Implementasi Visual KAJIAN PUSTAKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 19 lingkungannya, sehingga manusia harus bersatu dengan Tuhannya. Manusia dalam hidup tidak dapat terlepas dari alam, oleh karena itu untuk dapat mencapai Tuhan, manusia harus hidup mengikuti alam, menyempurnakan alam dan menjaga alam untuk kesejahteraan dunia dan akherat. Pemukiman adalah tempat tingal sementara atau tetap oleh beberapa orang atau keluarga atau kerabat maupun kelompok untuk melangsungkan kehidupan, dan merupakan tempat untuk mencari nafkah. Pemukiman kota adalah kepadatan penduduk, pekerjaan, masalah, pengasilan yang tidak tetap, tidak mendapat layanan publik, dan gaya hidup pedesaan tidak cocok dengan kehidupannya, pemukiman kota adalah kumpulan rumah-rumah yang banyak yang saling berinteraksi di antara penghuninya, beraktifitas dan bergerak. Bergerak membebaskan diri dengan harapan dari segala masalah dan tekanan yang ada. Kedamaian itu terbungkus di dalam rumah-rumah. Sebagai cita-cita, kedamaian itu tidak dapat diraih dengan mudah, kedamaian itu harus digulati dan diperjuangkan, di saat penderitaan yang mengingkari dan meniadakan kedamaian itu.

B. Implementasi Visual

Bentuk rumah dan pemukiman yang muncul dalam karya, jauh dari bentuk realistik, ditampilkan dengan mengalami perubahan bentuk imajinatif sehingga menghasilkan bentuk-bentuk yang lebih berkarakter. Perubahan bentuk ini dilakukan sebagai upaya memunculkan karakter kegembiraan dan keceriaan. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 20 Sebagian besar karya dibuat dengan warna cerah, warna cerah dimaksudkan sebagai penguat dari kesan kegembiraan, keceriaan, harapan kebersamaan yang dialami pada kehidupan. Pemilihan media perlu disesuaikan dengan karya yang ingin dimunculkan, yaitu seni lukis. Dalam proses perwujudannya dipilih seni lukis karena ingin bebas bereksperimen dan bereksplorasi memainkan media maupun teknik hingga tercapai bentuk yang diharapkan. 1. Teknik dan Medium Karya dibuat dengan menggunakan teknik melukis dengan pensil dan kuas. Media yang digunakan adalah kanvas, dan cat minyak. Langkah awal sebelum berhadapan dengan kanvas adalah membuat sketsa dengan menggunakan pensil 2b dan pensil warna untuk objek-objek yang akan dihadirkan dalam karya. Setelah sketsa-sketsa di kertas sudah dianggap sesuai dengan yang diinginkan kemudian sketsa tersebut. dipindahkan ke kanvas. Biasanya karya pada kanvas tidaklah sama dengan gambar pada kertas sketsa, karena ada bagian-bagian yang ditambah ataupun dikurangi. Kemudian untuk pewarnaannya tidak langsung secara detail, tetapi secara bertahap. Pewarnaan detail biasanya dimulai pada latar belakang kemudian dilanjutkan pada gambar obyek. Pewarnaan dilakukan sebagian besar dengan menggunakan warna campuran dua atau tiga warna yang dicampur dalam pallet, sebagai pengencernya menggunakan minyak cat jenis terpentin. Penyampuran minyak cat dengan terpentin supaya cat yang digoreskan pada kanvas lebih cepat kering dan lukisan menjadi tidak begitu mengkilap, selain itu perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 21 juga untuk mengencerkan cat minyak guna mempermudah dalam pewarnaan latar belakangnya. Pewarnaan detail biasanya dilakukan pada latar belakang kemudian dilanjutkan pada gambar obyek. Selanjutnya karya tersebut diamati secara keseluruhan dan apabila ada bentuk, warna yang dianggap kurang sesuai dengan yang diinginkan, maka dilakukan perubahan hingga dianggap sudah sesuai dengan yang diinginkan. 2. Penjelasan Karya a. Bentuk Dalam Tugas Akhir ini, penulis menggunakan bentuk figuratif, dimana figur-figur yang ditampilkan sesuai dengan kenyataan yang ada seperti rumah, pohon, manusia, banjir, mobil dan lain-lain. Hanya saja tidak digambarkan secara realis melainkan telah mengalami perubahan bentuk distorsi. Pendistorsian dilakukan tidak hanya pada bentuk figur saja tetapi juga pewarnaan pada karya untuk mempertegas karakter. Distorsi dalam karya dilakukan dengan maksud untuk menyesuaikan karakter bentuk, dimana bentuk yang diciptakan selaras dengan imajinasi yang muncul serta keinginan yang ada. Penuangan gagasan yang diwujudkan dalam karya seni lukis, tidak bersifat realis ataupun naturalis, dengan maksud lebih memungkinkan penjelasan bentuk yang diinginkan sesuai kenyataan yang dirasakan. Penggunaan makna simbolis dalam karya-karya ini lebih menonjolkan figur yang berhubungan dengan sumber ide, yaitu rumah dan tatanan sosial di sekitarnya. Dalam figur, yaitu berupa bentuk-bentuk seperti matahari yang hanya dibuat lingkaran bulat, kemudian rumah-rumah yang dibuat tidak sesuai dengan bentuk rumah aslinya. Hal ini dilakukan penulis agar penikmat perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 22 seni khususnya anak-anak mudah memahami apa yang ingin penulis sampaikan dalam karya. b. Bidang Penulis lebih banyak menggunakan bidang yang simpel dan mudah seperti bidang segitiga, jajaran genjang, kotak, lingkaran dan sebagainya dan diantara dari bidang-bidang itu akan di susun menjadi sebuah bangun. bidang di sini lebih banyak digunakan karena penulis lebih menggunakan makna simbolis yang banyak di dominasi oleh garis dan bidang. c. Warna Pemakaian warna diarahkan memiliki arti simbolik, seperti warna merah yang memberi kesan panasnya suasana rumah, warna biru yang terkesan romantis, warna langit yang hitam menandakan kesuraman para penghuni rumah dan lain sebagainya.. d. Garis Garis memang tidak bisa lepas dari karya ini karena garis juga melengkapi arti dan gambar dari karya. Garis gelombang yang menggambarkan air, dan garis kecil putus-putus yang menempel di garis panjang seperti jahitan menggambarkan bahwa semua unsur yang ada dalam lukisan saling berkaitan dan tidak bisa lepas satu sama lain. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 23

BAB IV PENUTUP