sebagaimana yang telah ditetapkan dalam perjanjian kerja dan peraturan bagi pekerja yang ditetapkan oleh perusahaan;
d. Disepakati oleh para pihak;
e. Diakhiri oleh para pihak;
Secara garis besar ketentuan mengenai perjanjian kerja yang diberlakukan BRI dibuat berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia yaitu KUHPerdata dan UU Nomor 13 Tahun 2003. Akan tetapi dalam menentukan kebijakan dalam Perusahaan, ada peraturan-peraturan khusus yang
dibuat oleh BRI. Kebijakan tersebut di antaranya berdasarkan Surat Keputusan Bersama Komisaris dan Direksi No. B.03-KOMBRI0603 dan S.36-
DIRSDM0603 tanggal 3 Juni 2003 beserta perubahannya Tentang Kode Etik BRI, di mana setiap pekerja harus mentaati isi dari surat keputusan ini.
B. SARAN
Saran-saran yang dapat penulis ajukan berdasarkan permasalahan yang dibahas di atas adalah sebagai berikut:
1. Seiring dengan perkembangan dalam dunia kerja, penggunaan kontrak baku
standart contract dalam perjanjian kerja lebih sering digunakan. Perjanjian kerja dengan bentuk seperti ini cenderung merugikan pihak pekerja, oleh
karena itu hendaknya setiap perusahaan yang bersangkutan dapat memahami hak-hak yang seharusnya diperoleh pekerja, serta tidak membatasi hak-hak
tersebut. 2.
Hendaknya setiap pekerja, sebelum menandatangani surat perjanjian kerja dengan perusahaan calon pekerja terlebih dahulu membaca dan memahami isi
perjanjian kerja agar tidak ada kesalahpahaman.
Universitas Sumatera Utara
3. Seharusnya hukum posisif Indonesia memiliki peraturan perundang-undangan
untuk penerapan klausul baku dalam hal perjanjian kerja, untuk mencegah maupun melindungi pekerja dari kerugian dalam memperoleh haknya.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA A. Buku-Buku
A.
Qirom Syamsudin M, 1985, Pokok-Pokok Hukum Perjanjian Beserta Perkembangannya, Liberty, Yogyakarta.
Abdul Kadir Muhammad, 1982, Hukum Perikatan, Alumni, Bandung. Abdul Kadir Muhammad, 1990, Hukum Perikatan, Citra Aditya, Bhakti,
Bandung. Djumialdji, 1977, Perjanjian Kerja Cetakan Pertama, Bina Aksara, Jakarta.
Djumadi, 1995, Hukum Perburuhan Perjanjian Kerja Cetakan Ketiga, Radjawali Pers, Jakarta.
G. Kartas Poetra,dkk., 1985, Pokok-Pokok Hukum Perburuhan, Armico, Bandung.
Iman Soepomo, 1968, Hukum Perburuhan Bagian Pertama Hubungan Kerja, PPAKRI Bhayangkara, Jakarta.
Mariam Darus Badrulzaman, 1980, Perjanjian Baku: Perkembangannya di Indonesia, Alumni, Bandung.
Mariam Darus Badrulzaman, 1983, KUHPerdata Buku III Hukum Perikatan Dengan Penjelasan, Alumni, Bandung.
Munir Fuady, 2001, Hukum Kontrak Dari Sudut Pandang Hukum Bisnis, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.
M.Yahya Harahap, 1992, Segi-segi Hukum Perjanjian, Alumni, Bandung. M.G.Rood, 1989, Hukum Perburuhan Bahan Penataran. Fakultas Hukum,
Universitas Padjadjaran, Bandung. Payaman Simanjuntak, 2003,
Undang-undang Yang Baru Tentang Ketenagakerjaan, Work In Freedom, Jakarta.
R. Subekti, 1977, Aneka Perjanjian Cetakan Kedua, Alumni, Bandung. R. Subekti, 1987, Hukum Perjanjian Cetakan keduabelas, PT. Intermasa, Jakarta.
R. Setiawan, 1987, Pokok-Pokok Hukum Perikatan, Bina Cipta, Bandung. Salim H.S, 2004, Hukum Kontrak: Teori Teknik Penyusunan Kontrak, Cetakan
Kedua, Sinar Grafika, Jakarta. Sendjum W. Manulang, S.H., 1990, Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan
Indonesia Cetakan Pertama, Bineka Cipta, Jakarta. Soerjono Soekanto, 1984, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta.
Sri Soedewi Maschun Sofwan,1982, Hukum Bangunan, Perjanjian Pemborongan Bangunan Cetakan Pertama, Liberty, Yokyakarta.
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, 1991, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Balai Pustaka, Jakarta.
Tim Naskah Akademis BPHN, 1985, Naskah Akademis Lokakarya Hukum Perikatan, Badan Pembinaan Hukum Nasional, Jakarta.
Wiwoho Soedjono, 1987, Hukum Perjanjian Kerja Cetakan Kedua, Bina Aksara, Jakarta.
Wiryono Prodjodikoro, 1981, Asas-Asas Hukum Perjanjian, Sumur, Bandung.
Universitas Sumatera Utara
B. InternetWebsite http:www.scribd.comdoc20591300Asas-Asas-Dalam-Berkontrak-Suatu-