PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE HIBRID (Studi Kasus : PT. Jamu Air Mancur Palur - Solo)

PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN
METODE HIBRID (Studi Kasus : PT. Jamu Air Mancur Palur - Solo)
Oleh: Retno Wulandari ( 04540059 )
INDUSTRIAL ENGINEERING
Dibuat: 2009-04-23 , dengan 3 file(s).

Keywords: Perencanaan produksi, metode hibrid
ABSTRAKSI
PT. Jamu Air Mancur yang bertempat di kawasan industri Solo-Sragen merupakan perusahaan
yang bergerak di bidang pembuatan jamu-jamu tradisional. Perusahaan sedang menghadapi
permasalahan dimana jumlah produk jamu yang dibutuhkan pasar terus meningkat sedangkan
perencanaan produksi yang ada kurang efisien dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
Dengan adanya permasalahan tersebut maka PT. Jamu Air Mancur harus membuat perencanaan
produksi yang optimal dengan kapasitas produksi dan sumber daya yang ada guna memenuhi
permintaan pasar yang terus meningkat.
Berdasarkan permasalahan di atas peneliti mencoba memberikan alternatif pemecahan masalah
dengan metode hybrid yaitu mengintegrasikan model analitik dengan program simulasi. Model
analitik dengan program linier dan model simulasi akan dapat mendefinisikan variabel-variabel
serta data-data yang bersifat deterministik (konstan) dan probabilistik (bervariasi). Hasil
perencanaan produksi yang optimal dengan menggunakan metode linier programming untuk
skenario 1 dan 2 pada iterasi ke-0 (kondisi formulasi awal) yang diinputkan pada model simulasi

Arena yang dibuat, memberikan keputusan yang tidak layak. Setelah dilakukan perbaikan
penyesuaian pada formulasi batasan kapasitas mesin didapatkan solusi rencana produksi yang
optimal dan layak serta sudah memperhitungkan probabilitas kecacatan (2 % dari total produksi)
untuk skenario 1 produk jamu pegal linu bulan ke-1= 4484 karton, ke-2=4378 karton, ke-3=
4273 karton, ke-4= 4195 karton dan untuk jamu putri ayu bulan ke-1 =4348 karton, ke-2= 4571
karton, ke-3= 4567 karton, ke-4= 4566 karton. sedangkan untuk skenario 2 produk jamu pegal
linu bulan ke-1= 4679 karton, ke-2=4233 karton, ke-3= 4418 karton, ke-4= 4373 karton dan
untuk jamu putri ayu bulan ke-1 =4100 karton, ke-2= 4570 karton, ke-3= 4563 karton, ke-4=
4567 karton. Dari hasil rencana produksi tersebut disimpulkan bahwa skenario 1 yang lebih tepat
karena mempunyai nilai total biaya produksi minimal yaitu sebesar Rp 187.793.550,00.

ABSTRAC
Inc.Ltd. Jamu Air where located in area industry Solo - Sragen is a company which active in
sector production traditional herb. This company have been facing a problem, an increase of herb
product market demand that not complied efficiently by production planning.
By this problem, Inc.Ltd Jamu Air Mancur should make optimal production planning with
capacity production and resources to comply an increase of market demand.
Based on the problem above researcher try to give alternative solution with hybrid method that is
integrated analytic model with simulation program. Analytic model with linier program and
simulation model will can identify variables and data which have deterministic and probabilistic

nature. Result of the optimal production planning that used linier program to scenario 1 and 2 in
early iteration that inputed in Arena model simulation gave a not reasonable resolution. After
repaired compatibility.

Formulation of limitation capacity machine found optimal production planning and reasonable
solution and had calculated probability disablement (2% from total production) for scenario 1
product herb pegal linu on first month = 4484 carton, second month = 4378 carton, third month =
4273 carton, fourth month = 4195 month and herb putrid ayu on the first month = 4348 carton,
second month = 4571 carton, third month = 4418 carton, fourth month = 4373 carton. But for
scenario 2 product herb pegal linu on first month = 4679 carton, second month = 4233 carton,
third month = 4418 carton, fourth month = 4373 month and herb putrid ayu on the first month =
4100 carton, second month = 4570 carton, third month = 4563 carton, fourth month = 4567
carton. From that result concluded that scenario 1 more appropriate because have total number of
cost production amount of 187.793.550 rupiah.