3.5. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian ini termasuk jenis penelitian survei analitik karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko penyebab penyakit terhadap suatu
kejadian penyakit. Survei analitik adalah survei atau penelitian yang mencoba
NCHS dalam
Supariasa, 2002 8.
Perilaku merokok
anggota keluarga di
dalam rumah Perilaku merokok di
dalam rumah oleh satu atau lebih dari anggota
keluarga balita dalam kurun waktu tahun 2013
Kuesioner 0.Tidak
1. Ada Ordinal
9. Perilaku
cuci tangan Perilaku cuci tangan
menggunakan sabun oleh responden dan
anggota keluarga sesuai waktu anjuran cuci
tangan dalam kurun waktu tahun 2013
1. Kuesioner 2. wawancara
0. Baik mencuci tangan dengan
menggunakan air mengalir dan
sabun pada waktu sebelum
makan dan setelah buang air
besar
1. Buruk tidak mencuci
tangan dengan air
mengalir dan
sabun waktu sebelum
makan dan
setelah buang air besar
Dinkes Jateng, 2010
Ordinal
10. Jenis lantai rumah
Jenis bahan
dasar penutup
alas rumah
sebagai tempat berpijak di kamar balita dan
ruang keluarga dalam kurun waktu 1 tahun
2013 Kuesioner
0.Memenuhi syarat MS bila semua
bagian lantai
terbuat dari
sementegelubin terasokeramik
dan tidak rusak kondisinya
1. Tidak memenuhi syarat TMS bila
terbuat dari
tanah, papan
semen tapi
dengan konsisi
yang sudah
rusak sebagian
saja Dinkes
Jateng, 2010 Ordinal
menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi, kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena atau antara faktor risiko
dengan faktor efek. Yang dimaksud dengan faktor efek adalah suatu akibat dari adanya faktor risiko, sedangkan faktor risiko adalah suatu fenomena yang
mengakibatkan terjadinya efek atau pengaruh Notoatmodjo S, 2010:37. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kasus kontrol
case control. Pada studi kasus kontrol, studi dimulai dengan mengidentifikasi kelompok dengan penyakit atau efek tertentu kasus dan kelompok tanpa efek
kontrol, kemudian secara retrospektif diteliti faktor risiko yang mungkin dapat menerangkan mengapa kasus terkena efek,sedangkan kontrol tidak Sastroasmoro
S, 2011:147. Desain kasus kontrol dipilih dengan pertimbangan kekuatan hubungan
sebab akibat studi kasus konrol lebih kuat dari pada rancangan studi cross sectional. Studi kasus kontrol lebih mudah, dan jumlah sampel lebih sedikit jika
dibandingkan dengan studi kohort.
Faktor Risiko +
Faktor Risiko - Faktor Risiko +
Faktor Risiko - Retrospektif
kasus
Retrospektif kontrol
Efek +
Efek - Populasi
sampel
Gambar 3.2 Rancangan Penelitian Kasus Kontrol Sumber: Notoatmodjo, 2010:42
3.6. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN