memformulasikan sejumlah takaran saji tertentu untuk produknya sehingga produk tersebut memiliki nilai kandungan zat gizi yang lebih tinggi per sajiannya
dibandingkan dengan produk pesaingnya yang mungkin memiliki jumlah takaran saji yang lebih kecil. Dengan demikian jumlah takaran saji yang lebih besar,
memiliki kandungan zat gizi yang lebih besar pula. Selain itu ketiadaan takaran saji baku juga dapat dimanfaatkan produsen untuk mengajukan klaim gizi atau
klaim kesehatan. Mengingat klaim gizi dan klaim kesehatan dihitung berdasarkan nilai kandungan zat gizi tertentu per sajinya terhadap AKG.
4. Zat gizi dan non gizi
Zat gizi adalah substansi yang memberikan energi, diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan danatau pemeliharaan kesehatan, yang jika
kekurangan atau kelebihan dapat menyebabkan perubahan karakteristik biokimia dan fisiologis tubuh. Sedangkan zat non gizi adalah substansi yang terdapat
dalam pangan yang tidak berfungsi sebagai zat gizi tetapi mempengaruhi kesehatan BPOM 2011. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap seluruh label
produk minuman khusus ibu hamil danatau ibu menyusui diketahui bahwa, terdapat 16 jenis zat gizi dan non gizi yang dicantumkan dalam label
sebagaimana tersaji pada Tabel 9. Ke-16 jenis zat gizi dan non gizi tersebut tidak memiliki nilai AKG sehingga pada informasi nilai gizi dinyatakan dengan nilai
kandungan zat tersebut per saji. Pencantuman zat gizi dan non gizi yang tidak memiliki AKG ini biasanya ditujukan untuk klaim gizi.
Tabel 9 Zat gizi dan non gizi dalam label produk
Zat Gizi Zat Non Gizi
1. Klorida 2. Tembaga
3. Molybdenum 4. Biotin
5. Kolin 6. Inositol
7. Omega 3 8. Omega 6
9. DHA 10. EPA
11. Laktosa 1. Prebiotik FOS
2. Prebiotik GOS 3. Prebiotik inulin
4. Probiotik 5. Kolagen
5. Kesesuaian klaim gizi dan kesehatan terhadap ketentuan yang berlaku
Ketentuan yang mengatur mengenai klaim gizi dan kesehatan dimulai tahun 2005 dalam Peraturan Teknis Ketentuan Pokok Pengawasan Pangan
Fungsional yang selanjutnya direvisi pada tahun 2011 dalam Peraturan Kepala Badan POM tentang Pengawasan Klaim dalam Label dan Iklan Pangan Olahan.
Aturan lain yang terkait adalah ketentuan tentang Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan bagi penduduk Indonesia dan ketentuan tentang Acuan Label Gizi.
Pada Guidelines for Use of Nutrition and Health Claims yang dikeluarkan oleh Codex Alimentarius Commission menetapkan bahwa pencantuman klaim
gizi dan kesehatan harus memenuhi sejumlah persyaratan. Salah satu persyaratan tersebut adalah bahwa klaim kandungan gizi hanya diizinkan untuk
energi, protein, karbohidrat, lemak dan komponennya, serat, vitamin dan mineral yang telah mempunyai Nutrient Reference Value NRV atau acuan label gizi
ALG. Sementara klaim gizi hanya diizinkan untuk zat-zat gizi esensial yang telah mempunyai NRV atau zat-zat gizi yang tercantum dalam pedoman gizi
yang ditetapkan oleh instansi berwenang Sihombing 2008. Sejumlah label produk minuman khusus ibu hamil danatau ibu menyusui
dijumpai mencantumkan klaim beberapa zat gizi dan non gizi. Berdasarkan Tabel 10 diketahui bahwa zat besi paling banyak dinyatakan sebagai klaim kandungan
gizi yaitu sebanyak 51 produk. Hal ini dikarenakan zat besi berperan mencegah dan mengatasi anemia defisiensi besi pada masa kehamilan. Sedangkan zat non
gizi yang banyak dinyatakan sebagai klaim pada label produk adalah prebiotik FOS yaitu sebanyak 23 produk. Prebiotik berfungsi untuk membantu
mempertahankan fungsi saluran cerna. Label produk minuman khusus ibu hamil danatau ibu menyusui yang
dikaji dalam penelitian ini adalah produk yang telah memiliki izin edar berupa nomor pendaftaran periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2011, maka kajian
klaim untuk produk ini menggunakan Peraturan Teknis Ketentuan Pokok Pengawasan Pangan Fungsional tahun 2005. Walaupun saat ini terdapat
peraturan terbaru tentang Pengawasan Klaim dalam Label dan Iklan Pangan Olahan yang diterbitkan tahun 2011, akan tetapi peraturan tersebut mulai berlaku
pada tanggal 4 Januari 2012. Pada peraturan tahun 2005, klaim terdiri dari klaim kandungan gizi, klaim
fungsi gizi dan klaim manfaat terhadap kesehatan. Komponen yang dapat menyatakan klaim terdiri dari vitamin, mineral, gula alkohol, asam lemak tidak
jenuh, peptida dan protein tertentu, asam amino, serat pangan, prebiotik, probiotik, kolin, lesitin, inositol, karnitin, skualen, isoflavon, fitosterol, fitostanol,
polifenol dan komponen fungsional lain yang akan ditetapkan kemudian. Sedangkan jika meninjau peraturan terbaru tentang Pengawasan Klaim dalam
Label dan Iklan Pangan Olahan tahun 2011 diketahui bahwa peraturan terbaru tersebut hanya mengatur klaim gizi klaim kandungan gizi dan klaim
perbandingan zat gizi, klaim kesehatan klaim fungsi zat gizi, klaim fungsi lain dan klaim penurunan risiko penyakit dan klaim indeks glikemik. Komponen yang
diperbolehkan dinyatakan sebagai klaim hanya untuk zat gizi makro energi, protein dan lemak, vitamin, mineral dan serat pangan sedangkan untuk
komponen gizi dan non gizi yang tidak terdapat pada peraturan tersebut, yang akan diajukan sebagai klaim maka dapat dilakukan penilaian dan kajian
tersendiri oleh Tim Mitra Bestari Badan POM. Tabel 11 menunjukkan matriks klaim gizi dan kesehatan berdasarkan kedua peraturan tentang klaim tersebut
pada produk minuman khusus ibu hamil danatau ibu menyusui.
Tabel 10 Klaim zat gizi dan non gizi yang paling sering dicantumkan
Zat Gizi dan Non Gizi Jumlah Klaim
1. Zat besi
51 2.
Kalsium 45
3. Asam folat
41 4.
Omega 3 32
5. Omega 6
30 6.
Kolin 29
7. Prebiotik FOS
23 8.
DHA 15
9. Prebiotik inulin
10 10.
Vitamin B6 9
11. Protein
7 12.
Vitamin D 6
13. Prebiotik GOS
4 14.
Lemak 3
15. Vitamin C
3 16.
Fosfor 3
17. Vitamin E
2 18.
Probiotik 2
19. Vitamin B2
2 20.
Vitamin B1 2
21. Vitamin B3
1
Tabel 11 Matriks Peraturan Pangan Fungsional dan Peraturan Pengawasan Klaim dalam Label dan Iklan Pangan Olahan
Zat giziNon gizi
Peraturan Pangan Fungsional 2005
Peraturan Pengawasan Klaim dalam Label dan Iklan Pangan
Olahan 2011
Klaim kand.
gizi Klaim
fungsi gizi
Klaim manfaat
terhadap kesehatan
Klaim kand.
gizi Klaim Kesehatan
Klaim fungsi
gizi Klaim
penurunan risiko
penyakit 1.
Zat besi √
√ -
√ √
- 2.
Kalsium √
√ -
√ √
- 3.
Asam folat √
- √
√ -
√ 4.
Omega 3 √
- -
- -
- 5.
Omega 6 √
- -
- -
- 6.
Kolin √
- -
- -
- 7.
Prebiotik FOS
√ -
- -
- -
8. DHA
√ √
- -
- -
9. Prebiotik
inulin √
- -
- -
- 10. Vitamin B6
√ √
- √
√ -
11. Protein -
- -
√ -
- 12. Vitamin D
√ -
- √
- -
13. Prebiotik GOS
√ -
- -
- -
14. Lemak -
- -
√ -
- 15. Vitamin C
√ √
- √
√ -
16. Fosfor √
- -
√ -
- 17. Vitamin E
√ √
- √
- -
18. Probiotik √
√ -
- -
- 19. Vitamin B2
√ √
- √
√ -
20. Vitamin B1 √
√ -
√ √
- 21. Vitamin B3
√ √
- √
√ -
D. Persepsi Konsumen