Material Ferroelektrik TINJAUAN PUSTAKA

Lanjutan lampiran 2. Data karakterisasi arus-tegangan I-V a. Data karakterisasi substrat 800 o C

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi sekarang ini, semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia hal ini dimanfaatkan dan dikembangkan oleh manusia untuk dapat membantu pekerjaan mereka sehingga dapat menyelesaikan segala aktivitas dengan lebih mudah dan efisien. Oleh karena itu, setiap manusia terutama mahasiswa dituntut agar mampu beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Bidang elektronik saat ini memegang peranan penting diberbagai sektor pembangunan terutama ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini menyebabkan banyak orang melakukan penelitian dan pembuatan alat-alat serta komponen-komponen elektronika yang diharapkan mempunyai sifat dan karakteristik tertentu.Penelitian yang belakangan ini menarik perhatian para ahli fisika yaitu material ferroelektrik karena material ini bisa dikembangkan lebih lanjut terhadap device generasi baru sehubungan dengan sifat-sifat unik yang dimilikinya. Material ferroelektrik, terutama yang didasari oleh campuran barium stronsium titanat BST, diharapkan memiliki energi yang tinggi karena memiliki konstanta dielektrik dan kapasitas penyimpanan muatan yang tinggi sehingga banyak digunakan sebagai FRAM ferroelectric random access memory selain itu sifat histerisis dan konstanta dielektriknya yang tinggi dapat diterapkan pada sel memori dynamic random acsess memory DRAM dengan kapasitas penyimpanan melampaui 1 Gbit [1]. Sifat piezoelektriknya dapat digunakan sebagai mikroaktuator dan sensor, sifat piroelektrik dapat diterapkan pada infrared sensor, sifat polaryzability dapat diterapkan sebagai non volatile ferroelektrik random acsess memory NVRAM, serta sifat electro-optic dapat digunakan dalam switch thermal infrared [2].

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah membuat film BST murni ferrolektrik Ba 0,4 Sr 0,6 TiO 3 murni dengan menggunakan metode chemical solution deposition CSD yang kemudian diuji karakteristik sensor cahaya dan sensor suhu dari film BST murni yang dibuat. Tujuan khusus hasil penelitian ini adalah: 1. Melakukan karakterisasi arus –tegangan I-V. 2. Menguji sifat reflektansi dan absorbansi. 3. Menentukan konstanta dielektrik dan waktu konstantnya. 4. Menguji sifat konduktivitas listrik.

1.3 Perumusan Masalah

1. Bagaimanakah hasil karakterisasi film Ba 0,4 Sr 0,6 TiO 3 murni yang dihasilkan terhadap uji sifat listriknya I-V, konduktivitas, absorbansi dan reflektansi serta konstanta dielektrik dibandingkan dengan film Ba 0,5 Sr 0,5 TiO 3 murni ? 2. Apakah pembuatan film Ba 0,4 Sr 0,6 TiO 3 murni dipermukaan substrat silikon type-p dengan variasi waktu tetap yaitu 15 jam pada suhu yang berbeda yaitu 800 o C, 850 o C, 900 o C akan dihasilkan film yang memiliki sensitifitas dan sifat histerisis yang lebih baik dibandingkan film Ba 0,5 Sr 0,5 TiO 3 murni ?

1.4 Hipotesis

1. Pembuatan film Ba 0,4 Sr 0,6 TiO 3 murni dipermukaan substrat silikon type-p dengan variasi waktu tetap yaitu 15 jam pada suhu yang berbeda yaitu 800 o C, 850 o C, 900 o C pada karakterisasi I-V, konduktivitas, absorbansi dan reflektansi serta konstanta dielektrik lebih baik dibandingkan film Ba 0,5 Sr 0,5 TiO 3 murni karena komposisi faktor molarnya lebih banyak. 2. Pembuatan film Ba 0,4 Sr 0,6 TiO 3 murni dipermukaan substrat silikon type-p dengan variasi waktu tetap yaitu 15 jam pada suhu yang berbeda yaitu 800 o C, 850 o C, 900 o C akan dihasilkan film yang memiliki sensitifitas dan sifat histerisis yang lebih baik dibandingkan film Ba 0,5 Sr 0,5 TiO 3 murni.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Material Ferroelektrik

Material ferroelektrik memiliki kemampuan untuk mengubah arah listrik internal, dapat terpolarisasi secara spontan dan menunjukkan efek histerisis yang berkaitan dengan pergeseran dielektrik dalam menanggapi medan listrik internal. Polarisasi yang terjadi merupakan hasil dari penerapan medan listrik yang mengakibatkan adanya ketidaksimetrisan struktur kristal pada suatu material ferroelektrik [1], selain itu ferroelektrik merupakan material yang memiliki polarisasi listrik dengan adanya medan listrik eksternal, polarisasi ini dapat dihilangkan dengan memberikan medan listrik eksternal yang arahnya berlawanan. Sifat listrik yang ditunjukkan material ini berkaitan dengan sifat listrik mikroskopiknya. Jika jumlah muatan dikali jarak semua elemen dari sel satuan tidak nol maka sel akan memiliki momen dipol listrik. Kurva hubungan antara polarisasi listrik P dan kuat medan listrik E ditunjukkan pada Gambar 1. Ketika kuat medan listrik ditingkatkan maka polarisasi meningkat cepat OA hingga material akan mengalami kondisi saturasi AB, jika nilai kuat medan listrik mengalami penurunan, polarisasinya tidak kembali lagi ke titik O, melainkan mengikuti garis BC, ketika medan listrik tereduksi menjadi nol, maka material memiliki polarisasi remanan Pr OC, untuk menghapus nilai polarisasi dapat dilakukan dengan menggunakan sejumlah medan listrik pada arah yang berlawanan negatif. Harga medan listrik untuk mereduksi nilai polarisasi menjadi nol disebut medan koersif Ec,jika medan listrik kemudian dinaikkan kembali, maka material akan kembali mengalami saturasi, yang bernilai negatif EF. Putaran kurva menjadi lengkap jika medan listrik dinaikkan lagi yang akhirnya didapatkan suatu kurva hubungan polarisasi P Gambar 1. Kurva histerisis sifat BST dengan medan koersif Ec yang ditunjukan loop histerisis [3]. Luasan dalam kurva histerisis ini berbanding lurus dengan energi yang didisipasikan dalam proses irreversible pemagnetan dan penghilangan sifat magnet [4].

2.2 Domain