Pipit Antini Sutardi, 2015 LAYANAN DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Positif 1
Negatif 1
Perhitungan skor motivasi belajar adalah dengan menjumlahkan skor dari tiap-tiap pernyataan sehingga didapatkan skor total. Responden dibagi menjadi
tiga tingkat motivasi belajar dengan menggunakan kategorisasi total skor motivasi belajar, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Pengelompokkan data menjadi tiga
kategori dengan pedoman sebagai berikut.
Tabel 3.7 Kategorisasi Rentang Skor untuk Variabel Motivasi Belajar
Tingkatan Kategori
Tinggi X≥60,53
Sedang 40,05≤ X ≥60,52
Rendah X≤40,04
Setiap kategori interval mengandung pengertian sebagai berikut.
Tabel 3.8 Interpretasi Skor Kategori Motivasi Belajar
Tingkatan Rentang
Interpretasi
Motivasi Belajar Tinggi
X≥60,53 peserta
didik sudah
memiliki motivasi belajar yang baik, melalui
aspek-aspek seperti dorongan dan keinginan untuk mencapai prestasi
belajar yang tinggi, dorongan dan kebutuhan dalam belajar, harapan
dan cita-cita
masa depan,
Pipit Antini Sutardi, 2015 LAYANAN DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
memperoleh penghargaan
dalam belajar, kegiatan yang menarik dalam
belajar. Motivasi Belajar
Sedang 40,05≤ X ≥60,52 Peserta didik sudah memiliki
motivasi belajar
tetapi belum
optimal, melalui aspek-aspek seperti dorongan
dan keinginan
untuk mencapai
prestasi belajar
yang tinggi, dorongan dan kebutuhan
dalam belajar, harapan dan cita-cita masa
depan, memperoleh
penghargaan dalam belajar, kegiatan yang menarik dalam belajar.
Motivasi Belajar Rendah
X≤40,04 Peserta didik tidak memiliki motivasi
belajar, melalui aspek-aspek seperti dorongan
dan keinginan
untuk mencapai
prestasi belajar
yang tinggi, dorongan dan kebutuhan
dalam belajar, harapan dan cita-cita masa
depan, memperoleh
penghargaan dalam belajar, kegiatan yang menarik dalam belajar
Pipit Antini Sutardi, 2015 LAYANAN DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
67
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dibawah ini akan dipaparkan beberapa kesimpulan yang patut ditelaah dari
penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Secara umum motivasi belajar peserta didik kelas VIII SMPN 1 Bandung Tahun Ajaran 20142015 termasuk dalam kategori sedang.
2. Layanan dasar yang mengacu pada hasil identifikasi kebutuhan yang dirasakan
oleh peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 20142015 yang terkait dengan motivasi belajar.
3. Lingkup materi yang disajikan dalam layanan dasar secara keseluruhan
ditentukan berdasarkan aspek motivasi belajar.
1.2 Rekomendasi
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka rekomendasi yang akan disampaikan adalah sebagai berikut.
1 Guru Bimbingan dan Konseling
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar peserta didik mempunyai motivasi belajar rendah yang kurang baik. Upaya yang harus
dilakukan guru bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut. a
Melakukan analisis kebutuhan need assesment lebih mendalam sebagai landasan dalam mengembangkan dan melaksanakan program bimbingan
untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik. b
Menggunakan program bimbingan yang telah disusun berdasarkan analisis kebutuhan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
2 Bagi Pihak Sekolah
Berdasarkan hasil penelitian memberikan gambaran umum bahwa sebagian besar peserta didik mempunyai motivasi belajar rendah yang kurang baik.
Pipit Antini Sutardi, 2015 LAYANAN DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dengan hasil penelitian ini, sekolah hendaknya memberikan perhatian dan dukungan yang lebih besar kepada peserta didik yang mengalami hambatan dalam
motivasi belajar dengan pendekatan yang paling baik. Sekolah diharapkan mampu bekerja sama antara personil sekolah dalam upaya meningkatkan motivasi
belajar peserta didik yang rendah, khususnya dengan pihak bimbingan dan konseling.
3 Bagi Peneliti Selanjutnya
Keterbatasan proses dan hasil penelitian ini tidak dapat dipisahkan dari keterbatasan peneliti dalam mengelola kegiatan penelitian. Oleh karena itu,
kepada peneliti selanjutnya direkomendasikan sebagai berikut. a
Peneliti selanjutnya dapat menggunakan metode yang lebih beragam dan menarik dalam memberikan layanan bimbingan belajar untuk meningkatkan
motivasi belajar sehingga presentase motivasi belajar yang dicapai peserta didik lebih optimal.
b Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan program menjadi eksperimen
untuk menganalisis efektifitas program bimbingan belajar dalam upaya meningkatkan motivasi belajar.