TUGAS AKHIR Pengaruh Variasi Pemanasan Awal Udara dan Penambahan Udara Bantu Pada Reaktor Terhadap Performa Kompor Gasifikasi Sekam Padi Top Lit Up Draft (TLUD).

TUGAS AKHIR

PENGARUH VARIASI PEMANASAN AWAL UDARA DAN
PENAMBAHAN UDARA BANTU PADA REAKTOR
TERHADAP PERFORMA KOMPOR GASIFIKASI SEKAM
PADI TOP LIT UPDRAFT (TLUD)

Disusun Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :
GILANG MURDIONO
NIM : D200140082

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017

i


ii

iii

iv

LEMBAR MOTTO
“Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan maka apabila kamu
telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh – sungguh
(urusan yang lain) dan hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu
berharap.” (Qs : Alam Nasyrah/94 = 6-8)

“Jika saya mencoba yang terbaik dan gagal, setidaknya saya telah
melakukan yang terbaik.” ( Steve Jobs )

“Sukses adalah guru yang buruk. Dia menggoda orang cerdas untuk
berpikir bahwa mereka tidak bisa gagal.” (Bill Gates)

“Perjalanan seribu mil selalu dimulai dengan satu langkah pertama.”


v

Abstrak
Salah satu teknologi yang memanfaatkan gasifikasi adalah
kompor gasifikasi Top Lit Up Draft. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh variasi pemanasan awal udara dan penambahan
udara bantu pada reaktor terhadap performa kompor gasifikasi Top Lit Up
Draft. Penelitian ini menggunakan kompor gasifikasi Top Lit Up Draft yang
diuji dengan 2 cara yaitu tanpa penambahan udara bantu pada reaktor
dan dengan penambahan udara bantu pada reaktor. Setiap pengujian
dilakukan variasi berupa temperatur awal udara dan kecepatan udara.
Temperatur awal udara yang digunakan antara lain 32 0C, 500C, 700C dan
setiap temperatur diuji dengan kecepatan udara 8 m/s, 10 m/s, 12 m/s
kemudian diukur temperatur pembakaran, temperatur air dan nyala efektif.
Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi temperatur awal udara dan
dengan adanya penambahan udara bantu pada reaktor nilai temperatur
pembakaran semakin tinggi dan nyala efektif yang dihasilkan semakin
pendek. Efisiensi thermal terbaik didapat pada pengujian dengan
penambahan udara bantu pada reaktor dengan temperatur awal udara
500C dan kecepatan udara 10 m/s efisiensi thermal tungku sebesar

15,958 %.
Kata Kunci : Gasifikasi, Top Lit Up Draft, Pemanasan awal udara,
Sekam Padi.

vi

Abstact
One of technology that using gasification is top lit up draft
gasification stove.the objective of this study is to know the effect of
variation inlet air heating and air addition on reactor toward perfomance of
top lit up draft gasification stove. This study using top lit up draft
gasification stove with 2 methods of test with air addition on reactor and
test with no air addition on reactor every test have variation of begin air
temperature and air velocity. Begin air temperature that use is
320C,500C,700C and every temperature test with 8 m/s,10m/s, 12m/s and
then measuring combustion temperature, water temperature, and
effectiveness burning. The result of this study shown high value of begin
air temperature and with air addition on reactor then high value too the
combustion temperature and short time effectiveness burning produces
the result same when adding air on reactor, the best thermal efficiency get

500C begin air temperature with 10m/s air velocity thermal efficiency is
about 15,958 %.
Keyword : Gasification, Top Lit Up Draft, the air heating , rice husk.

vii

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum. Wr. Wb.
Alhamdulillahirobbil’alamin, sungguh segala puji hanya teruntuk
hanya Alloh sang pencipta alam semesta. Dengan segala izinNya
sehingga penyusunan laporan penelitian ini dapat terselesaikan.
Tugas Akhir berjudul “Pengaruh Variasi Pemanasan Awal Udara dan
Penambahan Udara Bantu Pada Reaktor Terhadap Performa Kompor
Gasifikasi Sekam Padi Top Lit Up Draft (TLUD)”dapat terselesaikan atas
dukungan dari beberapa pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis
dengan segala ketulusan dan keikhlasan hati ingin menyampaikan terima
kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Sri Sunarjono, Ir. MT., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Bapak Tri Widodo B.R., ST., M.Sc., Ph.D., selaku Ketua Jurusan

Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.
3. Bapak Wijianto, ST., M.Eng.Sc., selaku Pembimbing Utama yang telah
memberikan arahan dan bimbingan.
4. Bapak, ibu, kakak tercinta sebagai orang terdekat, yang senantiasa
memberikan dukungan baik moral maupun spiritual dalam keadaan
apapun.
5. Semua

Dosen

Jurusan

Mesin

Fakultas

Teknik

Universitas


Muhammadiyah Surakarta yang tidak bisa disebut satu-persatu, yang
telah memberikan banyak pencerahan.
6. Rifky Arya Wiguna dan Yunanto Praba Putro sahabat sekaligus rekan
satu tim yang selalu menemani dan membagi semangatnya selama
mengerjakan Tugas Akhir ini.

viii

7. Rekan-rekan Teknik Mesin UMS mahasiswa transfer khususnya serta
semua rekan Teknik Mesin dari berbagai angkatan yang tidak bisa
disebut satu-persatu yang telah membantu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca akan penulis
terima dengan senang hati.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Surakarta,

Februari 2017


Gilang Murdiono

ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................ i
Pernyataan Keaslian Skripsi ....................................................................... ii
Halaman Persetujuan ................................................................................. iii
Halaman Pengesahan ................................................................................ iv
Lemba Motto ............................................................................................... v
Abstraksi ..................................................................................................... vi
Kata Pengantar ........................................................................................... viii
Daftar Isi ..................................................................................................... x
Daftar Gambar ............................................................................................ xvi
Daftar Tabel ................................................................................................ xxi

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ............................................................................ 3

1.3. Batasan Masalah ................................................................................. 3
1.4. Tujuan Penelitian ................................................................................. 3
1.5. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4
1.6. Sistematika Penulisan .......................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 7
2.2. Dasar Teori .......................................................................................... 10
2.2.1. Biomassa ................................................................................ 10
2.2.2. Gasifikasi Biomassa ............................................................... 11
2.2.3. Gasifikasi Top Lit Up Draft (TLUD) ......................................... 13
2.2.4. Sekam Padi ........................................................................... 15
2.2.5. Pembakaran ........................................................................... 17
2.2.6. Kalor ....................................................................................... 17

x

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian ................................................................................ 20
3.1.1. Tahapan Penelitian ................................................................. 20

3.2. Instalasi Penelitian ............................................................................... 21
3.3. Alat dan Bahan Penelitian .................................................................... 22
3.3.1. Alat Penelitian ........................................................................ 22
3.3.2. Bahan Penelitian .................................................................... 28
3.4. Tahapan Penelitian .............................................................................. 29
3.5. Tahapan Analisa .................................................................................. 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian Tanpa Penambahan Udara Bantu Pada Reaktor ........ 31
4.1.1. Perbandingan Temperatur Awal Udara 320C, 500C, 700C
Pada Kecepatan Udara 8 m/s Tanpa Penambahan Udara
Bantu Pada Reaktor ................................................................ 31
4.1.2. Perbandingan Temperatur Awal Udara 320C, 500C, 700C
Pada Kecepatan Udara 10 m/s Tanpa Penambahan Udara
Bantu Pada Reaktor ............................................................... 32
4.1.3. Perbandingan Temperatur Awal Udara 320C, 500C, 700C
Pada Kecepatan Udara 12 m/s Tanpa Penambahan Udara
Bantu Pada Reaktor ............................................................... 34
4.1.4. Perbandingan Temperatur Air pada Temperatur Awal Udara
320C, 500C, 700C dengan Kecepatan Udara 8 m/s Tanpa

Penambahan Udara Bantu Pada Reaktor ............................. 35
4.1.5. Perbandingan Temperatur Air pada Temperatur Awal Udara
320C, 500C, 700C dengan Kecepatan Udara 10 m/s, Tanpa
Penambahan Udara Bantu Pada Reaktor ............................. 36
4.1.6. Perbandingan Temperatur Air pada Temperatur Awal Udara
320C, 500C, 700C dengan Kecepatan Udara 12 m/s, Tanpa
Penambahan Udara Bantu Pada Reaktor ............................. 37

xi

4.2. Penelitian Dengan Penambahan Udara Bantu Pada Reaktor .............. 38
4.2.1. Perbandingan Temperatur Awal Udara 320C, 500C, 700C
pada Kecepatan Udara 8 m/s Dengan Penambahan Udara
Bantu Pada Reaktor ............................................................... 38
4.2.2. Perbandingan Temperatur Awal Udara 320C, 500C, 700C
pada Kecepatan Udara 10 m/s Dengan Penambahan Udara
Bantu Pada Reaktor ............................................................... 40
4.2.3. Perbandingan Temperatur Awal Udara 320C, 500C, 700C
pada Kecepatan Udara 12 m/s Dengan Penambahan Udara
Bantu Pada Reaktor ............................................................... 41

4.2.4. Perbandingan Temperatur Air pada Temperatur Awal Udara
320C, 500C, 700C dengan Kecepatan Udara 8 m/s Dengan
Penambahan Udara Bantu Pada Reaktor .............................. 43
4.2.5. Perbandingan Temperatur Air pada Temperatur Awal Udara
320C, 500C, 700C dengan Kecepatan Udara 10 m/s Dengan
Penambahan Udara Bantu Pada Reaktor .............................. 44
4.2.6. Perbandingan Temperatur Air pada Temperatur Awal Udara
320C, 500C, 700C dengan Kecepatan Udara 12 m/s Dengan
Penambahan Udara Bantu Pada Reaktor .............................. 45
4.3. Perbandingan Hasil Pengujian Tanpa Penambahan Udara Bantu
Pada Reaktor dan Dengan Penambahan Udara Bantu Pada Reaktor .. 46
4.3.1. Perbandingan Temperatur Nyala Tanpa Penambahan Udara
Bantu dan Temperatur Nyala Dengan Penambahan Udara
Bantu dengan Kecepatan Udara 8 m/s pada Temperatur
Awal Udara 320C .................................................................. 46
4.3.2. Perbandingan Temperatur Nyala Tanpa Penambahan Udara
Bantu dan Temperatur Nyala Dengan Penambahan Udara
Bantu dengan Kecepatan Udara 10 m/s pada Temperatur
Awal Udara 320C .................................................................. 47
4.3.3. Perbandingan Temperatur Nyala Tanpa Penambahan Udara
Bantu dan Temperatur Nyala Dengan Penambahan Udara

xii

Bantu dengan Kecepatan Udara 12 m/s pada Temperatur
Awal Udara 320C .................................................................. 49
4.3.4. Perbandingan Temperatur Nyala Tanpa Penambahan Udara
Bantu dan Temperatur Nyala Dengan Penambahan Udara
Bantu dengan Kecepatan Udara 8 m/s pada Temperatur
Awal Udara 500C .................................................................. 50
4.3.5. Perbandingan Temperatur Nyala Tanpa Penambahan Udara
Bantu dan Temperatur Nyala Dengan Penambahan Udara
Bantu dengan Kecepatan Udara 10 m/s pada Temperatur
Awal Udara 500C .................................................................. 51
4.3.6. Perbandingan Temperatur Nyala Tanpa Penambahan Udara
Bantu dan Temperatur Nyala Dengan Penambahan Udara
Bantu dengan Kecepatan Udara 12 m/s pada Temperatur
Awal Udara 500C .................................................................. 53
4.3.7. Perbandingan Temperatur Nyala Tanpa Penambahan Udara
Bantu dan Temperatur Nyala Dengan Penambahan Udara
Bantu dengan Kecepatan Udara 8 m/s pada Temperatur
Awal Udara 700C .................................................................. 54
4.3.8. Perbandingan Temperatur Nyala Tanpa Penambahan Udara
Bantu dan Temperatur Nyala Dengan Penambahan Udara
Bantu dengan Kecepatan Udara 10 m/s pada Temperatur
Awal Udara 700C .................................................................. 55
4.3.9. Perbandingan Temperatur Nyala Tanpa Penambahan Udara
Bantu dan Temperatur Nyala Dengan Penambahan Udara
Bantu dengan Kecepatan Udara 12 m/s pada Temperatur
Awal Udara 700C .................................................................. 57
4.3.10. Perbandingan Temperatur Air Tanpa Penambahan Udara
Bantu dan Temperatur Air Dengan Penambahan Udara
Bantu dengan Kecepatan Udara 8 m/s pada Temperatur
Awal Udara 320C .................................................................. 58

xiii

4.3.11. Perbandingan Temperatur Air Tanpa Penambahan Udara
Bantu dan Temperatur Air Dengan Penambahan Udara
Bantu dengan Kecepatan Udara 10 m/s pada Temperatur
Awal Udara 320C .................................................................. 59
4.3.12. Perbandingan Temperatur Air Tanpa Penambahan Udara
Bantu dan Temperatur Air Dengan Penambahan Udara
Bantu dengan Kecepatan Udara 12 m/s pada Temperatur
Awal Udara 320C .................................................................. 60
4.3.13. Perbandingan Temperatur Air Tanpa Penambahan Udara
Bantu dan Temperatur Air Dengan Penambahan Udara
Bantu dengan Kecepatan Udara 8 m/s pada Temperatur
Awal Udara 500C .................................................................. 61
4.3.14. Perbandingan Temperatur Air Tanpa Penambahan Udara
Bantu dan Temperatur Air Dengan Penambahan Udara
Bantu dengan Kecepatan Udara 10 m/s pada Temperatur
Awal Udara 500C .................................................................. 62
4.3.15. Perbandingan Temperatur Air Tanpa Penambahan Udara
Bantu dan Temperatur Air Dengan Penambahan Udara
Bantu dengan Kecepatan Udara 12 m/s pada Temperatur
Awal Udara 500C .................................................................. 63
4.3.16. Perbandingan Temperatur Air Tanpa Penambahan Udara
Bantu dan Temperatur Air Dengan Penambahan Udara
Bantu dengan Kecepatan Udara 8 m/s pada Temperatur
Awal Udara 700C .................................................................. 64
4.3.17. Perbandingan Temperatur Air Tanpa Penambahan Udara
Bantu dan Temperatur Air Dengan Penambahan Udara
Bantu dengan Kecepatan Udara 10 m/s pada Temperatur
Awal Udara 700C .................................................................. 65
4.3.18. Perbandingan Temperatur Air Tanpa Penambahan Udara
Bantu dan Temperatur Air Dengan Penambahan Udara

xiv

Bantu dengan Kecepatan Udara 12 m/s pada Temperatur
Awal Udara 700C .................................................................. 66
4.4. Perhitungan Efisiensi Thermal ..............................................................67
4.4.1.

Perhitungan Efisiensi Thermal Kecepatan Udara 8 m/s pada
Temperatur Awal Udara 320C Tanpa Penambahan Udara
Bantu Pada Reaktor .............................................................. 67

4.4.2.

Hasil Perhitungan Tanpa Penambahan Udara Bantu pada
Reaktor .................................................................................. 70

4.4.3.

Perbandingan Efisiensi Thermal Kecepatan 8 m/s, 10 m/s,
12 m/s pada Temperatur Awal Udara 320C, 500C, 700C
Tanpa Penambahan Udara pada Reaktor ............................. 71

4.4.4.

Hasil Perhitungan Tanpa Penambahan Udara Bantu pada
Reaktor .................................................................................. 73

4.4.5.

Perbandingan Efisiensi Thermal Kecepatan 8 m/s, 10 m/s,
12 m/s pada Temperatur Awal Udara 320C, 500C, 700C
Dengan Penambahan Udara Bantu Pada Reaktor ............... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 76
5.2. Saran ................................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Perbedaan Gasifikasi Updraft, Downdraft dan Top-Lit Up
Draft (TLUD) ......................................................................... 11
Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian ........................................................... 20
Gambar 3.2. Instalasi Penelitian ................................................................. 21
Gambar 3.3. Kompor Gasifikasi sekam Padi TLUD .................................... 22
Gambar 3.4. Dimensi Kompor Gasifikasi .................................................... 23
Gambar 3.5. Blower .................................................................................... 23
Gambar 3.6. Thermo Anemometer ............................................................. 24
Gambar 3.7. Thermocouple dan Thermocouple Reader ............................ 25
Gambar 3.8. Katub Udara ............................................................................ 25
Gambar 3.9. Hair Dryer ............................................................................... 26
Gambar 3.10. Saluran Udara Panas ........................................................... 26
Gambar 3.11. Saluran Udara Tambahan ..................................................... 27
Gambar 3.12. Timbangan Analog ............................................................... 27
Gambar 3.13. Stopwacth ............................................................................ 28
Gambar 3.14. Termometer ......................................................................... 28
Gambar 3.15. Sekam Padi .......................................................................... 29
Gambar 4.1. Grafik Perbandingan Temperatur Awal Udara 320C, 500C,
700C pada Kecepatan Udara 8 m/s Tanpa Penambahan
Udara Bantu pada Reaktor ................................................... 31
Gambar 4.2. Grafik Perbandingan Temperatur Awal Udara 320C, 500C,
700C pada Kecepatan Udara 10 m/s Tanpa Penambahan
Udara Bantu pada Reaktor ................................................... 32
Gambar 4.3. Grafik Perbandingan Temperatur Awal Udara 320C, 500C,
700C pada Kecepatan Udara 12 m/s Tanpa Penambahan
Udara Bantu pada Reaktor ................................................... 34
Gambar 4.4. Grafik Perbandingan Temperatur Air pada Temperatur Awal
Udara 320C, 500C, 700C dengan Kecepatan Udara 8 m/s
Tanpa Penambahan Udara Bantu Pada Reaktor ................. 35
xvi

Gambar 4.5. Grafik Perbandingan Temperatur Air pada Temperatur Awal
Udara 320C, 500C, 700C dengan Kecepatan Udara 10 m/s
Tanpa Penambahan Udara Bantu Pada Reaktor ................. 36
Gambar 4.6. Grafik Perbandingan Temperatur Air pada Temperatur Awal
Udara 320C, 500C, 700C dengan Kecepatan Udara 12 m/s,
Tanpa Penambahan Udara Bantu Pada Reaktor ................. 37
Gambar 4.7. Grafik Perbandingan Temperatur Awal Udara 320C, 500C,
700C pada Kecepatan Udara 8 m/s dengan Penambahan
Udara Bantu pada Reaktor ................................................... 38
Gambar 4.8. Grafik Perbandingan Temperatur Awal Udara 320C, 500C,
700C pada Kecepatan Udara 10 m/s dengan Penambahan
Udara Bantu pada Reaktor ................................................... 40
Gambar 4.9. Grafik Perbandingan Temperatur Awal Udara 320C, 500C,
700C pada Kecepatan Udara 12 m/s dengan Penambahan
Udara Bantu pada Reaktor ................................................... 41
Gambar 4.10. Grafik Perbandingan Temperatur Air pada Temperatur Awal
Udara 320C, 500C, 700C dengan Kecepatan Udara 8 m/s
Dengan Penambahan Udara Bantu Pada Reaktor ............. 43
Gambar 4.11. Grafik Perbandingan Temperatur Air pada Temperatur Awal
Udara 320C, 500C, 700C dengan Kecepatan Udara 10 m/s
Dengan Penambahan Udara Bantu Pada Reaktor ............. 44
Gambar 4.12. Grafik Perbandingan Temperatur Air pada Temperatur Awal
Udara 320C, 500C, 700C dengan Kecepatan Udara 12 m/s
Dengan Penambahan Udara Bantu Pada Reaktor ............. 45
Gambar 4.13. Grafik Perbandingan Temperatur Nyala Tanpa
Penambahan Udara Bantu dan Temperatur Nyala Dengan
Penambahan Udara Bantu dengan Kecepatan Udara 10
m/s pada Temperatur Awal Udara 320C ............................. 46
Gambar 4.14. Grafik Perbandingan Temperatur Nyala Tanpa
Penambahan Udara Bantu dan Temperatur Nyala Dengan

xvii

Penambahan Udara Bantu dengan Kecepatan Udara 10
m/s pada Temperatur Awal Udara 320C ............................. 47
Gambar 4.15. Grafik Perbandingan Temperatur Nyala Tanpa
Penambahan Udara Bantu dan Temperatur Nyala Dengan
Penambahan Udara Bantu dengan Kecepatan Udara 12
m/s pada Temperatur Awal Udara 320C ............................. 49
Gambar 4.16. Grafik Perbandingan Temperatur Nyala Tanpa
Penambahan Udara Bantu dan Temperatur Nyala Dengan
Penambahan Udara Bantu dengan Kecepatan Udara 8 m/s
pada Temperatur Awal Udara 500C .................................... 50
Gambar 4.17. Grafik Perbandingan Temperatur Nyala Tanpa
Penambahan Udara Bantu dan Temperatur Nyala Dengan
Penambahan Udara Bantu dengan Kecepatan Udara 10
m/s pada Temperatur Awal Udara 500C ............................. 51
Gambar 4.18. Grafik Perbandingan Temperatur Nyala Tanpa
Penambahan Udara Bantu dan Temperatur Nyala Dengan
Penambahan Udara Bantu dengan Kecepatan Udara 12
m/s pada Temperatur Awal Udara 500C ............................. 53
Gambar 4.19. Grafik Perbandingan Temperatur Nyala Tanpa
Penambahan Udara Bantu dan Temperatur Nyala Dengan
Penambahan Udara Bantu dengan Kecepatan Udara 8 m/s
pada Temperatur Awal Udara 500C .................................... 54
Gambar 4.20. Grafik perbandingan Temperatur Nyala Tanpa
Penambahan Udara Bantu dan Temperatur Nyala Dengan
Penambahan Udara Bantu dengan Kecepatan Udara 10
m/s pada Temperatur Awal Udara 700C ............................. 55
Gambar 4.21. Grafik Perbandingan Temperatur Nyala Tanpa
Penambahan Udara Bantu dan Temperatur Nyala Dengan
Penambahan Udara Bantu dengan Kecepatan Udara 12
m/s pada Temperatur Awal Udara 700C ............................ 57

xviii

Gambar 4.22. Grafik Perbandingan Temperatur Air Tanpa Penambahan
Udara Bantu dan Temperatur Air Dengan Penambahan
Udara Bantu dengan Kecepatan Udara 8 m/s pada
Temperatur Awal Udara 320C ............................................. 58
Gambar 4.23. Grafik Perbandingan Temperatur Air Tanpa Penambahan
Udara Bantu dan Temperatur Air Dengan Penambahan
Udara Bantu dengan Kecepatan Udara 10 m/s pada
Temperatur Awal Udara 320C ............................................. 59
Gambar 4.24. Grafik Perbandingan Temperatur Air Tanpa Penambahan
Udara Bantu dan Temperatur Air Dengan Penambahan
Udara Bantu dengan Kecepatan Udara 12 m/s pada
Temperatur Awal Udara 320C ............................................... 60
Gambar 4.25. Grafik Perbandingan Temperatur Air Tanpa Penambahan
Udara Bantu dan Temperatur Air Dengan Penambahan
Udara Bantu dengan Kecepatan Udara 8 m/s pada
Temperatur Awal Udara 500C ............................................. 61
Gambar 4.26. Grafik Perbandingan Temperatur Air Tanpa Penambahan
Udara Bantu dan Temperatur Air Dengan Penambahan
Udara Bantu dengan Kecepatan Udara 10 m/s pada
Temperatur Awal Udara 500C ............................................. 62
Gambar 4.27. Grafik Perbandingan Temperatur Air Tanpa Penambahan
Udara Bantu dan Temperatur Air Dengan Penambahan
Udara Bantu dengan Kecepatan Udara 12 m/s pada
Temperatur Awal Udara 500C ............................................. 63
Gambar 4.28. Grafik Perbandingan Temperatur Air Tanpa Penambahan
Udara Bantu dan Temperatur Air Dengan Penambahan
Udara Bantu dengan Kecepatan Udara 8 m/s pada
Temperatur Awal Udara 500C ............................................. 64
Gambar 4.29. Grafik Perbandingan Temperatur Air Tanpa Penambahan
Udara Bantu dan Temperatur Air Dengan Penambahan

xix

Udara Bantu dengan Kecepatan Udara 10 m/s pada
Temperatur Awal Udara 500C ............................................... 65
Gambar 4.30. Grafik Perbandingan Temperatur Air Tanpa Penambahan
Udara Bantu dan Temperatur Air Dengan Penambahan
Udara Bantu dengan Kecepatan Udara 12 m/s pada
Temperatur Awal Udara 500C ............................................. 66
Gambar 4.31. Perbandingan Efisiensi Thermal Kecepatan 8 m/s, 10 m/s,
12 m/s pada Temperatur Awal Udara 320C, 500C, 700C
Tanpa Penambahan Udara pada Reaktor ............................ 71
Gambar 4.32. Perbandingan Efisiensi Thermal Kecepatan 8 m/s, 10 m/s,
12 m/s pada Temperatur Awal Udara 320C, 500C, 700C
Dengan penambahan Udara Bantu pada Reaktor ................ 74

xx

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kandungan Sekam Padi ............................................................. 16
Tabel 2.2. Nilai kalor bahan organik ............................................................ 16
Tabel 4.1. Hasil perhitungan kalor sensibel, kalor laten dan efisiensi
thermal kecepatan Udara 8 m/s, 10 m/s, 12 m/s pada
temperatur awal udara 320C tanpa penambahan udara pada
reaktor ........................................................................................ 70
Tabel 4.2. Hasil perhitungan kalor sensibel, kalor laten dan efisiensi
thermal kecepatan Udara 8 m/s, 10 m/s, 12 m/s pada
temperatur awal udara 500C tanpa penambahan udara pada
reaktor ........................................................................................ 70
Tabel 4.3. Hasil perhitungan kalor sensibel, kalor laten dan efisiensi
thermal kecepatan Udara 8 m/s, 10 m/s, 12 m/s pada
temperatur awal udara 700C tanpa penambahan udara pada
reaktor ........................................................................................ 71
Tabel 4.4. Hasil perhitungan kalor sensibel, kalor laten dan efisiensi
thermal kecepatan Udara 8 m/s, 10 m/s, 12 m/s pada
temperatur awal udara 320C dengan penambahan udara pada
reaktor ........................................................................................ 73
Tabel 4.5. Hasil perhitungan kalor sensibel, kalor laten dan efisiensi
thermal kecepatan Udara 8 m/s, 10 m/s, 12 m/s pada
temperatur awal udara 500C dengan penambahan udara pada
reaktor ........................................................................................ 73
Tabel 4.6. Hasil perhitungan kalor sensibel, kalor laten dan efisiensi
thermal kecepatan Udara 8 m/s, 10 m/s, 12 m/s pada
temperatur awal udara 700C dengan penambahan udara pada
reaktor ........................................................................................ 74

xxi

Dokumen yang terkait

PENGARUH VARIASI PEMANASAN AWAL UDARA DAN PENAMBAHAN UDARA BANTU PADA REAKTOR TERHADAP PERFORMA KOMPOR GASIFIKASI SEKAM Pengaruh Variasi Pemanasan Awal Udara dan Penambahan Udara Bantu Pada Reaktor Terhadap Performa Kompor Gasifikasi Sekam Padi Top Lit U

0 5 16

PENDAHULUAN Pengaruh Variasi Pemanasan Awal Udara dan Penambahan Udara Bantu Pada Reaktor Terhadap Performa Kompor Gasifikasi Sekam Padi Top Lit Up Draft (TLUD).

0 5 6

PENGARUH VARIASI KECEPATAN ALIRAN UDARA PRIMER DANPENAMBAHAN UDARA PADA REAKTOR KOMPOR GASIFIKASI Pengaruh Variasi Kecepatan Aliran Udara Primer dan Penambahan Udara Pada Reaktor Kompor Gasifikasi Sekam Padi Metode Top-Lit Up Draft Dengan Perbedaan Diamet

1 7 19

TUGAS AKHIR Pengaruh Variasi Kecepatan Aliran Udara Primer dan Penambahan Udara Pada Reaktor Kompor Gasifikasi Sekam Padi Metode Top-Lit Up Draft Dengan Perbedaan Diameter Silinder Reaktor.

0 4 15

PENDAHULUAN Pengaruh Variasi Kecepatan Aliran Udara Primer dan Penambahan Udara Pada Reaktor Kompor Gasifikasi Sekam Padi Metode Top-Lit Up Draft Dengan Perbedaan Diameter Silinder Reaktor.

0 4 6

TINJAUAN PUSTAKA Pengaruh Variasi Kecepatan Aliran Udara Primer dan Penambahan Udara Pada Reaktor Kompor Gasifikasi Sekam Padi Metode Top-Lit Up Draft Dengan Perbedaan Diameter Silinder Reaktor.

0 6 14

METODOLOGI PENELITIAN Pengaruh Variasi Kecepatan Aliran Udara Primer dan Penambahan Udara Pada Reaktor Kompor Gasifikasi Sekam Padi Metode Top-Lit Up Draft Dengan Perbedaan Diameter Silinder Reaktor.

0 4 11

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Variasi Kecepatan Aliran Udara Primer dan Penambahan Udara Pada Reaktor Kompor Gasifikasi Sekam Padi Metode Top-Lit Up Draft Dengan Perbedaan Diameter Silinder Reaktor.

0 4 23

TUGAS AKHIR PENGARUH PEMANASAN AWAL UDARA Pengaruh Pemanasan Awal Udara Terhadap Performa Crossdraft Gasifier Dengan Bahan Bakar Sekam Padi.

0 3 16

TUGAS AKHIR Pengaruh Variasi Kecepatan Udara Terhadap Temperatur Pembakaran Pada Tungku Gasifikasi Sekam Padi.

0 1 12