Kajian Ketersediaan Limbah Hasil Samping Pertanian sebagai Sumber Bahan Baku Pakan Ruminansia di Kabupaten Tegal
ANALISIS KETERSEDIAAN LIMBAH PERTANIAN SEBAGAI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA DI KABUPATEN TEGAL
MUHAMMAD USAID GHARIZAH
DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Ketersediaan
Limbah Pertanian sebagai Pakan Ternak Ruminansia di Kabupaten Tegal adalah
benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2015
Muhammad Usaid Gharizah
NIM D24090107
ABSTRAK
MUHAMMAD USAID GHARIZAH. Kajian Ketersediaan Limbah Hasil
Samping Pertanian sebagai Sumber Bahan Baku Pakan Ruminansia di Kabupaten
Tegal Dibimbing oleh HERI AHMAD SUKRIA dan DWIERRA EVVYERNIE
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung potensi ternak ruminansia dan
bahan baku pakan ternak berbasis limbah pertanian, serta menentukan lokasi
pengolahan pakan di Kabupaten Tegal. Pengambilan data dilakukan di Dinas
Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tegal dan penyebaran kuesioner kepada 32
petani. Jumlah potensi ternak didapat dari nilai konversi dibandingkan dengan
populasi ternak. Jumlah potensi produksi pakan dengan mengalikan nilai konversi
lahan dengan luas area panen. Indeks konsentrasi didapat dengan membagi
potensi Kecamatan dengan rata-rata potensi Kabupaten. Penentuan lokasi
menggunakan analisis faktor penunjang keberhasilan. Kesimpulan penelitian ini,
Potensi populasi ternak ruminansia penghasil daging di Kabupaten Tegal sebesar
24 727 ST dengan potensi produksi pertanian sebagai bahan baku pakan
sebanyak 589 969.04 ton tahun-1 BK, 35 115.38 ton tahun-1 PK dan 296 537.71
ton tahun-1. Berdasarkan potensi daerah yang terdapat di Kabupaten Tegal, lokasi
yang sesuai untuk pendirian pengolahan pakan adalah di Kecamatan Balapulang.
Kata kunci: limbah pertanian, pakan ruminansia, Tegal
ABSTRACT
MUHAMMAD USAID GHARIZAH. Analysis of Agricultural Waste for Feed
Resource of Ruminant livestock in Kabupaten Tegal Supervised by
HERI AHMAD SUKRIA and DWIERRA EVVYERNIE
This study aimed to quantify ruminant livestock and agricultural wastebased animal feed potential, also determine the location of the processing plant
feed in Tegal regency. Data accumulation was done at the Tegal's Department of
Agriculture and Livestock and distributed questionnaires to 32 farmers.
The potential number of cattle valued by comparing conversion number with
livestock population. Total feed production potential valued obtained by
multiplying the conversion of land with harvest area. Concentration index valued
by dividing the potential of Kecamatan with Kabupaten average potential.
Location determination using success supporting factor analysis. This study
concludes that ruminant populacy potential in Kabupaten Tegal was 24 727 ST
with agricultural production potential as raw material feed as much as 969.04
tons/year DM, 35 115.38 tons/year CP and 296 537.71 tons/year TDN. Based on
those potental in Tegal, the appropriate location for establishment of feed
processing in Kecamatan Balapulang.
Keywords : agriculture wastes, ruminant feed, Tegal
ANALISIS KETERSEDIAAN LIMBAH PERTANIAN
SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA DI KABUPATEN
TEGAL
MUHAMMAD USAID GHARIZAH
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Peternakan
pada
Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan
DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
Judul Skripsi: Analisis Ketersediaan Limbah Pertanian sebagai Pakan Temak
Ruminansia di Kabupaten Tegal
Nama
: Muhammad U said Gharizah
NIM
: D24090107
Disetujui oleh
.
Dr Ir Heri Ahmad Sukria, MSc
Pembimbing I
Dr Ir Dwierra Evvyemie, MS MSc
Pembimbing II
MSi
Tanggal Lulus: ( 2
1 AUG 2015
)
PRAKATA
Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu
wata’ala dengan kehendak-Nya karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juni hingga Agustus 2014
ini ialah Analilis Ketersediaan Limbah Pertanian sebagai Pakan Ternak
Ruminansia di Kabupaten Tegal.
Mencapai program swasembada daging di Indonesia pada tahun 2014,
Kementerian Pertanian priode 2009-2014 mencanangkan peningkatan populasi
Ternak. Seiring meningkatnya populasi ternak membutuhkan ketersediaan pakan
yang mencukupi. Pakan berbasis limbah pertanian dapat menjadi alternatif
penyediaan pakan bagi ternak. Jumlah yang besar dan tidak bersaing dengan
manusia merupakan potensi sebagai pakan dalam jumlah yang besar.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan informasi baru dalam
dunia peternakan dan dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis khususnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Agustus 2015
Muhammad Usaid Gharizah
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
METODE
Materi
Waktu dan Lokasi
Prosedur
Populasi Ternak
Indeks Konsentrasi Ternak
Potensi Produksi Pakan
Indeks Konsentrasi Limbah Pertanian
Pemanfaatan Potensi Pakan
Penentuan Lokasi Pengolahan Pakan
Analisis Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Umum Daerah
Sebaran ternak
Populasi Ternak
Indeks Konsentrasi Ternak
Sebaran Limbah Pertanian
Potensi Produksi Pakan
Indeks Konsentrasi Limbah Pertanian
Pemanfaatan Potensi Pakan
Lokasi Pengolahan Pakan
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
UCAPAN TERIMA KASIH
ix
xiix
xiix
2
2
2
2
2
3
3
4
4
4
4
6
6
8
10
10
12
14
14
16
16
16
17
32
32
DAFTAR TABEL
1 Standar satuan ternak
2 Potensi produksi pakan berdasarkan BK, PK dan TDN
3 Nilai konversi kebutuhan pakan ternak
4 Produksi dan luas area panen pertanian Kabupaten Tegal
5 Populasi ternak ruminansia Kabupaten Tegal
6 Populasi ternak dalam satuan terrnak (ST)
7 Indeks konsentrasi ternak ruminansia di Kabupaten Tegal
8 Luas area panen di Kabupaten Tegal
9 Potensi produksi pakan berdasarkan BK, PK dan TDN
10 Indeks konsentrasi limbah pertanian Kabupaten Tegal
11 Pemanfaatan potensi pakan
12 Faktor penunjang keberhasilan lokasi pengolahan pakan
3
3
4
5
6
6
8
10
10
12
14
15
DAFTAR GAMBAR
1 Peta Kabupaten dan Kecamatan Kabupaten Tegal
2 Populasi ternak dalam ekor dan satuan ternak (ST)
3 Peta indek konsentrasi ternak (IKT) dan sebaran ternak
4 Potensi produksi pakan BK, PK dan TDN
5 Peta indek konsentrasi limbah pertanian (IKLP) dan sebaran komoditi
5
7
9
11
13
DAFTAR LAMPIRAN
1 Quisioner Petani
2 Tabel populasi ternak dan jumlah peternak di Kabupaten Tegal
3 Populasi ternak dalam nilai satuan ternak (ST)
4 Indeks konsentrasi ternak Kabupaten Tegal
5 Indeks konsentrasi ternak sapi di Kabupaten Tegal
6 Peta indeks konsentrasi ternak sapi
7 Indeks konsentrasi ternak kambing di Kabupaten Tegal
8 Peta indeks konsentrasi ternak kambing
9 Indeks konsentrasi ternak domba di Kabupaten Tegal
10 Peta indeks konsentrasi ternak domba
11 Perhitungan potensi produksi jerami Padi
12 Perhitungan IKLP jerami padi
13 Peta indeks konsentrasi limbah pertanian Padi
14 Perhitungan potensi produksi jerami Jagung
15 Perhitungan IKLP jerami jagung
16 Peta indeks konsentrasi limbah pertanian jagung
17 Perhitungan potensi produksi Jerami Singkong
18 Perhitungan IKLP jerami singkong
19 Peta indeks konsentrasi limbah pertanian singkong
20 Perhitungan potensi produksi Jerami ubi jalar
21 Perhitungan IKLP jerami ubi jalar
22 Peta indeks konsentrasi limbah pertanian ubi jalar
23 Perhitungan potensi produksi dedak padi
24 Perhitungan produksi jagung
25 Perhitungan potensi produksi pucuk tebu
26 Perhitungan potensi produksi tetes tebu
27 Perhitungan potensi produksi ampas tebu
28 Perhitungan faktor penunjang keberhasilan lokasi pengolahan pakan
17
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
30
30
31
1
PENDAHULUAN
Kementerian Pertanian Indonesia periode 2009-2014 mencanangkan
program swasembada daging. Pencapaian program dengan menurunkan kuota
impor daging hingga 10%. Implementasi program salah satunya dengan
meningkatkan populasi ternak. Ternak sebagai mahluk hidup membutuhkan
makanan sehingga peningkatan populasi ternak harus diiringi dengan pemenuhan
jumlah pakan. Pakan di Indonesia memiliki kendala yaitu bersaing lahan dengan
tanaman pangan. Jumlah impor pangan menandakan produksi pangan lebih
dibutuhkan dibandingkan dengan produksi pakan. Alternatif dalam meningkatkan
produksi pakan yaitu dengan memanfaatkan sisa hasil samping pertanian atau
limbah pertanian sebagai pakan (Sutrisno 2002).
Pencapaian swasembada daging secara nasional harus didukung oleh
pencapaian daging di lingkup yang lebih kecil seperti provinsi, kabupaten ataupun
kota. Pencapaian swasembada daging pada setiap daerah akan membantu
pencapaian swasembada daging pada lingkup nasional. Beragamnya budaya dan
geografis daerah di Indonesia menjadikan potensi ternak dan pakan yang juga
beragam di setiap daerah. Kabupaten Tegal adalah salah satu daerah di Jawa
Tengah dengan luas wilayah sebesar 90 181 ha. Geografis umumnya berada pada
dataran rendah dengan batas wilayah sebelah utara adalah Laut Jawa, sebelah
timur Kabupaten Pemalang, sebalah barat Kabupaten Brebes dan sebelah selatan
Gunung Slamet. Jumlah penduduk di Kabupaten Tegal sebanyak 1 415 009 jiwa.
Mayoritas pekerjaan di Kabupaten Tegal sebagai petani dengan luas lahan
pertanian sebesar 40 323 ha atau sebesar 45.88% luas wilayah Kabupaten Tegal.
(Bappeda Kabupaten Tegal 2013). Budaya konsumsi daging masyarakat di Tegal
yaitu mengkonsumsi daging ternak domba dan kambing. Budaya konsumsi dapat
dilihat dengan banyaknya warung sate kambing muda di Kabupaten Tegal.
Luas lahan pertanian yang mencakup 45.88% luas wilayah Kabupaten Tegal
dengan penanaman antara lain padi, jagung, tebu, singkong dan ubi. Lima
komoditi tersebut adalah komoditi dengan produksi terbesar ditanam di
Kabupaten Tegal. Potensi produksi pertanian di Kabupaten Tegal diapresiasi oleh
pemerintah pusat atas keberhasilanya meningkatkan produksi gabah. Produksi
gabah pada tahun 2010 sebesar 350 116 ton dan produksi terbesar pada tahun
2012 sebesar 368 537 ton. Produksi pertanian pada tahun 2013 pada komoditi
padi, jagung, tebu, singkong dan ubi berturut-turut sebanyak 354 538, 114 344,
350 002, 9 975 dan 1 744 ton (Dinas Pertanian Kabupaten Tegal 2013). Besarnya
Produksi pertanian di Kabupaten Tegal menjadi potensi dalam menyediakan
pakan ternak dari hasil limbah pertanian.
Budaya konsumsi daging pada ternak domba dan kambing menjadikan
jumlah populasi kedua ternak lebih besar dibandingkan ternak lainnya. Populasi
tahun 2013 pada ternak domba sebesar 167 821 ekor dan kambing 68 270 ekor.
Ternak ruminansia besar seperti sapi populasi pada tahun 2013 sebesar 9 219 ekor
dan kerbau 4 198 ekor (Dinas Peternakan Kabupaten Tegal 2013).
Ketersediaan ternak di Kabupaten Tegal harus diiringi dengan jumlah pakan
yang mencukupi. Pemanfaatan limbah Pertanian merupakan alternatif dalam
penyediaan pakan namun jumlah limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan
sebagai pakan ternak belum dihitung ketersediaannya. Idealnya suatu daerah
2
ketersediaan pakan melebihi jumlah kebutuhannya. Kabupaten Tegal sebagai
daerah dengan potensi pertaniannya harus mampu menyediakan pakan bagi
ternaknya untuk membantu swasembada daging nasional.
Tujuan penelitian ini menghitung potensi ternak, potensi produksi bahan
pakan dan menentukan lokasi pengolahan pakan yang sesuai dengan potensi
daerah di Kabupaten Tegal.
METODE
Materi
Materi penelitian ini yaitu quisioner, kendaraan bermotor, alat tulis, data
populasi ternak di Kabupaten Tegal dan data luas area panen pertanian Kabupaten
Tegal.
Waktu dan Lokasi
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Tegal pada bulan Juni hingga
Agustus 2014 di 5 Kecamatan yaitu Bojong, Bumijawa, Jatinegara,
Kedungbanteng dan Pangkah.
Prosedur
Pengambilan data dengan metode wawancara dan penyebaran quisioner.
Wawancara dan pengambilan data sekunder kepada Dinas Pertanian dan Dinas
Peternakan Kabupaten Tegal. Penyebaran quisioner dilakukan kepada 32 petani
dengan metode penyebaran Accidental sampling (Silalahi 2009). Petani yang
menjadi responden adalah petani padi, jagung, tebu, singkong dan ubi.
Populasi Ternak
Jumlah populasi ternak di Kabupaten Tegal dalam jumlah ekor dikonversi
menjadi populasi ternak dalam jumlah standar satuan ternak (ST). Nilai konversi
dan data populasi ternak didapat dari Dinas Peternakan Kabupaten Tegal disajikan
pada Tabel 1.
Jenis Ternak
Sapi
Kerbau
Kambing
Domba
Tabel 1 Standar satuan ternak
Standar Satuan Ternak (ST)
Dewasa Muda
Anak
1
0,6
0,25
1,15
0,69
0,29
0,16
0,08
0,04
0,14
0,07
0,04
Dinas Peternakan Kabupaten Tegal (2013)
Indeks Konsentrasi Ternak
Indeks konsentrasi ternak (IKT) menggambarkan sebaran kepadatan
populasi ternak komparatif antara kecamatan dalam satu kabupaten. Nilai IKT
terbagi menjadi 3, IKT > 1 merupakan kecamatan dengan nilai tinggi, IKT 0.5-1
3
kecamatan dengan populasi rata-rata dan IKT < 0.5 kecamatan dengan nilai
rendah. IKT dihitung dengan menggunakan rumus (Syamsu 2006).
IKT =
Populasi ternak Kecamatan
Rata-rata populasi ternak Kabupaten
Potensi Produksi Pakan
Produksi pakan yang dihitung berdasarkan produksi limbah pertanian yang
merupakan bagian batang, daun dan akar sisa hasil panen pertanian dan potensi
pakan lainnya yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan. Potensi produksi pakan
berdasarkan tiga komponen nutrisi utama yaitu bahan kering (BK), protein kasar
(PK) dan total digestable nutrient (TDN). Jumlah produksi dari masing-masing
komponen nutrisi disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2 Potensi produksi pakan berdasarkan BK, PK dan TDN
Hasil
samping
Produksi BK
Produksi PK
Produksi TDN
-1
-1
pertanian
(ton ha )
(ton ha )
(ton ha-1)
Jerami padi
5.05 1)
0.24 2)
2.15
1)
2)
Jerami jagung
6.62
0.45
3.52
Pucuk tebu
5.12 1)
0.29 2)
2.56
1)
2)
Jerami singkong
1.32
0.26
0.80
Jerami ubi jalar
4.45 1)
0.54 2)
2.36
2)
Dedak padi
0.46
0,05
0,25
Jagung 2)
4.87
0,53
3,93
2)
Tetes tebu
1.82
0.07
0.91
Ampas tebu 2)
14.29
0.21
6,29
1)
Tabrany (2006), 2)Berdasarkan perhitungan
Nilai masing-masing produksi selanjutnya akan dikalikan dengan luas area
panen dari masing-masing komoditi di Kabupaten Tegal
= Luas area panen (ha tahun-1) x Potensi produksi
BK (ton ha-1)
Produksi PK (ton/tahun) = Luas area panen (ha tahun-1) x Potensi produksi
PK (ton ha-1)
Produksi TDN (ton/tahun) = Luas area panen (ha tahun-1) x Potensi produksi
TDN (ton ha-1)
Produksi BK (ton/tahun)
Indeks Konsentrasi Limbah Pertanian
Indeks konsentrasi limbah pertanian (IKLP) menggambarkan sebaran
produksi limbah pertanian komparatif antara kecamatan dalam satu kabupaten.
Nilai IKLP terbagi menjadi 3, IKLP>1 merupakan kecamatan dengan nilai
produksi tinggi, IKLP 0.5-1 kecamatan dengan produksi rata-rata dan IKLP 1, IKT rata-rata nilai IKT 0.5-1 dan IKT rendah dengan
nilai IKT < 0.5. Nilai dan Kategori IKT di sajikan pada Tabel 7.
Tabel 7 Indeks konsentrasi ternak ruminansia di Kabupaten Tegal
No
Kecamatan
Sapi
Kambing
Domba
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Margasari
Bumijawa
Bojong
Balapulang
Pagerbarang
Lebaksiu
Jatinegara
Kedungbanteng
Pangkah
Slawi
Adiwerna
Dukuhwaru
Dukuhturi
Talang
Tarub
Kramat
Suradadi
Warurejo
Total
Rata-rata
2 061
1 216
691
290
59
169
946
70
437
49
126
253
166
69
221
203
62
11
7 099
1 374
420
777
817
472
263
206
374
286
239
57
185
257
152
189
226
195
195
152
5 462
572
486
495
532
805
645
543
715
836
235
767
700
549
948
1 040
878
797
624
12 167
Populasi
Ternak
3 053
2 479
2 003
1 294
1 127
1 020
1 863
1 071
1 512
341
1 078
1 210
867
1 206
1 487
1 276
1 054
786
24 727
IKT
Keterangan
2.22
1.80
1.46
0.94
0.82
0.74
1.36
0.78
1.10
0.25
0.78
0.88
0.63
0.88
1.08
0.93
0.77
0.57
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
Tinggi
Rata-rata
Tinggi
Rendah
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
Tinggi
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
Kecamatan dengan nilai IKT tinggi terdiri dari enam Kecamatan yaitu
Margasari, Bumijawa, Bojong, Jatinegara, Pangkah dan Tarub. Nilai tertinggi
berada pada Kecamatan Margasari dengan nilai IKT 2.22 diikuti Bumijawa 1.8,
Bojong 1.46, Jatinegara 1.36, Pangkah 1.10 dan Tarub 1.08. Kecamatan dengan
nilai IKT rendah hanya pada Kecamatan Slawi sebagai pusat pemerintahan dan
pemukiman penduduk tidak banyak ternak yang dipelihara. IKT ruminansia dan
sebaran masing-masing ternak di Kabupaten Tegal dapat dilihat pada Gambar 3.
Sebaran tinggi ternak ruminansia kecil lebih banyak dibandingkan ternak
sapi. Populasi ruminansia Kecil sebanyak 17 629 ST, Populasi sapi sebanyak
7 099 ST. Perbandingan kecamatan tinggi populasi ruminansia kecil dan sapi
yaitu 11 : 5. Kecamatan yang memiliki populasi ternak sapi sekaligus ruminansia
kecil di atas rata-rata Kabupaten yaitu Kecamatan Margasari, Bumijawa, Bojong
dan Pangkah.
9
IKT < 0.5 (Rendah)
Sapi
IKT 0.5-1 (Rata-rata)
Kambing
IKT > 1
Domba
(Tinggi)
Gambar 3 Peta indeks konsentrasi ternak (IKT) dan sebaran ternak sapi,
kambing dan domba
10
Sebaran Limbah Pertanian
Potensi Produksi Pakan
Jumlah potensi produksi pakan didapat dengan mengalikan jumlah luas
lahan panen dengan nilai konversi. Luas area panen di Kabupaten Tegal disajikan
pada Tabel 8.
Tabel 8 Luas area panen di Kabupaten Tegal
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Kecamatan
Margasari
Bumijawa
Bojong
Balapulang
Pagerbarang
Lebaksiu
Jatinegara
Kedungbanteng
Pangkah
Slawi
Dukuhwaru
Adiwerna
Dukuhturi
Talang
Tarub
Kramat
Suradadi
Warureja
Total
Padi
6 175
2 461
3 182
5 252
5 183
5 264
3 693
2 740
1 493
857
3 837
1 469
1 143
1 728
2 383
3 694
5 174
5 848
61 576
Luas area panen pertanian (Ha)
Jagung
Singkong
Ubi
854
2
0
956
118
3
1 056
198
26
713
14
12
752
0
0
1 444
13
0
2 058
87
11
3 870
0
0
1 103
97
37
98
24
2
482
0
0
270
2
0
37
10
0
69
0
3
1 073
0
75
10
0
0
277
0
0
261
0
0
15 383
565
169
Total
7 031
3 538
4 462
5 991
5 935
6 721
5 849
6 610
2 730
981
4 319
1 741
1 190
1 800
3 531
3 704
5 451
6 109
77 693
Total luas area panen di Kabuaten seluas 77 693 ha, area panen tertinggi
pada komoditi padi dengan luas area panen seluas 61 576 ha atau sebesar 79,26%
total luas panen. Kecamatan dengan luas area panen terbesar yaitu Kecamatan
Margasari dengan luas area panen seluas 7 031 ha.
Nilai konversi potensi produksi merujuk pada Tabel 2. Nilai konversi
produksi pakan dibagi menjadi tiga komponen nutrisi yaitu produksi berdasarkan
bahan kering (BK), protein kasar (PK) dan total digestable nutrient (TDN).
Potensi produksi dari masing-masing komponen nutrisi yang dapat dihasilkan
Kabupaten Tegal disajikan pada Tabel 9.
Tabel 9 Potensi produksi pakan berdasarkan BK, PK dan TDN
Bahan baku pakan
Jerami padi
Jerami jagung
Pucuk tebu
Jerami singkong
Jerami ubi jalar
Dedak padi
Jagung
Tetes tebu
Ampas tebu
Total
Produksi BK
(ton tahun-1)
310 958.80
101 835.46
17 469.44
745.80
752.05
28 324.96
74 915.21
6 209.84
48 757.48
589 969.04
Produksi PK
(ton tahun-1)
14 778.24
6 922.35
989.48
146.90
91.26
3 078.80
8 152.99
238.84
716.52
35 115.38
Produksi TDN
(ton tahun-1)
132 388.40
54 148.16
8734.72
452.00
398.84
15 394.00
60 455.19
3 104.92
21 461.48
296 537.71
11
`
Potensi produksi pakan di Kabupaten berdasarkan bahan kering (BK)
sebanyak 589 969.04 ton tahun-1, jumlah produksi protein kasar (PK) sebanyak
35 115.38 ton tahun-1 dan total digestable nutrient (TDN) sebanyak 296 537.71
ton tahun-1. Jumlah PK mencakup 5.90% dari total BK sedangkan jumlah TDN
mencakup 50.36% total BK. Ketimpangan antara potensi produksi PK dengan
TDN menandakan bahan baku pakan di Kabupaten Tegal kekurangan sumber
protein. Klasifikasi bahan baku terbagi menjadi tiga yaitu bahan baku sumber
protein, sumber energi dan sumber serat (Sukria dan Krisnan 2009). Bahan baku
yang tersedia di Kabupaten Tegal umumnya bahan baku pakan sumber serat yaitu
jerami padi, jerami jagung, jerami singkong, pucuk tebu, jerami ubi jalar dan
ampas tebu. Sumber energi yang tersedia yaitu dedak padi, jagung dan tetes.
Jerami singkong dan ubi jalar kandungan proteinnya cukup tinggi namun
sedikitnya ketersediaan dan tingginya serat tidak banyak menyumbang jumlah PK
di Kabupaten Tegal. Kontribusi penyediaan BK, PK dan TDN pada setiap bahan
baku pakan di Kabupaten Tegal disajikan pada Gambar 4.
350000
300000
250000
200000
150000
100000
50000
0
BK (ton tahun-1)
PK (ton tahun-1)
TDN (ton tahun-1)
Gambar 4 Potensi produksi BK, PK dan TDN
12
Kontribusi terbesar dalam penyediaan pakan yaitu jerami padi dengan
produksi BK 310 958.80, PK 14 778.24 dan TDN 132 388.40 ton tahun-1.
Tingginya kontribusi jerami padi dikarenakan luas area panen padi yang
mencapai 79.25% dari total luas area panen tanaman pertanian di Kabupaten
Tegal. sebagai sumber serat, PK yang diproduksi sangat jauh dibandingkan
dengan produksi BK yang ada.
Potensi produksi pakan yang tersedia di Kabupaten Tegal selanjutnya akan
dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Banyaknya sumber serat yang tersedia cocok
dimanfatkan oleh ternak ruminansia. Kapasitas Tampung ternak ruminansia
berdasarkan BK di Kabupaten Tegal mampu menampung ternak sejumlah
168 563 ST, berdasarkan PK sejumlah 83 608 ST dan berdasarkan TDN
sejumlah 142 566 ST.
Indeks Konsentrasi Limbah Pertanian
Produksi limbah pertanian di Kabupaten Tegal tersebar di setiap kecamatan,
produksi di setiap kecamatan berbeda satu dengan yang lainnya. Sebaran limbah
pertanian berdasarkan IKLP, nilai IKLP di kecamatan dibagi menjadi 3 kategori
yaitu kecamatan dengan produksi tinggi, rata-rata dan rendah. Kategori IKLP
tinggi yaitu nilai IKLP > 1, IKT rata-rata nilai IKLP 0.5-1 dan IKLP rendah
dengan nilai IKLP < 0.5 Nilai dan Kategori IKLP di sajikan pada Tabel 10.
Tabel 10 Indeks konsentrasi limbah pertanian Kabupaten Tegal
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Kecamatan
Margasari
Bumijawa
Bojong
Balapulang
Pagerbarang
Lebaksiu
Jatinegara
Kedungbanteng
Pangkah
Slawi
Dukuhwaru
Adiwerna
Dukuhturi
Talang
Tarub
Kramat
Suradadi
Warureja
Total
Rata-rata
Produksi
43 839.35
24 713.66
30 043.32
37 202.77
37 198.81
45 613.36
44 158.64
59 563.70
21 192.59
5 888.67
26 680.05
11 199.13
6 736.26
10 327.44
25 792.85
20 468.84
31 691.47
35 221.37
517 532.28
28 751.79
IKLP
1.52
0.86
1.04
1.29
1.29
1.59
1.54
2.07
0.74
0.20
0.93
0.39
0.23
0.36
0.90
0.71
1.10
1.22
Keterangan
Tinggi
Rata-rata
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rata-rata
Rendah
Rata-rata
Rendah
Rendah
Rendah
Rata-rata
Rata-rata
Tinggi
Tinggi
Kecamatan dengan nilai IKLP tinggi terdiri dari sembilan Kecamatan yaitu
Margasari, Bojong, Balapulang, Pagerbarang, Lebaksiu, Jatinegara,
Kedungbanteng, Suradadi dan Warureja. Nilai tertinggi yaitu Kecamatan
Kedungbanteng dengan nilai IKLP 2.07. IKLP dan Sebaran produksi masingmasing limbah pertanian disajikan pada Gambar 5.
13
IKLP
< 0.5 (Rendah)
Padi
IKLP
0.5-1 (Rata-rata)
Jagung
IKLP
>1
Singkong
(Tinggi)
Ubi Jalar
Gambar 5 Peta indeks konsentrasi limbah pertanian (IKLP) dan sebaran limbah
pertanian padi, jagung singkong, ubi jalar.
Kecamatan dengan produksi padi yang tinggi yaitu Kecamatan Margasari,
Pagerbarang, Dukuhwaru, Balapulang, Lebaksiu, Jatinegara, Suradadi dan
Warureja. Kecamatan dengan produksi jagung yang tinggi yaitu Jatinegara,
Bojong, Bumijawa, Pangkah, Lebaksiu, Kedungbanteng, dan Tarub. Kecamatan
dengan produksi singkong yang tinggi yaitu Kecamatan Bumijawa, Bojong,
14
Jatinegara dan Pangkah. Kecamatan dengan produksi ubi yang tinggi yaitu
Kecamatan Bojong, Balapulang, Jatinegara, Pangkah dan Tarub. Kecamatan yang
memiliki produksi tinggi pada setiap komoditi yaitu Kecamatan Jatinegara.
Kecamatan dengan produksi tiga komoditi yang tinggi yaitu Kecamatan Pangkah
dan Bojong. Banyaknya komoditi di suatu kecamatan menjadi suatu potensi
dalam menyediakan keberagaman pakan.
Pemanfaatan Potensi Pakan
Kapasitas tampung pakan merupakan kesanggupan suatu daerah
memproduksi pakan untuk memenuhi kebutuhan ternak. Jumlah ternak yang
tersedia di Kabupaten Tegal merujuk pada Tabel 6 sedangkan untuk pemanfaatan
potensi pakan di Kabupaten Tegal merujuk pada Tabel 11.
Tabel 11 Pemanfaatan potensi pakan
BK
PK
-1
(ton tahun )
(ton tahun-1)
Kebutuhan ternak
86 544.50
10 385.34
Potensi produksi pakan
589 969.04
35 115.38
Selisih
503 424.54
24 730.04
TDN
(ton tahun-1)
51 432.16
296 537.71
245 105.55
Jumlah BK yang tersedia di Kabupaten Tegal apabila dimanfaatkan oleh
ternak yang tersedia menyisakan BK sejumlah 503 424.54 ton tahun-1. PK yang
belum dimanfaatkan sebesar 24 730.04 ton tahun-1 dan TDN sebesar 245 105.55
ton tahun-1. Jumlah ketersediaan BK, PK dan TDN yang belum dimanfaatkan
dapat menampung ternak beruturut-turut sebesar 143 836 ST, 58 881 ST dan
117 839 ST. Kapasitas terendah yaitu pada potensi produksi PK dengan Kapasitas
ternak sebanyak 58 881 ST. Rendahnya produksi PK di Kabupaten Tegal
disebabkan oleh banyaknya pakan sumber serat berupa jerami, penambahan pakan
sumber protein diperlukan untuk meningkatkan nilai protein pada pakan.
Lokasi Pengolahan Pakan
Pengolahan pakan merupakan suatu tempat dimana terjadi proses
pengolahan pakan. Pengolahan yang dimaksud dapat berupa pengolahan kimia,
fisik maupun biologi. Proses pengolahan dilakukan untuk mendapatkan
kelebihan-kelebihan dari pakan sehingga lebih optimal pemanfaatannya.
Keadaan potensi pakan ternak di Kabupaten Tegal mayoritas yang tersedia
merupakan sumber serat. Kandungan nutrisi dari potensi pakan ternak di
kabupaten dapat dikatakan rendah. Berdirinya pabrik pengolahan pakan
membantu proses untuk mengoptimalkan pakan ternak di Kabupaten Tegal.
Pada penelitian ini proses pengolahan tidak dibahas namun bahasan pada
Penentuan lokasi pengolahan pakan. Penentuan lokasi pengolahan pakan
berdasarkan faktor penunjang keberhasilan (critical success factors)
(Heizer dan Render 2005), faktor-faktor yang diperhitungkan dalam penelitian ini
yaitu lokasi bahan baku, lokasi konsumen, akses jalan, tenaga kerja dan sumber
energi. Penilaian bobot setiap Kecamatan disajikan pada Tabel 12.
15
Tabel 12 Faktor penunjang keberhasilan lokasi pabrik pengolahan pakan
No
Kecamatan
Lokasi
bahan baku
Lokasi ternak/
konsumen
Akses
jalan
Tenaga
kerja
Nilai
bobot
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Margasari
Bumijawa
Bojong
Balapulang
Pagerbarang
Lebaksiu
Jatinegara
Kedungbanteng
Pangkah
Slawi
Dukuhwaru
Adiwerna
Dukuhturi
Talang
Tarub
Kramat
Suradadi
Warureja
30.43
28.45
27.31
30.93
29.79
23.60
30.77
27.13
23.09
18.14
11.52
21.44
14.55
15.64
22.30
19.40
28.19
33.75
23.74
27.00
24.84
22.55
17.78
14.16
16.80
14.51
13.30
10.63
10.35
9.81
10.93
12.30
12.92
12.56
11.85
14.74
8.68
8.68
8.68
17.36
11.57
17.36
17.36
17.36
20.25
17.36
17.36
11.57
8.68
14.46
14.46
8.68
11.57
8.68
1.81
0.77
0.93
1.54
0.49
1.83
0.27
0.05
2.19
9.00
2.82
4.39
1.41
1.50
1.41
2.22
0.58
1.20
64.66
64.89
61.76
72.37
59.63
56.95
65.20
59.05
58.83
55.12
42.05
47.21
35.57
43.90
51.09
42.86
52.19
58.37
Faktor-faktor penujang pendirian lokasi pengolahan pakan masing-masing
memiliki bobot yang berbeda. Bobot pada lokasi bahan baku mempengaruhi
penilaian sebesar 37.5%, lokasi ternak atau konsumen 30%, akses jalan 22.5% dan
tenaga kerja mempengaruhi sebesar 10% penilaian. Apabila dijumlahkan total
bobot penilaian yaitu 100%. Faktor yang memiliki bobot paling tinggi dalam
penentuan lokasi pabrik yaitu faktor lokasi bahan baku, kedekatan pengolahan
pakan dengan bahan baku berdasarkan jumlah bahan baku yang banyak dan
meminimalkan kerusakan bahan baku yang umumnya dalam bentuk segar. Nilai
tetrtinggi pada lokasi bahan baku yaitu Kecamatan Warureja dengan nilai 33.75,
penilaian lokasi dihitung dari potensi kecamatan tersebut dan kecamatan
disekitarnya.
Lokasi ternak dapat disebut juga sebagai lokasi konsumen, konsumen hasil
pengolahan pakan yaitu pakan ternak bagi ternak ruminansia. Tingginya ternak di
suatu daerah dan daerah sekitarnya menjadi penilaian lokasi ternak per konsumen.
Kecamatan dengan nilai lokasi ternak tertinggi yaitu Kecamatan Bumijawa
dengan nilai 27.00. Akses jalan dihitung dari banyaknya kedekatan antar
kecamatan dan akses jalan lintas kecamatan. Kecamatan dengan nilai akses jalan
tertinggi yaitu Kecamatan Pangkah dengan nilai 20.25, tingginya akses jalan
menjadi sala satu faktor terdapatnya pabrik gula. Tenaga kerja dihitung
berdasarkan tingkat pendidikan masyarakat. Kecamatan dengan kualitas tenaga
kerja tertinggi yaitu Kecamatan Slawi dengan nilai 9.00.
Penjumlahan dari masing-masing faktor didapatkan kecamatan yang sesuai
sebagai lokasi pengolahan pakan yaitu Kecamatan Balapulang. Nilai bobot akhir
Kecamatan Balapulang yaitu 72.37, Kecamatan Balapulang mendekati sumbersumber bahan baku dan ternak dibandingkan Kecamatan Pangkah yang
menjadikan Kecamatan Balapulang sebagai lokasi yang sesuai.
16
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Potensi populasi ternak ruminansia penghasil daging di Kabupaten Tegal
sebesar 24 727 ST dengan potensi produksi pertanian sebagai bahan baku pakan
sebanyak 589 969.04 ton tahun-1 BK, 35 115.38 ton tahun-1 PK dan 296 537.71
ton tahun-1 TDN. Berdasarkan potensi-potensi yang terdapat di Kabupaten Tegal ,
lokasi yang sesuai untuk pendirian pengolahan pakan adalah Kecamatan
Balapulang.
Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu dibutuhkan data penunjang antara
lain penimbangan bobot jerami dan wawancara pada peternak. Saran analisis
untuk penelitian selanjutnya yaitu analisis formulasi ransum dan produksi tahunan
untuk membandingkan dan peramalan untuk tahun-tahun berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
[Bappeda] Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Tegal. 2014.
Selayang Pandang Kabupaten Tegal 2013. Tegal (ID) : BPS Kabupaten
Tegal.
Dinas Pertanian Kabupaten Tegal. 2013. Produksi Pertanian Kabupaten Tegal.
Tegal. Tegal (ID) : Dinas Pertanian Kabupaten Tegal.
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tegal. 2013. Populasi Ternak
Kabupaten Tegal. Tegal (ID) : Dinas Peternakan Kabupaten Tegal.
Engelhardt V W. 1981. Some physiologycal aspects on the digestion of poor
quality fibrous diets in ruminants. Agricultural and Environment 6: 145152.
Heizer J, Render B. 2005. Manajemen Operasi. Edisi Ketujuh. Jakarta (ID) :
Salemba Empat.
Silalahi U. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung (ID) : PT Refika Aditama.
Sukria H A, Krisnan R. 2009. Sumber dan Ketersediaan Bahan Baku Pakan di
Indonesia. Bogor (ID) : IPB Pr.
Sutrisno C I. 2002. Peran Teknologi Pengolahan Limbah Pertanian dalam
Pengembangan Ternak Ruminansia. Semarang (ID) : BPTP.
Syamsu J A. 2006. Analisis potensi limbah tanaman pangan sebagai sumber
pakan ternak ruminansia di Sulawesi Selatan. [disertasi]. Bogor (ID) :
Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Tabrany H. 2006. Kajian pakan dari hasil samping pertanian dan Industri
pertanian sebagai pakan ruminansia di Wilayah Jawa Tengah. [disertasi].
Bogor (ID): Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
17
Lampiran 1 Quisioner Petani
Kuisioner Petani
KUISIONER PENELITIAN PEMETAAN POTENSI BAHAN
BAKU PAKAN DI KABUPATEN TEGAL SEBAGAI PAKAN
RUMINANSIA KECIL
FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN
BOGOR
Biodata Petani
Nama
:
No. Telepon
Alamat
:
Luas lahan :
Umur :
Jumlah Bibit
:
Pengalaman Bertani :
Hasil Panen yang Dihasilkan
1. Komoditi yang dihasilkan :
:
2. Jumlah Hasil Panen (Pilih Salah Satu) :
a. Karung
:
b. Mobil bak
:
c. Truk
:
d. Jumlah dalam (kg/ton) :
3. Harga Jual Komoditi :
1)
2)
3)
4)
Hasil Samping Pertanian yang Dihasilkan
Komodti yang ditanam
a. Padi
c. Singkong
e. Kacang Tanah
b. Jagung
d. Ubi
f. Kacang Kedelai
Hasil samping pertanian yang dihasilkan
a.
Daun
c. Akar
b. Batang
d. Lainnya :
Pemanfaatan daun
a. Dibuang / Dibakar c. Dijual Sebagai (Pakan Ternak / bahan baku
industri)
b. Diberikan ke ternak d. Pemanfaatan lainnya :
Pemanfaatan Batang
a. Dibuang / Dibakar c. Dijual Sebagai (Pakan Ternak / bahan baku
industri)
b. Diberikan ke ternak d. Pemanfaatan lainnya :
18
5) Pemanfaatan Akar
a. Dibuang / Dibakar c. Dijual Sebagai (Pakan Ternak / bahan baku
industri)
b. Diberikan ke ternak d. Pemanfaatan lainnya :
6) Pemanfaatan Hasil Samping Pertanian Lainnya :
a. Dibuang / Dibakar c. Dijual Sebagai (Pakan Ternak / bahan baku
industri)
b. Diberikan ke ternak d. Pemanfaatan lainnya :
7) Kendala dalam pemanfaatan Hasil Samping Pertanian
Jawab :
8) Kendala dalam Pemanfaatan sebagai pakan ternak
Jawab :
9) Jika dijual, Harga Jual Hasil Samping Pertanian
a. Daun
:
c. Akar
:
b. Batang :
d. lainnya :
10) Jika dijual, Penjualan Hasil Samping Pertanian ke
a.
c.
b.
d.
11) Kendala dalam menjual hasil samping pertanian
Jawab :
19
Lampiran 2 Tabel populasi ternak dan jumlah peternak di Kabupaten Tegal
No
Kecamatan
1
Adiwerna
2
Balapulang
3
Bojong
4
Bumijawa
5
Dukuhturi
6
Dukuhwaru
7
Jatinegara
8
Kedungbanteng
9
Kramat
10
Lebaksiu
11
Margasari
12
Pagerbarang
13
Pangkah
14
Slawi
15
Suradadi
16
Talang
17
Tarub
18
Warurejo
Jumlah Total
Sapi
Jumlah
Jumlah
ekor
Pemilik
164
13
376
245
898
541
1 579
891
215
8
329
71
1 229
797
91
31
263
44
220
133
2 676
1 032
77
19
568
52
63
7
81
10
90
15
287
27
13
3
9 219
3 950
Kambing
Jumlah
Jumlah
ekor
pemilik
2 312
1 044
5 897
1 920
10 210
1 920
9 715
1 007
1 898
570
3 216
617
4 674
871
3 578
657
2 438
553
2 577
172
5 245
375
3 290
409
2 983
258
716
388
2 435
491
2 368
489
2 820
451
1 898
313
68 270
12 505
Domba
Jumlah
Jumlah
ekor
pemilik
10 578
1 301
7 338
1 023
6 828
1 055
6 699
1 180
7 572
1 715
9 658
1 386
7 483
1 254
9 859
1 857
12 119
1 715
8 894
502
7 884
1 637
11 106
1 584
11 535
1 182
3 243
2 102
10 990
2 190
13 073
1 943
14 357
1 720
8 605
1 352
167 821
73 841
Lampiran 3 Populasi ternak dalam nilai satuan ternak (ST)
No
Kecamatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Total
Adiwerna
Balapulang
Bojong
Bumijawa
Dukuhturi
Dukuhwaru
Jatinegara
Kedungbanteng
Kramat
Lebaksiu
Margasari
Pagerbarang
Pangkah
Slawi
Suradadi
Talang
Tarub
Warurejo
Sapi
Ternak (ST)
Kambing
Domba
126
290
691
1 216
166
253
946
70
203
169
2 061
59
437
49
62
69
221
11
7 098
185
472
817
777
152
257
374
286
195
206
420
263
239
57
195
189
226
152
5 462
767
532
495
486
549
700
543
715
878
645
572
805
836
235
797
948
1 040
624
12 167
Total
1 088
1 876
2 481
3 019
880
1 222
2 739
1 203
1 276
1 179
3 617
1 154
1 571
349
1 140
1 208
1 490
921
24 727
20
Lampiran 4 Indeks konsentrasi ternak sapi, kambing dan domba di Kabupaten Tegal
Rata-rata
Populasi
populasi
IKT
No
Kecamatan
(ST)
Keterangan
(ST)
(T1/T2)
(T1)
(T2)
1 374
Adiwerna
0.78
Rata-rata
1
1 078
1
374
Balapulang
0.94
Rata-rata
2
1 293
1
374
Bojong
1.46
Tinggi
3
2 003
1 374
Bumijawa
1.80
Tinggi
4
2 479
1 374
Dukuhturi
0.63
Rata-rata
5
866
1 374
Dukuhwaru
Rata-rata
6
1 211
0.88
1 374
Jatinegara
Tinggi
7
1 863
1.36
1
374
Rata-rata
8
Kedungbanteng
1 071
0.78
1 374
Kramat
Rata-rata
9
1 276
0.93
1 374
Lebaksiu
Rata-rata
10
1 020
0.74
1 374
Margasari
Tinggi
11
3 052
2.22
1 374
Pagerbarang
Rata-rata
12
1 128
0.82
1 374
Pangkah
Tinggi
13
1 512
1.10
1 374
Slawi
Rendah
14
341
0.25
1 374
Suradadi
Rata-rata
15
1 054
0.77
1 374
Talang
Rata-rata
16
1 207
0.88
1 374
Tarub
Tinggi
17
1 487
1.08
1 374
Warurejo
Rata-rata
18
786
0.57
Total populasi
24 727
Lampiran 5 Indeks konsentrasi ternak sapi di Kabupaten Tegal
No
Kecamatan
Adiwerna
1
Balapulang
2
Bojong
3
Bumijawa
4
Dukuhturi
5
Dukuhwaru
6
Jatinegara
7
8
Kedungbanteng
Kramat
9
Lebaksiu
10
Margasari
11
Pagerbarang
12
Pangkah
13
Slawi
14
Suradadi
15
Talang
16
Tarub
17
Warurejo
18
Total populasi
Populasi
(ST)
(T1)
Rata-rata
populasi
(ST)
(T2)
IKT
(T1/T2)
Keterangan
126
290
691
1 216
166
253
946
70
203
169
2 061
59
437
49
62
69
221
10
394
394
394
394
394
394
394
394
394
394
394
394
394
394
394
394
394
394
0.3
0.7
1.8
3.1
0.4
0.6
2.4
0.2
0.5
0.4
5.2
0.2
1.1
0.1
0.2
0.2
0.6
0.0
Rendah
Rata-rata
Tinggi
Tinggi
Rendah
Rata-rata
Tinggi
Rendah
Rata-rata
Rendah
Tinggi
Rendah
Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah
Rata-rata
Rendah
7 099
21
Lampiran 6 Peta indeks konsentrasi ternak sapi
IKT < 0.5 (Rendah)
IKT 0.5-1 (Rata-rata)
IKT > 1
(Tinggi)
Lampiran 7 Indeks konsentrasi ternak kambing di Kabupaten Tegal
No
Kecamatan
Adiwerna
1
Balapulang
2
Bojong
3
Bumijawa
4
Dukuhturi
5
Dukuhwaru
6
Jatinegara
7
8
Kedungbanteng
Kramat
9
Lebaksiu
10
Margasari
11
Pagerbarang
12
Pangkah
13
Slawi
14
Suradadi
15
Talang
16
Tarub
17
Warurejo
18
Total populasi
Populasi (ST)
(T1)
185
472
817
777
152
257
374
286
195
206
420
263
239
57
195
189
226
152
5 462
Rata-rata
populasi
(ST)
(T2)
303
303
303
303
303
303
303
303
303
303
303
303
303
303
303
303
303
303
IKT
(T1/T2)
Keterangan
0.6
1.6
2.7
2.6
0.5
0.8
1.2
0.9
0.6
0.7
1.4
0.9
0.8
0.2
0.6
0.6
0.7
0.5
Rata-rata
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rata-rata
Rata-rata
Tinggi
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
Tinggi
Rata-rata
Rata-rata
Rendah
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
22
Lampiran 8 Peta indeks konsentrasi ternak kambing
IKT < 0.5 (Rendah)
IKT 0.5-1 (Rata-rata)
IKT > 1
Lampiran 9 Indeks konsentrasi ternak domba di Kabupaten Tegal
Rata-rata
Populasi (ST)
IKT
No
Kecamatan
populasi (ST)
(T1)
(T1/T2)
(T2)
676
Adiwerna
1
767
1.13
676
Balapulang
2
532
0.79
676
Bojong
3
495
0.73
676
Bumijawa
4
486
0.72
676
Dukuhturi
5
549
0.81
676
Dukuhwaru
6
700
1.04
676
Jatinegara
7
543
0.80
676
8
Kedungbanteng
715
1.06
676
Kramat
9
879
1.30
676
Lebaksiu
10
645
0.95
676
Margasari
11
572
0.85
676
Pagerbarang
12
805
1.19
676
Pangkah
13
836
1.24
676
Slawi
14
235
0.35
676
Suradadi
15
797
1.18
676
Talang
16
948
1.40
676
Tarub
17
1 041
1.54
676
Warurejo
18
624
0.92
Total populasi
12 167
(Tinggi)
Keterangan
Tinggi
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
Tinggi
Rata-rata
Tinggi
Tinggi
Rata-rata
Rata-rata
Tinggi
Tinggi
Rendah
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rata-rata
23
Lampiran 10 Peta indeks konsentrasi ternak domba
IKT < 0.5 (Rendah)
IKT 0.5-1 (Rata-rata)
IKT > 1
(Tinggi)
Lampiran 11 Perhitungan potensi produksi jerami padi
No
Kecamatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Margasari
Bumijawa
Bojong
Balapulang
Pagerbarang
Lebaksiu
Jatinegara
Kedungbanteng
Pangkah
Slawi
Dukuhwaru
Adiwerna
Dukuhturi
Talang
Tarub
Kramat
Suradadi
Warureja
Total
Luas area
panen
(Ha)
6175
2461
3182
5252
5183
5264
3693
2740
1493
857
3837
1469
1143
1728
2383
3694
5174
5848
61576
Produksi (ton) =
Luas area panen (Ha)
*Angka konversi BK
(5.05 ton ha-1)
Produksi (ton) =
Luas area panen (Ha)
*Angka konversi PK
(0.24 ton ha-1)
Produksi (ton) =
Luas area panen (Ha)
*Angka konversi TDN
(2.15 ton ha-1)
3 1183.75
12 428.05
16 069.10
26 522.60
26 174.15
26 583.20
18 649.65
13 837.00
7 539.65
4 327.85
19 376.85
7 418.45
5 772.15
8 726.40
12 034.15
18 654.70
26 128.70
29 532.40
310 958.80
1 482.00
590.64
763.68
1 260.48
1 243.92
1 263.36
886.32
657.60
358.32
205.68
920.88
352.56
274.32
414.72
571.92
886.56
1 241.76
1 403.52
14 778.24
13 276.25
5 291.15
6 841.30
11 291.80
11 143.45
11 317.60
7 939.95
5 891.00
3 209.95
1 842.55
8 249.55
3 158.35
2 457.45
3 715.20
5 123.45
7 942.10
11 124.10
12 573.20
132 388.40
24
Lampiran 12 Perhitungan IKLP jerami padi
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Kecamatan
Margasari
Bumijawa
Bojong
Balapulang
Pagerbarang
Lebaksiu
Jatinegara
Kedungbanteng
Pangkah
Slawi
Dukuhwaru
Adiwerna
Dukuhturi
Talang
Tarub
Kramat
Suradadi
Warureja
Produksi
(X1)
3 1183.75
12 428.05
16 069.10
26 522.60
26 174.15
26 583.20
18 649.65
13 837.00
7 539.65
4 327.85
19 376.85
7 418.45
5 772.15
8 726.40
12 034.15
18 654.70
26 128.70
29 532.40
Rata-rata
produksi
Kabupaten
(X2)
17 275.49
17 275.49
17 275.49
17 275.49
17 275.49
17 275.49
17 275.49
17 275.49
17 275.49
17 275.49
17 275.49
17 275.49
17 275.49
17 275.49
17 275.49
17 275.49
17 275.49
17 275.49
IKLP
(X1/X2)
Keterangan
1.81
0.72
0.93
1.54
1.52
1.54
1.08
0.80
0.44
0.25
1.12
0.43
0.33
0.51
0.70
1.08
1.51
1.71
Tinggi
Rata-rata
Rata-rata
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rata-rata
Rendah
Rendah
Tinggi
Rendah
Rendah
Rata-rata
Rata-rata
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Lampiran 13 Peta indeks konsentrasi limbah pertanian Padi
IKT < 0.5 (Rendah)
IKT 0.5-1 (Rata-rata)
IKT > 1
(Tinggi)
25
Lampiran 14 Perhitungan potensi produksi jerami jagung
No
Kecamatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Margasari
Bumijawa
Bojong
Balapulang
Pagerbarang
Lebaksiu
Jatinegara
Kedungbanteng
Pangkah
Slawi
Dukuhwaru
Adiwerna
Dukuhturi
Talang
Tarub
Kramat
Suradadi
Warureja
Total
Luas area
panen
(Ha)
854
956
1 056
713
752
1 444
2 058
3 870
1 103
98
482
270
37
69
1 073
10
277
261
15 383
Produksi (ton) =
Luas area panen (Ha)
*Angka konversi BK
(6.62 ton ha-1)
Produksi (ton) =
Luas area panen (Ha)
*Angka konversi PK
(0.45 ton ha-1)
Produksi (ton) =
Luas area panen (Ha)
*Angka konversi TDN
(3.52 ton ha-1)
5 653.48
6 328.72
6 990.72
4 720.06
4 978.24
9 559.28
13 623.96
25 619.40
7 301.86
648.76
3 190.84
1 787.40
244.94
456.78
7 103.26
66.20
1 833.74
1 727.82
15 383.00
384.30
430.20
475.20
320.85
338.40
649.80
926.10
1 741.50
496.35
44.10
216.90
121.50
16.65
31.05
482.85
4.50
124.65
117.45
101 835.46
3 006.08
3 365.12
3 717.12
2 509.76
2 647.04
5 082.88
7 244.16
13 622.40
3 882.56
344.96
1 696.64
950.40
130.24
242.88
3 776.96
35.20
975.04
918.72
6 922.35
Lampiran 15 Perhitungan IKLP jerami jagung
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Kecamatan
Margasari
Bumijawa
Bojong
Balapulang
Pagerbarang
Lebaksiu
Jatinegara
Kedungbanteng
Pangkah
Slawi
Dukuhwaru
Adiwerna
Dukuhturi
Talang
Tarub
Kramat
Suradadi
Warureja
Produksi
(X1)
5 653.48
6 328.72
6 990.72
4 720.06
4 978.24
9 559.28
13 623.96
25 619.40
7 301.86
648.76
3 190.84
1 787.40
244.94
456.78
7 103.26
66.20
1 833.74
1 727.82
Rata-rata
produksi
Kabupaten
(X2)
5 657.53
5 657.53
5 657.53
5 657.53
5 657.53
5 657.53
5 657.53
5 657.53
5 657.53
5 657.53
5 657.53
5 657.53
5 657.53
5 657.53
5 657.53
5 657.53
5 657.53
5 657.53
IKLP
(X1/X2)
Keterangan
1.00
1.12
1.24
0.83
0.88
1.69
2.41
4.53
1.29
0.11
0.56
0.32
0.04
0.08
1.26
0.01
0.32
0.31
Rata-rata
Tinggi
Tinggi
Rata-rata
Rata-rata
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rendah
Rata-rata
Rendah
Rendah
Rendah
Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah
26
Lampiran 16 Peta indeks konsentrasi limbah pertanian jagung
IKT < 0.5 (Rendah)
IKT 0.5-1 (Rata-rata)
IKT > 1
(Tinggi)
Lampiran 17 Perhitungan potensi produksi jerami singkong
No
Kecamatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Margasari
Bumijawa
Bojong
Balapulang
Pagerbarang
Lebaksiu
Jatinegara
Kedungbanteng
Pangkah
Slawi
Dukuhwaru
Adiwerna
Dukuhturi
Talang
Tarub
Kramat
Suradadi
Warureja
Total
Luas area
panen
(Ha)
2
118
198
14
0
13
87
0
97
24
0
2
10
0
0
0
0
0
565
Produksi (ton) =
Luas area panen (Ha)
*Angka konversi BK
(1.32 ton ha-1)
Produksi (ton) =
Luas area panen (Ha)
*Angka konversi PK
(0.45 ton ha-1)
Produksi (ton) =
Luas area panen (Ha)
*Angka konversi TDN
(3.52 ton ha-1)
2.64
155.76
261.36
18.48
0.00
17.16
114.84
0.00
128.04
31.68
0.00
2.64
13.20
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
745.80
0.52
30.68
51.48
3.64
0.00
3.38
22.62
0.00
25.22
6.24
0.00
0.52
2.60
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
146.90
1.60
94.40
158.40
11.20
0.00
10.40
69.60
0.00
77.60
19.20
0.00
1.60
8.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
452.00
27
Lampiran 18 Perhitungan IKLP jerami singkong
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Kecamatan
Margasari
Bumijawa
Bojong
Balapulang
Pagerbarang
Lebaksiu
Jatinegara
Kedungbanteng
Pangkah
Slawi
Dukuhwaru
Adiwerna
Dukuhturi
Talang
Tarub
Kramat
Suradadi
Warureja
Produksi
(X1)
2.64
155.76
261.36
18.48
0.00
17.16
114.84
0.00
128.04
31.68
0.00
2.64
13.20
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Rata-rata
produksi
Kabupaten
(X2)
41.43
41.43
41.43
41.43
41.43
41.43
41.43
41.43
41.43
41.43
41.43
41.43
41.43
41.43
41.43
41.43
41.43
41.43
IKLP
(X1/X2)
Keterangan
0.06
3.76
6.31
0.45
0.00
0.41
2.77
0.00
3.09
0.76
0.00
0.06
0.32
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Rendah
Tinggi
Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah
Tinggi
Rendah
Tinggi
Rata-rata
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Lampiran 19 Peta indeks konsentrasi limbah pertanian singkong
IKT < 0.5 (Rendah)
IKT 0.5-1 (Rata-
PAKAN TERNAK RUMINANSIA DI KABUPATEN TEGAL
MUHAMMAD USAID GHARIZAH
DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Ketersediaan
Limbah Pertanian sebagai Pakan Ternak Ruminansia di Kabupaten Tegal adalah
benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2015
Muhammad Usaid Gharizah
NIM D24090107
ABSTRAK
MUHAMMAD USAID GHARIZAH. Kajian Ketersediaan Limbah Hasil
Samping Pertanian sebagai Sumber Bahan Baku Pakan Ruminansia di Kabupaten
Tegal Dibimbing oleh HERI AHMAD SUKRIA dan DWIERRA EVVYERNIE
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung potensi ternak ruminansia dan
bahan baku pakan ternak berbasis limbah pertanian, serta menentukan lokasi
pengolahan pakan di Kabupaten Tegal. Pengambilan data dilakukan di Dinas
Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tegal dan penyebaran kuesioner kepada 32
petani. Jumlah potensi ternak didapat dari nilai konversi dibandingkan dengan
populasi ternak. Jumlah potensi produksi pakan dengan mengalikan nilai konversi
lahan dengan luas area panen. Indeks konsentrasi didapat dengan membagi
potensi Kecamatan dengan rata-rata potensi Kabupaten. Penentuan lokasi
menggunakan analisis faktor penunjang keberhasilan. Kesimpulan penelitian ini,
Potensi populasi ternak ruminansia penghasil daging di Kabupaten Tegal sebesar
24 727 ST dengan potensi produksi pertanian sebagai bahan baku pakan
sebanyak 589 969.04 ton tahun-1 BK, 35 115.38 ton tahun-1 PK dan 296 537.71
ton tahun-1. Berdasarkan potensi daerah yang terdapat di Kabupaten Tegal, lokasi
yang sesuai untuk pendirian pengolahan pakan adalah di Kecamatan Balapulang.
Kata kunci: limbah pertanian, pakan ruminansia, Tegal
ABSTRACT
MUHAMMAD USAID GHARIZAH. Analysis of Agricultural Waste for Feed
Resource of Ruminant livestock in Kabupaten Tegal Supervised by
HERI AHMAD SUKRIA and DWIERRA EVVYERNIE
This study aimed to quantify ruminant livestock and agricultural wastebased animal feed potential, also determine the location of the processing plant
feed in Tegal regency. Data accumulation was done at the Tegal's Department of
Agriculture and Livestock and distributed questionnaires to 32 farmers.
The potential number of cattle valued by comparing conversion number with
livestock population. Total feed production potential valued obtained by
multiplying the conversion of land with harvest area. Concentration index valued
by dividing the potential of Kecamatan with Kabupaten average potential.
Location determination using success supporting factor analysis. This study
concludes that ruminant populacy potential in Kabupaten Tegal was 24 727 ST
with agricultural production potential as raw material feed as much as 969.04
tons/year DM, 35 115.38 tons/year CP and 296 537.71 tons/year TDN. Based on
those potental in Tegal, the appropriate location for establishment of feed
processing in Kecamatan Balapulang.
Keywords : agriculture wastes, ruminant feed, Tegal
ANALISIS KETERSEDIAAN LIMBAH PERTANIAN
SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA DI KABUPATEN
TEGAL
MUHAMMAD USAID GHARIZAH
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Peternakan
pada
Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan
DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
Judul Skripsi: Analisis Ketersediaan Limbah Pertanian sebagai Pakan Temak
Ruminansia di Kabupaten Tegal
Nama
: Muhammad U said Gharizah
NIM
: D24090107
Disetujui oleh
.
Dr Ir Heri Ahmad Sukria, MSc
Pembimbing I
Dr Ir Dwierra Evvyemie, MS MSc
Pembimbing II
MSi
Tanggal Lulus: ( 2
1 AUG 2015
)
PRAKATA
Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu
wata’ala dengan kehendak-Nya karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juni hingga Agustus 2014
ini ialah Analilis Ketersediaan Limbah Pertanian sebagai Pakan Ternak
Ruminansia di Kabupaten Tegal.
Mencapai program swasembada daging di Indonesia pada tahun 2014,
Kementerian Pertanian priode 2009-2014 mencanangkan peningkatan populasi
Ternak. Seiring meningkatnya populasi ternak membutuhkan ketersediaan pakan
yang mencukupi. Pakan berbasis limbah pertanian dapat menjadi alternatif
penyediaan pakan bagi ternak. Jumlah yang besar dan tidak bersaing dengan
manusia merupakan potensi sebagai pakan dalam jumlah yang besar.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan informasi baru dalam
dunia peternakan dan dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis khususnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Agustus 2015
Muhammad Usaid Gharizah
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
METODE
Materi
Waktu dan Lokasi
Prosedur
Populasi Ternak
Indeks Konsentrasi Ternak
Potensi Produksi Pakan
Indeks Konsentrasi Limbah Pertanian
Pemanfaatan Potensi Pakan
Penentuan Lokasi Pengolahan Pakan
Analisis Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Umum Daerah
Sebaran ternak
Populasi Ternak
Indeks Konsentrasi Ternak
Sebaran Limbah Pertanian
Potensi Produksi Pakan
Indeks Konsentrasi Limbah Pertanian
Pemanfaatan Potensi Pakan
Lokasi Pengolahan Pakan
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
UCAPAN TERIMA KASIH
ix
xiix
xiix
2
2
2
2
2
3
3
4
4
4
4
6
6
8
10
10
12
14
14
16
16
16
17
32
32
DAFTAR TABEL
1 Standar satuan ternak
2 Potensi produksi pakan berdasarkan BK, PK dan TDN
3 Nilai konversi kebutuhan pakan ternak
4 Produksi dan luas area panen pertanian Kabupaten Tegal
5 Populasi ternak ruminansia Kabupaten Tegal
6 Populasi ternak dalam satuan terrnak (ST)
7 Indeks konsentrasi ternak ruminansia di Kabupaten Tegal
8 Luas area panen di Kabupaten Tegal
9 Potensi produksi pakan berdasarkan BK, PK dan TDN
10 Indeks konsentrasi limbah pertanian Kabupaten Tegal
11 Pemanfaatan potensi pakan
12 Faktor penunjang keberhasilan lokasi pengolahan pakan
3
3
4
5
6
6
8
10
10
12
14
15
DAFTAR GAMBAR
1 Peta Kabupaten dan Kecamatan Kabupaten Tegal
2 Populasi ternak dalam ekor dan satuan ternak (ST)
3 Peta indek konsentrasi ternak (IKT) dan sebaran ternak
4 Potensi produksi pakan BK, PK dan TDN
5 Peta indek konsentrasi limbah pertanian (IKLP) dan sebaran komoditi
5
7
9
11
13
DAFTAR LAMPIRAN
1 Quisioner Petani
2 Tabel populasi ternak dan jumlah peternak di Kabupaten Tegal
3 Populasi ternak dalam nilai satuan ternak (ST)
4 Indeks konsentrasi ternak Kabupaten Tegal
5 Indeks konsentrasi ternak sapi di Kabupaten Tegal
6 Peta indeks konsentrasi ternak sapi
7 Indeks konsentrasi ternak kambing di Kabupaten Tegal
8 Peta indeks konsentrasi ternak kambing
9 Indeks konsentrasi ternak domba di Kabupaten Tegal
10 Peta indeks konsentrasi ternak domba
11 Perhitungan potensi produksi jerami Padi
12 Perhitungan IKLP jerami padi
13 Peta indeks konsentrasi limbah pertanian Padi
14 Perhitungan potensi produksi jerami Jagung
15 Perhitungan IKLP jerami jagung
16 Peta indeks konsentrasi limbah pertanian jagung
17 Perhitungan potensi produksi Jerami Singkong
18 Perhitungan IKLP jerami singkong
19 Peta indeks konsentrasi limbah pertanian singkong
20 Perhitungan potensi produksi Jerami ubi jalar
21 Perhitungan IKLP jerami ubi jalar
22 Peta indeks konsentrasi limbah pertanian ubi jalar
23 Perhitungan potensi produksi dedak padi
24 Perhitungan produksi jagung
25 Perhitungan potensi produksi pucuk tebu
26 Perhitungan potensi produksi tetes tebu
27 Perhitungan potensi produksi ampas tebu
28 Perhitungan faktor penunjang keberhasilan lokasi pengolahan pakan
17
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
30
30
31
1
PENDAHULUAN
Kementerian Pertanian Indonesia periode 2009-2014 mencanangkan
program swasembada daging. Pencapaian program dengan menurunkan kuota
impor daging hingga 10%. Implementasi program salah satunya dengan
meningkatkan populasi ternak. Ternak sebagai mahluk hidup membutuhkan
makanan sehingga peningkatan populasi ternak harus diiringi dengan pemenuhan
jumlah pakan. Pakan di Indonesia memiliki kendala yaitu bersaing lahan dengan
tanaman pangan. Jumlah impor pangan menandakan produksi pangan lebih
dibutuhkan dibandingkan dengan produksi pakan. Alternatif dalam meningkatkan
produksi pakan yaitu dengan memanfaatkan sisa hasil samping pertanian atau
limbah pertanian sebagai pakan (Sutrisno 2002).
Pencapaian swasembada daging secara nasional harus didukung oleh
pencapaian daging di lingkup yang lebih kecil seperti provinsi, kabupaten ataupun
kota. Pencapaian swasembada daging pada setiap daerah akan membantu
pencapaian swasembada daging pada lingkup nasional. Beragamnya budaya dan
geografis daerah di Indonesia menjadikan potensi ternak dan pakan yang juga
beragam di setiap daerah. Kabupaten Tegal adalah salah satu daerah di Jawa
Tengah dengan luas wilayah sebesar 90 181 ha. Geografis umumnya berada pada
dataran rendah dengan batas wilayah sebelah utara adalah Laut Jawa, sebelah
timur Kabupaten Pemalang, sebalah barat Kabupaten Brebes dan sebelah selatan
Gunung Slamet. Jumlah penduduk di Kabupaten Tegal sebanyak 1 415 009 jiwa.
Mayoritas pekerjaan di Kabupaten Tegal sebagai petani dengan luas lahan
pertanian sebesar 40 323 ha atau sebesar 45.88% luas wilayah Kabupaten Tegal.
(Bappeda Kabupaten Tegal 2013). Budaya konsumsi daging masyarakat di Tegal
yaitu mengkonsumsi daging ternak domba dan kambing. Budaya konsumsi dapat
dilihat dengan banyaknya warung sate kambing muda di Kabupaten Tegal.
Luas lahan pertanian yang mencakup 45.88% luas wilayah Kabupaten Tegal
dengan penanaman antara lain padi, jagung, tebu, singkong dan ubi. Lima
komoditi tersebut adalah komoditi dengan produksi terbesar ditanam di
Kabupaten Tegal. Potensi produksi pertanian di Kabupaten Tegal diapresiasi oleh
pemerintah pusat atas keberhasilanya meningkatkan produksi gabah. Produksi
gabah pada tahun 2010 sebesar 350 116 ton dan produksi terbesar pada tahun
2012 sebesar 368 537 ton. Produksi pertanian pada tahun 2013 pada komoditi
padi, jagung, tebu, singkong dan ubi berturut-turut sebanyak 354 538, 114 344,
350 002, 9 975 dan 1 744 ton (Dinas Pertanian Kabupaten Tegal 2013). Besarnya
Produksi pertanian di Kabupaten Tegal menjadi potensi dalam menyediakan
pakan ternak dari hasil limbah pertanian.
Budaya konsumsi daging pada ternak domba dan kambing menjadikan
jumlah populasi kedua ternak lebih besar dibandingkan ternak lainnya. Populasi
tahun 2013 pada ternak domba sebesar 167 821 ekor dan kambing 68 270 ekor.
Ternak ruminansia besar seperti sapi populasi pada tahun 2013 sebesar 9 219 ekor
dan kerbau 4 198 ekor (Dinas Peternakan Kabupaten Tegal 2013).
Ketersediaan ternak di Kabupaten Tegal harus diiringi dengan jumlah pakan
yang mencukupi. Pemanfaatan limbah Pertanian merupakan alternatif dalam
penyediaan pakan namun jumlah limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan
sebagai pakan ternak belum dihitung ketersediaannya. Idealnya suatu daerah
2
ketersediaan pakan melebihi jumlah kebutuhannya. Kabupaten Tegal sebagai
daerah dengan potensi pertaniannya harus mampu menyediakan pakan bagi
ternaknya untuk membantu swasembada daging nasional.
Tujuan penelitian ini menghitung potensi ternak, potensi produksi bahan
pakan dan menentukan lokasi pengolahan pakan yang sesuai dengan potensi
daerah di Kabupaten Tegal.
METODE
Materi
Materi penelitian ini yaitu quisioner, kendaraan bermotor, alat tulis, data
populasi ternak di Kabupaten Tegal dan data luas area panen pertanian Kabupaten
Tegal.
Waktu dan Lokasi
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Tegal pada bulan Juni hingga
Agustus 2014 di 5 Kecamatan yaitu Bojong, Bumijawa, Jatinegara,
Kedungbanteng dan Pangkah.
Prosedur
Pengambilan data dengan metode wawancara dan penyebaran quisioner.
Wawancara dan pengambilan data sekunder kepada Dinas Pertanian dan Dinas
Peternakan Kabupaten Tegal. Penyebaran quisioner dilakukan kepada 32 petani
dengan metode penyebaran Accidental sampling (Silalahi 2009). Petani yang
menjadi responden adalah petani padi, jagung, tebu, singkong dan ubi.
Populasi Ternak
Jumlah populasi ternak di Kabupaten Tegal dalam jumlah ekor dikonversi
menjadi populasi ternak dalam jumlah standar satuan ternak (ST). Nilai konversi
dan data populasi ternak didapat dari Dinas Peternakan Kabupaten Tegal disajikan
pada Tabel 1.
Jenis Ternak
Sapi
Kerbau
Kambing
Domba
Tabel 1 Standar satuan ternak
Standar Satuan Ternak (ST)
Dewasa Muda
Anak
1
0,6
0,25
1,15
0,69
0,29
0,16
0,08
0,04
0,14
0,07
0,04
Dinas Peternakan Kabupaten Tegal (2013)
Indeks Konsentrasi Ternak
Indeks konsentrasi ternak (IKT) menggambarkan sebaran kepadatan
populasi ternak komparatif antara kecamatan dalam satu kabupaten. Nilai IKT
terbagi menjadi 3, IKT > 1 merupakan kecamatan dengan nilai tinggi, IKT 0.5-1
3
kecamatan dengan populasi rata-rata dan IKT < 0.5 kecamatan dengan nilai
rendah. IKT dihitung dengan menggunakan rumus (Syamsu 2006).
IKT =
Populasi ternak Kecamatan
Rata-rata populasi ternak Kabupaten
Potensi Produksi Pakan
Produksi pakan yang dihitung berdasarkan produksi limbah pertanian yang
merupakan bagian batang, daun dan akar sisa hasil panen pertanian dan potensi
pakan lainnya yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan. Potensi produksi pakan
berdasarkan tiga komponen nutrisi utama yaitu bahan kering (BK), protein kasar
(PK) dan total digestable nutrient (TDN). Jumlah produksi dari masing-masing
komponen nutrisi disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2 Potensi produksi pakan berdasarkan BK, PK dan TDN
Hasil
samping
Produksi BK
Produksi PK
Produksi TDN
-1
-1
pertanian
(ton ha )
(ton ha )
(ton ha-1)
Jerami padi
5.05 1)
0.24 2)
2.15
1)
2)
Jerami jagung
6.62
0.45
3.52
Pucuk tebu
5.12 1)
0.29 2)
2.56
1)
2)
Jerami singkong
1.32
0.26
0.80
Jerami ubi jalar
4.45 1)
0.54 2)
2.36
2)
Dedak padi
0.46
0,05
0,25
Jagung 2)
4.87
0,53
3,93
2)
Tetes tebu
1.82
0.07
0.91
Ampas tebu 2)
14.29
0.21
6,29
1)
Tabrany (2006), 2)Berdasarkan perhitungan
Nilai masing-masing produksi selanjutnya akan dikalikan dengan luas area
panen dari masing-masing komoditi di Kabupaten Tegal
= Luas area panen (ha tahun-1) x Potensi produksi
BK (ton ha-1)
Produksi PK (ton/tahun) = Luas area panen (ha tahun-1) x Potensi produksi
PK (ton ha-1)
Produksi TDN (ton/tahun) = Luas area panen (ha tahun-1) x Potensi produksi
TDN (ton ha-1)
Produksi BK (ton/tahun)
Indeks Konsentrasi Limbah Pertanian
Indeks konsentrasi limbah pertanian (IKLP) menggambarkan sebaran
produksi limbah pertanian komparatif antara kecamatan dalam satu kabupaten.
Nilai IKLP terbagi menjadi 3, IKLP>1 merupakan kecamatan dengan nilai
produksi tinggi, IKLP 0.5-1 kecamatan dengan produksi rata-rata dan IKLP 1, IKT rata-rata nilai IKT 0.5-1 dan IKT rendah dengan
nilai IKT < 0.5. Nilai dan Kategori IKT di sajikan pada Tabel 7.
Tabel 7 Indeks konsentrasi ternak ruminansia di Kabupaten Tegal
No
Kecamatan
Sapi
Kambing
Domba
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Margasari
Bumijawa
Bojong
Balapulang
Pagerbarang
Lebaksiu
Jatinegara
Kedungbanteng
Pangkah
Slawi
Adiwerna
Dukuhwaru
Dukuhturi
Talang
Tarub
Kramat
Suradadi
Warurejo
Total
Rata-rata
2 061
1 216
691
290
59
169
946
70
437
49
126
253
166
69
221
203
62
11
7 099
1 374
420
777
817
472
263
206
374
286
239
57
185
257
152
189
226
195
195
152
5 462
572
486
495
532
805
645
543
715
836
235
767
700
549
948
1 040
878
797
624
12 167
Populasi
Ternak
3 053
2 479
2 003
1 294
1 127
1 020
1 863
1 071
1 512
341
1 078
1 210
867
1 206
1 487
1 276
1 054
786
24 727
IKT
Keterangan
2.22
1.80
1.46
0.94
0.82
0.74
1.36
0.78
1.10
0.25
0.78
0.88
0.63
0.88
1.08
0.93
0.77
0.57
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
Tinggi
Rata-rata
Tinggi
Rendah
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
Tinggi
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
Kecamatan dengan nilai IKT tinggi terdiri dari enam Kecamatan yaitu
Margasari, Bumijawa, Bojong, Jatinegara, Pangkah dan Tarub. Nilai tertinggi
berada pada Kecamatan Margasari dengan nilai IKT 2.22 diikuti Bumijawa 1.8,
Bojong 1.46, Jatinegara 1.36, Pangkah 1.10 dan Tarub 1.08. Kecamatan dengan
nilai IKT rendah hanya pada Kecamatan Slawi sebagai pusat pemerintahan dan
pemukiman penduduk tidak banyak ternak yang dipelihara. IKT ruminansia dan
sebaran masing-masing ternak di Kabupaten Tegal dapat dilihat pada Gambar 3.
Sebaran tinggi ternak ruminansia kecil lebih banyak dibandingkan ternak
sapi. Populasi ruminansia Kecil sebanyak 17 629 ST, Populasi sapi sebanyak
7 099 ST. Perbandingan kecamatan tinggi populasi ruminansia kecil dan sapi
yaitu 11 : 5. Kecamatan yang memiliki populasi ternak sapi sekaligus ruminansia
kecil di atas rata-rata Kabupaten yaitu Kecamatan Margasari, Bumijawa, Bojong
dan Pangkah.
9
IKT < 0.5 (Rendah)
Sapi
IKT 0.5-1 (Rata-rata)
Kambing
IKT > 1
Domba
(Tinggi)
Gambar 3 Peta indeks konsentrasi ternak (IKT) dan sebaran ternak sapi,
kambing dan domba
10
Sebaran Limbah Pertanian
Potensi Produksi Pakan
Jumlah potensi produksi pakan didapat dengan mengalikan jumlah luas
lahan panen dengan nilai konversi. Luas area panen di Kabupaten Tegal disajikan
pada Tabel 8.
Tabel 8 Luas area panen di Kabupaten Tegal
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Kecamatan
Margasari
Bumijawa
Bojong
Balapulang
Pagerbarang
Lebaksiu
Jatinegara
Kedungbanteng
Pangkah
Slawi
Dukuhwaru
Adiwerna
Dukuhturi
Talang
Tarub
Kramat
Suradadi
Warureja
Total
Padi
6 175
2 461
3 182
5 252
5 183
5 264
3 693
2 740
1 493
857
3 837
1 469
1 143
1 728
2 383
3 694
5 174
5 848
61 576
Luas area panen pertanian (Ha)
Jagung
Singkong
Ubi
854
2
0
956
118
3
1 056
198
26
713
14
12
752
0
0
1 444
13
0
2 058
87
11
3 870
0
0
1 103
97
37
98
24
2
482
0
0
270
2
0
37
10
0
69
0
3
1 073
0
75
10
0
0
277
0
0
261
0
0
15 383
565
169
Total
7 031
3 538
4 462
5 991
5 935
6 721
5 849
6 610
2 730
981
4 319
1 741
1 190
1 800
3 531
3 704
5 451
6 109
77 693
Total luas area panen di Kabuaten seluas 77 693 ha, area panen tertinggi
pada komoditi padi dengan luas area panen seluas 61 576 ha atau sebesar 79,26%
total luas panen. Kecamatan dengan luas area panen terbesar yaitu Kecamatan
Margasari dengan luas area panen seluas 7 031 ha.
Nilai konversi potensi produksi merujuk pada Tabel 2. Nilai konversi
produksi pakan dibagi menjadi tiga komponen nutrisi yaitu produksi berdasarkan
bahan kering (BK), protein kasar (PK) dan total digestable nutrient (TDN).
Potensi produksi dari masing-masing komponen nutrisi yang dapat dihasilkan
Kabupaten Tegal disajikan pada Tabel 9.
Tabel 9 Potensi produksi pakan berdasarkan BK, PK dan TDN
Bahan baku pakan
Jerami padi
Jerami jagung
Pucuk tebu
Jerami singkong
Jerami ubi jalar
Dedak padi
Jagung
Tetes tebu
Ampas tebu
Total
Produksi BK
(ton tahun-1)
310 958.80
101 835.46
17 469.44
745.80
752.05
28 324.96
74 915.21
6 209.84
48 757.48
589 969.04
Produksi PK
(ton tahun-1)
14 778.24
6 922.35
989.48
146.90
91.26
3 078.80
8 152.99
238.84
716.52
35 115.38
Produksi TDN
(ton tahun-1)
132 388.40
54 148.16
8734.72
452.00
398.84
15 394.00
60 455.19
3 104.92
21 461.48
296 537.71
11
`
Potensi produksi pakan di Kabupaten berdasarkan bahan kering (BK)
sebanyak 589 969.04 ton tahun-1, jumlah produksi protein kasar (PK) sebanyak
35 115.38 ton tahun-1 dan total digestable nutrient (TDN) sebanyak 296 537.71
ton tahun-1. Jumlah PK mencakup 5.90% dari total BK sedangkan jumlah TDN
mencakup 50.36% total BK. Ketimpangan antara potensi produksi PK dengan
TDN menandakan bahan baku pakan di Kabupaten Tegal kekurangan sumber
protein. Klasifikasi bahan baku terbagi menjadi tiga yaitu bahan baku sumber
protein, sumber energi dan sumber serat (Sukria dan Krisnan 2009). Bahan baku
yang tersedia di Kabupaten Tegal umumnya bahan baku pakan sumber serat yaitu
jerami padi, jerami jagung, jerami singkong, pucuk tebu, jerami ubi jalar dan
ampas tebu. Sumber energi yang tersedia yaitu dedak padi, jagung dan tetes.
Jerami singkong dan ubi jalar kandungan proteinnya cukup tinggi namun
sedikitnya ketersediaan dan tingginya serat tidak banyak menyumbang jumlah PK
di Kabupaten Tegal. Kontribusi penyediaan BK, PK dan TDN pada setiap bahan
baku pakan di Kabupaten Tegal disajikan pada Gambar 4.
350000
300000
250000
200000
150000
100000
50000
0
BK (ton tahun-1)
PK (ton tahun-1)
TDN (ton tahun-1)
Gambar 4 Potensi produksi BK, PK dan TDN
12
Kontribusi terbesar dalam penyediaan pakan yaitu jerami padi dengan
produksi BK 310 958.80, PK 14 778.24 dan TDN 132 388.40 ton tahun-1.
Tingginya kontribusi jerami padi dikarenakan luas area panen padi yang
mencapai 79.25% dari total luas area panen tanaman pertanian di Kabupaten
Tegal. sebagai sumber serat, PK yang diproduksi sangat jauh dibandingkan
dengan produksi BK yang ada.
Potensi produksi pakan yang tersedia di Kabupaten Tegal selanjutnya akan
dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Banyaknya sumber serat yang tersedia cocok
dimanfatkan oleh ternak ruminansia. Kapasitas Tampung ternak ruminansia
berdasarkan BK di Kabupaten Tegal mampu menampung ternak sejumlah
168 563 ST, berdasarkan PK sejumlah 83 608 ST dan berdasarkan TDN
sejumlah 142 566 ST.
Indeks Konsentrasi Limbah Pertanian
Produksi limbah pertanian di Kabupaten Tegal tersebar di setiap kecamatan,
produksi di setiap kecamatan berbeda satu dengan yang lainnya. Sebaran limbah
pertanian berdasarkan IKLP, nilai IKLP di kecamatan dibagi menjadi 3 kategori
yaitu kecamatan dengan produksi tinggi, rata-rata dan rendah. Kategori IKLP
tinggi yaitu nilai IKLP > 1, IKT rata-rata nilai IKLP 0.5-1 dan IKLP rendah
dengan nilai IKLP < 0.5 Nilai dan Kategori IKLP di sajikan pada Tabel 10.
Tabel 10 Indeks konsentrasi limbah pertanian Kabupaten Tegal
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Kecamatan
Margasari
Bumijawa
Bojong
Balapulang
Pagerbarang
Lebaksiu
Jatinegara
Kedungbanteng
Pangkah
Slawi
Dukuhwaru
Adiwerna
Dukuhturi
Talang
Tarub
Kramat
Suradadi
Warureja
Total
Rata-rata
Produksi
43 839.35
24 713.66
30 043.32
37 202.77
37 198.81
45 613.36
44 158.64
59 563.70
21 192.59
5 888.67
26 680.05
11 199.13
6 736.26
10 327.44
25 792.85
20 468.84
31 691.47
35 221.37
517 532.28
28 751.79
IKLP
1.52
0.86
1.04
1.29
1.29
1.59
1.54
2.07
0.74
0.20
0.93
0.39
0.23
0.36
0.90
0.71
1.10
1.22
Keterangan
Tinggi
Rata-rata
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rata-rata
Rendah
Rata-rata
Rendah
Rendah
Rendah
Rata-rata
Rata-rata
Tinggi
Tinggi
Kecamatan dengan nilai IKLP tinggi terdiri dari sembilan Kecamatan yaitu
Margasari, Bojong, Balapulang, Pagerbarang, Lebaksiu, Jatinegara,
Kedungbanteng, Suradadi dan Warureja. Nilai tertinggi yaitu Kecamatan
Kedungbanteng dengan nilai IKLP 2.07. IKLP dan Sebaran produksi masingmasing limbah pertanian disajikan pada Gambar 5.
13
IKLP
< 0.5 (Rendah)
Padi
IKLP
0.5-1 (Rata-rata)
Jagung
IKLP
>1
Singkong
(Tinggi)
Ubi Jalar
Gambar 5 Peta indeks konsentrasi limbah pertanian (IKLP) dan sebaran limbah
pertanian padi, jagung singkong, ubi jalar.
Kecamatan dengan produksi padi yang tinggi yaitu Kecamatan Margasari,
Pagerbarang, Dukuhwaru, Balapulang, Lebaksiu, Jatinegara, Suradadi dan
Warureja. Kecamatan dengan produksi jagung yang tinggi yaitu Jatinegara,
Bojong, Bumijawa, Pangkah, Lebaksiu, Kedungbanteng, dan Tarub. Kecamatan
dengan produksi singkong yang tinggi yaitu Kecamatan Bumijawa, Bojong,
14
Jatinegara dan Pangkah. Kecamatan dengan produksi ubi yang tinggi yaitu
Kecamatan Bojong, Balapulang, Jatinegara, Pangkah dan Tarub. Kecamatan yang
memiliki produksi tinggi pada setiap komoditi yaitu Kecamatan Jatinegara.
Kecamatan dengan produksi tiga komoditi yang tinggi yaitu Kecamatan Pangkah
dan Bojong. Banyaknya komoditi di suatu kecamatan menjadi suatu potensi
dalam menyediakan keberagaman pakan.
Pemanfaatan Potensi Pakan
Kapasitas tampung pakan merupakan kesanggupan suatu daerah
memproduksi pakan untuk memenuhi kebutuhan ternak. Jumlah ternak yang
tersedia di Kabupaten Tegal merujuk pada Tabel 6 sedangkan untuk pemanfaatan
potensi pakan di Kabupaten Tegal merujuk pada Tabel 11.
Tabel 11 Pemanfaatan potensi pakan
BK
PK
-1
(ton tahun )
(ton tahun-1)
Kebutuhan ternak
86 544.50
10 385.34
Potensi produksi pakan
589 969.04
35 115.38
Selisih
503 424.54
24 730.04
TDN
(ton tahun-1)
51 432.16
296 537.71
245 105.55
Jumlah BK yang tersedia di Kabupaten Tegal apabila dimanfaatkan oleh
ternak yang tersedia menyisakan BK sejumlah 503 424.54 ton tahun-1. PK yang
belum dimanfaatkan sebesar 24 730.04 ton tahun-1 dan TDN sebesar 245 105.55
ton tahun-1. Jumlah ketersediaan BK, PK dan TDN yang belum dimanfaatkan
dapat menampung ternak beruturut-turut sebesar 143 836 ST, 58 881 ST dan
117 839 ST. Kapasitas terendah yaitu pada potensi produksi PK dengan Kapasitas
ternak sebanyak 58 881 ST. Rendahnya produksi PK di Kabupaten Tegal
disebabkan oleh banyaknya pakan sumber serat berupa jerami, penambahan pakan
sumber protein diperlukan untuk meningkatkan nilai protein pada pakan.
Lokasi Pengolahan Pakan
Pengolahan pakan merupakan suatu tempat dimana terjadi proses
pengolahan pakan. Pengolahan yang dimaksud dapat berupa pengolahan kimia,
fisik maupun biologi. Proses pengolahan dilakukan untuk mendapatkan
kelebihan-kelebihan dari pakan sehingga lebih optimal pemanfaatannya.
Keadaan potensi pakan ternak di Kabupaten Tegal mayoritas yang tersedia
merupakan sumber serat. Kandungan nutrisi dari potensi pakan ternak di
kabupaten dapat dikatakan rendah. Berdirinya pabrik pengolahan pakan
membantu proses untuk mengoptimalkan pakan ternak di Kabupaten Tegal.
Pada penelitian ini proses pengolahan tidak dibahas namun bahasan pada
Penentuan lokasi pengolahan pakan. Penentuan lokasi pengolahan pakan
berdasarkan faktor penunjang keberhasilan (critical success factors)
(Heizer dan Render 2005), faktor-faktor yang diperhitungkan dalam penelitian ini
yaitu lokasi bahan baku, lokasi konsumen, akses jalan, tenaga kerja dan sumber
energi. Penilaian bobot setiap Kecamatan disajikan pada Tabel 12.
15
Tabel 12 Faktor penunjang keberhasilan lokasi pabrik pengolahan pakan
No
Kecamatan
Lokasi
bahan baku
Lokasi ternak/
konsumen
Akses
jalan
Tenaga
kerja
Nilai
bobot
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Margasari
Bumijawa
Bojong
Balapulang
Pagerbarang
Lebaksiu
Jatinegara
Kedungbanteng
Pangkah
Slawi
Dukuhwaru
Adiwerna
Dukuhturi
Talang
Tarub
Kramat
Suradadi
Warureja
30.43
28.45
27.31
30.93
29.79
23.60
30.77
27.13
23.09
18.14
11.52
21.44
14.55
15.64
22.30
19.40
28.19
33.75
23.74
27.00
24.84
22.55
17.78
14.16
16.80
14.51
13.30
10.63
10.35
9.81
10.93
12.30
12.92
12.56
11.85
14.74
8.68
8.68
8.68
17.36
11.57
17.36
17.36
17.36
20.25
17.36
17.36
11.57
8.68
14.46
14.46
8.68
11.57
8.68
1.81
0.77
0.93
1.54
0.49
1.83
0.27
0.05
2.19
9.00
2.82
4.39
1.41
1.50
1.41
2.22
0.58
1.20
64.66
64.89
61.76
72.37
59.63
56.95
65.20
59.05
58.83
55.12
42.05
47.21
35.57
43.90
51.09
42.86
52.19
58.37
Faktor-faktor penujang pendirian lokasi pengolahan pakan masing-masing
memiliki bobot yang berbeda. Bobot pada lokasi bahan baku mempengaruhi
penilaian sebesar 37.5%, lokasi ternak atau konsumen 30%, akses jalan 22.5% dan
tenaga kerja mempengaruhi sebesar 10% penilaian. Apabila dijumlahkan total
bobot penilaian yaitu 100%. Faktor yang memiliki bobot paling tinggi dalam
penentuan lokasi pabrik yaitu faktor lokasi bahan baku, kedekatan pengolahan
pakan dengan bahan baku berdasarkan jumlah bahan baku yang banyak dan
meminimalkan kerusakan bahan baku yang umumnya dalam bentuk segar. Nilai
tetrtinggi pada lokasi bahan baku yaitu Kecamatan Warureja dengan nilai 33.75,
penilaian lokasi dihitung dari potensi kecamatan tersebut dan kecamatan
disekitarnya.
Lokasi ternak dapat disebut juga sebagai lokasi konsumen, konsumen hasil
pengolahan pakan yaitu pakan ternak bagi ternak ruminansia. Tingginya ternak di
suatu daerah dan daerah sekitarnya menjadi penilaian lokasi ternak per konsumen.
Kecamatan dengan nilai lokasi ternak tertinggi yaitu Kecamatan Bumijawa
dengan nilai 27.00. Akses jalan dihitung dari banyaknya kedekatan antar
kecamatan dan akses jalan lintas kecamatan. Kecamatan dengan nilai akses jalan
tertinggi yaitu Kecamatan Pangkah dengan nilai 20.25, tingginya akses jalan
menjadi sala satu faktor terdapatnya pabrik gula. Tenaga kerja dihitung
berdasarkan tingkat pendidikan masyarakat. Kecamatan dengan kualitas tenaga
kerja tertinggi yaitu Kecamatan Slawi dengan nilai 9.00.
Penjumlahan dari masing-masing faktor didapatkan kecamatan yang sesuai
sebagai lokasi pengolahan pakan yaitu Kecamatan Balapulang. Nilai bobot akhir
Kecamatan Balapulang yaitu 72.37, Kecamatan Balapulang mendekati sumbersumber bahan baku dan ternak dibandingkan Kecamatan Pangkah yang
menjadikan Kecamatan Balapulang sebagai lokasi yang sesuai.
16
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Potensi populasi ternak ruminansia penghasil daging di Kabupaten Tegal
sebesar 24 727 ST dengan potensi produksi pertanian sebagai bahan baku pakan
sebanyak 589 969.04 ton tahun-1 BK, 35 115.38 ton tahun-1 PK dan 296 537.71
ton tahun-1 TDN. Berdasarkan potensi-potensi yang terdapat di Kabupaten Tegal ,
lokasi yang sesuai untuk pendirian pengolahan pakan adalah Kecamatan
Balapulang.
Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu dibutuhkan data penunjang antara
lain penimbangan bobot jerami dan wawancara pada peternak. Saran analisis
untuk penelitian selanjutnya yaitu analisis formulasi ransum dan produksi tahunan
untuk membandingkan dan peramalan untuk tahun-tahun berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
[Bappeda] Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Tegal. 2014.
Selayang Pandang Kabupaten Tegal 2013. Tegal (ID) : BPS Kabupaten
Tegal.
Dinas Pertanian Kabupaten Tegal. 2013. Produksi Pertanian Kabupaten Tegal.
Tegal. Tegal (ID) : Dinas Pertanian Kabupaten Tegal.
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tegal. 2013. Populasi Ternak
Kabupaten Tegal. Tegal (ID) : Dinas Peternakan Kabupaten Tegal.
Engelhardt V W. 1981. Some physiologycal aspects on the digestion of poor
quality fibrous diets in ruminants. Agricultural and Environment 6: 145152.
Heizer J, Render B. 2005. Manajemen Operasi. Edisi Ketujuh. Jakarta (ID) :
Salemba Empat.
Silalahi U. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung (ID) : PT Refika Aditama.
Sukria H A, Krisnan R. 2009. Sumber dan Ketersediaan Bahan Baku Pakan di
Indonesia. Bogor (ID) : IPB Pr.
Sutrisno C I. 2002. Peran Teknologi Pengolahan Limbah Pertanian dalam
Pengembangan Ternak Ruminansia. Semarang (ID) : BPTP.
Syamsu J A. 2006. Analisis potensi limbah tanaman pangan sebagai sumber
pakan ternak ruminansia di Sulawesi Selatan. [disertasi]. Bogor (ID) :
Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Tabrany H. 2006. Kajian pakan dari hasil samping pertanian dan Industri
pertanian sebagai pakan ruminansia di Wilayah Jawa Tengah. [disertasi].
Bogor (ID): Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
17
Lampiran 1 Quisioner Petani
Kuisioner Petani
KUISIONER PENELITIAN PEMETAAN POTENSI BAHAN
BAKU PAKAN DI KABUPATEN TEGAL SEBAGAI PAKAN
RUMINANSIA KECIL
FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN
BOGOR
Biodata Petani
Nama
:
No. Telepon
Alamat
:
Luas lahan :
Umur :
Jumlah Bibit
:
Pengalaman Bertani :
Hasil Panen yang Dihasilkan
1. Komoditi yang dihasilkan :
:
2. Jumlah Hasil Panen (Pilih Salah Satu) :
a. Karung
:
b. Mobil bak
:
c. Truk
:
d. Jumlah dalam (kg/ton) :
3. Harga Jual Komoditi :
1)
2)
3)
4)
Hasil Samping Pertanian yang Dihasilkan
Komodti yang ditanam
a. Padi
c. Singkong
e. Kacang Tanah
b. Jagung
d. Ubi
f. Kacang Kedelai
Hasil samping pertanian yang dihasilkan
a.
Daun
c. Akar
b. Batang
d. Lainnya :
Pemanfaatan daun
a. Dibuang / Dibakar c. Dijual Sebagai (Pakan Ternak / bahan baku
industri)
b. Diberikan ke ternak d. Pemanfaatan lainnya :
Pemanfaatan Batang
a. Dibuang / Dibakar c. Dijual Sebagai (Pakan Ternak / bahan baku
industri)
b. Diberikan ke ternak d. Pemanfaatan lainnya :
18
5) Pemanfaatan Akar
a. Dibuang / Dibakar c. Dijual Sebagai (Pakan Ternak / bahan baku
industri)
b. Diberikan ke ternak d. Pemanfaatan lainnya :
6) Pemanfaatan Hasil Samping Pertanian Lainnya :
a. Dibuang / Dibakar c. Dijual Sebagai (Pakan Ternak / bahan baku
industri)
b. Diberikan ke ternak d. Pemanfaatan lainnya :
7) Kendala dalam pemanfaatan Hasil Samping Pertanian
Jawab :
8) Kendala dalam Pemanfaatan sebagai pakan ternak
Jawab :
9) Jika dijual, Harga Jual Hasil Samping Pertanian
a. Daun
:
c. Akar
:
b. Batang :
d. lainnya :
10) Jika dijual, Penjualan Hasil Samping Pertanian ke
a.
c.
b.
d.
11) Kendala dalam menjual hasil samping pertanian
Jawab :
19
Lampiran 2 Tabel populasi ternak dan jumlah peternak di Kabupaten Tegal
No
Kecamatan
1
Adiwerna
2
Balapulang
3
Bojong
4
Bumijawa
5
Dukuhturi
6
Dukuhwaru
7
Jatinegara
8
Kedungbanteng
9
Kramat
10
Lebaksiu
11
Margasari
12
Pagerbarang
13
Pangkah
14
Slawi
15
Suradadi
16
Talang
17
Tarub
18
Warurejo
Jumlah Total
Sapi
Jumlah
Jumlah
ekor
Pemilik
164
13
376
245
898
541
1 579
891
215
8
329
71
1 229
797
91
31
263
44
220
133
2 676
1 032
77
19
568
52
63
7
81
10
90
15
287
27
13
3
9 219
3 950
Kambing
Jumlah
Jumlah
ekor
pemilik
2 312
1 044
5 897
1 920
10 210
1 920
9 715
1 007
1 898
570
3 216
617
4 674
871
3 578
657
2 438
553
2 577
172
5 245
375
3 290
409
2 983
258
716
388
2 435
491
2 368
489
2 820
451
1 898
313
68 270
12 505
Domba
Jumlah
Jumlah
ekor
pemilik
10 578
1 301
7 338
1 023
6 828
1 055
6 699
1 180
7 572
1 715
9 658
1 386
7 483
1 254
9 859
1 857
12 119
1 715
8 894
502
7 884
1 637
11 106
1 584
11 535
1 182
3 243
2 102
10 990
2 190
13 073
1 943
14 357
1 720
8 605
1 352
167 821
73 841
Lampiran 3 Populasi ternak dalam nilai satuan ternak (ST)
No
Kecamatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Total
Adiwerna
Balapulang
Bojong
Bumijawa
Dukuhturi
Dukuhwaru
Jatinegara
Kedungbanteng
Kramat
Lebaksiu
Margasari
Pagerbarang
Pangkah
Slawi
Suradadi
Talang
Tarub
Warurejo
Sapi
Ternak (ST)
Kambing
Domba
126
290
691
1 216
166
253
946
70
203
169
2 061
59
437
49
62
69
221
11
7 098
185
472
817
777
152
257
374
286
195
206
420
263
239
57
195
189
226
152
5 462
767
532
495
486
549
700
543
715
878
645
572
805
836
235
797
948
1 040
624
12 167
Total
1 088
1 876
2 481
3 019
880
1 222
2 739
1 203
1 276
1 179
3 617
1 154
1 571
349
1 140
1 208
1 490
921
24 727
20
Lampiran 4 Indeks konsentrasi ternak sapi, kambing dan domba di Kabupaten Tegal
Rata-rata
Populasi
populasi
IKT
No
Kecamatan
(ST)
Keterangan
(ST)
(T1/T2)
(T1)
(T2)
1 374
Adiwerna
0.78
Rata-rata
1
1 078
1
374
Balapulang
0.94
Rata-rata
2
1 293
1
374
Bojong
1.46
Tinggi
3
2 003
1 374
Bumijawa
1.80
Tinggi
4
2 479
1 374
Dukuhturi
0.63
Rata-rata
5
866
1 374
Dukuhwaru
Rata-rata
6
1 211
0.88
1 374
Jatinegara
Tinggi
7
1 863
1.36
1
374
Rata-rata
8
Kedungbanteng
1 071
0.78
1 374
Kramat
Rata-rata
9
1 276
0.93
1 374
Lebaksiu
Rata-rata
10
1 020
0.74
1 374
Margasari
Tinggi
11
3 052
2.22
1 374
Pagerbarang
Rata-rata
12
1 128
0.82
1 374
Pangkah
Tinggi
13
1 512
1.10
1 374
Slawi
Rendah
14
341
0.25
1 374
Suradadi
Rata-rata
15
1 054
0.77
1 374
Talang
Rata-rata
16
1 207
0.88
1 374
Tarub
Tinggi
17
1 487
1.08
1 374
Warurejo
Rata-rata
18
786
0.57
Total populasi
24 727
Lampiran 5 Indeks konsentrasi ternak sapi di Kabupaten Tegal
No
Kecamatan
Adiwerna
1
Balapulang
2
Bojong
3
Bumijawa
4
Dukuhturi
5
Dukuhwaru
6
Jatinegara
7
8
Kedungbanteng
Kramat
9
Lebaksiu
10
Margasari
11
Pagerbarang
12
Pangkah
13
Slawi
14
Suradadi
15
Talang
16
Tarub
17
Warurejo
18
Total populasi
Populasi
(ST)
(T1)
Rata-rata
populasi
(ST)
(T2)
IKT
(T1/T2)
Keterangan
126
290
691
1 216
166
253
946
70
203
169
2 061
59
437
49
62
69
221
10
394
394
394
394
394
394
394
394
394
394
394
394
394
394
394
394
394
394
0.3
0.7
1.8
3.1
0.4
0.6
2.4
0.2
0.5
0.4
5.2
0.2
1.1
0.1
0.2
0.2
0.6
0.0
Rendah
Rata-rata
Tinggi
Tinggi
Rendah
Rata-rata
Tinggi
Rendah
Rata-rata
Rendah
Tinggi
Rendah
Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah
Rata-rata
Rendah
7 099
21
Lampiran 6 Peta indeks konsentrasi ternak sapi
IKT < 0.5 (Rendah)
IKT 0.5-1 (Rata-rata)
IKT > 1
(Tinggi)
Lampiran 7 Indeks konsentrasi ternak kambing di Kabupaten Tegal
No
Kecamatan
Adiwerna
1
Balapulang
2
Bojong
3
Bumijawa
4
Dukuhturi
5
Dukuhwaru
6
Jatinegara
7
8
Kedungbanteng
Kramat
9
Lebaksiu
10
Margasari
11
Pagerbarang
12
Pangkah
13
Slawi
14
Suradadi
15
Talang
16
Tarub
17
Warurejo
18
Total populasi
Populasi (ST)
(T1)
185
472
817
777
152
257
374
286
195
206
420
263
239
57
195
189
226
152
5 462
Rata-rata
populasi
(ST)
(T2)
303
303
303
303
303
303
303
303
303
303
303
303
303
303
303
303
303
303
IKT
(T1/T2)
Keterangan
0.6
1.6
2.7
2.6
0.5
0.8
1.2
0.9
0.6
0.7
1.4
0.9
0.8
0.2
0.6
0.6
0.7
0.5
Rata-rata
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rata-rata
Rata-rata
Tinggi
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
Tinggi
Rata-rata
Rata-rata
Rendah
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
22
Lampiran 8 Peta indeks konsentrasi ternak kambing
IKT < 0.5 (Rendah)
IKT 0.5-1 (Rata-rata)
IKT > 1
Lampiran 9 Indeks konsentrasi ternak domba di Kabupaten Tegal
Rata-rata
Populasi (ST)
IKT
No
Kecamatan
populasi (ST)
(T1)
(T1/T2)
(T2)
676
Adiwerna
1
767
1.13
676
Balapulang
2
532
0.79
676
Bojong
3
495
0.73
676
Bumijawa
4
486
0.72
676
Dukuhturi
5
549
0.81
676
Dukuhwaru
6
700
1.04
676
Jatinegara
7
543
0.80
676
8
Kedungbanteng
715
1.06
676
Kramat
9
879
1.30
676
Lebaksiu
10
645
0.95
676
Margasari
11
572
0.85
676
Pagerbarang
12
805
1.19
676
Pangkah
13
836
1.24
676
Slawi
14
235
0.35
676
Suradadi
15
797
1.18
676
Talang
16
948
1.40
676
Tarub
17
1 041
1.54
676
Warurejo
18
624
0.92
Total populasi
12 167
(Tinggi)
Keterangan
Tinggi
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
Tinggi
Rata-rata
Tinggi
Tinggi
Rata-rata
Rata-rata
Tinggi
Tinggi
Rendah
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rata-rata
23
Lampiran 10 Peta indeks konsentrasi ternak domba
IKT < 0.5 (Rendah)
IKT 0.5-1 (Rata-rata)
IKT > 1
(Tinggi)
Lampiran 11 Perhitungan potensi produksi jerami padi
No
Kecamatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Margasari
Bumijawa
Bojong
Balapulang
Pagerbarang
Lebaksiu
Jatinegara
Kedungbanteng
Pangkah
Slawi
Dukuhwaru
Adiwerna
Dukuhturi
Talang
Tarub
Kramat
Suradadi
Warureja
Total
Luas area
panen
(Ha)
6175
2461
3182
5252
5183
5264
3693
2740
1493
857
3837
1469
1143
1728
2383
3694
5174
5848
61576
Produksi (ton) =
Luas area panen (Ha)
*Angka konversi BK
(5.05 ton ha-1)
Produksi (ton) =
Luas area panen (Ha)
*Angka konversi PK
(0.24 ton ha-1)
Produksi (ton) =
Luas area panen (Ha)
*Angka konversi TDN
(2.15 ton ha-1)
3 1183.75
12 428.05
16 069.10
26 522.60
26 174.15
26 583.20
18 649.65
13 837.00
7 539.65
4 327.85
19 376.85
7 418.45
5 772.15
8 726.40
12 034.15
18 654.70
26 128.70
29 532.40
310 958.80
1 482.00
590.64
763.68
1 260.48
1 243.92
1 263.36
886.32
657.60
358.32
205.68
920.88
352.56
274.32
414.72
571.92
886.56
1 241.76
1 403.52
14 778.24
13 276.25
5 291.15
6 841.30
11 291.80
11 143.45
11 317.60
7 939.95
5 891.00
3 209.95
1 842.55
8 249.55
3 158.35
2 457.45
3 715.20
5 123.45
7 942.10
11 124.10
12 573.20
132 388.40
24
Lampiran 12 Perhitungan IKLP jerami padi
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Kecamatan
Margasari
Bumijawa
Bojong
Balapulang
Pagerbarang
Lebaksiu
Jatinegara
Kedungbanteng
Pangkah
Slawi
Dukuhwaru
Adiwerna
Dukuhturi
Talang
Tarub
Kramat
Suradadi
Warureja
Produksi
(X1)
3 1183.75
12 428.05
16 069.10
26 522.60
26 174.15
26 583.20
18 649.65
13 837.00
7 539.65
4 327.85
19 376.85
7 418.45
5 772.15
8 726.40
12 034.15
18 654.70
26 128.70
29 532.40
Rata-rata
produksi
Kabupaten
(X2)
17 275.49
17 275.49
17 275.49
17 275.49
17 275.49
17 275.49
17 275.49
17 275.49
17 275.49
17 275.49
17 275.49
17 275.49
17 275.49
17 275.49
17 275.49
17 275.49
17 275.49
17 275.49
IKLP
(X1/X2)
Keterangan
1.81
0.72
0.93
1.54
1.52
1.54
1.08
0.80
0.44
0.25
1.12
0.43
0.33
0.51
0.70
1.08
1.51
1.71
Tinggi
Rata-rata
Rata-rata
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rata-rata
Rendah
Rendah
Tinggi
Rendah
Rendah
Rata-rata
Rata-rata
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Lampiran 13 Peta indeks konsentrasi limbah pertanian Padi
IKT < 0.5 (Rendah)
IKT 0.5-1 (Rata-rata)
IKT > 1
(Tinggi)
25
Lampiran 14 Perhitungan potensi produksi jerami jagung
No
Kecamatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Margasari
Bumijawa
Bojong
Balapulang
Pagerbarang
Lebaksiu
Jatinegara
Kedungbanteng
Pangkah
Slawi
Dukuhwaru
Adiwerna
Dukuhturi
Talang
Tarub
Kramat
Suradadi
Warureja
Total
Luas area
panen
(Ha)
854
956
1 056
713
752
1 444
2 058
3 870
1 103
98
482
270
37
69
1 073
10
277
261
15 383
Produksi (ton) =
Luas area panen (Ha)
*Angka konversi BK
(6.62 ton ha-1)
Produksi (ton) =
Luas area panen (Ha)
*Angka konversi PK
(0.45 ton ha-1)
Produksi (ton) =
Luas area panen (Ha)
*Angka konversi TDN
(3.52 ton ha-1)
5 653.48
6 328.72
6 990.72
4 720.06
4 978.24
9 559.28
13 623.96
25 619.40
7 301.86
648.76
3 190.84
1 787.40
244.94
456.78
7 103.26
66.20
1 833.74
1 727.82
15 383.00
384.30
430.20
475.20
320.85
338.40
649.80
926.10
1 741.50
496.35
44.10
216.90
121.50
16.65
31.05
482.85
4.50
124.65
117.45
101 835.46
3 006.08
3 365.12
3 717.12
2 509.76
2 647.04
5 082.88
7 244.16
13 622.40
3 882.56
344.96
1 696.64
950.40
130.24
242.88
3 776.96
35.20
975.04
918.72
6 922.35
Lampiran 15 Perhitungan IKLP jerami jagung
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Kecamatan
Margasari
Bumijawa
Bojong
Balapulang
Pagerbarang
Lebaksiu
Jatinegara
Kedungbanteng
Pangkah
Slawi
Dukuhwaru
Adiwerna
Dukuhturi
Talang
Tarub
Kramat
Suradadi
Warureja
Produksi
(X1)
5 653.48
6 328.72
6 990.72
4 720.06
4 978.24
9 559.28
13 623.96
25 619.40
7 301.86
648.76
3 190.84
1 787.40
244.94
456.78
7 103.26
66.20
1 833.74
1 727.82
Rata-rata
produksi
Kabupaten
(X2)
5 657.53
5 657.53
5 657.53
5 657.53
5 657.53
5 657.53
5 657.53
5 657.53
5 657.53
5 657.53
5 657.53
5 657.53
5 657.53
5 657.53
5 657.53
5 657.53
5 657.53
5 657.53
IKLP
(X1/X2)
Keterangan
1.00
1.12
1.24
0.83
0.88
1.69
2.41
4.53
1.29
0.11
0.56
0.32
0.04
0.08
1.26
0.01
0.32
0.31
Rata-rata
Tinggi
Tinggi
Rata-rata
Rata-rata
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rendah
Rata-rata
Rendah
Rendah
Rendah
Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah
26
Lampiran 16 Peta indeks konsentrasi limbah pertanian jagung
IKT < 0.5 (Rendah)
IKT 0.5-1 (Rata-rata)
IKT > 1
(Tinggi)
Lampiran 17 Perhitungan potensi produksi jerami singkong
No
Kecamatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Margasari
Bumijawa
Bojong
Balapulang
Pagerbarang
Lebaksiu
Jatinegara
Kedungbanteng
Pangkah
Slawi
Dukuhwaru
Adiwerna
Dukuhturi
Talang
Tarub
Kramat
Suradadi
Warureja
Total
Luas area
panen
(Ha)
2
118
198
14
0
13
87
0
97
24
0
2
10
0
0
0
0
0
565
Produksi (ton) =
Luas area panen (Ha)
*Angka konversi BK
(1.32 ton ha-1)
Produksi (ton) =
Luas area panen (Ha)
*Angka konversi PK
(0.45 ton ha-1)
Produksi (ton) =
Luas area panen (Ha)
*Angka konversi TDN
(3.52 ton ha-1)
2.64
155.76
261.36
18.48
0.00
17.16
114.84
0.00
128.04
31.68
0.00
2.64
13.20
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
745.80
0.52
30.68
51.48
3.64
0.00
3.38
22.62
0.00
25.22
6.24
0.00
0.52
2.60
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
146.90
1.60
94.40
158.40
11.20
0.00
10.40
69.60
0.00
77.60
19.20
0.00
1.60
8.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
452.00
27
Lampiran 18 Perhitungan IKLP jerami singkong
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Kecamatan
Margasari
Bumijawa
Bojong
Balapulang
Pagerbarang
Lebaksiu
Jatinegara
Kedungbanteng
Pangkah
Slawi
Dukuhwaru
Adiwerna
Dukuhturi
Talang
Tarub
Kramat
Suradadi
Warureja
Produksi
(X1)
2.64
155.76
261.36
18.48
0.00
17.16
114.84
0.00
128.04
31.68
0.00
2.64
13.20
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Rata-rata
produksi
Kabupaten
(X2)
41.43
41.43
41.43
41.43
41.43
41.43
41.43
41.43
41.43
41.43
41.43
41.43
41.43
41.43
41.43
41.43
41.43
41.43
IKLP
(X1/X2)
Keterangan
0.06
3.76
6.31
0.45
0.00
0.41
2.77
0.00
3.09
0.76
0.00
0.06
0.32
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Rendah
Tinggi
Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah
Tinggi
Rendah
Tinggi
Rata-rata
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Lampiran 19 Peta indeks konsentrasi limbah pertanian singkong
IKT < 0.5 (Rendah)
IKT 0.5-1 (Rata-