PENDAHULUAN Pengelolaan Pembelajaran Pkn Berbasis Karakter Bangsa Di Sma N 1 Pulokulon Grobogan.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan salah satu indikator utama pembangunan dan
kualitas sumber daya manusia, sehingga kualitas sumber daya manusia sangat
tergantung dari kualitas pendidikan. Pendidikan merupakan bidang yang
sangat penting dan strategis dalam pembangunan nasional, karena merupakan
salah satu penentu kemajuan suatu bangsa. Pendidikan bahkan merupakan
sarana paling efektif untuk meningkatkan kualitas hidup dan derajat
kesejahteraan masyarakat, serta yang dapat mengantarkan bangsa mencapai
kemakmuran. Saroni (2011: 10) bahwa, pendidikan merupakan suatu proses
yang berlangsung dalam kehidupan sebagai upaya untuk menyeimbangkan
kondisi dalam diri dengan kondisi luar diri. Proses penyeimbangan ini
merupakan bentuk survive yang dilakukan agar diri dapat mengikuti setiap
kegiatan yang berlangsung dalam kehidupan.
Kegiatan pembelajaran bertujuan menjadikan peserta didik menguasai
kompetensi (materi) yang ditargetkan serta dirancang untuk menjadikan
peserta didik mengenal, menyadari, atau peduli, dan menginternalisasi nilainilai dalam bentuk perilaku (Asmani, 2012: 59). Internalisasi nilai-nilai ini
dilaksanakan melalui integrasi pendidikan kararter di dalam proses
pembelajaran mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan,dan evaluasi
pembelajaran pada semua mata pelajaran.


1

2

Kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta didik
menguasai materi, juga dirancang untuk mengenal, menyadari/ peduli, dan
menginternalisasi nilai-nilai dan menjadikannya perilaku. Dalam struktur
kurikulum kita, ada dua mata pelajaran yang terkait langsung dengan
pengembangan budi pekerti dan akhlak mulia, yaitu Pendidikan Agama dan
PKn. Kedua mata pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran yang secara
langsung (eksplisit) mengenalkan nila-inilai, dan sampai taraf tertentu
menjadikan peserta didik peduli dan menginternalisasi nilai-nilai ( Narwanti,
2011: 83-85). Namun dikarenakan nilai-nilai karakter yang ditanamkan terlalu
banyak, sehingga tidak memungkinkan untuk ditanamkan seluruhnya pada
setiap mata pelajaran.
Secara akademis, pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan
nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, atau
pendidikan akhlak yang tujuannya mengembangkan kemampuan peserta
didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik

itu, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan
sepenuh hati. Karena itu, muatan pendidikan karakter secara psikologis
mencakup dimensi moral reasoning, moral feeling, dan moral behavior
(Muslich, 2011: 36).
Dalam Badan Penelitian dan Pengembangan, Pusat Kurikulum
Kementrian Pendidikan Nasional (2010: 10) dijelaskan Untuk mengukur
tingkat keberhasilan pelaksanaan pendidikan karakter di satuan pendidikan
dilakukan melalui berbagai program penilaian dengan membandingkan

3

kondisi awal dengan pencapaian dalam waktu tertentu. Penilaian keberhasilan
tersebut dilakukan melalui langkah langkah berikut: (1) Menetapkan
indikator dari nilai-nilai yang ditetapkan atau disepakati, (2) Menyusun
berbagai instrumen penilaian,(3) Melakukan pencatatan terhadap pencapaian
indikator, (4) Melakukan analisis dan evaluasi (5) Melakukan tindak lanjut.
Pendidikan karakter menurut Cholisin (2011: 3) adalah suatu sistem
penanaman nilai-nilai perilaku (karakter) kepada warga sekolah yang meliputi
pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai, baik terhadap Tuhan

Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan
sehingga menjadi insan kamil. Menurut Megawang (2010: 188) menyatakan
bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu
yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan
tindakan (action). Dengan demikian pendidikan karakter dapat diartikan
sebagai upaya yang dirancang secara sistematis dan berkesinambungan
untuk membentuk akhlak peserta didik agar memiliki pengetahuan,
perasaan, dan perilaku yang berlandaskan norma-norma luhur yang berlaku
di masyarakat.
Menurut

Kemendiknas,

(2011:8)

pendidikan

karakter

adalah


pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai karakter bangsa pada diri
peserta didik, sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai
karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya,
sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis,

4

produktif, dan kreatif. Menurut Zamroni, (2011:159)

menyatakan bahwa

pendidikan karakter merupakan proses untuk mengembangkan pada diri setiap
peserta didik kesadaran sebagai warga bangsa yang bermartabat, merdeka dan
berdaulat dan berkemauan untuk menjaga dan mempertahankan kemerdekaan
dan kedaulatan tersebut.
Pendidikan karakter merupakan upaya pembimbingan perilaku
siswa agar mengetahui, mencintai, dan melakukan kebaikan.

Jadi,


fokusnya pada tujuan-tujuan etika melalui proses pendalaman apresiasi
dan pembiasaan. Secara teoretis, karakter seseorang dapat diamati dari
tiga aspek, yaitu : mengetahui kebaikan (knowing the good), mencintai
kebaikan (loving the good), dan melakukan

kebaikan (doing the

good).Pendidikan karakter sesungguhnya bukan sekedar mendidik benar
dan salah, tetapi mencakup proses pembiasaan

tentang perilaku yang

baik sehingga terbentuklah tabiat yang baik , Retno Lisrtyarti (2012:3).
Kegiatan pembelajaran PKn bertujuan membangun karakter peserta
didik. Indikator ketercapaian tujuan pendidikan karakter tersebut adalah
perubahan karakter peserta didik. Perubahan tersebut diusahakan dalam mata
pelajaran PKn secara ekslpisit maupun implisit. Hal ini bermaksud bahwa
perubahan karakter peserta didik merupakan usaha yang disengaja/
direncanakan (instructional effect), bukan sekedar dampak ikutan/ pengiring

(nurturant effect) (Cholisin, 2011: 3). Dalam mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan, pendidikan karakter sudah ditunjukkan pada komponen

5

Pendidikan

Kewarganegaraan

yang

salah

satunya

adalah

karakter

kewarganegaraan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan
Pulokulon Grobogan

Kepala sekolah SMA N 1

guru PKn di SMA N 1 Pulokulon Grobogan pada

dasarnya sudah melaksananakan pendidikan karakter bangsa. Namun dalam
pelaksanaannya belum maksimal, guru belum memahami dengan benar
pelaksanaan pendidikan karakter bangsa melalui pembelajaran PKn, ini
dikarenakan anggapan guru bahwa pembelajaran PKn sudah mengajarkan
pendidikan karakter bagi siswa. Berdasarkan urian diatas peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengelolaan Pembelajaran PKn
Berbasis Karakter Bangsa di SMA N 1 Pulokulon Grobogan”
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana persiapan pembelajaran PKn berbasis karakter bangsa di
SMA N 1 Pulokulon Grobogan?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran PKn berbasis karakter bangsa di
SMA N 1 Pulokulon Grobogan?

3. Bagaimana evaluasi pembelajaran PKn berbasis karakter bangsa di
SMA N 1 Pulokulon Grobogan?

6

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hal-hal
berikut.
1. Untuk mendeskripsikan persiapan pembelajaran PKn berbasis karakter
bangsa di SMA N 1 Pulokulon Grobogan
2. Untuk mendeskripsikan

pelaksanaan pembelajaran PKn berbasis

karakter bangsa di SMA N 1 Pulokulon Grobogan
3. Untuk mendeskripsikan evaluasi pembelajaran PKn berbasis karakter
bangsa di SMA N 1 Pulokulon Grobogan
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki dua manfaat, yakni manfaat secara teoritis
dan manfaat praktis.

a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat dijadikan suatu masukan yang berhubungan
dengan pengelolaan pendidikan karakter dan pembelajaran PKn
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat:
1) Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk
memberikan dampak yang positif dalam meningkatkan mutu
pendidikan dengan mengoptimalkan pembelajaran pendidikan
karakter

7

2) Bagi Guru, hasil penelitian ini

dapat dimanfaatkan untuk

meningkatkan kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran
khsusnya dalam pembelajaran PKn


Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN Pengelolaan Pembelajaran Seni Budaya Di Smp Negeri 1 Pulokulon Kabupaten Grobogan.

0 6 8

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PKn BERBASIS KARAKTER BANGSA DI SMA N 1 PULOKULON GROBOGAN Pengelolaan Pembelajaran Pkn Berbasis Karakter Bangsa Di Sma N 1 Pulokulon Grobogan.

0 6 19

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PKn BERBASIS KARAKTER BANGSA DI SMA N 1 PULOKULON GROBOGAN Pengelolaan Pembelajaran Pkn Berbasis Karakter Bangsa Di Sma N 1 Pulokulon Grobogan.

0 3 12

DAFTAR PUSTAKA Pengelolaan Pembelajaran Pkn Berbasis Karakter Bangsa Di Sma N 1 Pulokulon Grobogan.

0 6 5

PENGELOLAAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DI SMA NEGERI 1 PULOKULON GROBOGAN Pengelolaan Pelaksanaan Pembelajaran Seni Budaya Di Sma Negeri 1 Pulokulon Grobogan.

0 2 18

PENGELOLAAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DI SMA NEGERI 1 PULOKULON GROBOGAN Pengelolaan Pelaksanaan Pembelajaran Seni Budaya Di Sma Negeri 1 Pulokulon Grobogan.

0 3 13

PENDAHULUAN Pengelolaan Pelaksanaan Pembelajaran Seni Budaya Di Sma Negeri 1 Pulokulon Grobogan.

0 6 5

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PKn BERBASIS KARAKTER BANGSA (Studi Situs SMA Negeri 1 Kaliwungu) Pengelolaan Pembelajaran PKn Berbasis Karakter Bangsa (Studi Situs SMA Negeri 1 Kaliwungu).

0 1 12

PENDAHULUAN Pengelolaan Pembelajaran PKn Berbasis Karakter Bangsa (Studi Situs SMA Negeri 1 Kaliwungu).

0 0 11

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PKn BERBASIS KARAKTER BANGSA (Studi Situs SMA Negeri 1 Kaliwungu) Pengelolaan Pembelajaran PKn Berbasis Karakter Bangsa (Studi Situs SMA Negeri 1 Kaliwungu).

0 0 20