Permainan Lari Bolak Balik Memindahkan Benda

17 sosial, d emosi, e kepribadian, f kognisi, g ketajaman, h penginderaan, i keterampilan olah raga, j menari Mayke S. Tedjasaputra 2001: 38. Slamet Suyanto 2005: 119-121 bermain memiliki peran penting dalam perkembangan anak pada hampir semua bidang perkembangan antara lain: a. Kemampuan Motorik Pada saat bermain anak berlatih menyesuaikan antara pikiran dan gerakan menjadi suatu keseimbangan. b. Bermain Mengembangkan Kemampuan Kognitif Bermain menjembatani anak dari berpikir konkret ke berpikir abstrak. c. Kemampuan Afektif Bermain akan melatih anak menyadari adanya aturan dan pentingnya mematuhi aturan. Hal itu merupakan tahap awal dari perkembangan moral afeksi. d. Kemampuan Bahasa Saat bermain anak menggunakan bahasa, baik untuk berkomunikasi dengan temannya maupun sekedar menyatakan pikiranya thinking aloud. e. Kemampuan Sosial Pada saat bermain anak berinteraksi dengan anak yang lain yang mengajarkan anak cara merespons, memberi dan menerima, menolak atau setuju dengan ide dan perilaku anak yang lain. Permainan lari bolak balik memindahkan benda termasuk permainan outdoor luar ruangan dan biasa dimainkan dengan jumlah anggota yang tidak sedikit serta membutuhkan ruang yang luas untuk gerak leluasa bagi anak. Beberapa keuntungan yang didapatkan dari permainan outdoor ini adalah anak dapat mengenal dan bersentuhan langsung dengan alam, lebih banyak memberikan rasa nyaman terhadap anak untuk bergerak dan membuat anak tidah jenuh karena banyak hal bisa dilihatnya. 18 Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat bermain adalah menumbuhkan kemampuan anak dalam hidupnya dan anak mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak serta dapat meningkatkan kebugaran komponen motoriknya. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Bermain Pada Anak Elizabeth B. Hurlock 1978: 327 menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan bermain pada anak adalah sebagai berikut: 1 kesehatan, 2 perkembangan motorik, 3 intelegensi, 4 jenis kelamin, 5 lingkungan, 6 status sosioekonomi, 7 jumlah waktu bebas, 8 peralatan bermain. 4. Karakteristik Permainan Anak Elizabeth B. Hurlock 1978: 322-326 menyebutkan beberapa karakteristik permainan anak meliputi: 1 bermain dipengaruhi tradisi, 2 bermain mengikuti pola perkembangan yang dapat diramalkan, 3 ragam kegiatan permainan menurun dengan bertambahnya usia, 4 bermain menjadi semakin sosial dengan meningkatnya usia, 5 jumlah teman bermain menurun dengan bertambahnya usia, 6 bermain semakin lebih sesuai dengan jenis kelamin, 7 permainan masa kanak-kanak berubah dari tidak formal menjadi formal, 8 bermain secara fisik kurang aktif dengan bertambahnya usia, 9 bermain dapat diramalkan dari penyesuaian anak, 10 terdapat variasi yang jelas dalam permainan anak. 19 Karakteristik bermain dan permainan anak juga harus diperhatikan agar permainan yang disampaikan dapat mengembangkan kemampuan yang dimiliki anak. 5. Pembelajaran Kemampuan Motorik Kasar dengan Permainan Lari Bolak Balik Memindahkan Benda Permainan lari bolak balik memindahkan benda merupakan permainan yang dapat dimainkan secara beregu atau perorangan yang berlari mengambil benda yang di tentukan dan kembali membawa benda tersebut kembali ke posisi semula. Pembelajaran yang baik membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan yang dibuat oleh guru untuk memproyeksikan kegiatan apa yang akan dilakukan oleh guru dan anak agar tujuan dapat tercapai. Pembelajaran anak usia sekolah pada dasarnya masih menggunakan pembelajaran yang berorientasi pada bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain. Permainan lari bolak balik memindahkan benda ini dipilih dalam penelitian karena melalui permainan ini dapat mengembangkan kemampuan fisik terutama melatih kemampuan motorik kasar pada anak. Permainan ini dilakukan sesuai dengan karakteristik anak sehingga anak akan merasa senang dalam melakukan kegiatan permainan lari bolak balik memindahkan benda. 20

C. Anak Usia SD

1. Karakteristik Masa Usia Sekolah Dasar Haryu Islamuddin 2012: 39 Menjelaskan bahwa Masa usia sekolah adalah masa matang untuk belajar maupun masa matang untuk sekolah. Disebut masa sekolah, karena anak sudah menamatkan taman kanak-kanak, sebagai lembaga persiapan bersekolah yang sebenarnya. Disebut masa matang untuk belajar, karena anak sudah berusaha untuk mencapai sesuatu, tetapi, perkembangan aktivitas bermain hanya bertujuan untuk mendapatkan kesenangan pada waktu melakukan aktivitasnya itu sendiri. Disebut masa matang untuk bersekolah, karena sudah menginginkan kacakapan-kecakapan baru, yang dapat diberikan oleh sekolah. Suryobroto Haryu Islamuddin, 2012: 40-41 mengemukakan Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar, kira-kira umur 6 atau 7 sampai 9 atau 10 tahun yaitu: 1 adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan jasmani dengan prestasi sekolah, 2 adanya sikap yang cenderung untuk memamtuhi peraturan-peraturan permainan tradisional, 3 ada kecenderungan memuji sendiri, 4 suka membanding- bandingkan dirinya dengan anak lain kalau hal itu dirasanya menguntungkan untuk meremehkan anak lain, 5 kalau tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggapnya tidak penting, 6 pada masa ini terutama pada umur 6-8 anak menghendaki nilai angka 21 rapor yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak. Jadi dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik anak usia SD antara umur 6 sampai 7 anak telah mengalami perkembangan yang dapat membantu anak untuk dapat menerima pembelajaran dari gurunya. Pada anak usia SD anak juga sudah dapat membedakan baik dan buruk dari perbuatan yang di buatnya dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah, dan lingkungan tempat anak berada. 2. Karakteristik Perkembangan Anak Usia SD Pada usia SD anak sebagian besar menjalani kehidupanya di sekolah, yaitu SD, mulai dari 6 sampai 12 tahun. Pada fase pertumbuhan fisik anak tetap berlangsung. Anak menjadi lebih tinggi, lebih berat, dan lebih kuat, dan juga lebih banyak belajar berbagai keterampilan. Beberapa karakteristik perkembangan fisik anak usia SD antara lain. a. Perubahan Tubuh Perkembangan yang terjadi pada otot anak usia SD adalah pertambahan kekuatan otot. Perkembangan otot ini dipengaruhi oleh faktor keturunan dan latihan. Dalam perkembangannya, kekuatan otot tubuh anak usia SD menjadi dua kali lebih besar dari sebelumnya Nandang Budiman 2006:15. 22 b. Kesehatan Kebanyakan penyakit yang menyerang anak pada usia ini adalah penyakit saluran pernafasan, influensa, infeksi alat pencernaan makanan gastrointestinal, radang paru-paru dan penyakit infeksi lainnya. Selain itu, penyakit pada gigi juga cukup tinggi frekuensinya, karena sebagian mereka seringkali lupa untuk mengosok gigi secara teratur. Anak usia SD juga sering mengalami kecelakaan fisik. Anak terkadang sering jatuh baik dari sepeda maupun sedang berjalan, bertabrakan ketika berlari-larian, keseleo, dan sebagainya sehingga kesehatannya terganggu. Kecelakaan seperti ini sering dialami anak disebabkan sedikitnya oleh dua hal. Pertama, karena gerakan motorik anak usia SD, terutama anak usia SD kelas awal, belum begitu seimbang. Kedua, karena keterbatasan berpikir logisnya mereka kurang hati-hati dalam bertindak dan bergerak. Misalnya anak berjalan sambil tidak melihat yang diinjaknya. c. Perbedaan Individual dalam Perkembangan Fisik Terdapat perbedaan dan keanekaragaman dalam perkembangan fisik anak, dan itu terjadi secara individual, namun keanekaragaman tersebut dapat digolongkan kedalam tiga bentuk tubuh. Ketiga golongan bentuk tubuh itu adalah bentuk tubuh endomorf yang cenderung menjadi gemuk dan berat, lalu bagun tubuh mesomorf yang cenderung menjadi anak yang kekar, berat, dan segitiga, kemudian bagun tubuh ekstomorf yang cenderung kurus dan bertulang panjang. 23 3. Karakteristik Model Pengembangan Fisik Anak Usia SD Model stimulasi perkembangan fisik terutama diarahkan kepada

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN LARI BOLAK-BALIK PADA SISWA KELAS X-5 SMA NEGERI 1 PEMATANGSIANTAR TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 3 22

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Tradisional Pada Anak Kelompok B Taman Kanak-Kanak Al Fatah, Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 3 13

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Tradisional Pada Anak Kelompok B Taman Kanak-Kanak Al Fatah, Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 13

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN ENCRAK PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Encrak Pada Anak Kelompok B Di Tk Pertiwi Ii Keden Kalijambe Sragen Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 13

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN ENCRAK PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Encrak Pada Anak Kelompok B Di Tk Pertiwi Ii Keden Kalijambe Sragen Tahun Ajaran 2011/2012.

0 2 16

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL (ENGKLEK) DI RA AL-HIDAYAH BALEENDAH.

0 4 37

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT Upaya Meningkatkan Motorik Kasar Anak Melalui Permainan Tradisional Lompat Tali Pada Kelompok B Di Tk Pertiwi Sribit Delanggu Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT Upaya Meningkatkan Motorik Kasar Anak Melalui Permainan Tradisional Lompat Tali Pada Kelompok B Di Tk Pertiwi Sribit Delanggu Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 4 18

UPAYA MENINGKATKAN KELINCAHAN ANAK MELALUI PERMAINAN LARI BOLAK-BALIK DI TK B RA CHOIRUL FIKRI NGEMPLAK SLEMAN.

2 17 117

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL KUCING-KUCINGAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TKIT AR-RAIHAN.

14 396 146