Otomatisasi Sistem Pencarian Laci Penyimpanan Obat pada Apotek Menggunakan Mikrokontroler

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  Data Pribadi

  Nama Lengkap : Irvan Kurniawan Tempat/Tanggal Lahir : Karawang/02 Mei 1990 Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Status : Belum Menikah Kewarganegaraan : Indonesia Alamat : Dusun Babakan Rt 04/01 No. 44 Desa Puseurjaya, Kecamatan Telukjambe, Kabupaten Karawang.

  No.Telepon/Hp : 085697789046

  Pendidikan Formal: 1.

  SDN Puseurjaya Telukjambe Karawang lulus pada tahun 2002.

  2. SMP N Telukjambe Karawang lulus pada tahun2005.

  3. SMK Taruna Karya 1 Karawang lulus pada tahun 2008.

  4. Universitas Komputer Indonesia Bandung, Fakultas Teknik dan ilmu computer, jurusan Teknik Komputer lulus pada tahun 2015.

  Kemampuan 1.

  Menguasai computer (MS Word, Exel, Power Point).

  2. Menguasai Instalasi sistem operasi komputer.

  3. Memahami troubleshooting hardware komputer.

  

OTOMATISASI SISTEM PENCARIAN LACI PENYIMPANAN OBAT PADA APOTEK

MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

1 2 1,2

Syahrul , Irvan Kurniawan

Jurusan Teknik Komputer Unikom Bandung

ABSTRAK

Saat mengunjungi sebuah apotek untuk membeli obat dengan menggunakan resep dokter maupun

tanpa resep dokter, sering kita jumpai petugas apotek yang kewalahan karena harus bolak-balik

mengambil obat-obatan dari penyimpanan obat apotek tersebut dan juga petugas apotek kerepotan

ketika tempat penyimpanan obat tidak terjangkau tangan sehingga sering kali membutuhkan alat

bantu untuk mencapai tempat penyimpanan obat tersebut. Dari permasalahan tersebut maka

dibutuhkan suatu alat bantu yang berfungsi sebagai pencarian laci dan pengambil obat-obatan secara

otomatis sehingga mempermudah petugas apotek untuk mempersiapkan obat-obatan. Perancangan ini

menggunakan mikrokontroler sebagai kontrol sistem secara keseluruhan, RFID yang berfungsi

sebagai kunci dengan memanfaatkan kode unik yang terdapat pada tag card sehingga petugas yang

memiliki tag card yang teregistrasilah yang dapat menggunakannya, keypad sebagai masukan kode

laci dan jumlah obat yang akan di ambil, lcd sebagai antarmuka pengguna. Setelah dilakukan

pengujian alat pencarian laci dan dilakukan analisa, didapatkan hasil dari perancangan yang dapat

berfungsi dengan baik, ketika dilakukan pengambilan obat dengan memasukan kode laci dan

memasukan jumlah obat dengan melakukan penekanan pada tombol keypad, sistem dapat

membedakan kode-kode laci dan jumlah yang dimasukan melalui keypad.

  Kata kunci : RFID, mikrokontroler, keypad, lcd Dengan dirancangnya Otomatisasi 1.

   PENDAHULUAN Sistem Pencarian Laci Penyimpanan Obat Pada umumnya laci digunakan untuk Pada Apotek Menggunakan Mikrokontroler

media penyimpanan benda-benda yang ini diharapkan mampu menyelesaikan

ukurannya kecil, laci banyak juga digunakan permasalahan dengan merancang sebuah alat

untuk media penyimpanan khusus seperti bantu yang dapat mencari dan mengambil

tempat penyimpanan obat-obatan di apotek, obat-obatan secara otomatis sehingga

akan tetapi semakin banyak obat-obatan yang memudahkan petugas apotek untuk

ditempatkan pada laci maka akan semakin mempersiapkan obat-obatan. banyak juga laci yang digunakan sehingga memunculkan suatu masalah ketika petugas

  2. PERANCANGAN apotek akan mengambil obat-obatan di laci yang jaraknya jauh dari jangkauan tangan

  Perancangan Perangkat Keras petugas apotek.

  Pada tahap perancangan perangkat keras Dari permasalahan diatas maka ini secara umum perancangan sistem ini dibutuhkan suatu alat bantu untuk mengakses dibagi kedalam tiga bagian, yaitu bagian laci penyimpanan obat-obatan tersebut.

  Input, Proses, dan Output. Pada bagian Input Tujuan dari perancangan alat bantu terdapat dua perangkat keras yaitu RFID, dan Otomatisasi Sistem Pencarian Laci

  Keypad 4x4. RFID berfungsi sebagai kunci Penyimpanan Obat Pada Apotek pengaman, sehingga hanya petugas yang Menggunakan Mikrokontroler ini adalah memiliki RFID Tag Cardd yang telah untuk memudahkan petugas apotek ketika diregistrasikanlah yang dapat akan mencari letak laci dan mengambil obat- menggunakannya, sedangkan Keypad obatan, dengan memanfaatkan alat bantu ini berfungsi sebagai media masukan oleh tidak perlu lagi petugas apotek bolak-balik petugas untuk memasukan kode laci, jumlah untuk mengambil obat-obatan yang berada di obat yang akan diambil dan juga berfungsi laci.

  

Syahrul, Irvan Kurniawan

  • – PA3 di mikrokontroler yang dihubungkan langsung pada D4 – D7 pada LCD karakter, selanjutnya dilakukan inisialisasi pada program untuk inisialisasi lebar data 4 bit, pemilihan font dan lain-lain. Gambar 3 dibawah ini adalah gambar

  2

  sebagai masukan password ketika RFID tidak digunakan.

  Pada bagian Proses terdapat Mikrokontroler, mikrokontroler berfungsi sebagai kontrol sistem secara keseluruhan.

  Pada bagian Output terdapat lima perangkat keras yaitu LCD, LED, Sensor, Limit Switch, dan motor dc servo. LCD berfungsi sebagai interface pengguna, led akan dinyalakan ketika mendapatkan perintah dari mikrokontroler, begitu juga dengan sensor akan aktif dan motor dc servo xy akan bergerak sesuai kontrol dari mikrokontroler. Gambar 1 adalah diagram blok yang digunakan pada perancangan ini.

  Gambar 1. Diagram Blok Mikrokontroler Mikrokontroler yang digunakan adalah mikrokontroler jenis AVR ATMega8535, pada mikrokontroler ini mempunyai 32 port yang bisa digunakan sebagai input atau output. Mikrokontroler ini bertugas sebagai pengontrol semua perangkat keras yang terhubung dengan mikrokontroler tersebut, seperti LCD karakter 16x2, keypad 4x4, RFID reader, LED, photodioda, limit switch, dan motor dc servo. Mikrokontroler akan mengolah data yang diterima dari keypad ataupun RFID reader dan menyimpan data password pengguna, password admin, dan menyimpan data dari RFID Tag Card.

  Gambar 2 dibawah ini merupakan skematik mikrokontroler yang digunakan dalam perancangan ini.

  Gambar 2 Skematik Mikrokontroler LCD Karakter 16x2 Dalam perancangan Tugas Akhir ini menggunakan LCD karakter 16x2, dengan 16 kolom dan 2 baris. LCD karakter ini digunakan sebagai interface pengguna, LCD akan menampilkan perintah yang diberikan untuk pengguna seperti untuk memasukan Password, kode laci, dan jumlah pengambilan obat. Untuk dapat menggunakan LCD karakter ini harus di inisialisasi dan dikonfigurasi terlebih dulu sebelum digunakan agar LCD bekerja dengan baik yaitu dengan mengirimkan instruksi ke LCD. Pada umumnya terdapat dua jenis antarmuka yang dapat digunakan yaitu pengaturan lebar data 8 bit ataukah pengaturan lebar data 4 bit, pemilihan ukuran font karakter 5x8 atau 5x7 dan lain-lain.

  Pada perancangan Tugas Akhir ini menggunakan pengaturan lebar data 4 bit. Dimana dalam 4 bit dibutuhkan empat pin yaitu pada PA0

  

OTOMATISASI SISTEM PENCARIAN LACI PENYIMPANAN OBAT PADA

APOTEK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

skematik LCD karakter 16x2 dengan terlah diregistrasikan sebelumnya, sehingga

menggunakan antarmuka lebar data 4 bit. tidak sembarangan orang dapat menggunakan

alat pencarian laci ini.

  Flowchart

  Bagian ini menjelaskan tentang gambaran algoritma yang akan digunakan dalam pembuatan program pada mikrokontroler, algoritma tersebut digambarkan berupa flowchart. Untuk flowchart utama dapat dilihat pada gambar 5.

  Gambar 3 LCD karakter 16x2 Keypad 4x4 Keypad 4x4 dugunakan sebagai masukan dari pengguna, seperti masukan untuk password, memasukan kode laci, memasukan jumlah obat yang akan di ambil. Pada dasarnya keypad 4x4 merupakan konfigurasi saklar/tombol yang disusun berdasarkan baris dan kolom (4 baris 4 kolom). Gambar 4 adalah ilustrasi susunan/konfigurasi keypad 4x4.

  Gambar 4 Keypad Gambar 5 Flowchart Utama Kemudian gambar 6 adalah flowchart untuk mengganti password

  RFID RFID digunakan sebagai kunci pengaman alat pencarian laci, karena kode unik yang terdapat pada RFID Tag Card ini yang menjadikan alat pencarian laci hanya dapat di gunakan oleh pengguna yang memegang/memiliki RFID Tag Card yang

  3

  

Syahrul, Irvan Kurniawan

  4 Gambar 6 Flowchart Ganti Password

  Yang terakhir adalah flowchart untuk mengakses admin, flowchart dapat dilihat pada gambar 7.

  Gambar 7 Flowchart Akses Admin 3. HASIL PENGUJIAN Proses pengujian dan analisis dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah sistem yang telah dirancang telah bekerja dengan baik atau tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian dilakukan pada tiap- tiap kompoen, seperti sensor, tampilan LCD, motor dc servo, limit switch, dan pengujian secara keseluruhan.

  Mikrokontroler Mikrokontroler bertugas sebagai kontrol utama seperti memberikan data tampilan pada

  LCD sebagai interface antara sistem dan pengguna, penyimpanan data password dan RFID Tag Card pada memori EEPROM. Mikrokontroler ini membagi dua hak guna akses yaitu sebagai pengguna dan admin. Untuk bagian pengguna dapat mengakses alat pencarian laci dengan menscan Tag Card terlebih dulu, jika ID Tag Card sesuai maka pengguna dapat menggunakan alat pencarian laci, dengan memasukan kode laci dan jumlah obat yang akan diambil. Hak guna admin untuk meregistrasi RFID Tag Card jika RFID Tag Card yang sebelumnya rusak atau hilang dan meregistrasi password jika pengguna lupa password.

  Keypad berfungsi sebagai media masukan seperti untuk masukan password, kode laci, dan jumlah obat. sedangkan LCD berfungsi sebagai antarmuka pengguna. Gambar 8 menunjukan tampilan awal LCD

  Gambar 8 Tampilan LCD

  

OTOMATISASI SISTEM PENCARIAN LACI PENYIMPANAN OBAT PADA

APOTEK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

Pengujian RFID 4. KESIMPULAN DAN SARAN

  RFID digunakan sebagai kunci utama, Kesimpulan dengan memanfaatkan kode unik yang

terdapat pada tag card sehingga alat Berdasarkan hasil dari pengujian pada

pencarian laci hanya bisa di gunakan oleh tiap-tiap bagian dari alat yang telah dirancang

petugas yang memiliki tag card yang telah di dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya,

registrasikan. maka penulis mendapatkan kesimpulan, yakni

:

  1. Alat yang di rancang secara umum telah Tabel 1 Pengujian RFID berjalan dengan baik

  Tag No Respon pada Keterangan 2.

  Penempatan pengait pada laci harus Card

  LCD presisi agar proses penarikan laci dapat

  1

  1 Masuk Menu Terdaftar bekerja dengan baik.

  Laci 3.

  Penempatan sensor pada alat pencarian

  2

  2 Tidak Dapat Tidah laci harus presisi agar alat pencarian laci Masuk terdaftar berhenti tepat di depan laci yang akan di

  3

  3 Tidak Dapat Tidah tarik lacinya dan di ambil obatnya.

  Masuk terdaftar 4.

  RFID dapat berfungsi dengan baik

  4

  4 Tidak Dapat Tidah sebagai kunci untuk penggunaan alat Masuk terdaftar pencarian laci.

  5

  5 Tidak Dapat Tidah 5.

  Pembuatan laci satu dengan yang lainnya harus sama karena alat pencarian laci di Masuk terdaftar desain untuk laci dengan ukuran yang sama.

  6. Penggunaan akrilik untuk perancangan Pengujian Keseluruhan keseluruhan hanya sebagai prototipe dan tidak digunakan pada alat sebenarnya

  Pengujian sistem secara keseluruhan karena ketahanannya kurang baik. adalah menguji apakah sistem dapat melakukan pengambilan obat dengan sesaui atau tidak. Pengujian dilakukan dengan cara

  Saran melakukan pengambilan obat pada setiap skat dalam laci, dan selanjutnya dilakukan

  Untuk pengembangan tugas akhir ini dan perbandingan. Tabel 4 adalah hasil pengujian untuk penerapan alat sesungguhnya penulis keseluruhan. memberikan beberapa saran, yaitu: 1.

  Penggunaan led sebagai pemancar Tabel 4 Hasil Pengujian Keseluruhan cahaya digantikan dengan pemancar cahaya tak tampak seperti infrared dan

  No Jumlah Ska Berhasi Gaga lain-lain. Lac pengambilan t l l

  2. Menggunakan motor servo dengan torsi i 1 2 3 4 yang besar khususnya untuk motor servo A 1 2 3 4

  10

  1 pengangkat alat pencarian laci, tujuannya B 1 2 3 3

  9

  1 agar motor servo kuat ketika menarik A 1 2 3 4

  10

  2 beban yang cukup berat.

  B 1 2 3 4

  10 3.

  Menggunakan rel beroda untuk rel A 1 2 2 4

  9

  1

  3 pencarian laci dan rel untuk laci, agar B 1 2 3 4

  10 pergerakan alat pencarian laci lebih A 1 2 3 4

  10 ringan dan meminimalisir gesekan.

4 B 1 2 3 4

  10

  5

  Syahrul, Irvan Kurniawan 5. DAFTAR PUSTAKA [1] CarlS, Low Cost Hobby Servo XY

  Table, diakses pada 5 April 2014 ). [2] Fahdly H Saputra, 2008, Sistem

  Absensi Menggunakan Teknologi RFID. Universitas Indonesia Jakarta: Tidak diterbitkan. [3] Irman Nugraha, 2013, Gerri

  Perancangan dan Implementasi Alat Parkir Sepeda Dengan Sistem Pembayaran Otomatis Menggunakan Coin Acceptor. UNIKOM Bandung: Tidak diterbitkan. [4] Lingga Wardana, 2006, Belajar

  Mikrokontroler AVR Seri Atmega8535 Simulasi, Perangkat Keras dan Aplikasi, Andi, Yogyakarta. [5] Syahrul, 2012, Mikrokontroler AVR

  Atmega8535, Informatika, Bandung. [6] Velayati Habsyah, 2013, Aplikasi

  Sistem Parkir Dengan Automatisasi Pembayaran Berbasis RFID ( Radio Frequency Identification). Universitas Diponegoro Semarang: Tidak diterbitkan. [7] Verry Supandi, Kendali Motor Servo

  (Hobby Servo) Menggunakan AVR, (www.academia.edu/7515401/Kendali_ Motor_Servo_Hobby_Servo_menggun akan_AVR, diakses pada 14 Oktober 2014).

  6

OTOMATISASI SISTEM PENCARIAN LACI PENYIMPANAN OBAT PADA APOTEK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER TUGAS AKHIR

  Disusun Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Pada Program Studi Strata Satu Sistem Komputer di Jurusan Teknik Komputer

  Oleh Irvan Kurniawan

  10208053 Pembimbing

  Ir. Syahrul, MT

JURUSAN TEKNIK KOMPUTER FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2015

  

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. iii

ABSTRAK ............................................................................................................ iv

ABSTRACT ............................................................................................................ v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi

  

BAB I ....................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

  1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

  1.2 Maksud dan Tujuan ........................................................................................ 2

  1.3 Batasan Masalah ............................................................................................. 2

  1.4 Metoda Penelitian ........................................................................................... 2

  1.5 Sistematika Penulisan ..................................................................................... 3

  

BAB II ..................................................................................................................... 4

TEORI PENUNJANG ........................................................................................... 4

  2.1 Mikrokontroler ATmega8535 ......................................................................... 4

  2.1.1 Konfigurasi Pin ATmega8535 ............................................................ 5

  2.2 Keypad 4x4 ..................................................................................................... 7

  2.3 RFID (Radio Frequency Identification) ......................................................... 8

  2.3.1 RFID Reader ....................................................................................... 9

  2.3.2 RFID Tag Card ................................................................................. 10

  2.4 LCD (Liquid Crystal Display) ...................................................................... 10

  2.5 Photodioda dan LED..................................................................................... 12

  

2.6 Limit Switch .................................................................................................. 12

  2.7 Motor DC Servo ........................................................................................... 13

  2.8 AVR Studio 4 ............................................................................................... 14

  

BAB III .................................................................................................................. 15

PERANCANGAN SISTEM ................................................................................ 15

  3.1 Perancangan Perangkat keras ....................................................................... 15

  3.1.1 Mikrokontroler .................................................................................. 16

  3.2 Perancangan Perangkat Lunak ...................................................................... 22

  3.2.1 Flowchart .......................................................................................... 22

  3.2.2 Tabel EEPROM ................................................................................ 27

  

BAB IV .................................................................................................................. 28

HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS ............................................................. 28

  4.1 Mikrokontroler .............................................................................................. 29

  4.2 Pengujian RFID ............................................................................................ 30

  4.3 Pengujian Password ..................................................................................... 30

  4.4 Pengujian Limit Switch ................................................................................. 31

  4.5 Pengujian Motor Servo Sebagai Pendorong Obat ........................................ 32

  4.6 Sistem Keseluruhan ...................................................................................... 33

  

BAB V .................................................................................................................... 35

KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 35

  5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 35

  5.2 Saran ............................................................................................................. 35

  

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 37

KATA PENGANTAR

  Dengan mengucap Alhamdulillah, puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya atas rahmat dan hidayah-NYA, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sesuai dengan waktu yang diharapkan. Tugas Akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana pada Jurusan Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

  Judul yang penulis pilih dalam Tuga s Akhir ini adalah “Otomatisasi Sistem

  

Pencarian Laci Penyimpanan Obat Pada Apotek Menggunakan

Mikrokontroler”.

  Penulis menyadari bahwa pelaksanaan Tugas Akhir dari awal hingga penyelesaian laporan ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan dari berbagai pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu. Kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan, bimbingan dan arahannya selama pengerjaan Tugas Akhir dan pembuatan laporan ini, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir.,M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

  2. Bapak Dr. Wendi Zarman, M.Si, selaku ketua Jurusan Teknik Komputer.

  3. Ibu Susmini Indriani Lestariningati, M.T, selaku dosen wali. Terimakasih atas bimbingannya selama penulis menjalani masa kuliah.

  4. Bapak Ir. Syahrul, M.T, selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan, dan saran kepada penulis.

  5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Teknik Komputer.

  6. Staf administrasi Jurusan Teknik Komputer.

  7. Ibunda tercinta Ika Nuratika, yang selalu memberikan semangat, nasihat dan doa selama penulis mengerjakan tugas akhir ini.

  8. Ayahanda tercinta Toto Surnata, yang selalu memberi motivasi sehingga memacu penulis untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan sebaik- baiknya.

  9. Mahasiswa Teknik Komputer angkatan 2008 yang selalu memberi dukungan, meluangkan waktu untuk berdiskusi selama penulis mengerjakan tugas akhir ini.

10. Semua orang yang telah membantu penulis dalam mengerjakan tugas akhir ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

  Akhir kata, penulis berharap semoga penelitian ini dapat menjadi sumbangsih yang bermanfaat bagi dunia pendidikan dan teknologi di Indonesia.

  Bandung, Agustus 2015 Penulis

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Apotek adalah tempat menjual obat dan kadang membuat atau meracik obat, apotek juga merupakan tempat apoteker melakukan praktik profesi farmasi, ketika seseorang datang ke apotek untuk membeli obat dengan menggunakan resep dokter maupun tanpa resep dokter, sering terlihat petugas apotek bolak-balik untuk mencari tempat penyimpanan obat dan sangat kerepotan ketika obat yang akan di ambil berada di atas dan tidak terjangkau oleh tangan petugas tersebut, sehingga petugas apotek tersebut memerlukan alat bantu untuk mengambil obat yang tidak terjangkau tangan.

  Dari permasalahan diatas maka dibutuhkan suatu alat bantu untuk mencari dan mengambil obat pada penyimpanan obat di apotek tersebut, laci dapat digunakan sebagai penyimpanan obat yang di susun berdasarkan jenis obat. Tujuan dari perancangan alat bantu Otomatisasi Sistem Pencarian Laci Penyimpanan Obat Pada Apotek Menggunakan Mikrokontroler ini adalah untuk memudahkan petugas apotek ketika akan mencari letak laci dan mengambil obat- obatan, dengan memanfaatkan alat bantu ini tidak perlu lagi petugas apotek bolak- balik untuk mengambil obat-obatan yang berada di laci.

  Dengan dirancangnya Otomatisasi Sistem Pencarian Laci Penyimpanan Obat Pada Apotek Menggunakan Mikrokontroler ini diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan dan menjadi solusi yang bermanfaat bagi petugas apotek, sehingga pencarian penyimpanan obat dan pengambilan jumlah obat menjadi otomatis, hanya dengan menekan tombol keypad alat akan bergerak mencari tempat penyimpanan obat dan akan mengambil obat sesuai dengan yang di inputkan melalui tombol keypad. Dengan merancang sebuah alat bantu ini diharapkan dapat mencari dan mengambil obat-obatan secara otomatis sehingga memudahkan petugas apotek untuk mempersiapkan obat-obatan.

  1.2 Maksud dan Tujuan

  Maksud dari perancangan otomatisasi sistem pencarian laci penyimpanan obat pada apotek menggunakan mikrokontroler ini adalah merancang sebuah alat yang mampu mengontrol laci sehingga pengaksesan laci menjadi otomatis, Membuat laci penyimpanan obat-obatan yang mudah digunakan.

  Tujuan dari perancangan otomatisasi system pencarian laci penyimpanan obat pada apotek ini adalah untuk mempermudah petugas apotek untuk mempersiapkan obat-obatan, sehingga petugas apotek tidak perlu berjalan untuk mengambil obat ke tempat penyimpanan obat di apotek tersebut.

  1.3 Batasan Masalah

  Adapun batasan masalah dari perancangan otomatisasi sistem pencarian laci penyimpanan obat pada apotek menggunakan mikrokontroler ini meliputi:

  1. Mikrokontroler yang akan digunakan adalah mikrokontroler ATmega8535.

  2. Pemrograman mikrokontroler ATmega8535 menggunakan bahasa assembly.

  3. Laci yang dibuat berjumlah 4 dengan bersusun 2x2.

  4. Dalam setiap laci terdiri sekat pemisah tempat penyimpanan obat A dan obat B.

  5. Obat-obatan yang disimpan pada laci per lembar dan di susun bertumpuk.

  6. Jumlah pengambilan obat maksimum 4 obat.

1.4 Metoda Penelitian

  Metode penelitian pada pengerjaan tugas akhir ini dilakukan beberapa tahap yaitu:

  1. Studi literatur, mengumpulkan informasi yang akan dijadikan tugas akhir dari buku, internet, berdiskusi dengan teman atau dengan dosen yang ahli dibidangnya.

  2. Perumusan dan identifikasi masalah yang akan diselesaikan.

  3. Perancangan hardware dan software.

  4. Pengujian sistem untuk mengetahui kinerja dari sistem apakah hasil telah sesuai dengan yang direncanakan.

  5. Analisis data yang didapat dari hasil pengujian.

  6. Kesimpulan yang didapat dari analisis yang telah dilakukan.

1.5 Sistematika Penulisan

  Pada bagian ini memberikan gambaran secara garis besar sistematika isi laporan. Laporan ini terdiri dari beberapa bab, diantaranya terdiri dari:

  BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini berisi tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TEORI PENUNJANG Pada teori penunjang menjelaskan mengenai teori dan komponen yang digunakan

  pada perancangan otomatisasi sistem pencarian laci penyimpanan obat pada apotek menggunakan mikrokontroler.

  BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada perancangan sistem menjelaskan tetntang proses perancangan, diagram blok, flowchart yang dirancang dengan penjelasan. BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA Pada hasil pengujian dan analisa ini berisi tentang hasil dari pengujian alat dan hasil analisa terhadap kinerja sistem secara keseluruhan yang sudah dibuat. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada kesimpulan dan saran ini menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil analisis dan pengujian.

BAB II TEORI PENUNJANG

2.1 Mikrokontroler ATmega8535

  Mikrokontroler adalah sebuah general purpose devices, tetapi hanya difungsikan untuk membaca data, melakukan kalkulasi terbatas pada data dan mengendalikan lingkungannya berdasarkan kalkulasi tersebut. Penggunaan utama mikrokontroler adalah untuk mengontrol operasi sebuah mesin yang menggunakan program yang tetap disimpan dalam ROM dan tidak berubah sepanjang umur sistem tersebut.

  Mikrokontroler atmega8535 merupakan mikrokontroler 8-bit teknologi CMOS dengan konsumsi daya rendah yang berbasis arsitektur enhanced RISC AVR. Kecepatan pemrosesan. Prosesor AVR menggunakan set instruksi yang kaya dengan 32 register umum (general purpose register, GPRs). Ke semua 32

  

register tersebut dikoneksikan langsung dengan Arithmatic Logic Unit (ALU),

  mengizinkan dua register independen untuk diakses dalam satu instruksi yang dieksekusi dalam satu siklus clock. Arsitektur yang dihasilkan adalah arsitektur yang kode operasinya lebih efisien serta pencapaian throughput nya hingga sepuluh kali lebih cepat daripada mikrokontroler CISC (Complex Inctruction Set

  Computer) konvensional.

  Berikut ini adalah beberapa fitur utama yang tersedia pada mikrokontroler Atmega8535: Port I/O 32 bit, yang dikelompokan dalam: PortA, PortB, PortC, dan PortD.

  • Analog to Digital Converter 10-bit sebanyak 8 input.
  • Timer/Counter sebanyak 3 buah.
  • CPU 8 bit yang terdiri dari 32 register.
  • Watchdog Timer dengan osilator internal.
  • SRAM sebesar 512 byte.
  • >Memori Flash sebesar 8 Kbyte dengan kemampuan read while write.

  • Interupsi internal maupun ekternal.
  • Port komunikasi SPI.
  • EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.
  • Analog comparator.
  • Komunikasi serial standar USART dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.
  • Frekuensi clock maksimum 16 MHz.

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATmega8535

2.1.1 Konfigurasi Pin ATmega8535

  Konfigurasi pin-pin ATmega8535 untuk 40 pin DIP (Dual line Packpage) ditunjukan pada gambar 2.2 dan dijelaskan pada tabel 2.1.

Gambar 2.2 Konpigurasi Pin ATmega8535Tabel 2.1 Deskripsi pin AVR ATmega8535

  No.Pin Nama Pin Keterangan

  10 VCC Catu daya

  11 GND Ground 40-33 PortA: PA0- Port I/O dua arah dilengkapi internal pull upresistor.

  PA7(ADC0- Port ini juga dimultipleks dengan masukan analog ke ADC7) ADC 8 kanal 1-7 PortB: PB0- Port I/O dua arah dilengkapi internal pull up resistor.

  PB7 Fungsi lain dari port ini masing-masing adalah: Port Pin Fungsi lain PB0 T0 (timer/counter0 external counter input) PB1 T1 (timer/counter1 external counter input) PB2 AIN0 (analog comparator positive input) PB3 AIN1 (analog comparator positive input) PB4 SS (SPI slave select input) PB5 MOSI (SPI bus master output/slave input) PB6 MISO (SPI bus master input/slave output) PB7 SCK (SPI bus serial clock) 22-29 PortC: PC0- Port I/O dua arah dilengkapi internal pull up resistor.

  PC7 Dua pin yaitu PC6 dan PC7 berfungsi sebagai osilator eksternal untuk timer/counter2 14-21 PortD: PD0- Port I/O dua arah dilengkapi internal pull up resistor.

  PD7 Fungsi lain dari port ini masing-masing adalah: Port Pin Fungsi lain PD0 RXD (UART input line) PD1 TXD (UART output line) PD2 INT0 (external interup 0 input) PD3 INT1 (external interup 1 input) PD4 OC1B (timer/counter output compare B match

  output)

  PD5 OC1A (timer/counter output compare A match

  output No.Pin Nama Pin Keterangan PD6 ICP (timer/counter2 output compare match

  output)

  PD7 OC2 (timer/counter2 output compare match

  output)

  Masukan reset. Sebuah reset terjadi jika pin ini diberi

  9 RESET logika low melebihi periode minimum yang diperlukan.

  Masukan ke inverting oscillator amplifier dan masukan

  13 XTAL1 ke rangkaian internal clock

  12 XTAL2 Keluaran dari invertingoscillator amplifier

  30 AVCC Catu daya untuk port A dan ADC

  31 AGND Analog ground

  32 AREF Referensi masukan analog untuk ADC

2.2 Keypad 4x4

  Keypad merupakan salah satu peripheral yang sangat penting dalam

  sistem komputer. Berbagai macam keypad bisa kita jumpai, misalnya untuk aplikasi sederhana dapat digunakan keypad 4x4 yang pada dasarnya merupakan konfigurasi saklar atau tombol yang disusun berdasarkan baris dan kolom. Pada Gambar II.2 ditunjukan ilustrasi susunan/konfigurasi keypad 4x4 yang lazim.

  

Keypad 4x4 bisa juga disebut keypad heksadesimal karena terdapat 16 tombol

  yang dapat mewakili semua karakter heksadesimal dari 0 sampai 9 dan A sampai

  F. Untuk keperluan tersebut, maka kita tinggal mengubah fungsi tombol ‘*’ dan tombol ‘#’ dengan karakter/huruf ‘E’ dan ‘F’ yang ada pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Keypad 4x4 Proses pengecekan dari tombol yang dirangkai secara matriks adalah dengan teknik scanning, yaitu proses pengecekan dengan cara memberikan umpan data pada satu bagian dan mengecek feedback (umpan balik) pada bagian yang lain. Dalam hal ini, pemberian umpan data dilakukan pada bagian baris dan pengecekan umpan balik pada bagian kolom. Pada saat pemberian umpan data pada satu baris, maka baris yang lain harus dalam kondisi inversinya. Tombol yang ditekan dapat diketahui dengan melihat asal data dan dikolom mana data tersebut terdeteksi.

2.3 RFID ( Radio Frequency Identification)

  RFID adalah proses identifikasi frekuensi gelombang radio. RFID menggunakan frekuensi radio untuk membaca informasi dari sebuah alat yang disebut RFID Tag Card. Sebuah sistem RFID terdiri dari RFID Reader dan RFID

  

Tag Card. RFID Reader dan RFID Tag Card tersedia dalam bermacam-macam

  jenis, khusus untuk RFID Tag Card setiap kartu memiliki data ASCII yang berbeda-beda. Fungsi umum dari RFID Reader sebagai penerima gelombang radio (RF), sedangkan fungsi umum dari RFID Tag Card sebagai pemancar gelombang radio (RF). RFID merupakan teknologi identifikasi yang fleksibel, mudah digunakan dan sangat cocok untuk operasi otomatis. Sebagai tambahan, karena teknologi ini sulit dipalsukan, maka RFID dapat menyediakan tingkat keamanan yang tinggi. RFID Starter Kit dapat diliat pada gambar 2.5.

Gambar 2.4 RFID Starter Kit

2.3.1 RFID Reader

  RFID Reader selain mempunyai penerima internal gelombang RF yang berfungsi menangkap gelombang elektromagnetik, juga mempunyai fungsi khusus untuk menangkap data-data analog dari gelombang RF yang dipancarkan oleh RFID Tag Card dan mengubahnya menjadi data-data digital. Gambar 2.6 dibawah ini menunjukan tata letak dari masing-masing pin pada RFID Reader.

Gambar 2.5 Tata Letak Pin RFID ReaderTabel 2.2 Konfigurasi pin-pin RFID Reader

  Pin Keterangan

  1 GND

  2 RES (Reset Bar)

  3 ANT (Antena)

  4 ANT (Antena)

  5 CP

  6 Future 7 +/- (Format Selector)

  8 D1 (Data Pin 1)

  9 D0 (Data Pin 0)

  10 LED (LED/Beeper) 11 + 2.8 volt hingga + 5 volt

2.3.2 RFID Tag Card

  RFID Tag Card adalah alat yang dibuat dari rangkaian elektronika dan antena yang terintegrasi di dalam rangkaian tersebut. Rangkaian elektronika dari RFID Tag Card umumnya memiliki memori sehingga Tag Card ini mempunyai kemampuan untuk menyimpan data. Memori pada Tag Card dibagi menjadi sel- sel. Beberapa sel menyimpan data Read Only, misalnya serial number yang unik yang disimpan pada saat Tag Card tersebut diproduksi. Gambar 2.6 merupakan bentuk fisik dari RFID Tag Card.

Gambar 2.6 RFID Tag Card

2.4 LCD ( Liquid Crystal Display)

  LCD (liquid crystal display) yang berfungsi untuk menampilkan karakter angka, huruf ataupun simbol dengan lebih baik dan dengan konsumsi arus yang rendah, LCD yang digunakan mempunyai tampilan dengan lebar 16 kolom dan 2 baris atau bisa disebut sebagai LCD karakter 16x2, dengan 16 pin konektor. Pada

Gambar 2.7 adalah contoh fisik LCD 16x2. Gambar 2.8 Pin LCD karakter 16x2.Gambar 2.7 LCD Karakter 16x2Gambar 2.8 Pin LCD karakter 16x2Tabel 2.3 Fungsi dan Konfigurasi pin-pin LCD 16x2

  Pin Nama Fungsi

  1 VSS Ground

  2 VCC +5V

  3 VEE Tegangan kontras Register Select

  4 RS 0 = Register instruksi 1 = Register data Read/Write, untuk memilih mode tulisan atau baca

  5 R/W 0 = mode tulis 1 = mode baca Enable

  6 E 0 = enable (mulai menahan data ke LCD) 1 = disable

  7 DB0 Data bit 0, LSB

  8 DB1 Data bit 1

  9 DB2 Data bit 2

  10 DB3 Data bit 3

  11 DB4 Data bit 4

  12 DB5 Data bit 5

  13 DB6 Data bit 6

  14 DB7 Data bit 7, MSB

  15 BPL Back Plane Light

  16 GND Ground

  2.5 Photodioda dan LED

  Photodioda adalah suatu jenis dioda yang resistansinya dapat berubah- ubah, jika photodioda terkena cahaya maka photodioda bekerja seperti halnya dioda pada umumnya, tetapi jika tidak mendapat cahaya maka photodioda akan berperan seperti resistor dengan nilai resistansi yang sangat besar hingga arus listrik tidak dapat mengalir. Fungsi photodioda adalah untuk mendeteksi cahaya, cahaya yang dapat dideteksi oleh photodioda ini mulai dari infrared, cahaya tampak, ultra ungu, sampai dengan sinar-x.

  LED (light Emitting Diode) adalah komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor dan masih termasuk kedalam kategori dioda, LED mempunyai keistimewaan yaitu dapat memancarkan cahaya seperti lampu.

Gambar 2.9 adalah contoh fisik photodioda dan LED.Gambar 2.9 Photodioda dan LED

  Limit Switch

  2.6 Limit Switch adalah saklar atau perangkat elektromekanis yang

  mempunyai tuas aktuator sebagai pengubah posisi kontak terminal (dari Normally

  

Open ke Normally Close atau sebaliknya), posisi kontak akan berubah ketika tuas

aktuator terdorong oleh suatu objek, sama halnya seperti saklar pada umumnya.

Limit switch juga hanya mempunyai dua kondisi, yaitu menghubungkan atau

  memutuskan aliran arus listrik dengan kata lain hanya mempunyai kondisi On atau Off. Namun sistem kerja limit switch berbeda dengan saklar pada umumnya, jika pada saklar pada umumnya sistem kerjanya akan dikontrol manual oleh manusia, sedangkan limitswitch dibuat dengan sistem kerja yang dikontrol oleh dorongan atau tekanan dari gerakan suatu objek pada aktuator. Sistem ini bertujuan untuk membatasi gerak ataupun mengendalikan suatu objek tersebut, dengan cara memutuskan atau menyambungkan aliran arus listrik yang melalui terminal kontaknya. Gambar 2.10 adalah contoh fisik Limit Switch.

  Limit Switch Gambar 2.10

2.7 Motor DC Servo

  Motor DC servo adalah sebuah motor DC yang dilengkap rangkaian kendali, gearbox, dan potensiometer. Motor servo adalah motor yang mampu bekerja dua arah CW dan CCW, dimana CW atau Counter Wise berputar searah jarum jam, sedangkan CCW atau Counter Clock Wise berputar berlawanan arah jarum jam. dimana arah pergerakan rotornya dapat dikendalikan dengan memberikan variasi lebar pulsa PWM pada bagian pin kontrolnya. Operasional motor DC servo dikendalikan oleh sebuah pulsa selebar ±20ms. Gambar 2.11 adalah gambar fisik motor DC servo.

Gambar 2.11 Motor DC Servo

2.8 AVR Studio 4

  Avr Studio 4 adalah salah satu perangkat lunak (Software) yang dapat diperoleh secara gratis melalui internet adalah perangkat lunak avr Studio 4. Perangkat lunak avr Studio 4 ini berfungsi sebagai text editor dalam penulisan baris-baris perintah dan juga melakukan proses rakitan yang akan mengubah program sumber rakitan menjadi kode objek maupun dalam hexa. Selain itu perangkat lunak ini dapat digunakan untuk melakukan simulasi secara lengkap. Dalam pembuatan program dengan avr studio 4 bisa menggunakan bahasa

  

assembly ataupun bahasa C, dalam pembuatan program tugas akhir ini digunakan

  bahasa assembly Gambar 2.12. Adalah tampilan text editor dari avr studio 4 dengan menggunakan bahasa pemrograman assembly.

Gambar 2.12 Tampilan Text Editor AVR Studio 4

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

  Berdasarkan hasil dari pengujian pada tiap-tiap bagian dari alat yang telah dirancang dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya, maka penulis mendapatkan kesimpulan, yaitu : 1.

  Alat yang di rancang dapat berfungsi baik sebagai pencarian laci dan pengambilan obat secara otomatis.

  2. RFID dapat berfungsi dengan baik sebagai kunci pengaman untuk penggunaan alat pencarian laci.

  3. Motor DC servo dapat berfungsi dengan baik sebagai penggerak alat pencarian laci, penarik atau pendorong laci dan pendorong obat, namun terdapat kegagalan pada servo pendorong obat sekat A.

  4. Sensor dapat bekerja dengan baik untuk menentukan posisi alat pencarian laci.

  5. Limit switch dapat bekerja dengan baik untuk menentukan posisi laci di alat pencarian laci.

  6. Alat pencarian laci dapat bekerja dengan baik sebagai alat pencarian laci yang dapat mencari posisi laci.

5.2 Saran

  Untuk pengembangan tugas akhir ini dan untuk penerapan alat sesungguhnya penulis memberikan beberapa saran, yaitu:

  1. Penggunaan led sebagai pemancar cahaya digunakan karena cahaya dapat terlihat oleh mata manusia pada saat pengujian sehingga memudahkan jika terjadi kesalahan pada led. Led dapat digantikan dengan pemancar cahaya tak tampak seperti infrared dan lain-lain.

  2. Menggunakan motor servo dengan torsi yang besar khususnya untuk motor servo pengangkat alat pencarian laci, tujuannya agar motor servo kuat ketika menarik beban yang cukup berat.

3. Menggunakan rel beroda untuk rel pencarian laci dan rel untuk laci, agar pergerakan alat pencarian laci lebih ringan dan meminimalisir gesekan.

DAFTAR PUSTAKA

  [1] CarlS, Low Cost Hobby Servo XY Table, s pada 5 April 2014 ).

  [2] Fahdly H Saputra, 2008, Sistem Absensi Menggunakan Teknologi RFID.

  Universitas Indonesia Jakarta: Tidak diterbitkan. [3]

  Gerri Irman Nugraha, 2013, Perancangan dan Implementasi Alat Parkir Sepeda Dengan Sistem Pembayaran Otomatis Menggunakan Coin Acceptor.

  UNIKOM Bandung: Tidak diterbitkan. [4]