Gambar 4. Grafik Hasil Peningkatan Siswa yang Lulus KKM
20 40
60 80
100
Siswa yang
Lulus KKM
Kondisi Awal Target Capaian
Kondisi Akhir
Gambar 4. Grafik Hasil Peningkatan Siswa yang Lulus KKM menunjukkan hasil peningkatan siswa yang lulus KKM. Berdasarkan Grafik Hasil
Peningkatan Siswa yang Lulus KKM, ada 29 siswa atau 90,63 dari jumlah seluruh siswa. Hal ini jika dibandingkan dengan target capaian prestasi belajar
siswa pada Tabel 1. Indikator Keberhasilan hal. 35 yang telah ditentukan adalah 22 siswa atau 70 dari jumlah seluruh siswa, berarti sudah mencapai target
bahkan hasilnya melebihi target capaian yang telah ditentukan oleh peneliti.
4.2 Pembahasan
Pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti telah berjalan sesuai dengan RPP yang telah direncanakan oleh peneliti dalam instrumen pembelajaran.
Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPS siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan. Adapun tabel indikator pencapaian
penelitian yang telah disusun oleh peneliti dari kondisi awal, target capaian dan kondisi akhir setelah pelaksanaan dapat dilihat pada tabel 33.
Tabel 33. Indikator Pencapaian Indikator
Deskriptor Kondisi
Awal Target
Capaian Kondisi
Akhir Motivasi Belajar
4. Siswa memiliki
keinginan belajar
Jumlah siswa yang
mendapatkan skor motivasi
minimal cukup dibagi jumlah
seluruh siswa × 100
43,75 50
93,75
5. Siswa ulet
menghadapi tugas Jumlah siswa
yang mendapatkan
skor motivasi minimal cukup
dibagi jumlah seluruh siswa ×
100 53,12
60 84,37
6. Siswa memiliki
tujuan belajar Jumlah siswa
yang mendapatkan
skor motivasi tinggi dibagi
jumlah seluruh siswa × 100
50 60
81,25
Prestasi Belajar
4. Lulus KKM
Jumlah siswa yang nilainya
sama dengan 68 atau lebih dari
nilai KKM × 100
50 70
90,63
Berdasarkan Tabel 33. Indikator Pencapaian, dapat diketahui bahwa
pelaksanaan siklus I sudah mencapai target bahkan melampaui target capaian yang telah peneliti dan guru tetapkan. Hal ini berarti pelaksanaan siklus I telah
berhasil sehingga peneliti memutuskan untuk tidak melanjutkan ke siklus II. Pelaksanaan tindakan pada siklus I dengan menerapkan media audio-visual dalam
proses pembelajaran IPS di kelas VB SD Kanisius Sengkan telah mampu meningkatkan kualitas proses pembelajaran yaitu motivasi belajar siswa dan
kualitas hasil pembelajaran yaitu prestasi belajar siswa. Peningkatan pada kualitas proses pembelajaran terbukti dengan meningkatnya motivasi belajar siswa yang
terdiri dari tiga indikator dan masing-masing indikator telah mengalami peningkatan. Indikator motivasi belajar yang pertama adalah memiliki keinginan
belajar mengalami peningkatan yang melampaui target capaian. Hal ini terbukti pada kondisi awal siswa yang memiliki keinginan belajar ada 14 siswa atau
43,75 dari jumlah seluruh siswa dan setelah dilakukan siklus I meningkat menjadi 30 siswa atau 93,75 dari jumlah seluruh siswa, padahal target capaian
yang telah ditetapkan oleh peneliti dan guru adalah 16 siswa atau 50 dari jumlah seluruh siswa. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa pada
indikator 1 telah meningkat karena hasil pencapaian setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I lebih banyak siswa yang memiliki keinginan belajar dibandingkan di
kondisi awal. Hal ini telah melebihi target capaian yang telah ditetapkan. Hal yang mendukung peningkatan indikator 1 yaitu memiliki keinginan
belajar dibuktikan dengan adanya siswa yang antusias dan berperan serta dalam mempersiapkan media pembelajaran sebelum dimulainya pembelajaran. Ada juga
siswa lain yang bertanya kegiatan belajar yang akan mereka lakukan pada pertemuan pertama. Komentar lain pun dikemukakan oleh salah seorang siswa:
“Asyik, nonton video ya Bu, video apa Bu? Kita nggak pernah nonton video lho Bu.” Dari pernyataan tersebut siswa terlihat bersemangat ingin segera memulai
pembelajaran dengan menonton video.
Indikator motivasi belajar kedua adalah ulet menghadapi tugas. Indikator ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal. Terbukti pada
kondisi awal hanya ada 17 siswa atau 53,12 dari jumlah seluruh siswa yang ulet menghadapi tugas dan target capaian peneliti dan guru adalah 19 siswa atau
53,12 dari jumlah seluruh siswa. Pada kondisi akhir ternyata ada 27 siswa atau 84,37 dari jumlah seluruh siswa yang ulet menghadapi tugas. Hal ini berarti
kualitas proses pembelajaran pada indikator motivasi belajar yang kedua telah mengalami peningkatan.
Gambar 5 merupakan salah satu contoh hasil diskusi siswa dalam kelompok setelah mereka menyimak video. Gambar 5 terdapat coretan dari siswa
untuk memberikan jawaban yang kedua kalinya. Hal ini membuktikan bahwa siswa tersebut menginginkan hasil jawaban yang benar setelah mereka menuliskan
jawaban pertama yang dianggap salah. Berdasarkan pekerjaan ini, menunjukkan bahwa siswa ini ulet dalam menghadapi tugas.
Gambar 5. Hasil Diskusi Siswa
Penjelasan berikut ini tidak jauh berbeda dengan hasil peningkatan indikator motivasi yang pertama dan kedua. Indikator motivasi yang ketiga yaitu
memiliki tujuan belajar juga mengalami peningkatan setelah dilakukannya tindakan pada siklus I. Hal ini terbukti pada kondisi awal ada 16 siswa atau 50
dari jumlah seluruh siswa, memiliki tujuan belajar dan setelah pelaksanaan siklus I ada 26 siswa atau 81,25 dari jumlah seluruh siswa, memiliki tujuan belajar,
padahal target capaian yang telah ditetapkan peneliti dan guru adalah 19 siswa atau 60 dari jumlah seluruh siswa. Hal ini membuktikan bahwa ada peningkatan
pada indikator motivasi belajar yang ketiga. Peningkatan indikator motivasi yang ketiga diperkuat dengan adanya hasil
dari pengisian kuesioner motivasi belajar siswa lampiran 5 halaman 232. Pada
kuesioner yang diisikan oleh Rosa hasil dari pengisiannya menunjukkan bahwa untuk pernyataan nomor 8,10, dan 11 dia mengisikan tanda checklist pada
alternatif jawaban “selalu.” Hal ini membuktikan bahwa dia memiliki tujuan dalam mengikuti pembelajaran IPS. Indikator motivasi yang ketiga yaitu memiliki
tujuan belajar berkaitan dengan prestasi yang diperoleh. Rosa telah membuktikannya dengan hasil evaluasi yang telah dia kerjakan, dia memperoleh
nilai 97,5 dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 226 yang merupakan salah satu nilai evaluasi tertinggi di kelas.
Proses Belajar Mengajar PBM dengan media audio-visual yang telah dilakukan oleh siswa adalah sebagai berikut:
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang aktivitas pembelajaran yang
akan dilakukan.
Gambar 6. Kegiatan Awal Pembelajaran Gambar 6. Kegiatan Awal Pembelajaran menunjukkan siswa yang sedang
menyimak penjelasan guru di awal PBM bahwa mereka akan mempelajari materi tentang Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mempertahankan
Kemerdekaan dengan menyimak video dan mengerjakan Lembar Kerja Siswa dalam kelompok.
2. Siswa menyimak video tentang “Peristiwa 10 November 1945 di
Surabaya”.
Gambar 7. Kegiatan Menyimak Video Gambar 7. Kegiatan Menyimak Video
menunjukkan siswa yang sedang menyimak video tentang “Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya”.
Video tentang “Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya” menceritakan tentang alur peristiwa, tempat dan tokoh-tokoh yang ada dalam peristiwa
10 November 1945 di Surabaya. 3.
Siswa berdiskusi dalam kelompok teman sebangku mengerjakan Lembar Kerja Siswa.
Gambar 8. Kegiatan Diskusi Kelompok Gambar 8. Kegiatan Diskusi Kelompok
menunjukkan dua siswa yang sedang mengisi Lembar Kerja Siswa tentang Peristiwa 10 November 1945
di Surabaya. Mereka berdiskusi sesuai dengan hasil mereka menyimak video tentang Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya. Siswa 1 terlihat
memberikan ide dan siswa 2 menulis di kolom yang ada di Lembar Kerja Siswa.
4. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.
Gambar 9. Kegiatan Presentasi Kelompok
Gambar 9. Kegiatan Presentasi Kelompok menunjukkan dua siswa yang sedang mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka di depan kelas.
Siswa 1 yang memegang kertas mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka terlihat masih membaca Lembar Kerja Siswa yang sudah terisi.
Begitu pula dengan siswa 2 yang tidak memegang kertas masih nampak turut membaca Lembar Kerja Siswa.
5. Siswa dengan bimbingan guru melakukan refleksi kegiatan pembelajaran
secara lisan.
Gambar 10. Kegiatan Refleksi Gambar 10. Kegiatan Refleksi menunjukkan ada lima siswa yang
mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan refleksi dari guru. Lima siswa tersebut berani mengungkapkan apa yang telah mereka alami selama
pembelajaran dan merumuskan aksi yang akan mereka lakukan setelah mempelajari materi tentang Perjuangan Bangsa Indonesia dalam
Mempertahankan Kemerdekaan.
Proses Belajar Mengajar PBM IPS dengan menggunakan media audio- visual
yang ditampilkan secara menarik telah mampu memotivasi siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Selain kualitas proses pembelajaran yang berupa motivasi belajar siswa, kualitas hasil pembelajaran yang berupa prestasi belajar siswa juga mengalami
peningkatan. Berdasarkan tabel 1, presentase siswa yang mencapai KKM di kondisi awal ada 50 dan KKM mata pelajaran IPS yang ditetapkan di SD
Kanisius Sengkan adalah 68. Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I terdapat peningkatan dari kondisi awal 50 menjadi 90,63 sehingga terdapat
peningkatan sebesar 40,63 dari kondisi awal, padahal target capaian yang ditetapkan adalah 70 sehingga kualitas hasil pembelajaran yang berupa prestasi
belajar siswa dengan indikator siswa yang lulus KKM telah mengalami peningkatan setelah pelaksanaan siklus I. Hal ini berarti pencapaian prestasi
belajar siswa dalam mata pelajaran IPS setelah pelaksanaan tindakan mendapat hasil presentase siswa yang lulus KKM lebih besar dibandingkan dengan kondisi
awal dan telah melebihi target capaian telah ditetapkan oleh guru dan peneliti. Media audio-visual berupa slide powerpoint dan enam video dengan tema
“Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mempertahankan Kemerdekaan” yang terdiri dari video yang berjudul 1 Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya, 2
Pertempuran Ambarawa, 3 Peristiwa Bandung Lautan Api, 4 Peristiwa Medan Area, 5 Agresi Militer Belanda I dan 6 Agresi Militer Belanda II terbukti telah
mampu meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan
yang tampak pada saat siswa menyimak video, berdiskusi dalam kelompok, presentasi hasil diskusi dan hasil pengerjaan soal evaluasi.
Gambar 11. Hasil Diskusi Kelompok 1 Gambar 11 menunjukkan bahwa kelompok 1 telah menuliskan urutan
peristiwa 10 November 1945 di Surabaya yang ditayangkan melalui video dengan sesuai dengan urutan tanggal terjadinya peristiwa. Namun belum menuliskan
salah satu tokoh perwira Belanda yang dibebaskan pada tanggal 26 Oktober 1945.
Gambar 12. Hasil Diskusi Kelompok 2
Gambar 12 menunjukkan bahwa kelompok 2 telah menuliskan urutan peristiwa 10 November 1945 di Surabaya yang ditayangkan melalui video dengan
sesuai dengan urutan tanggal terjadinya peristiwa sama seperti yang telah dituliskan oleh kelompok 1. Namun kelompok 2 tidak menuliskan penjelasan
peristiwa yang terjadi pada tanggal 30 Oktober 1945 yaitu tewasnya Brigjen Mallaby di Jembatan Merah.
Gambar 13. Hasil Diskusi Kelompok 3 Gambar 13 menunjukkan bahwa kelompok 3 sama seperti yang telah
dituliskan oleh kelompok 1 dan 2, kelompok 3 ini telah menuliskan urutan peristiwa 10 November 1945 di Surabaya yang ditayangkan melalui video dengan
sesuai dengan urutan tanggal terjadinya peristiwa. Namun tidak menyebutkan tokoh yang ada pada peristiwa yang terjadi pada tanggal 26 Oktober 1945.
Berdasarkan gambar 13, 14 dan 15 tampak bahwa tiga kelompok tersebut
mampu menuliskan alur peristiwa sesuai tanggal terjadinya peristiwa yang terjadi pada peristiwa 10 November 1945 di Surabaya sesuai dengan video yang telah
mereka simak. Tiga kelompok tersebut telah menuliskan tanggal secara berurutan
serta menuliskan tokoh dan peristiwa yang terjadi pada setiap tanggal. Hal ini membuktikan bahwa kelompok tersebut telah menyimak video dengan baik.
Gambar 16. Cuplikan Video Gambar 16. Cuplikan Video merupakan cuplikan dari video “Peristiwa 10
November 1945 di Surabaya” pada menit ke 3:15 yang menampilkan gambar tokoh pejuang Indonesia yaitu Bung Tomo. Jika siswa mampu menyimak video
dengan baik maka siswa dapat menjawab soal evaluasi bagian pilihan ganda nomor 1 lampiran 2 halaman 219 seperti yang telah dilakukan oleh Rosa dia
mampu menjawab soal nomor 1 dengan benar.
Gambar 15. Hasil Pekerjaan Siswa Kualitas pembelajaran mata pelajaran IPS kelas VB SD Kanisius Sengkan
yang telah dilakukan dengan menggunakan media audio-visual sudah mengalami peningkatan secara proses maupun hasil pembelajaran. Adanya peningkatan pada
motivasi belajar siswa juga berdampak pada prestasi belajar siswa.
107
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tiga hal yang diuraikan peneliti. Tiga hal yang diuraikan dalam bagian penutup adalah kesimpulan, keterbatasan dan saran.
5.1 Kesimpulan
Penelitian Tindakan Kelas PTK ini berlangsung dalam satu siklus yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPS siswa kelas VB
SD Kanisius Sengkan dengan media audio-visual. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa;
5.1.1 Motivasi belajar IPS siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan mengalami
peningkatan dengan adanya penggunaan media audio-visual. Motivasi belajar IPS siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan mengalami peningkatan
dengan cara penyampaian materi pembelajaran oleh guru dibuat lebih menarik dalam bentuk video yang menayangkan peristiwa yang bertema
“Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mempertahankan Kemerdekaan.” Peningkatan motivasi siswa ini meliputi tiga indikator motivasi yaitu
keinginan belajar, ulet menghadapi tugas, dan memiliki tujuan belajar. Media audio-visual mampu menimbulkan keingintahuan siswa tentang hal
yang akan dipelajari berkaitan dengan materi IPS. Adanya penjelasan langkah-langkah kegiatan pembelajaran terutama dalam penayangan
video, guru mensyaratkan bahwa video akan ditayangkan sebanyak tiga kali. Hal ini mendorong siswa untuk mengupayakan memahami materi
yang ada di tayangan video, salah satunya dengan cara mencatat terlebih