commit to user perhatian khusus seperti para wanita atau ibu yang menyusui serta lansia,
untuk menghindari adanya tindak pelecehan dari penumpang lainnya khususnya kaum laki-laki.
Pengukuran Kinerja PT. KAI Persero Daop VI Yogyakarta Dalam Pelayanan Gerbong Khusus Wanita Kereta Api Prambanan Ekspres
Prameks ini dikonsentrasikan pada beberapa indikator yaitu tangible ketampakan
fisik, responsiveness
responsivitas, responsibility
responsibilitas, dan accountability akuntabilitas.
1. Tangible Ketampakan Fisik
Tangible atau wujud fisik digunakan sebagai tolak ukur yang penting untuk menentukan kinerja PT. KAI Persero Daop VI
Yogyakarta Dalam Pelayanan Gerbong Khusus Wanita Kereta Api Prambanan Ekspres. Tangible atau wujud fisik ini dapat dilihat dari
adanya sarana dan prasarana yang mendukung. Namun pada cakupan Daop VI Yogyakarta jumlah sarana dan prasarana yang
ada sangat kurang memadai. Kurangnya jumlah armada kereta api Prameks yang beroperasi saat ini jauh dari cukup, karena hanya
terdapat tiga set kereta api untuk beroperasi selama 28 kali trip setiap harinya. Selain itu juga, kereta api Prameks umurnya sudah
tua dan seharusnya diganti. Namun karena terbatasnya dana, PT. KAI Persero Daop VI Yogyakarta belum dapat menambah
armada lagi. Sehingga hal ini mengakibatkan kurang optimalnya
commit to user pelayanan misalnya sering terjadi keterlambatan maupun
kemogokan kereta api.
2.
Responsiveness
Responsivitas dalam hal ini berarti kemampuan dari PT. KAI dalam merespon dan menanggapi apa yang menjadi permasalahan
dan keinginan dari penumpang, artinya indikator ini menekankan pada seberapa besar daya tanggap pegawai atau petugas pada
stasiun Solo Balapan dalam menanggapi dan membantu penumpang atau calon penumpang yang mengalami kesulitan.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap beberapa penumpang, daya tanggap atau responsivitas pegawai di PT. KAI
Daop VI Yogyakarta dan Stasiun Solo Balapan sudah cukup baik dalam melayani penumpang di Gerbong Khusus Wanita. Terdapat
satpam yang berjaga di depan pintu Gerbong Khusus Wanita untuk memastikan bahwa tidak ada laki-laki yang masuk ke dalam
gerbong yang dikhususkan untuk kaum hawa tersebut. Keberadaan Gerbong Khusus Wanita juga merupakan salah satu
bentuk sikap responsif dari PT. KAI Daop VI Yogyakarta kepada para wanita sebagai sebuah penghargaan dan penghormatan dimana
para wanita tidak perlu bersaing dengan laki-laki untuk mendapatkan tempat duduk, terutama bagi para lansia dan ibu
hamil.
commit to user 3.
Responsibility
Responsibilitas yang dimiliki pegawai PT. KAI Persero Stasiun Solo Balapan dalam memberikan pelayanan kepada penumpang
sudah cukup baik. Pelanggaran yang muncul dari penumpang masih dapat diatasi oleh pegawai.
4.
Accountability
Akuntabilitas yang dimiliki oleh PT. KAI Persero Daop VI Yogyakarta dalam memberikan laporan pertanggungjawaban
secara vertikal kepada Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan
telah dilakukan
secara berkala.
Sementara pertanggungjawaban kepada masyarakat dilakukan dalam bentuk
pertanggungjawaban moral yang disampaikan melalui media massa, media elektronik, maupun kelompok-kelompok Pramekers.
B. Saran