Hampir sebagian besar 96.7 keluarga penggarap dan sebesar 78.3 persen keluarga buruh tani memiliki atap rumah yang terbuat dari genteng.
Namun, pada rumah keluarga buruh tani sebesar 20 persen masih beratapkan bambu, dan sebesar 1.7 persen atap rumahnya berasal dari nifah. Berdasarkan
penelitian, persentase terbesar jenis lantai rumah keluarga penggarap berupa ubin sebesar 48.7 persen dan sebesar 41.7 persen lantai rumah penggarap
berupa keramik. Sementara persentase terbesar lantai rumah keluarga buruh tani berupa semen sebesar 51.7 persen, bahkan ada sebesar 3.3 persen yang
masih berupa tanah Tabel 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase terbesar sumber air
minum keluarga contoh baik pada keluarga penggarap maupun buruh tani berasal dari sumur masing-masing 83.3 persen dan 68.3 persen. Sedangkan
untuk tempat buang air besar, persentase terbesar pada keluarga penggarap dilakukan di WC sendiri yaitu sebesar 51.7 persen, sedangkan lebih dari
setengah contoh 63.3 pada keluarga buruh tani tempat buang air besarnya dilakukan di sungaikali. Hampir sebagian besar contoh 91.7 keluarga
penggarap dan sebesar 78.3 persen keluarga buruh tani membuang sampah di halaman rumah. Selain itu, alat penerangan yang digunakan pada kedua
keluarga contoh, semua penggarap 100.0 dan sebesar 95 persen buruh tani menggunakan listerik sebagai alat penerangan di rumah. Akan tetapi, ada
sebesar 5 persen keluarga buruh tani yang masih menggunakan lampu tempel sebagai alat penerangan rumahnya Tabel 16.
5. Pemenuhan Kebutuhan Pendidikan Anak
Pemenuhan kebutuhan pendidikan anak dalam penelitian ini dilihat berdasarkan anak usia sekolah yang bersekolah. Secara umum, anak usia
sekolah yang bersekolah pada keluarga penggarap sebesar 75.0 persen dan pada keluarga buruh tani sebesar 51.7 persen. Sedangkan sisanya sebesar 25.0
persen keluarga penggarap dan 48.3 persen keluarga buruh tani sudah putus sekolah atau tidak menamatkan suatu jenjang pendidikan tertentu Tabel 17.
Penyebab utama putus sekolah antara lain karena kurangnya kesadaran orangtua terhadap pendidikan anak, kondisi ekonomi orangtua yang tidak
mampu dan keadaan geografis yang kurang menguntungkan BPS 2006a.
Tabel 17 Sebaran contoh menurut pemenuhan kebutuhan pendidikan anak Anak Usia Sekolah yang
Bersekolah Penggarap
Buruh tani n
n Ya
45
75.0
31
51.7
Tidak 15
25.0 29
48.3 Total
60 100.0
60 100.0
6. Pemenuhan Kebutuhan Perawatan Kesehatan Keluarga
Kesehatan merupakan salah satu indikator untuk menentukan kesejahteraan. Tabel 18 menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga contoh
baik pada keluarga penggarap maupun buruh tani membawa keluarga yang sakit ke puskesmas karena biaya pengobatan yang relatif terjangkau, yaitu masing-
masing sebesar 83.3 persen dan 95 persen. Sementara itu, terdapat 15 persen keluarga penggarap yang membawa anggota keluarganya yang sakit ke rumah
sakit untuk ditangani lebih intensif oleh dokter. Hal ini terkait dengan alasan keluarga tersebut untuk menjaga status sosialnya dalam masyarakat. Hanya
sebesar 1.7 persen keluarga penggarap dan 5.0 persen keluarga buruh tani yang membawa keluarganya yang sakit ke dukun atau pengobatan alternatif.
Tabel 18 Sebaran contoh menurut pemenuhan kebutuhan perawatan kesehatan keluarga
Penanganan keluarga yang sakit serius
Penggarap Buruh tani
n n
Rumah sakit 9
15.0 0.0
Puskesmas 50
83.3
57
95.0
Dukunpengobatan alternatif 1
1.7 3
5.0 Ditangani sendiri di rumah
0.0 0.0
Total 60
100.0 60
100.0
Kesejahteraan Subyektif
Kesejahteraan subyektif dalam penelitian ini diukur berdasarkan kepuasan seseorang dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan, sandang, papan,
kualitas pendidikan anak, kesehatan keluarga, dan pendapatan per kapita keluarga.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar contoh petani penggarap dan buruh tani merasa puas dengan frekuensi makan sehari-hari
yaitu sebesar 85.0 persen untuk petani penggarap dan 88.3 persen untuk buruh tani. Untuk keragaman pangan yang dikonsumsi sehari-hari lebih dari setengah
contoh petani penggarap 78.3 dan buruh tani 55.0 juga merasa puas Tabel 19.
Tabel 19 Sebaran contoh menurut kesejahteraan subyektif
Tingkat Kepuasan
Penggarap n=60 Total
Buruh n=60 Total
1 2
3 4
1 2
3 4
Frekuensi makan
1.7 5.0
85.0 8.3 100.0 0.0
11.7 88.3