PERBANDINGAN KETUNTASAN PERAWATAN KLIEN PERILAKU KEKERASAN ANTARA YANG MENERIMA KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN PEKERJA SOSIAL Sebuah Studi di UPT Rehabilitasi Sosial Eks Psikotik Pasuruan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Kesehatan jiwa adalah kematangan emosi dan sosial seseorang disertai

dengan adanya kesesuaian dengan dirinya dan lingkungan sekitar. Kesehatan jiwa juga
diartikan sebagai kemampuan untuk memikul tanggung jawab kehidupan,
menghadapi segala permasalahan yang menghadangnya diiringi dengan adanya rasa
menerima realitas kehidupan, rasa keridhaan, dan kebahagiaan atas apa yang terjadi
(Az-Zahrani, 2005). Menurut Videbeck (2008, dalam Johnson, 1997) : Kesehatan jiwa
adalah suatu kondisi sehat emosional, psikologis, dan sosial yang terlihat dari
hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang efektif, konsep
diri yang positif, dan kestabilan emosional.
Ketidakmampuan individu dalam menjalankan peran sebagai makhluk sosial,
perilaku tidak pantas, dan sikap maladaptif dalam masyarakat dapat disebut sebagai
gangguan jiwa (Videbeck, 2008). Gangguan jiwa adalah suatu penyimpangan proses
fikir, alam perasaan, dan perilaku seseorang. Penyimpangan atau ketidakmampuaan
perilaku pada klien gangguan jiwa disebabkan oleh gangguan pada fungsi sosial,

psikologis, genetik, fisik/ kimiawi, atau biologis (Thong, et al. 2011).
Data riset kesehatan dasar (riskesdas) Departemen Kesehatan tahun 2014
menyebutkan, terdapat 1 juta jiwa pasien gangguan jiwa berat dan 19 juta pasien
gangguan jiwa ringan di Indonesia (Berita Jakarta, 2014). Berdasarkan hasil riset
kesehatan dasar (riskesdas) pada tahun 2013, menunjukkan bahwa Jawa Timur
menduduki urutan ke-6 dari pravelensi gangguan jiwa berat (kompasiana, 2014).
Sebanyak 0.9 persen penduduk di Jawa Timur mengalami gangguan jiwa berat. Jika

1

2

diasumsikan penduduk Jawa Timur sebanyak 37 juta jiwa maka penderita gangguan
jiwa adalah sebanyak 333.000 (Satu Harapan, 2013).
Perilaku menyimpang dari klien gangguan jiwa yang dapat membahayakan
klien sendiri, lingkungan termasuk orang lain dan barang-barang disebut perilaku
kekerasan (Yosep, 2010). Perilaku kekerasaan dianggap sebagai akibat yang ekstrem
dari marah atau ketakutan/ panik (Kusumawati & Hartono, 2010). Perilaku
kekerasan dipandang sebagai tindakan yang bersifat destruktif (Dalami, et al. 2009).
Permasalahan gangguan jiwa perlu mendapatkan perhatian khusus dan

penanganan yang tepat. Penanganan yang baik dari gangguan jiwa tidak dapat
dipisahkan dari sistem yang berlaku tentang kesehatan jiwa (Wordpress, 2011). Dalam
UU No.18 tahun 2014 menjelaskan bahwa upaya kesehatan jiwa adalah setiap
kegiatan untuk mewujudkan derajat kesehatan jiwa yang optimal bagi setiap individu,
keluarga, dan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif yang diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan
oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat.
Rehabilitasi sosial eks psikotik dilakukan oleh UPT milik Dinas Sosial.
Khusus di daerah Jawa Timur, terdapat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rehabilitasi
Sosial Eks Psikotik di Pasuruan (Untuk selanjutnya di singkat dengan UPT RSEP
Pasuruan). Tugas pokok UPT RSEP Pasuruan adalah melaksanakan pelayanan,
penyantunan, rehabilitasi sosial, dan penyaluran serta pembinaan lanjut eks psikotik
(Sutaat dkk, 2012).
Hasil wawancara dengan petugas UPT RSEP Pasuruan memaparkan bahwa
jumlah klien UPT RSEP Pasuruan adalah 182 orang. Sehubungan dengan itu,
berdasarkan karakteristik klien terdiri dari halusinasi 45%, isolasi sosial 20%, harga
diri rendah 15%, perilaku kekerasan 12%, dan waham 8%. Petugas juga menjelaskan

3


bahwa klien dengan perilaku kekerasan biasanya diikuti dengan gangguan lainnya,
seperti halusinasi dan isolasi sosial yang memiliki jumlah dengan persentasi tinggi di
UPT RSEP Pasuruan.
UPT RSEP Pasuruan menjalankan proses rehabilitasi dengan terapi medis
dan terapi dengan beberapa kegiatan penunjang. Kegiatan tersebut berupa kegiatan
keagamaan, kegiatan olahraga/integrasi-rekreatif, kegiatan kesenian, kegiatan
bimbingan sosial kelompok, dan bina diri. Penatalaksanaan yang diberikan perawat
pada klien dengan perilaku kekerasan adalah asuhan keperawatan perilaku kekerasan.
Intervensi yang diberikan dapat berupa strategi preventif, strategi antisipatif
(komunikasi), dan strategi pengurungan (Kusumawati & Hartono, 2010). Kolaborasi
dengan pekerja sosial dalam penerapan penatalaksanaan untuk klien dengan perilaku
kekerasan guna mencapai kesembuhan fisik-mental-sosial (Thong, 2011). Dalam
pemberian penatalaksanaan, perawat dan pekerja sosial menggunakan komunikasi
terapeutik (Nasir et al. 2011).
Hasil wawancara dengan petugas UPT RSEP Pasuruan menyatakan bahwa
komunikasi terapeutik merupakan kemampuan yang perlu dimiliki oleh petugas UPT
RSEP Pasuruan dalam pelaksanaan rehabilitasi. Petugas menerima pelatihan secara
bergantian dan melakukan sharing tentang komunikasi terapeutik antar sesama untuk
menunjang proses rehabilitasi, dipengaruhi dengan pengetahuan dan keterampilan
atau kapasitas petugas. Aplikasi rehabilitasi memiliki keterbatasan waktu, dana, dan

pegawai. Pegawai terdiri dari pegawai negeri dan honorer, meliputi petugas
administrasi, perawat, pengasuh, juru masak, dan satpol PP. Jumlah petugas tidak
sebanding dengan jumlah klien yang mencapai 182. Hal ini membuat petugas bekerja
double job.

4

Berdasarkan penelitian pengaruh komunikasi terapeutik terhadap penurunan
tingkat perilaku kekerasan pada pasien skizofrenia di rumah sakit jiwa daerah
surakarta oleh Witojo dan Widodo memaparkan bahwa komunikasi terapeutik yang
benar dapat digunakan untuk menurunkan tingkat perilaku kekerasan. Penurunan
dapat ditunjukkan dari tingkat perilaku kekerasan berat menjadi perilaku kekerasan
sedang, tingkat perilaku kekerasan sedang menjadi perilaku kekerasan ringan, atau
menurunkan nilai perilaku kekerasan. Berdasarkan hasil penelitian, kelompok
perlakuan memiliki persentase tingkat perilaku kekerasan sedang sebesar 46,0 %, dan
persentase tingkat perilaku kekerasan ringan sebesar 53,3 %.
Komunikasi terapeutik adalah hubungan antara petugas dan klien, dimana
petugas mengetahui kondisi klien yang sedang dirawat, mengenali tanda dan gejala
yang ditampilkan serta keluhan yang dirasakan klien (Nasir et al. 2011). Menurut
Nasir et al. (2011, dalam Stuart G.W, 1998) : Komunikasi terapeutik merupakan

hubungan interpersonal antara petugas dan klien. Melalui hubungan ini, petugas dan
klien memperoleh pengalaman belajar bersama dalam rangka memperbaiki
pengalaman emosional klien. Menurut Hamid (2000, dalam Diana, Asrin, & Wahyu,
2006) menyatakan bahwa efek terapeutik, dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan
kemampuan petugas pemberi komunikasi terapeutik.
Persentase klien pulang UPT RSEP Pasuruan selama bulan september sampai
bulan desember 2014 klien perilaku kekerasan sebanyak 72,8%, dan klien tanpa
perilaku kekerasan sebanyak 27,2%. Lama waktu minimal perawatan klien perilaku
kekerasan di UPT RSEP Pasuruan adalah 53 hari, sedangkan data rumah sakit jiwa
pusat Bogor 2001 menunjukkan lama waktu minimal perawatan klien perilaku
kekerasan adalah 42 hari (Keliat et al, 2009). Hal ini menunjukkan, meskipun terdapat

5

keterbatasan petugas lama hari rawat di UPT RSEP Pasuruan tidak memiliki
perbedaan signifikan dibandingkan rumah sakit jiwa pusat Bogor.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai perbandingan ketuntasan perawatan klien perilaku kekerasan antara yang
menerima komunikasi terapeutik perawat dan pekerja sosial di UPT RSEP Pasuruan.


1.2

Rumusan Masalah
Bagaimana perbandingan ketuntasan perawatan klien perilaku kekerasan

antara yang menerima komunikasi terapeutik perawat dan pekerja sosial

1.3

Tujuan Penelitian

1.3.1

Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan ketuntasan perawatan

klien perilaku kekerasan antara yang menerima komunikasi terapeutik perawat dan
pekerja sosial
1.3.2
1)


Tujuan Khusus

Mengidentifikasi penerapan komunikasi terapeutik oleh perawat dan pekerja
sosial

2)

Mengidentifikasi ketuntasan perawatan klien oleh perawat dan non pekerja sosial

3)

Mengidentifikasi ketuntasan perawatan klien perilaku kekerasan antara yang
menerima komunikasi terapeutik perawat dan pekerja sosial

6

1.4

Manfaat Penelitian


1.4.1

Manfaat Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan dan menambah

pengetahuan peneliti, serta menjadi pengalaman berharga untuk peneliti dan
kemudian sebagai refrensi untuk penelitian berikutnya
1.4.2

Manfaat Bagi Instansi
Sumber data bagi UPT RSEP Pasuruan terkait penerapan pelayanan, dan

dapat digunakan sebagai bukti untuk pengembangan sumber daya manusia
1.4.3

Manfaat Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber untuk peneliti lain yang

akan meneliti tentang komunikasi terapeutik dimasa yang akan datang


1.5 Keaslian Penelitian
1)

Penelitian Emi Wuri Wuryaningsih, Achir Yani S. Hamid, Novy Helena C.D
(2013) meneliti tentang Study Fenomenologi: Pengalaman Keluarga Mencegah
Kekambuhan Perilaku Kekerasan Pasien Pasca Hospitalisasi RSJ. Perbedaan
penelitian Emi Wuri Wuryaningsih, Achir Yani S. Hamid, Novy Helena C.D
adalah Emi, Achir dan Novy bertujuan untuk mengetahui pengalaman keluarga
mencegah kekambuhan perilaku kekerasan pasien pasca hospitalisasi RSJ,
sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan ketuntasan
perawatan klien perilaku kekerasan antara yang menerima komunikasi terapeutik
perawat dan pekerja sosial di UPT RSEP Pasuruan yang sebelumnya telah
mendapatkan perawatan di RSJ.

2)

Penelitian Djoko Witojo dan Arif Widodo (2008) meneliti tentang Pengaruh
Komunikasi Terapeutik Terhadap Penurunan Tingkat Perilaku Kekerasan Pada


7

Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Perbedaan penelitian
yang akan dilakukan dengan penelitian Djoko Witojo dan Arif Widodo adalah
penelitian Djoko dan Arif terdapat perlakuan (eksperimen), sedangkan penelitian
ini tidak melakukan perlakuan (observasi).
3)

Penelitian Maria L. Ulloa (2008) meneliti tentang Developing Skills in Therapeutic
Communication in Daily Living with Emotionally Disturbed Children and Young People.
Perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian Maria L. Ulloa
adalah penelitian Maria meneliti tentang komunikasi terapeutik oleh pekerja
sosial pada anak-anak dengan masalah emosional, sedangkan penelitian ini
meneliti tentang komunikasi perawat dan pekerja sosial pada klien dengan
perilaku kekerasan.

PERBANDINGAN KETUNTASAN PERAWATAN KLIEN
PERILAKU KEKERASAN ANTARA YANG MENERIMA
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN
PEKERJA SOSIAL

Sebuah Studi di UPT Rehabilitasi Sosial Eks Psikotik Pasuruan

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :
NURBAITI MA’RUFAH
NIM. 201110420311055

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

i

LEMBAR PERSETUJUAN
PERBANDINGAN KETUNTASAN PERAWATAN KLIEN
PERILAKU KEKERASAN ANTARA YANG MENERIMA
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN
PEKERJA SOSIAL
Sebuah Studi di UPT Rehabilitasi Sosial Eks Psikotik Pasuruan

SKRIPSI
Disusun Oleh :
NURBAITI MA’RUFAH
NIM. 201110420311055
Skripsi ini Telah Disetujui
Untuk di Ujikan
Pada Tanggal 05 Mei 2015

Pembimbing I,

Pembimbing II,

Tutu April Ariani, S.Kp., M.Kes.
NIP.UMM. 114.1410.0565

Aini Alifatin, S.Kp., M.Kep.
NIP. UMM. 112.9311.0305

Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep.
NIP.UMM.112.0501.0419

ii

LEMBAR PENGESAHAN
PERBANDINGAN KETUNTASAN PERAWATAN KLIEN
PERILAKU KEKERASAN ANTARA YANG MENERIMA
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN
NON PERAWAT
Sebuah Studi di UPT Rehabilitasi Sosial Eks Psikotik Pasuruan
SKRIPSI
Disusun Oleh :
NURBAITI MA’RUFAH
NIM. 201110420311055
Di Ujikan
Pada Tanggal 05 Mei 2015
Penguji I,

Penguji II,

Tutu April Ariani, S.Kp., M.Kes.

Aini Alifatin, S.Kp., M.Kep.

NIP.UMM. 114.1410.0565

NIP.UMM. 112.9311.0305

Penguji III,

Penguji IV,

Sunardi, S.Kep., Ns.,M.Kep.

Nur Aini, S.Kep., Ns., M. Kep.

NIP.UMM. 112.0508.0425

NIP.UMM. 114.1410.0552

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang

Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom.
NIP.UMM.112.0309.0405

iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini :
Nama

: Nurbaiti Ma’rufah

Nim

: 201110420311055

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM
Judul skripsi

: Perbandingan Ketuntasan Perawatan Klien Perilaku Kekerasan
Antara yang Menerima Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pekerja
Sosial Sebuah Studi di UPT Rehabilitasi Sosial Eks Psikotik
Pasuruan

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini benarbenar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila kemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah jiplakan, maka
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 05 Mei 2015
Yang membuat pernyataan,

Nurbaiti Ma’rufah
NIM : 201110420311055

iv

LEMBAR MOTTO

Dalam melakukan segala hal harus dilandasi dengan iman,
direalisasikan dengan tindakan, diiringi dengan doa, dan diridhoi
orang tua

“...Dreams are for weaving
Wonders are waiting to start...”

v

LEMBAR PERSEMBAHAN

Ayah (Mujari, S.Pd) dan ibu (Siti Fadilah, S.Pd) ku tersayang, kedua orang tua yang
sangat aku cintai, telah memberikan ku sebuah nama yang sangat membanggakan dan
sekaligus menjadi doa untukku. Ya, Nurbaiti Ma’rufah adalah cahaya rumah yang
baik. Semoga aku dapat selalu menjadi kebaikan untuk ayah dan ibu. Ayah dan ibu
akan selalu menjadi motivasi ku dalam melakukan apapun. Terimakasih telah menjadi
sosok yang selalu menyayangiku, mendoakan, mengajarkan, mensupport, menjadi
tempat bersandarku dalam keadaan apapun.
Kedua adikku, Muhammad Fadhli ‘Adnan dan Nur Izzati. Adik-adik yang kusayangi,
walaupun dipisahkan jarak yang jauh dan tidak dapat selalu bersama dikarenakan
untuk menuntut ilmu dan untuk menjadi individu yang lebih baik, kita tetap selalu
terikat dalam rasa saling menyayangi dan mendoakan.
Keluarga besarku, yang selalu mendukungku, mempercayai, dan mendoakan ku.
Kedua Dosen Pembimbing yang sangat aku hormati, Ibu Tutu April Ariani, S.Kp,
M.Kes dan Ibu Aini Alifatin S.Kp, M.Kep, yang selalu membimbing, mengarahkan,
dan mengajarkan pada kebaikan. Banyak memberikan ilmu dan pelajaran untukku.
Sahabat-sahabat ku 6 ikans, ada Dea, Erin, Gita, Inten, Ria, tambah aku Baiti,
hehehee.
Semua sosok yang menginspirasi, membantu, mendoakan, dan memberi warna dalam
kehidupan ku.

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat, bimbingan, dan
pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Perbandingan
Ketuntasan Perawatan Klien Perilaku Kekerasan Antara yang Menerima
Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pekerja Sosial Sebuah Studi di UPT
Rehabilitasi Sosial Eks Psikotik Pasuruan”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu
syarat guna memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan,
arahan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis
menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:
1.

Yoyok Bekti P., M.Kep., Sp.Kom., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah.

2.

Nurul Aini, S.Kep., Ns., M. Kep., selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

3.

Tutu April Ariani, S.Kp., M.Kes., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, arahan, do’a, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

4.

Aini Alifatin, S.Kp., M.Kep., selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, arahan, do’a, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

5.

Kedua orang tua yang selalu memberikan yang terbaik, mendoakan, serta
memberikan dukungan moril maupun materil bagi terselesaikanya skripsi ini.

6.

Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan ilmunya.

7.

Seluruh Staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah membantu proses
administrasi.

vii

8.

Seluruh Petugas UPT RSEP Pasuruan yang telah memberi izin penelitian, membantu,
dan mendampingi peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.

9.

Seluruh Klien UPT RSEP Pasuruan yang telah membantu peneliti dalam
menyelesaikan penelitian ini.

10. Teman-teman PSIK 2011 serta semua pihak yang telah memberi semangat dan
membantu penyelesaian skripsi ini.
Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan
dan diterima sebagai ibadah oleh Allah SWT. Penulis menyadari terdapat banyak
kekurangan dalam penyelesaian tugas akhir ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan
dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan para pembaca.

Malang, 11 Mei 2015

Penulis

viii

ABSTRAK
Perbandingan Ketuntasan Perawatan Klien Perilaku Kekerasan Antara yang
Menerima Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pekerja Sosial
Sebuah Studi di UPT Rehabilitasi Sosial Eks Psikotik Pasuruan
Nurbaiti Ma’rufah1, Tutu April A.2, Aini Alifatin3
Latar belakang: Kesehatan jiwa adalah kematangan emosi dan sosial seseorang
disertai dengan adanya kesesuaian dengan dirinya dan lingkungan sekitar.
Ketidakmampuan individu dalam menjalankan peran sebagai makhluk sosial, perilaku
tidak pantas, dan sikap maladaptif dalam masyarakat dapat disebut sebagai gangguan
jiwa. Salah satu perilaku menyimpang dari klien gangguan jiwa adalah perilaku
kekerasan. Penatalaksanaan perilaku kekerasan dapat dilakukan dengan komunikasi
terapeutik. Komunikasi terapeutik yang benar dapat digunakan untuk menurunkan
tingkat perilaku kekerasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan
ketuntasan perawatan klien perilaku kekerasan antara yang menerima komunikasi
terapeutik perawat dan pekerja sosial
Metode: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian analisis komparatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam
penelitian ini terdiri dari 16 klien perilaku kekerasan, 3 orang perawat, dan 7 orang
pekerja sosial di UPT RSEP Pasuruan. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah
purposive sampling. Variabel independen adalah komunikasi terapeutik, dan variabel
dependen adalah ketuntasan perawatan perilaku kekerasan. Analisa data yang
digunakan adalah uji Chi-square.
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian, klien perilaku kekerasan yang menerima
komunikasi terapeutik perawat dengan kategori tuntas sebanyak 3 orang (18,8 %),
dan kategori tidak tuntas sebanyak 5 orang (31,3 %). Sedangkan, responden klien
perilaku kekerasan yang menerima komunikasi terapeutik pekerja sosial dengan
kategori tuntas sebanyak 5 orang (31,3 %), dan kategori tidak tuntas sebanyak 3
orang (18,8 %). Hasil uji Chi-square pada perbandingan ketuntasan perawatan klien
perilaku kekerasan antara yang menerima komunikasi terapeutik perawat dan pekerja
sosial, diperoleh nilai p = 0,317 lebih besar dari taraf signifikansi (0,05).
Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan ketuntasan
perawatan klien perilaku kekerasan antara yang menerima komunikasi terapeutik
perawat dan pekerja sosial di UPT RSEP Pasuruan.
Kata kunci: Perilaku kekerasan,
perawatan, perawat, pekerja sosial.

komunikasi

terapeutik,

ketuntasan

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
2. Dosen Universitas Muhammadiyah Malang
3. Dosen Universitas Muhammadiyah Malang

ix

ABSTRACT
The Comparison of Completeness Treatment to the Clients of Violence
Behavior between the Clients who Recieve Therapeutic Communication
Nurses and Social Workers
A Research of Social Rehabilitation Treatment Unit Ex. Psychotic Pasuruan
Nurbaiti Ma’rufah1, Tutu April A.2, Aini Alifatin3
Background: Mental health is emotional and social maturity of a person is
accompanied by a lack of compatibility with himself and his surroundings. The
inability of individuals to carry out roles as social beings, inappropriate behavior, and
maladaptive attitudes in society can be called as a psychiatric disorder. One of the
deviant behavior of clients with mental disorders are violent behavior. The
management of violent behavior can be done with therapeutic communication.
Correct therapeutic communication can be used to reduce the level of violent
behavior. This study aims to determine comparison completeness client care violent
behavior who receive therapeutic communication between the nurses and social
workers.
Methods: The research design used in this research is the kind of research the
comparative analysis with cross sectional approach. The sample in this research
consisted of 16 clients violent behavior, 3 nurses, and 7 social workers in UPT RSEP
Pasuruan. Sampling technique in this research is purposive sampling. The independent
variable is the therapeutic communication and the dependent variable is the
completeness treatment of violent behavior. Analysis of the data used is Chi-Square
test.
Results: Based on the research result client violent behavior who receive therapeutic
communication nurses with complete catagory are 3 people (18,8%), and not
complete catagory are 5 people (31,3%). While the violent behavior of respondents
clients who receive therapeutic communication with social workers complete
catagory are 5 people (31,3%), and not complete catagory are 3 people (18,8%). ChiSquare test result in comparison completeness client care violent behavior who
receive therapeutic communication between the nurses and social workers, the value
of p = 0,317 more than the tariff of significance (0,05).
Conclusion: It is concluded that there is no difference in complete treatment of
violent behavior between treatment clients who receive therapeutic communication
nurses and social workers in UPT RSEP Pasuruan
Keywords: Violent behavior, therapeutic communication, completeness of
treatment, nurses, social workers
1.
2.
3.

Student Nursing Science Program Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang
Lecturer of University of Muhammadiyah Malang
Lecturer of University of Muhammadiyah Malang

x

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN .........................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ..........................................................................
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ...............................
LEMBAR MOTTO .......................................................................................
LEMBAR PERSEMBAHAN .......................................................................
KATA PENGANTAR ..................................................................................
ABSTRAK .....................................................................................................
ABSTRACT ..................................................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................................
DAFTAR TABEL .........................................................................................
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................

i
ii
iii
iv
v
vi
vii
xi
x
xi
xiv
xv
xvi

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah ...........................................................................
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian .....................................................................................
1.3.1 Tujuan Umum ...............................................................................
1.3.2 Tujuan Khusus ..............................................................................
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................
1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti .....................................................................
1.4.2 Manfaat Bagi Instansi ...................................................................
1.4.3 Manfaat Bagi Peneliti Lain ...........................................................
1.5 Batasan Penelitian ....................................................................................
1.6 Keaslian Penelitian ...................................................................................

1
1
5
5
5
5
6
6
6
6
6
6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................
2.1 Komunikasi Terapeutik ...........................................................................
2.1.1 Pengertian Komunikasi ...............................................................
2.1.2 Pengertian Komunikasi Terapeutik...........................................
2.1.3 Tujuan Komunikasi Terapeutik ................................................
2.1.4 Manfaat Komunikasi Terapeutik ..............................................
2.1.5 Jenis Komunikasi Terapeutik ....................................................
2.1.5.1
Komunikasi Verbal ..................................................
2.1.5.2
Komunikasi Nonverbal ...........................................

8
8
8
11
11
14
14
15
17

2.1.6
2.1.7
2.1.8

2.2

Syarat Komunikasi Terapeutik ..................................................
Prinsip Komunikasi Terapeutik ................................................
Dimensi Komunikasi Terapeutik .............................................
2.1.8.1
Dimensi Tindakan ...................................................
2.1.8.2
Dimensi Respon .......................................................

20
21
24
24
26

2.1.9 Tahapan Komunikasi Terapeutik .............................................
2.1.10 Sikap Komunikasi Terapeutik ...................................................
2.1.11 Teknik Komunikasi Terapeutik ................................................
2.1.12 Karakteristik Komunikasi Terapeutik ......................................
Peilaku kekerasan .....................................................................................

27
30
32
36
37

xi

2.2.1
2.2.2
2.2.3

2.3

2.4

Definisi Perilaku Kekerasan ......................................................
Rentang Respon Marah .............................................................
Proses Terjadinya Perilaku Kekerasan ......................................
2.2.3.1
Faktor Predisposisi ..................................................
2.2.3.2
Faktor Presipitasi .....................................................
2.2.3.3
Model Ekspresi Marah ............................................

37
38
39
39
41
41

2.2.4 Tindakan pada Klien Perilaku Kekerasan ................................
Konsep Perawat ........................................................................................
2.3.1 Definisi Perawat ..........................................................................
2.3.2 Fungsi Perawat .............................................................................
2.3.3 Peran Perawat ..............................................................................
2.3.4 Peran Perawat Kesehatan Jiwa...................................................
2.3.5 Peran Perawat pada Perilaku Kekerasan ..................................
Konsep Pekerja Sosial (Social Worker) ...................................................
2.4.1 Definisi Pekerja Sosial (Social Worker) ......................................
2.4.2 Peran Pekerja Sosial (Social Worker) ...........................................
2.4.3 Kerangka Kerja Pekerja Sosial (Social Worker) .......................

42
44
44
45
46
48
49
51
51
52
53

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ........ 55
3.1 Kerangka Konsep .................................................................................... 55
3.2 Hipotesis Penelitian ................................................................................. 56
BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................
4.1 Desain Penelitian ......................................................................................
4.2 Kerangka Kerja Penelitian (Frame Work) ............................................
4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling ............................................................
4.3.1 Populasi ........................................................................................
4.3.2 Sampel ..........................................................................................
4.3.3 Teknik Sampling .........................................................................
4.4 Variabel Penelitian ....................................................................................
4.4.1 Variabel Bebas (Independent) .......................................................
4.4.2 Variabel Tergantung/ Terikat (Dependent) ...............................
4.5 Definisi Operasional............... ..................................................................
4.6 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................
4.7 Instrument Penelitian ..... .........................................................................
4.7.1 Lembar Observasi Strategi Pelaksanaan....................................
4.8 Prosedur Pengumpulan Data ..................................................................
4.8.1 Tahap Persiapan ..........................................................................
4.8.2 Tahap Pelaksanaan Observasi ...................................................
4.9 Teknik Pengolahan Data ... ......................................................................
4.10 Analisa Data ... ...........................................................................................
4.10.1 Analisa Univariat (Deskriptif) ...................................................
4.10.2 Analisa Bivariati ..........................................................................
4.11 Etika Penelitian .........................................................................................

57
57
57
58
58
58
58
59
59
59
59
60
60
60
60
60
61
61
62
62
62
63

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ............................
5.1 Data Umum ...............................................................................................
5.1.1 Usia ...............................................................................................
5.1.2 Jenis Kelamin ..............................................................................

65
65
65
66

xii

5.2

5.1.3 Pendidikan ................................................................................... 67
Data Khusus ............................................................................................. 68
5.2.1 Komunikasi Terapeutik oleh Perawat dan Pekerja Sosial ..... 68
5.2.2 Ketuntasan Perawatan Klien Perilaku Kekerasan oleh Perawat
dan Pekerja Sosial ........................................................................ 69
5.2.3 Analisa Data Perbandingan Ketuntasan Perawatan Klien
Perilaku Kekerasan Antara yang menerima Komunikasi
Terapeutik Perawat dan Pekerja Sosial ..................................... 70

BAB VI PEMBAHASAN ............................................................................ 71
6.1 Interpretasi Hasil dan Diskusi ................................................................. 71
6.1.1 Komunikasi Terapeutik oleh Perawat dan Pekerja Sosial ..... 71
6.1.2 Ketuntasan Perawatan Klien Perilaku Kekerasan oleh Perawat
dan Pekerja Sosial....................................................................... 74
6.1.3 Perbandingan Ketuntasan Perawatan Klien Perilaku Kekerasan
Antara yang menerima Komunikasi Terapeutik Perawat dan
Pekerja Sosial .............................................................................. 75
6.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 77
6.3 Implikasi Keperawatan ............................................................................ 78
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................
7.1 Kesimpulan ................................................................................................
7.2 Saran ...........................................................................................................
7.2.1 Bagi Instansi ................................................................................
7.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya .............................................................

80
80
80
80
81

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 82

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tugas-Tugas dalam Setiap Fase Komunikasi Terapeutik ......................... 29
Tabel 4.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................................. 59
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Klien perilaku Kekerasan sebagai Responden
Berdasarkan Usia di UPT RSEP Pasuruan pada April 2015 .................... 65
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Perawat sebagai Responden Berdasarkan Usia di UPT
RSEP Pasuruan pada April 2015 .................................................................. 65
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Pekerja Sosial sebagai Responden Berdasarkan Usia di
UPT RSEP Pasuruan pada April 2015....................................................... 66
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Klien perilaku Kekerasan sebagai Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin di UPT RSEP Pasuruan pada April 2015 ... 66
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Perawat sebagai Responden Berdasarkan Berdasarkan
Jenis Kelamin di UPT RSEP Pasuruan pada April 2015 .......................... 66
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Pekerja Sosial sebagai Responden Berdasarkan
Berdasarkan Jenis Kelamin di UPT RSEP Pasuruan pada April 2015 ... 67
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Klien perilaku Kekerasan sebagai Responden
Berdasarkan Pendidikan di UPT RSEP Pasuruan pada April 2015 ........ 67
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Perawat sebagai Responden Berdasarkan Berdasarkan
Pendidikan di UPT RSEP Pasuruan pada April 2015 ............................... 67
Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Pekerja Sosial sebagai Responden Berdasarkan
Berdasarkan Pendidikan di UPT RSEP Pasuruan pada April 2015 ........ 68
Tabel 5.10 Ketuntasan Perawatan Klien Perilaku Kekerasan oleh Perawat dan Non
Perawat di UPT RSEP Pasuruan pada April 2015 .................................... 69
Tabel 5.11 Analisa Data Perbandingan Ketuntasan Perawatan Klien Perilaku
Kekerasan Antara yang Menerima Komunikasi Terapeutik Perawat dan
Pekerja Sosial di UPT RSEP Pasuruan pada April 2015 ......................... 70

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Komponen Komunikasi ........................................................................... 10
Gambar 2.2 Rentang Respon Marah ............................................................................. 38
Gambar 2.3 Model Ekspresi Marah .............................................................................. 41
Gambar 2.4 Skema Peran Kesehatan Jiwa ................................................................... 48
Gambar 2.5 Skema Peran Kesehatan Jiwa .................................................................... 49
Gambar 2.6 Peran Perawat dalam Perilaku Kekerasan................................................ 49
Gambar 2.7 Kerangka Kerja Praktik Pekerja Sosial ..................................................... 53
Gambar 3.1 Rancangan Sistematis Kerangka Konseptual Penelitian ........................ 55
Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian (Frame Work) ................................................. 57
Gambar 5.1 Komunikasi Terapeutik oleh Perawat di UPT RSEP Pasuruan pada April
2015................................................................................................................ 68
Gambar 5.2 Komunikasi Terapeutik oleh Pekerja Sosial di UPT RSEP Pasuruan pada
April 2015 ..................................................................................................... 69

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Studi Pendahuluan .................................................................... 87
Lampiran 2 Surat Izin Penelitian ................................................................................... 88
Lampiran 3 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi Pembimbing 1 .......................... 89
Lampiran 4 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi Pembimbing 2 .......................... 91
Lampiran 5 Lembar Permohonan Izin Menjadi Responden ...................................... 94
Lampiran 6 Lembar Persetujuan Menjadi Responden (Informed Consent) .................. 95
Lampiran 7 Instrumen Penilaian Komunikasi Terapeutik .......................................... 96
Lampiran 8 Instrumen Evaluasi Kemampuan Kliean Perilaku Kekerasan (PK)..... 97
Lampiran 9 Nama Petugas dan Klien ............................................................................ 98
Lampiran 10 Master Tabel ............................................................................................... 99
Lampiran 11 Analisa Data................................................................................................ 101
Lampiran 12 Surat Keterangan Selesai Penelitian ........................................................ 102
Lampiran 13 Dokumentasi .............................................................................................. 103
Lampiran 14 Angket Persetujuan.................................................................................... 104
Lampiran 15 Curriculum Vitae ........................................................................................ 105

xvi

DAFTAR PUSTAKA
Ariani, T.A. 2012. Sistem Neurobehaviour. Jakarta: Salemba Medika.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka
Cipta.
Az-Zahrani, Musfir bin Said. 2005. Konseling Terapi. Depok: Gema Insani.
Collins, D., Jordan, C., Coleman, H. 2010. An Introduction to Family Social Work Third
Edition. USA: Brooks/Cole.
Dahlan, M. Sopiyudin. 2013. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif,
Bivariat, dan Multivariat,Dilengkapi Aplikasi dengan menggunakan SPSS Edisi 5.
Jakarta: Salemba Medika.
Dalami, Ermawati et. al. 2010. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: TIM.
Department of Health, Social Services and Public Safety. 2012. Improving and
Safeguarding Social Wellbeing A Strategy for Social Work in Northern Ireland 20122022.
http://www.dhsspsni.gov.uk/index/swstrategy/issw-section1.htm
Diakses pada 9 januari 2015
Diana R.S, Sr., Asrin, OP, dan Wahyu E. 2006. Hubungan Pengetahuan Komunikasi
Terapeutik terhadap Kemampuan Komunikasi Perawat dalam Melaksanakan
Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Elisabeth Purwokerto. Jurnal
Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing) Volume 1, No.2.
Dias, M.F.A.A. 2014. Penerapan Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa dengan
Pendekatan Caring di Ruang Penyakit Akut Wanita Rumah Sakit Jiwa Sambang
Lihum
Banjarbaru
Kalimantan
Selatan.
ws.ub.ac.id/selma2010/public/images/UserTemp/2014/05/02/2014050211
2753_8790.docx. Diakses pada 30 April 2015
FIKES UMM. 2010. Buku Panduan Penulisan Skripsi. Malang: Tidak dipublikasikan.
FIKES UMM. 2014. Buku Panduan Skill Lab Matrikulasi. Malang: Tidak
dipublikasikan.
Hendra, W.W. 2013. Gangguan Jiwa Semakin Mengancam Masyarakat Kota Besar, (online),
(http://www.satuharapan.com/read-detail/read/gangguan-jiwa-semakinmengancam-masyarakat-kota-besar). Diakses pada 14 november 2014.
Hidayat, AAA. 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika.
Hidayat, AAA. 2011. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika.

xvii

Irawulan. 2007. Rumah Sakit Jiwa Menur Kekurangan Dokter dan Perawat.
http://news.detik.com/read/2007/07/24/185704/808956/466/rumahsakit-jiwa-menur-kekurangan-dokter-dan-perawat. Diakses pada 23 April
2015
Kandar, Prambudi, S.P. 2014. Efektifitas Tindakan Restrain pada Pasien Perilaku
Kekerasan yang Menjalani Perawatan di Unit Pelayanan Intensif Psikiatri
(UPIP) RSJ Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang Tahun 2013.
Prosiding Konferensi Nasional II PPNI Jawa Tengah
Keliat, BA., et.al. 2009. Influence of the abilities in controlling violence behavior to
the length of stay of schizophrenic clients in Bogor mental hospital,
Indonesia. Med J Indones Vol.18, No.1, January – March
Keliat, BA., Akemat. 2010. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta: EGC
Kusmana, Suherli. 2012. Merancang Karya Tulis Ilmiah. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Kusnanto. 2004. Pengantar profesi dan praktik keperawatan profesional. Jakarta: EGC.
Kusuma, H., Maulana, E. 2014. Penderita Gangguan Jiwa di Jakarta Meningkat, (online),
(http://beritajakarta.com/read/1373/Penderita_Gangguan_Jiwa_di_Jakarta_
Meningkat#.VGYxiGfXTIU). Diakses pada 14 November 2014.
Kusumawati, F., Hartono, Y. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika.
Lesmanawati, D.A.S. 2014. Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Terapi
Antipsikotik pada Pasien Skizofrenia di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit
Jiwa Grhasia Yogyakarta.
http://grhasia.jogjaprov.go.id/images/grhasia/pdf/shintadr2.pdf.
Diakses
pada 29 Mei 2015
Manik, Riris. 2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi Efektifitas Asuhan Keperawatan di
Siloam Hospital. http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Master-2557Thesys%20Riris%20Manik%20MM%2041.pdf. Diakses pada 23 April 2015
Maulana, Heri D.J. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC.
Nasir, Abdul, et al. 2011. Komunikasi dalam Keperawatan: Teori dan Aplikasi. Jakarta:
Salemba Medika.
National Association of Social Workers. 2004. The Many Facets of Social Work.
http://www.socialwork.pitt.edu/downloads/Facets_of_Soc.pdf.
Diakses
pada 22 April 2015

xviii

NC

Office of State Human Resources. 2008. Social Work Practitioner.
http://www.oshr.nc.gov/Guide/CompWebSite/Profiles/Social%20Work%2
0Practitioner%20Profile.pdf. Diakses pada 22 April 2015

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman
Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Parta, I.G.P.G.B. 2013. Hubungan Beban Kerja dengan Kinerja Perawat di Unit
Rawat Inap Kronik Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali. Kumpulan Thesis Program
Pascasarjana Universitas Udayana.
Pradini. 2011. Memperbaiki Kesehatan Mental.
http://puradini.wordpress.com/2011/02/20/memperbaiki-kesehatanmental/. Diakses pada 6 januari 2015
Rabba, E.P., Dahrianis, Rauf, S.P. 2014. Hubungan antara Halusinasi Pendengaran
terhadap Resiko Perilaku kekerasan di Ruang Kenari RS. Khusus Daerah
Provinsi Sul-Sel. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 4 Nomor4 Tahun 2014
ISSN: 2302-1721
Ritanto, Luki. 2015. Proses Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Mempersuasi Pasien untuk
Beraktivitas (Studi Deskriptif Kualitatif pada Perawat dengan Pasien Rumah Sakit Jiwa
Menur Provinsi Jawa Timur).
http://www.academia.edu/11363827/PROSES_KOMUNIKASI_TERAPE
UTIK_PERAWAT_DALAM_MEMPERSUASI_PASIEN_UNTUK_BER
AKTIVITAS. Diakses pada 26 Mei 2015
Ruslan, Kadir. 2014. Fakta Menarik tentang Pravelansi Gangguan Jiwa di Indonesia: DI
Yogyakarta
Paling
Tinggi,
(online).
(http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2014/01/16/fakta-menariktentang-prevalensi-gangguan-jiwa-di-indonesia-di-yogyakarta-paling-tinggi624891.html). Diakses pada 14 November 2014.
Satari, M.H. 2011. Konsistensi Penelitian dalam Bidang Kesehatan. Bandung: PT Refika
Aditama.
Shintana OS., D., Siregar, CT. 2012. Pengetahuan Perawat tentang Komunikasi
Terapeutik dengan Perilaku Perawat. Jurnal Keperawatan Klinis Vol 3, No 1.
Sudarma, Momon. 2008. Sosiologi untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Sudiatmika, I.K., Keliat, B.A., Wardani, I.Y. 2013. Efektifitas Cognitive Behaviour
Therapy dan Rational Emotive Behaviour Therapy terhadap Gejala dan
Kemampuan Mengontrol Emosi pada Klien Perilaku Kekerasan. Jurnal
Keperawatan Jiwa. Volume 1, No.1, Mei 2013; 1-10
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

xix

Sugiyono. 2013. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung: PT. Refika
Aditama.
Sustrami, Dya. 2012. Hubungan antara Komunikasi Terapeutik dan Kepuasan
Keluarga yang Anggotanya dirawat di Paviliun VI B. Jurnal Ilmiah Keperawatan
STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 3 Nomer 2.
Sutaat, dkk. 2012. Lembaga Pelayanan Kesejahteraan Sosial Pemerintah Daerah di Era
Otonomi (Studi di Tiga Provinsi). Jakarta: P3KS Press.
Taufik M., Juliane. 2010. Komunikasi Terapeutik dan Konseling dalam Praktik Kebidanan.
Jakarta: Salemba Medika.
Thong, Denny, et al. 2011. Memanusiakan Manusia Menata Jiwa Membangun Bangsa.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Ulloa, Maria L. 2008. Developing Skills in Therapeutic Communication in Daily
Living with Emotionally Disturbed Children and Young People. Informes
Psicologicos, No. 10 p. 41-63. Medellin-Colombia. Ene-Jun de 2008, ISSN 01244906.
Videbeck, Sheila L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Wahyuni, S., Yuliet, S.N., Elita, V. 2011. Hubungan Lama Hari Rawat dengan
Kemampuan Pasien dalam Mengontrol Halusinasi. Jurnal Ners Indonesia. Vol.
1. No. 2.
Waluya, Bagja. 2007. Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial.
Bandung: PT Setia Purna Inves
Winarto. 2014. UU Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa.
http://www.slideshare.net/wincibal/uu-nomor-18-tahun-2014-tentangkesehatan-jiwa. Diakses pada 6 januari 2015
Witojo, D., Widodo, A. 2008. Pengaruh Komunikasi Terapeutik terhadap Penurunan
Tingkat Perilaku Kekerasan pada Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Sakit
Jiwa Daerah Surakarta. Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol. 1 No.1:
1-6.
Wuryaningsih, E.W., Hamid, A.Y.S., Helena C.D., N. 2013. Studi Fenomenologi:
Pengalaman Keluarga Mencegah Kekambuhan Perilaku Kekerasan Pasien
Pasca Hospitalisasi RSJ. Jurnal Keperawatan Jiwa, Volume 1, No.2: 178-185.
Yulifah, R., Yuswanto, T.J.A. 2009. Komunikasi dan Konseling dalam Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika.

xx

Yosep, Iyus. 2010. Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika Aditama.

xxi

Dokumen yang terkait

POLA KOMUNIKASI PEKERJA SOSIAL PADA EKS WANITA TUNA SUSILA (WTS) DI BALAI REHABILITASI SOSIAL “WANITA UTAMA” SURAKARTA.

0 0 10

EFEKTIFITAS PENERAPAN BIMBINGAN MENTAL SPIRITUAL (Studi Kasus pada Pasien Eks Psikotik di UPT Rehabilitasi Sosial Kediri) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 13

EFEKTIFITAS PENERAPAN BIMBINGAN MENTAL SPIRITUAL (Studi Kasus pada Pasien Eks Psikotik di UPT Rehabilitasi Sosial Kediri) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 2 19

EFEKTIFITAS PENERAPAN BIMBINGAN MENTAL SPIRITUAL (Studi Kasus pada Pasien Eks Psikotik di UPT Rehabilitasi Sosial Kediri) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 10 22

EFEKTIFITAS PENERAPAN BIMBINGAN MENTAL SPIRITUAL (Studi Kasus pada Pasien Eks Psikotik di UPT Rehabilitasi Sosial Kediri) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 11

EFEKTIFITAS PENERAPAN BIMBINGAN MENTAL SPIRITUAL (Studi Kasus pada Pasien Eks Psikotik di UPT Rehabilitasi Sosial Kediri) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 41

EFEKTIFITAS PENERAPAN BIMBINGAN MENTAL SPIRITUAL (Studi Kasus pada Pasien Eks Psikotik di UPT Rehabilitasi Sosial Kediri) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 6

EFEKTIFITAS PENERAPAN BIMBINGAN MENTAL SPIRITUAL (Studi Kasus pada Pasien Eks Psikotik di UPT Rehabilitasi Sosial Kediri) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 4

EFEKTIFITAS PENERAPAN BIMBINGAN MENTAL SPIRITUAL (Studi Kasus pada Pasien Eks Psikotik di UPT Rehabilitasi Sosial Kediri) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 3

PERBANDINGAN KETUNTASAN PERAWATAN KLIEN PERILAKU KEKERASAN ANTARA YANG MENERIMA KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN PEKERJA SOSIAL (Sebuah Studi di UPT Rehabilitasi Sosial Eks Psikotik Pasuruan) (The Comparison Of the Completeness Care of Violent Behavior C

0 0 10