Analisis Pengukuran Aspek Finansial

BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN

6.1 Analisis Pengukuran Aspek Finansial

Human Capital 6.1.1 Jenis Pelatihan Karyawan Pabrik Gula Sei Semayang Jenis pelatihan yang diberikan perusahaan pabrik gula sei semayang kepada karyawannya adalah retraining atau pelatihan ulang yaitu, jenis pelatihan yang diberikan kepada karyawan untuk menghadapi tuntutan kerja yang semakin berkembang terutama dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang, sehingga mereka mampu menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi dan inovasi-inovasi terbaru. Perusahaan pabrik gula sei semayang telah menentukan batas waktu untuk masa pelatihan karyawan. Pada bagian teknikal, produksi, dan laboratorium masa pelatihan karyawan adalah 1 tahun, sedangkan departemen managerial masa pelatihan karyawan adalah 3 tahun. Dari data yang diperoleh kita dapat menganalisa bahwa pendidikan dan pelatihan ini memiliki hubungan berbanding lurus dengan laba perusahaan. Artinya jika laba perusahaan mengalami peningkatan maka pendidikan dan pelatihan ini juga mengalami kenaikan dan begitu juga sebaliknya. Dari analisis pendidikan dan pelatihan memiliki kecenderungan naik, dari sini dapat dilihat ada pengaruh positif terhadap penanaman modal manusianya. Universitas Sumatera Utara

6.1.2 Revenue Per Employee

Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan terhadap Revenue per Employe dapat dilihat total penjualan yang dapat dihasilkan dari jumlah karyawan pada tahun 2013 –2014 pada Tabel 6.1. Tabel 6.1 Hasil Perhitungan Revenue Per Employe Tahun Total Penjualan Jumlah Karyawan Revenue per Employee 2013 Rp. 207.128.212.900,00 669 Rp. 353.131.357 2014 Rp. 288.289.016.772,00 662 Rp. 494.303.400 Sumber : Pengolahan Data Hasil perhitungan Revenue per Employe menunjukkan bagaimana karyawan memberikan kontribusi financial berupa jumlah penjualan di Pabrik Gula Sei Semayang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 6.1 Gambar 6.1 Diagram Revenue per Employe Dari diagram diatas, dapat dilihat tingkat dari Revenue per Employe yang dapat dihasilkan oleh setiap karyawan dari tahun 2013 sampai tahun 2014. Dimana Revenue per Employe yang dihasilkan oleh setiap karyawan mengalami peningkatan dari tahun 2013 sampai 2014. Universitas Sumatera Utara Kontribusi karyawan terhadap revenue Pabrik Gula Sei Semayang pada periode 2013-2014 mengalami peningkatan, Dimana pada tahun 2013 Revenue per Employe yaitu Rp. 353.131.357orang, sedangkan pada tahun 2014 Revenue per Employe yaitu Rp. 494.303.400orang. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan memberikan kontribusi financial yang meningkat terhadap penjualan perusahaan di tahun 2014. Pengukuran yang dilakukan menunjukkan bagaimana karyawan dapat memberikan kontribusi finansial berupa jumlah penjualan. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa program pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan perusahaan telah berjalan dengan baik. faktor lain yang menyebabkan terjadinya peningkatan Revenue per Employe adalah meningkatnya jumlah bahan baku yang akan di produksi sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan produktifitas perusahaan. Sumber daya manusia yang baik menurut Keith Davis adanya peningkatan kontribusi karyawan terhadap perusahaan dan sebaliknya. 2 .

6.1.3 Human Capital Cost Factor HCCF

Penentuan hasil human capital cost faktor sangat dipengaruhi oleh besarnya biaya remunerasi yang merupakan nilai tambah dari perusahaan yang dapat dilihat dari data gajiupah, dan imbalan keseluruhan yang di dapatkan oleh karyawan. Hasil perhitungan Human Capital Cost Factor pada tahun 2013-2014 dapat dilihat pada Tabel 6.2 2 Keith Davis. Fifth Edition. Human Resources And Personnel Management. McGraw-Hill, Inc Universitas Sumatera Utara Tabel 6.2 Hasil perhitungan Human Capital Cost Factor Tahun Human Capital Cost Factor 2013 Rp. 14.225.778.163 2014 Rp. 13.504.900.829 Sumber : Pengolahan Data Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 6.2 Gambar 6.2 Diagram Human Capital Cost Factor Analisis dari diagram diatas merupakan sejumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk karyawan setiap tahunnya yang bertujuan untuk meningkatkan produktifitas karyawan yang akan menjadi nilai investasi pengembalian penjualan. Hasil Human Capital Cost Factor dibagi dengan jumlah seluruh karyawan. Untuk biaya personal rata-rata karyawan pada tahun 2013-2014 dapat dilihat pada Tabel 6.3 Universitas Sumatera Utara Tabel 6.3 Hasil Perhitungan Biaya Personal Rata-Rata Karyawan Tahun Biaya Personal Karyawan 2013 Rp. 21.267.242orang 2014 Rp. 20.400.152orang Sumber : Pengolahan Data Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 6.3 Gambar 6.3 Diagram Biaya Personal Karyawan Keseluruhan Analisis dari diagram diatas merupakan sejumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk biaya personal karyawan keseluruhan di perusahaan setiap tahunnya. Sedangkan untuk biaya personal rata-rata karyawan tetap dari tahun 2013- 2014 dapat dilihat pada Tabel 6.4 Tabel 6.4 Hasil Perhitungan Biaya Karyawan Tetap Tahun Biaya Personal Karyawan 2013 Rp. 24.234.715orang 2014 Rp. 23.164.495orang Sumber : Pengolahan Data Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 6.4 Universitas Sumatera Utara Gambar 6.4 Diagram Biaya Personal Karyawan Tetap Analisis dari diagram diatas merupakan sejumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk biaya personal karyawan tetap di perusahaan setiap tahunnya yaitu di Pabrik Gula Sei Semayang. Hasil perhitungan Human Capital Cost Factor ini merupakan acuan ukuran dasar dalam melihat produktifitas karyawan dengan membandingkan seberapa banyak biaya yang diperlukan perusahaan untuk menghasilkan sejumlah penjualan. Selama periode 2014 perusahaan perlu mengeluarkan biaya maksimal sebesar Rp. 20.400.152orang untuk menghasilkan penjualan sebesar Rp. 494.303.400. Adapun beban-beban yang dikeluarkan perusahaan untuk para karyawan adalah suatu nilai yang dapat memberikan nilai lebih terhadap sumber daya manusia yang bertujuan untuk meningkatkan semangat kerja para karyawan. Universitas Sumatera Utara Dengan adanya HCCF perusahaan dapat mengetahui apakah nilai yang dikeluarkan sudah sesuai atau tidak dengan sumber daya manusia yang ada pada perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari seberapa besar nilai yang telah dikembalikan karyawan terhadap perusahaan. 3

6.1.4 Human Capital Value Added

Dari hasil perhitungan HCVA yang telah dilakukan pada tahun 2013-2014 dapat dilihat pada Tabel 6.5. Tabel 6.5 Hasil Perhitungan Human Capital Value Added Tahun Human Capital Value Added 2013 Rp 123,25 2014 Rp 148,28 Sumber : Pengolahan Data Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 6.5 Gambar 6.5 Diagram Human Capital Value Added 3 DR. Agus Sunyoto. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia. BPIPWI Universitas Sumatera Utara Analisis dari diagram diatas menunjukkan adanya peningkatan tingkat pengembalian investasi karyawan terhadap perusahaan yang meningkat setiap tahunnya dari tahun 2013 sampai 2014. Nilai-nilai tersebut merupakan nilai tambah yang bisa diberikan oleh setiap karyawan kepada perusahaan. Perhitungan Human Capital Value Added menunjukkan berapa banyak nilai tambah yang dihasilkan perusahaan dengan dana yang telah dikeluarkan perusahaan untuk tenaga kerja untuk melihat kontribusi yang dapat diberikan karyawan setiap rupiah yang telah diinvestasikan dalam Human Capital terhadap Value Added. Dari hasil perhitungan HCVA dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan nilai tambah karyawan ke perusahaan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2014. Pada tahun 2013, untuk setiap Rp.1 yang dikeluarkan perusahaan akan memberikan nilai tambah sebesar Rp. 123,25. Pada tahun 2014, untuk setiap Rp.1 yang dikeluarkan perusahaan akan memberikan nilai tambah sebesar Rp. 148.28. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan yang positif terhadap pendapatan perusahaan.

6.1.5 Human Capital Return On Investment

Pengukuran Human Capital Return On Investment pada Pabrik Gula Sei Semayang menunjukkan tingkat pengembalian investasi yang mungkin diperoleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun 2013-2014 dapat dilihat pada Tabel 6.6 Universitas Sumatera Utara Tabel 6.6 Tingkat Pengembalian Investasi Dari Setiap Karyawan Di Pabrik Gula Sei Semayang Tahun HCROI Karyawan Tetap HCROI Karyawan Keseluruhan 2013 12.34 11.74. 2014 22.32 20.59 Sumber : Pengolahan Data Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 6.6 Gambar 6.6 Diagram Human Capital Return On Investment Analisis dari diagram diatas menunjukkan HCROI untuk karyawan tetap meningkat dari tahun 2013 ke 2014, dimana pada tahun 2013 sebesar 12,34 dan 2014 meningkat menjadi 22,32 dan HCROI untuk karyawan keseluruhan juga terjadi peningkatan, pada tahun 2013 sebesar 11,74, dan pada tahun 2014 sebesar 20,59. Dari perhitungan aspek financial Human Capital pada Pabrik Gula Sei Semayang dapat diketahui bahwa Investasi yang diberikan kepada karyawan menunjukkan karyawan dapat menghasilkan lebih dari investasi yang ada Universitas Sumatera Utara sehingga hal ini berpengaruh positif terhadap perkembangan perusahaan. Namun masih perlu dilakukan program pengembangan sumber daya manusia yang lebih baik dan efektif untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. Pengukuran sumber daya manusia terhadap Human Capital merupakan suatu hubungan yang sejalan. Apabila sumber daya manusia yang terdapat diperusahaan tidak baik, maka Human Capital pada perusahaan tersebut juga akan menurun. Sumber daya manusia merupakan kemampuan yang ada di diri setiap manusia, sedangkan Human Capital merupakan modal kerja yang terdapat di dalam diri manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai investasi perusahaan terhadap karyawan dengan tujuan mendapatkan nilai penjualan yang sebesar-besarnya. Untuk mendapatkan sumber daya yang kompeten secara menyeluruh, maka diperlukannya Human Capital sebagai suatu metode yang bertujuan untuk melihat kontribusi karyawan terhadap perusahaan. 4 Dengan adanya perhitungan Human Capital dari segi perhitungan Revenue per Employe, Human Capital Cost Factor HCCF, Human Capital Value Added dan Human Capital Return On Investment dapat diketahui seberapa besar hasil dari kontribusi karyawan yang diberikan kepada perusahaan dari segi financial. Penilaian ini telah sesuai dengan prestasi yang telah dihasilkan oleh karyawan pada perusahaan. Penilaian kontribusi karyawan ini sangat bermanfaat bagi pekerja itu sendiri maupun bagi perusahaan. Manfaat yang didapat bagi pekerja dari perhitungan nilai kontibusi karyawan ini sendiri sebagai alat ukur mengenai prestasi bekerja karyawan selama melakukan kontribusi bagi perusahaan. Dari 4 Joop Hartog. 2007. Human Capital Theory And Evidence. Cambridge Universitas Sumatera Utara hasil yang telah diketahui, pekerja dapat mengetahui kelebihan atau kelemahan yang ada, baik dari perusahaan maupun dari pekerja sendiri. Sedangkan manfaat bagi perusahaan, antara lain sebagai dasar pengambilan keputusan terhadap karyawan yang berkaitan dengan promosi jabatan, penentuan gaji dan kompensasi yang lebih tepat. Dan juga tepat dalam melakukan mutasi demosi, atau pemberhentian kerja. Dengan perhitungan Human Capital ini, perusahaan dapat memberikan penilaian yang lebih objektif terhadap karyawan dan secara tidak langsung akan memacu seluruh karyawan untuk termotifasi dalam melakukan prestasi yang pada akhirnya dapat memberikan nilai investasi kepada perusahaan. Universitas Sumatera Utara BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan