ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG KAKI LIMA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima (Studi Di Seputar Alun-Alun Kabupaten Klaten).

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENDAPATAN PEDAGANG KAKI LIMA
(STUDI DI SEPUTAR ALUN-ALUN KABUPATEN KLATEN)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Disusun Oleh:
Anang Handhika
B 300 130 025

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017

ii

 

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENDAPATAN PEDAGANG KAKI LIMA
(STUDI DI SEPUTAR ALUN-ALUN KABUPATEN KLATEN)
ABSTRAKSI
Penelitian ini berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
pendapatan pedagang kaki lima di seputar alun-alun kabupaten Klaten tahun
2017”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar
pengaruh modal awal, lam usaha, jumlah karyawan, jam buka dan tingkat
pendidikan terhadap pendapatan pedagang kaki lima di seputar alun-alun
kabupaten klaten. Populasi sebanyak 110 pedagang . Penentuan sampel dengan
metode judgement sampling dengan jumlah sampel sebanyak 29 responden
terdiri dari 22 responden pedagang makanan dan minuman, 1 orang pedagang
pakaian, 4 orang pedagang aksesoris dan 2 orang pedagang rokok atau obat-obtan.
Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda model
ordinary least square (OLS).
Hasil analisis adalah : (1) Hasil perhitungan uji normalitas data dengan
model Jurque Bera berdistribusi normal; (2) Hasil uji linieritas dengan model
Ramsey Riset menunjukan bahwa model berbentuk linier; (3) Hasil uji asumsi
klasik menunjukan bahwa tidak terdapat masalah multikolonieritas dan
heteroskedatisitas, terjadi masalah autokorelasi; (4) Hasil uji t dapat diketahui
bahwa variabel modal awal, jumlah karyawan dan tingkat pendidikan

berpengaruh dan signifikan sedagkan variabel lama usaha dan jam buka tidak
berpengaruh signifikan; (5) Hasil uji F menunjukan model yang dipakai eksis; (6)
R2 memperoleh nilai 55,14% yang berarti bahwa 55,14% variasi pendapatan
pedagang kaki lima dapat dijelaskan oleh variabel modal awal, lama usaha,
jumlah karyawan, jam buka dan tingkat pendidikan. Sedangkan 44,86% sisanya
dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lain yang dimasukan dalam model.
Kata Kunci: Pendapatan pedagang kaki lima, Modal Awal, lama usaha, jumlah
karyawan, jam buka, tingkat pendidikan.

ABSTRACT
This study entitled "Analysis of Factors Affecting income street vendors
around the square in Klaten district in 2017". This study aimed to analyze and
determine how much influence the initial capital, lam business, number of
employees, hours and levels of education to income street vendors around the
square in Klaten district. The population of as many as 110 vendors. The samples
with judgment sampling method with a total sample of 29 respondents consisting
of 22 respondents traders of food and drinks, one person draper, 4 traders
accessories and 2 merchants obtan cigarettes or drugs. In this study using multiple
linear regression analysis model of ordinary least squares (OLS).


1

 

The results of the analysis are: (1) The calculation data normality test with
Bera Jurque normal distribution models; (2) Results of linearity test with Ramsey
models Research shows that the model be linear; (3) The test results showed the
classical assumption that there are no issues multicoloniarity and
heteroskedatisitas, autocorrelation problems occur; (4) The results of t-test
showed that the variables of initial capital, number of employees and the level of
education and significant effect sedagkan old variable opening hours of effort and
no significant effect; (5) F test results indicate the model used to exist; (6) R2
scored 55.14% which means that 55.14% of variation income street vendors can
be explained by the initial capital, the old business, number of employees, hours
and levels of education. While the remaining 44.86% is explained by other
independent variables were included in the model.
Keywords: Income hawkers, Equity, old business, number of employees, hours,
level of education

1. PENDAHULUAN

Masalah tenaga kerja perkotaan biasanya dikaitkan dengan dua gejala
pokok tingkat pengangguran terbuka yang relatif tinggi dan pembengkakan
sektor informal yang ditandai rendahnya produktivitas dan penghasilan sektor
tersebut. Pembengkakan sektor informal tersebut disebabkan oleh ketidakmampuan

sektor

formal

menyerap

lebih

banyak

tenaga

kerja.

Ketidakmampuan sektor formal ini disebabkan oleh pertumbuhan penduduk

melebihi kecepatan penyediaan lapangan pekerjaan. Oleh karena itu kegiatan
ekonomi sektor informal menjadi alternatif utama untuk mengurangi
pengangguran (Nurai dalam Dwi, 2010).
Menurut data badan pusat statistik kabupaten Klaten, tingkat
pengangguran terbuka di kabupaten Klaten pada tahun 2011 sebesar 7,63%,
pada tahun 2012 sebesar 3,70% dan tahun 2013 sebesar 5,34%. Berdasar
angka tersebut maka dapat diketahui tingkat penganguran terbuka di
kabupaten Klaten mengalami penurunan pada tahun 2012 jika dibandingkan
tahun 2011 dan 2013. Problem pengangguran dapat diatasi dengan
pengembangan sektor informal yang dianggap sebagai suatu bukti bahwa
sektor informal mampu menyerap kesempatan kerja secara signifikan, dimana
mereka yang terlibat di sektor ini pada umumnya merupakan golongan

2

 

masyarakat ekonomi lemah, berpendidikan rendah, tidak terampil dan
kebanyakan para migran (Effendi dalam Fernado, 2016).
sektor informal adalah sektor usaha dimana tidak diperlukan

persyaratan yang khusus dalam mendirikan usaha. Bentuk usaha ini dilakukan
oleh masyarakat yang bermodal kecil, teknologi sederhana dan tidak
mempunyai tempat usaha yang tetap. Sektor informal meliputi pedagang kaki
lima, pedagang keliling dan pedagang asongan (Kuncoro dalam Priyandika,
2015).
Pedagang kaki lima merupakan salah satu dari sektor informal yang
banyak ditemukan di perkotaan. Pedagang kaki lima atau yang biasa disingkat
PKL merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut penjaga dagangan
yang menggunakan gerobak. Istilah yang sering ditafsirkan demikian karena
jumlah kaki pedagang ada lima. Lima kaki tersebut adalah dua kaki pedagang
ditambah tiga kaki grobak untuk memudahkan pedagang berpindah tempat.
Dalam rangka menertibkan dan membina pedagang kaki lima,
pedagang tersebut diberi kesempatan untuk berjualan di lokasi yang
disediakan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan umum, seperti alunalun, trotoar, pasar, pusat perbelanjaan dan fasilitas umum lainnya. Sebagai
pedagang mereka berusaha menempati lokasi yang strategis.
Alun-alun merupakan salah satu lokasi pedagang kaki lima di
kabupaten Klaten. Karena alun-alun terletak di pusat kabupaten Klaten dan
letaknya di antara pertokoan, perkantoran, rumah makan, hotel dan bangunan
bersejarah, Terdapat banyak Pedagang kaki lima yang menjual berbagai
macam jenis barang dagangan seperti makanan, minuman, pakaian, aksesoris,

dan lain-lain. Meskipun jenis barang dagangan yang dijual berbeda, namun
tujuan mereka tetap sama yaitu untuk memperoleh pendapatan maksimal.
Terdapat dua jam kerja pedagang kaki lima di alun-alun kabupaten
Klaten di siang hari pedagang kaki lima jenis angkringan berjualan mulai
pukul 13.00 sampai dengan pukul 00.00 dan pedagang lesehan, pakaian dan
aksesoris berjualan mulai pukul 16.00 sampai dengan 22.00. Waktu siang hari
alun-alun kabupaten Klaten cenderung lebih sepi dari pada malam hari, karena

3

 

di malam hari orang-orang biasanya keluar mencari makan sambil bersantai
atau sekedar jalan-jalan.

2. METODE PENELITIAN
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder. Jenis data yang digunakan adalah data primer berupa wawancara,
observasi dan kuesioner sedangkan data sekunder yang berupa data jumlah
penganguran terbuka di Klaten tahun 2011, 2012 dan 2013 serta gambaran

umum daerah Klaten.
Alat analisis yang digunakan untuk menganalisis pengaruh modal
awal, jumlah karyawan, tingkat pendidikan, lama usaha dan

jam buka

terhadap pendapatan pedagang kaki lima di kabupaten Klaten digunakan
analisis regresi linier berganda metode ordinary least square (OLS).
Log PDT= a + b1 log MA + b2 log LU + b3 log JK + b4 log JB + b5 log TP + e
Keterangan:
PDT : Pendapatan
MA : Modal awal
LU : Lama usaha
JK : Jumlah karyawan
JB : Jam buka
TP : Tingkat pendidikan
a : Konstanta
b1,….,b5 : Koefisien regresi

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil estimasi regresi linier berganda dengan metode
Ordinary Least Square (OLS) untuk melihat sejauh mana faktor-faktor seperti
modal awal, lama usaha, jumlah karryawan, jam buka, tingkat pendidikan
mempengaruhi pendapatan pedagang kaki lima
.

4

 

Hasil Regresi Model Lengkap
Dependent Variable: LOG(PEDAPATAN)
Method: Least Squares
Date: 03/15/17 Time: 08:21
Sample: 7 35
Included observations: 29
Variable

Coefficient


Std. Error

t-Statistic

Prob.

C

6.061443

1.718044

3.528107

0.0018

LOG(MODAL_AWAL)

0.510528


0.099066

5.153430

0.0000

LOG(LAMA_USAHA)

0.137246

0.104060

1.318904

0.2002

WAN)

0.378913

0.163553

2.316750

0.0298

LOG(JAM_BUKA)

-0.035162

0.258899 -0.135813

0.8932

-0.573311

0.297901 -1.924504

0.0667

LOG(JUMLAH_KARYA

LOG(TINGKAT_PENDI
DIKAN)
R-squared

0.551490

Mean dependent var

12.75555

Adjusted R-squared

0.453987

S.D. dependent var

0.506483

S.E. of regression

0.374254

Akaike info criterion

1.054227

Sum squared resid

3.221516

Schwarz criterion

1.337115

Log likelihood

-9.286285

F-statistic

5.656173

Prob(F-statistic)

0.001526

Variable

Hannan-Quinn criter. 1.142824
Durbin-Watson stat

0.517988

Coefficient

Std. Error

t-Statistic

Prob.

C

90.77917

177.1019

0.512582

0.6266

LOG(PDRB)

-25.38509

12.78300 -1.985847

0.0943

LOG(JP)

1.157814

0.675372

1.714336

0.1373

LOG(P)

-10.05757

17.99872 -0.558793

0.5965

LOG(CONS)

22.71697

11.02164

0.0849

5

2.061125

 

LOG(S)

6.056237

12.45450

R-squared

0.752118

Mean dependent var

8.722457

Adjusted R-squared

0.545549

S.D. dependent var

0.773775

S.E. of regression

0.521624

Akaike info criterion

1.843115

Sum squared resid

1.632552

Schwarz criterion

2.085568

Log likelihood

-5.058687

F-statistic

3.641009

Prob(F-statistic)

0.073515

0.486269

0.6440

Hannan-Quinn criter. 1.753350
Durbin-Watson stat

2.549946

1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Residual (‫ݑ‬௧ )

Nilai probabilitas Jarque Bera sebesar 0.493706 > 0,10, maka H0

diterima. Kesimpulan: distribusi ut normal.
b. Uji Otokolerasi
Nilai Prob. Chi-Square adalah 0.0001. 0.0001 ≤ 0,10 maka Ho
ditolak maka terdapat masalah otokorelasi dalam model.
c. Uji Heteroskedastisitas
Nilai probabilitas dari nilai Obs*R-Squared sebesar 0.2544 > 0,10,
maka H0 diterima Kesimpulan: Tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.
d. Uji Ketepatan Spesifikasi Model
Nilai probabilitas atau signifiansi F sebesar 0,2331 > 0,10, maka
H0 diterima. Kesimpulan: Model yang dipakai linier.
2. Uji statistik
a. Uji Eksistensi Model (Uji F)
Nilai probabilitas atau signifiansi F sebesar 0,001526 < 0,10, maka
H0 ditolak. Kesimpulan: Model yang dipakai eksis.
b. Interpretasi Determinasi Regresi (R2)

6

 

Koefisien determinasi digunakan untuk mmenganalisis seberapa
besar variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel
independen dalam model. Nilai R2 (R-square) sebesar 0,551490 artinya
variasi variabel pendapatan pedagang kaki lima dapat dijelaskan oleh
variabel Modal awal, lama usaha, jumlah karyawan, jam buka, tingkat
pendidikan sebesar 55,15%, dan sisanya sebesar 44,68% dijelaskan oleh
variabel bebas lain yang tidak disertakan dalam model.
3. Uji Validitas Pengaruh
Berdasarkan pada tabel–1 maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Modal awal (Nilai Prob. 0.0000, 0.0000 < 0,05. Ho ditolak maka Modal
Awal memiliki pengaruh signifikan)
b. Jumlah Karyawan (Nilai Prob. 0.0298, 0.0298 < 0,05. Ho ditolak maka
Jumlah Karyawan memiliki pengaruh signifikan)
c. Tingkat Pendidikan (Nilai Prob. 0.0667, 0.0667 < 0,10. Ho ditolak maka
Tingkat Pendidikan memiliki pengaruh signifikan)
d. Lama Usaha (Nilai Prob. 0.2002, 0.2002 > 0,10. Ho diterima maka Lama
Usaha tidak memiliki pengaruh signifikan)
e. Jam Kerja (Nilai Prob. 0.8932, 0.8932 > 0,10. Ho diterima maka Jam
Kerja tidak memiliki pengaruh signifikan)

4. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis pengaruh factorpengaruh modal awal, lama usaha,jumlah karyawan, jam buka dan tingkat
pendidikan terhadap pendapatan pedagang kaki lima di seputar alun-alun
kabupaten Klaten pada tahun 2017 dapat di ambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Hasil uji linieritas dengan Ramsey riset pada taraf signifikan α= 0,10,
maka hasil regresi berbentuk linier (spesifikasi model benar).
2. Hasil perhitungan uji normalitas data Jerquer Bera pada taraf α= 0,10,
maka data yang digunakan dalam penelitian ini memiliki distribusi normal.

7

 

3. Berdasarkan hasil analisis regresi terhadap penyimpangan asumsi klasik
pada

taraf

signifikan

α=

0,10,

menunjukan

bahwa

pada

uji

multikolonieritas tidak ada masalah multikolonieritas antar variabel bebas,
pada uji heteroskedastisitas tidak ada masalah heteroskedastisitas, pada uji
autokorelasi terjadi masalah autokorelasi.
4. Hasil uji t dapat diketahui bahwa variabel yang berpengaruh dan tidak
berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pedagang kaki lima adalah
sebagai berikut :
a. Modal awal berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan
pedagang kaki lima pada α= 0,01.
b. Jumlah karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pendapatan pedagang kaki lima pada α= 0,05.
c. Tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pendapatan pedagang kaki lima pada α= 0,10.
d. Lama usaha tidak berpengaru terhadap pendapatan pedagang kaki
lima pada α= 0,10.
e. Jam kerja tidak berpengaruh terhadap pendapatan pedagang kaki
lima pada α= 0,10.
5. Hasil uji F secara bersama-sama variabel modal awal, lama usaha,
jumlah karyawan, jam buka dan tingkat pendidikan berpengaruh
signifikan terhadap pendapatan pedagang kaki lima pada α= 0,01 .
6. Determinan (R2) memperoleh nilai sebesar 0,551490 yang berti bahwa
55,14% variasi variabel pendapatan pedagang kaki lima dapat di
jelaskan oleh variabel modal awal, lama usaha, jumlah karyawan, jam
buka dan tingkat pendidikan. Sedangkan sisanya 44,86% dijelaskan
oleh variabel-variabel bebas lain yang tidak dimasukan dalam model.
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemerintah
daerah kabupaten Klaten, untuk Memaksimalkan pengelolaan potensi di
bidang usaha pendagang kaki lima yang ada di alun-alun kabupaten
Klaten dengan menigkatkan infrasruktur, sarana dan prasarana.

8

 

DAFTAR PUSTAKA
A.A. Istri Agung Vera Laksmi Dewi , N. Djinar Setiawina, I G. Indrajaya 2012.
2012 Magister Ilmu Ekonomi Universitas Udayana, Bali, Indonesia 2012.
1-14.
Akhbar Nurseta Priyandika 2015. Skripsi “Analisis Pengaruh Jarak, Lama
Usaha, Modal, Dan Jam Kerja Terhadap Pendapatan Pedagang Kaki Lima
Konveksi (Studi Kasus Di Kelurahan Purwodinatan Kota Semarang).”
Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang 2015.
BPS kabupaten Klaten 2016. Statistik Daerah kabupaten Klaten. Klaten : Badan
Pusat Statistik kabupaten Klaten.
Dany Ewsaningrat Artianto 2010 “Analisis Faktor-Faktor Mempengaruhi
Pendapatan Pedagang Gladag Langen Bogan Surakarta” skripsi ekonomi
dan bisnis universitas sebelas maret 2010. 1-110.
Dra.Salamatun Asakdiyah,M.Si, Tina Sulistiyani, Se,M.M., Deny Ismanto,
Se,M.M 2015. “Analisis Pendapatan Usaha Perdagangan Informal (Studi
Pada Usaha Pedagang Angkringan Di Kota Yogyakarta). Jurnal penelitian –
Volume 11 2015.1-8.
Dwi Okti Nurani 2010. Skripsi “Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh
Terhadap Pendapatan Pedagang Kaki Lima Makanan Dan Minuman (Studi
Di Jalan Malioboro Yogyakarta).” Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta 2010.
Endang Hariningsih, Rintar Agus Simatupang 2008. “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Usaha Pedagang Eceran Studi Kasus: Pedagang
Kaki Lima Di Kota Yogyakarta”. Jurnal &Manajemen Vol. 4 No. 3 2008. 110.
Fatmawati,Yolamalinda,M.Si, Natassia Rizky, S.E,Mm 2014 “Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima Di Pasar
Raya Padang”. Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP
PGRI Sumatera Barat Padang 2014. 1-9.
Forlin Natalia Patty, Maria Rio Rita 2011.“ Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pendapatan Pedagang Kaki Lima (Studi Empiris Pkl Di Sepanjang Jln.

9

 

Jenderal Sudirman Salatiga)” jurnal dinamika ekonomi dan bisnis 2011.120.
Fernando Yandhi, Pudjihardjo M, SE.,MS.,Dr.,Prof 2016. “ Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima (Studi Kasus Di Pasar
Besar Kota Malang).” Jurnal ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Brawijaya Malang 2016. 1-17.
Gujarati, DN. 2012. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta : Salemba Empat.
Gujarati, Damodar. 2010. Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga
Imron Much Dan Wibowo Punomo Adi 2008. “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Tingkat Keberhasilan Usaha (Studi Pada Warung “Nasi
Kucing” Di Kabupaten Jepara)”. Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis Vol. 5
No. 2 Oktober 2008. 1-22.
Nazir, M.1999.Metode Penelitian . Cetakan Ketiga Jakarta: Ghalia Indonesia.
Retno Widjajanti 2009.” Karakteristik Aktivitas Pedagang Kaki Lima Pada
Kawasan Komersial Di Pusat Kota Studi Kasus: Simpang Lima, Semarang”.
TEKNIK – Vol. 30 No. 3 Tahun 2009, ISSN 0852-1697. 1-10
Rini Asmita Samosir 2015. “ Analisis Pendapatan Pedagang Kaki Lima Sektor
Informal Di Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang” skripsi fakultas
ekonomi dan bisnis universitas diponegoro semarang 2015.1-85.
.
Rosetyadi Artistyan Firdausa Dan Arianti Fitrie 2013. “ Pengaruh Modal Awal,
Lama Usaha Dan Jam Kerja Terhadap Pendapatan Pedagang Kios Di Pasar
Bintoro Demak”. DIPONEGORO JOURNAL OF ECONOMICS Volume 2,
Nomor 1, Tahun 2013. 1-6.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta
Undang-Undang Tahun Nomer 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil.

10

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENINGKATAN PENDAPATAN PADA USAHA MIKRO (PEDAGANG KAKI LIMA DI ALUN - ALUN BESUKI KABUPATEN SITUBONDO

1 22 119

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENINGKATAN PENDAPATAN PADA USAHA MIKRO (PEDAGANG KAKI LIMA DI ALUN - ALUN BESUKI KABUPATEN SITUBONDO)

0 8 7

Analisis Faktor - Faktor Yang Memengaruh Peningkatan Pendapatan Pada Usaha Mikro (Pedagang Kaki Lima Di Alun - Alun Besuki Kabupaten Situbondo)

1 10 121

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KABUPATEN LUMAJANG

0 4 19

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG KAKI LIMA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima (Studi Di Seputar Alun-Alun Kabupaten Klaten).

3 14 15

LANDASAN TEORI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima (Studi Di Seputar Alun-Alun Kabupaten Klaten).

1 12 18

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PEDAGANG KAKI LIMA DI ALUN -ALUN SATYA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Pedagang Kaki Lima Di Alun-Alun Satya Negara Sukoharjo.

0 0 13

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Pedagang Kaki Lima Di Alun-Alun Satya Negara Sukoharjo.

0 0 5

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PEDAGANG KAKI LIMA DI ALUN -ALUN SATYA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Pedagang Kaki Lima Di Alun-Alun Satya Negara Sukoharjo.

0 1 19

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG KAKI LIMA STUDI KASUS PKL GALABO SURAKARTA.

0 0 14