6
Perbedaan Kesehatan Fisik Antara Lanjut Usia Yang Tinggal Di Panti Wreda Dengan Yang Tinggal Bersama Keluarga Deftika MarlindaNingrum
lansia yang
tinggal bersama
keluarga mayoritas baik yaitu sebanyak 25
orang atau 83,3 dan yang tergolong buruk sebanyak 7 orang
atau 16,7 Analisis Bivariat
1. Analisis normalitas data Uji
normalitas data
menggunakan Uji
Kolmogorov-Smirnov
. Hasil uji normalitas data ditampilkan
dalam tabel 4.4 Tabel 4.4 Hasil uji normalitas data
Data p-value
Kesimpulan Kel-1 Kel-2
Kesehatan Fisik
0,786 0,894 Normal Tabel 4.4 menunjukkan data
kesehatan fisik lanjut usia antara lanjut usia yang tinggal di Panti
Wreda dan kelompok lanjut usia yang tinggal bersama keluarga
memiliki nilai
p-value
0,05, sehingga kesimpulannya adalah data
berdistribusi normal. Data yang berdistribusi
normal dilanjutkan
dengan pengujian hipotesis yaitu uji
Independen t test
2. Analisis uji beda rata-rata kesehatan fisik
Analisis uji beda yang digunakan untuk pengujian adalah menggunakan uji
uji Independent t-test Tabel 4.5 Hasil pengujian
beda rata-rata
kesehatan fisik
kelompok lanjut usia yang tinggal di Panti Wreda dengan kelompok
lanjut usia yang tinggal bersama keluarga
Kesehatan Fisik
Mean t-
test p-
value
Kep..
Lansia di Panti
Wreda 57,90
0,899 0.372 Ho
diteri ma
Lansia bersama
keluarga 60,77
Tabel 4.5 menunjukkan nilai p- value = 0,372. Keputusan yang
diambil adalah Ho diterima, artinya tidak ada perbedaan signifikan rata-
rata nilai kesehatan fisik responden antara kelompok lanjut usia yang
tinggal
di Panti
Wreda dan
kelompok lanjut usia yang tinggal bersama keluarga.
PEMBAHASAN 1. Kesehatan Fisik Lanjut Usia
yang Tinggal di Panti Wreda
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kesehatan fisik
pada kelompok lanjut usia yang tinggal di Panti Wreda mayoritas
termasuk baik yaitu sebanyak 23 orang 76,7 dan yang tergolong
buruk sebanyak 7 orang 23,3.
Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yaitu dimana lansia
yang tinggal di Panti Wreda yang kesehatan fisiknya dikatakan baik
mereka masih mampu melakukan aktivitas
dan kegiatan
secara mandiri seperti menyapu, senam,
jalan santai, mencuci,mengangkat benda ringan dan membawa barang.
Sedangkan lansia yang kesehatan fisik dikatakan buruk, mereka sangat
membatasi kegiatan dan aktivitas yang dilakukan di Panti Wreda
7
Perbedaan Kesehatan Fisik Antara Lanjut Usia Yang Tinggal Di Panti Wreda Dengan Yang Tinggal Bersama Keluarga Deftika MarlindaNingrum
karena kondisi fisik yang lemah, sudah sangat tua dan kondisi yang
sakit-sakitan dan
sudah tidak
memungkinkan lagi
untuk melakukan secara mandiri dan harus
membutuhkan bantuan. Sedangkan Menurut Sugono
2008 tujuan utama Panti Wreda adalah untuk menampung manusia
lanjut usia dalam keadaan sehat dan mandiri
dimana mereka
tidak memiliki
tempat tinggal
dan keluarga
atau yang
memiliki keluarga akan tetapi dititipkan
karena ketidakmampuan keluarga untuk merawat manula.
2. Kesehatan Fisik Lanjut Usia
yang Tinggal
Bersama Keluarga
Sedangkan hasil penelitian pada kelompok lanjut usia yang tinggal
bersama keluarga
mayoritas termasuk baik yaitu sebanyak 25
orang 83,3 dan yang tergolong buruk sebanyak 5 orang 16,7.
Bagi lanjut usia yang tinggal bersama keluarga mereka yang
tergolong baik kesehatan fisiknya dapat dilihat dari aktivitas dan
kegiatan
sehari-hari. Dimana
sebagian besar lansia yang tinggal bersama keluarga berpendidikan SD
yaitu sebanyak 12 orang atau 40 , karena status pendidikan
yang rendah dan kebutuhan hidup relatif
tinggi sehingga memaksa mereka harus
bekerja keras
untuk mencukupi
kebutuhan sehari-
harinya. Lansia yang tinggal bersama
keluarga kebanyakan
bekerja sebagai Petani. Karena mereka
sudah terbiasa untuk bekerja dan melakukan aktivitas secara mandiri,
sehingga
mampu meningkatkan
sistem kerja otot sehingga semakin kuat.
Sedangkan lansia
yang kesehatan fisiknya buruk dalam hal
ini dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa mereka sering-sering sakit-
sakitan sehingga aktivitas sehari- hari
sangat terganggu,
sangat dibatasi seperti berjalan lebih dari
1,5 km, menaiki beberapa anak tangga, mengangkat benda ringan,
mencuci dll. Untuk aktivitas sehari- harinya sangat bergantung dari
orang lain dan keluarga seperti mencuci baju maupun pekerjaan
lainnya.
Menurut Friedman 2002, bahwa fungsi keluarga diantaranya
adalah untuk
mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga
agar tetap memiliki produktivitas tinggi, dan dilihat dari fungsi
ekonomi keluarga berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan secara
ekonomi dan
tempat untuk
mengembangkan kemampuan
individu meningkatkan penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan
keluarga. 3. Perbedaan kesehatan fisik
antara lanjut usia yang tinggal di Panti Wreda dengan yang
Tinggal bersama keluarga
Hasil uji independen paired t- test diketahui
p-value
= 0,372 yang nilainya lebih besar dari 0,05,
artinya bahwa tidak ada perbedaan signifikan rata-rata nilai kesehatan
fisik responden antara kelompok lanjut usia yang tinggal di Panti
Wreda dan kelompok lanjut usia yang tinggal bersama keluarga.
Namun demikian berdasarkan nilai rata-rata kesehatan fisik pada
kelompok lanjut usia yang tinggal di
8
Perbedaan Kesehatan Fisik Antara Lanjut Usia Yang Tinggal Di Panti Wreda Dengan Yang Tinggal Bersama Keluarga Deftika MarlindaNingrum
Panti Wreda sebesar 57,90 yang nilainya lebih kecil dari pada
kesehatan fisik pada kelompok lanjut usia yang tinggal bersama
keluarga
yaitu sebesar
60,77. Artinya bahwa kesehatan fisik lanjut
usia pada kelompok yang tinggal di Panti Wreda lebih kecil dan kurang
begitu baik dibandingkan dengan tingkat kesehatan fisik pada lanjut
usia yang tinggal bersama keluarga.
Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Setyoadi 2012 yang meneliti tentang perbedaan tingkat kualitas
hidup
pada wanita
lansia di
komunitas dan di panti. Hasil uji mann whitney, dengan
α = 0,05 disimpulkan tidak ada perbedaan
tingkat kualitas hidup pada wanita lansia di komunitas dan panti p =
0,477. PENUTUP
Kesimpulan 1.
Kesehatan fisik pada kelompok lanjut usia yang tinggal di Panti
Wreda mayoritas termasuk baik yaitu sebesar 76,7 dan yang
tergolong
buruk sebesar
23,3. 2.
Kesehatan fisik pada kelompok lanjut usia yang tinggal bersama
keluarga mayoritas termasuk baik yaitu sebesar 83,3 dan
yang tergolong buruk sebesar 16,7.
3. Tidak ada perbedaan signifikan rata-rata nilai kesehatan fisik
responden antara
kelompok lanjut usia yang tinggal di panti
werdha dan kelompok lanjut usia yang tinggal bersama
keluarga p = 0,372.
Saran 1. Bagi Lansia
Diharapkan dapat
meningkatkan kesehatan fisik bagi lansia yang tinggal di Panti
Wreda maupun yang tinggal bersama
keluarga, sehingga
mampu meningkatkan kualitas hidup bagi lansia, misalnya
dengan selalu
berolahraga ringan
secara teratur,
mengkonsumsi asupan
gizi yang
cukup dan
tidak memikirkan
hal-hal yang
negatif. 2.
Bagi Dinas terkait Diharapkan dapat memberikan
informasi dan meningkatkan kesadaran bagi lanjut usia
berkaitan dengan pentingnya persiapan fisik dan mental
khususnya
bagi para
karyawannya sehingga mereka mampu menikmati masa tuanya
dengan bahagia.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat memberikan informasi
tentang masalah
kesehatan yang sering dihadapi para lansia dan bagaimana cara
mengatasinya.
4. Bagi Peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya dapat mengimplementasikan metode
ini untuk
meningkatkan kesehatan selain kesehatan fisik
bagi lanjut usia dalam masalah yang
berbeda, misalnya
kesehatan psikis,
kesehatan mental, dan lainnya dengan
memperluas cakupan sampel yang lebih luas.
9
Perbedaan Kesehatan Fisik Antara Lanjut Usia Yang Tinggal Di Panti Wreda Dengan Yang Tinggal Bersama Keluarga Deftika MarlindaNingrum
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 1998.
Pedoman Pembinaan
Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas Kesehatan II Materi
Pembinaan.
Friedman,M. 2002.
Family nursing ;
thory and
assement. conenectiont: Appleton-Centu.
Nugroho,Wahyudi. 2008.
Keperawatan Gerotik.
Jakarta : EGC.
Setyoadi. 2012. Perbedaan Tingkat Kualitas Hidup Pada Wanita
Lansia di Komunitas dan Panti The Different Quality Of Live
Level In Elderly Women At The Comunity And The Aging
Institutision http:ejournal.umm.ac.idindex.
phpkeperawatanarticleviewFil e621641_umm_scientific_jour
nal.pdf. Diakses pada tanggal 11 Februari 2014
Sugono, D. 2008.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
. Jakarta. Tamher,S Noorkasiani. 2009.
Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan
1. Mahasiswa Program Studi
S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Jln. A.Yani Tromol Pos 1
Pabelan Kartasura.
2. Staf Dosen Program Studi
S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Jln. A.Yani Tromol Pos 1
Pabelan Kartasura.
3. Staf Dosen Program Studi
S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Jln. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan
Surakara Keperawatan. Jakarta : Penerbit
Salemba Medika