53
3. Tindakan
Jumlah responden pada kategori tindakan baik dari post-1 intervensi sampai dengan post-3 intervensi terus menurun. Pada aspek tindakan secara
kualitatif tidak terjadi peningkatan yang signifikan pada post-1 intervensi p=0,15, post-2 intervensi p=0,17, dan post-3 intervensi p=0,20, namun
secara kuantitatif terdapat peningkatan jumlah responden dengan kategori baik pada post-1 intervensi sebesar 9,4 dan pada post-2 intervensi sebesar 3,2 jika
dibandingkan dengan pre intervensi. Jumlah responden dengan tindakan baik pada post-2 intervensi dan post-
3 intervensi jumlahnya terus menurun. Hal tersebut kemungkinan dapat terjadi
karena tindakan seseorang dapat berubah setelah melewati waktu dan tahap tertentu, yaitu menerima informasi, meningkatkan pengetahuan, setelah itu
berlanjut pada terbentuknya sikap dan tindakan, sehingga untuk dapat meningkatkan tindakan seseorang tidak dapat terjadi serta merta, namun
diperlukan waktu untuk meningkatkan tindakan Notoatmodjo, 2010. Pada penelitian ini jumlah responden tindakan baik pada post-3
intervensi, terjadi penurunan jumlah responden sampai melebihi batas jumlah responden pada pre intervensi. Hal ini menunjukkan bahwa informasi yang
diberikan melalui seminar hanya dapat bertahan sampai pada post-2 intervensi atau hanya bertahan selama satu bulan. Untuk mempertahankan tingkat
pengetahuan, sikap, dan tindakan responden agar tetap baik, maka diperlukan adanya intervensi follow up yang sebaiknya dilakukan sebelum post-3 intervensi.
Rangkuman hasil penelitian disajikan dalam gambar 8.
54
Gambar 8. Peningkatan jumlah responden berdasarkan aspek tindakan dengan kategori baik pada pre intervensi sampai dengan post-3 intervensi
43,7 53,1
46,9 40,6
10 20
30 40
50 60
Pre Post-1
p=0,15 Post-2
p=0,17 Post-3
p=0,20
Ju m
lah R
e sp
o n
d e
n
Waktu Pengukuran
55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Jumlah responden yang berumur 36-45 tahun sebesar 53, tingkat
pendidikan terakhir responden paling banyak SMASMK sebesar 47, dan sebanyak 75 responden bekerja sebagai ibu rumah tangga.
2. Pada pre intervensi, jumlah responden dengan kategori pengetahuan baik
sebesar 9,4, sedang 75, buruk 15,6. Untuk aspek sikap, jumlah responden dengan kategori sikap baik sebesar 25, sedang 62,5, buruk
12,5. Untuk aspek tindakan, jumlah responden dengan kategori tindakan baik sebesar 43,7, sedang 46,9, buruk 9,4.
3. Pada post-1, jumlah responden kategori pengetahuan baik sebesar 37,5,
sedang 50, buruk 12,5. Pada post-2, kategori baik 43,8, sedang 50, buruk 6,2. Pada post-3, kategori baik 34,4, sedang 65,6. Pada post-1,
kategori sikap baik sebesar 53,1, sedang 46,9. Pada post-2, kategori baik 53,1, sedang 46,9. Pada post-3, kategori baik 43,8, sedang 56,2. Pada
post-1 , kategori tindakan baik sebesar 53,1, sedang 46,9. Pada post-2,
kategori baik 46,9, sedang 53,1. Pada post-3, kategori baik 40,6, sedang 59,4.
4. Metode seminar dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap secara
signifikan, namun tidak meningkatkan tindakan responden terkait antibiotika.