurun setelah dikeluarkan dari tubuh ikan. Tetapi dengan pengawetan sperma melalui pengenceran dan pendinginan dapat menekan hal tersebut, karena penambahan bahan pengencer akan menciptakan kondisi yang sesuai bagi spermatozoa sehingga dapat bertahan dalam jangka waktu tertentu.

Penyimpanan spermatozoa menggunakan NaCl fisiologis hanya bisa digunakan tidak lebih dari 20-25 menit setelah penampungan, karena kurang mengandung sumber energi yang dibutuhkan oleh spermatozoa. Energi yang dibutuhkan spermatozoa disediakan oleh gula sederhana (disakarida), salah satunya adalah sukrosa. Spermatozoa memanfaatkan sukrosa sebagai bahan baku untuk menghasilkan energi, sehingga dapat memperpanjang waktu spermatozoa untuk bertahan hidup dan mempertahankan pergerakan spermatozoa dalam media penyimpanan.


(5)

3 Berdasarkan dataUnited States Department of Agriculture(USDA), madu mengandung 38% fruktosa; 31% glukosa; 17,1% air; 7,2% maltose; 4,2% trisakarida dan beberapa polisakarida, 1,5% sukrosa, 0,5% mineral, vitamin dan enzim. Menurut penelitian Arsetyo dkk. penambahan madu dalam pengencer NaCl fisiologis berpengaruh terhadap motilitas dan viabilitas spermatozoa. Sedangkan menurut penelitian Herdianto dkk. penambahan madu dalam pengencer NaCl fisiologis hanya berpengaruh terhadap viabilitas spermatozoa. Dengan demikian perlu adanya penelitian penggunaan salah satu gula sederhana yaitu sukrosa dalam pengencer NaCl fisiologis terhadap motilitas dan viabilitas spermatozoa.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh substitusi sukrosa dengan konsentrasi yang berbeda dalam pengencer NaCl fisiologis terhadap motilitas dan viabilitas sperma ikan koi(Cyprinus carpio)?

2. Berapakah konsentrasi sukrosa yang paling baik digunakan dalam pengencer NaCl fisiologis terhadap motilitas dan viabilitas sperma ikan koi (Cyprinus carpio)?


(6)

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh substitusi sukrosa dengan konsentrasi yang

berbeda dalam pengencer NaCl fisiologis terhadap motilitas dan viabilitas sperma ikan koi(Cyprinus carpio)

2. Untuk mendapatkan konsentrasi sukrosa yang paling baik digunakan dalam pengencer NaCl fisiologis terhadap motilitas dan viabilitas sperma ikan koi (Cyprinus carpio)

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat dan informasi bagi penulis dan masyarakat luas, terutama bagi para pembudidaya ikan koi (Cyprinus carpio)tentang substitusi sukrosa dalam pengencer NaCl fisiologis terhadap motilitas dan viabilitas sperma ikan koi (Cyprinus carpio). Sehingga penyimpanan spermatozoa dapat dilakukan dengan jangka waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan.

1.5. Hipotesis

H0 : Diduga substitusi sukrosa dengan konsentrasi yang berbeda dalam

pengencer NaCl fisiologis tidak berpengaruh terhadap motilitas dan viabilitas sperma ikan koi(Cyprinus carpio)

H1 : Diduga substitusi sukrosa dengan konsentrasi yang berbeda dalam

pengencer NaCl fisiologis berpengaruh terhadap motilitas dan viabilitas sperma ikan koi(Cyprinus carpio)