DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Religiusitas Dengan Kepuasan Pernikahan Pada Dewasa Madya.

DAFTAR PUSTAKA

Anam, K. (2016, september kamis). Koran Online Ekonomi, Penyebab Tingginya
Perceraian Di Karanganyar.
Afriani. (2009). Studi Komparatif Tingkat Religiusitas Antara Remaja Yang Salah
Satu Orangtuanya Berkarir Dengan Remaja Yang Kedua Orangtuanya
Berkarir. Skripsi. Pekanbaru: Fakultas Psikologi UIN Suska Riau.
Ajayi dan Beach. (2011). Spirituality and Marital Satisfaction in African
American Couples. Psychology of Religion and Spirituality American
Psychological Association. 3 (4), 259–268.
Albarraq, A. (2010). Panduan Lengkap Pernikahan Islami. Jakarta: PT Cendera
Indah.
Al-iraqy, B. A. (2002). Rahasia Pernikahan yang Bahagia. Jakarta: Pustaka
Azzam.
Ancok, D., Suroso & Nashori ,F. (2011). Psikologi islami : Solusi islam
atasproblem-problem psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Astra, Y. K. (2005). Hubungan Religiusitas Dengan Perilaku Agresif Pada
Remaja, Jurnal psikologi, 1 (2). Pekanbaru: Fakultas Psikologi UIN Suska
Riau.
Aviyah, E., dan Farid, M. (2014). Religiusitas, Kontrol Diri Dan Kenakalan
Remaja. Jurnal Psikologi Indonesia, 3 (2), 126 - 129.

Azwar, S. (2011). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan validitas (Ed. 4). Yogyakarta: Pustaka
Bahnasi, Muhammad. (2008). Sholat Sebagai Terapi Psikologi. Jakarta: PT Mizan
Pustaka.
Balkanlioglu. (2011). Questioning the Relationship Between Religion and
Marriage: does Religion Affect Long Lasting Marriage? Turkish Couples
Practice, Perception, and Attitudes Towards Religion and Marriage.
Uluslararasi Sosyal Aratirmalar Dergisi The Journal Of International
Social Research. 7 (31), 515-523.

78

79

Beroncal, L.P. (2003). The effectiveness of marital satisfaction improvement for
military
couples.
http:www.dasma.dlsu.edu.ph/offices/ufro/sinag
/Beroncal.asp
Chaplin, J.P. 2004. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Diana, R. R. (2008). Penundaan Pernikahan: Perpspektif Islam dan Psikologi.
Jurnal Psikologi, 1 (2), 163-182.
Dowlatabadi, Saadat & Jahangiri. (2013). The Relationship between Religious
Attitudes and Marital Satisfaction among married personnel of departments of education in Rasht City, Iran. International Journal of
Advanced Studies in Humanities and Social Science, 1 (6), 608-615.
Fatimah, S. N. (2014). Konsep Diri Wanita Yang Tidak Perawan dengan
Kepuasan Pernikahan. eJournal Psikologi, 2 (2), 195 - 205.
Fincham, Beach & Braithwaite. (2008). Spiritual Behaviors and Relationship
Satisfaction: a Critical Analysis of the Role of Prayer. Journal of social
and clinical psychology, 27 (4), 362–388.
Gymnastiar, A. (2006). Sakinah : Manajemen qolbu untuk keluarga. Bandung
:Khas MQ.
Habibi, U. R. (2015). Kepuasan Pernikahan Pada Wanita Yang Dijodohkan.
eJournal Psikologi , 3 (2), 579-588.
Hadeli. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Jakarta: Quantum Teaching.
Hendriyadi. (2014). Content Validity ( validitas isi ). Teorionline personal paper,
no.01/juni2014
Hosseinkhanzadeh dan Niyazi. (2011). Investigate Relationships Between
Religious Orientation with Public Health and Marital Satisfaction Among
Married Students of University of Tehran. Procedia Social and Behavioral

Sciences, 15, 505–509.
Hurlock, B. E. (2012). Psikologi Perkembangan. (Edisi Kelima). Jakarta:
Erlangga.
Jalaluddin. (2015). Psikologi Agama Edisi Revisi. Jakarta : PT. Raja
GrafindoPersada.
Jane. (2006). Improving your marital satisfaction.http://www.drjane.com/chapters
/satisfaction.htm.

80

Larasati, A. (2012). Kepuasan Pernikahan pada Istri Ditinjau Dari. Jurnal
Psikologi Pendidikan dan Perkembangan, 1 (3).
McCullough, M. E,. Emmons, R.A,. & Tsang, Jo-Ann. (2002). The Grateful
Disposition: A Conceptual and Empirical Topography. Journal of
personality and Social Psychology. 82 (1), 112-127.
Mukhlis, I. I. (2015). Hubungan Antara Religiusitas dengan Kepuasan
Pernikahan. Jurnal Psikologi, 11 (2), 71-78.
Nashori, F., & Mucharam, R.D. (2002). Mengembangkan kreativitas dalam
perspektif psikologi islami. Yogyakarta : Menara Kudus
Olson, D. H., Defrain, J, & Skogrand, L. (2010). Marriage Family: Intimacy,

Diversity, and Strengths. Edisi Ketujuh. New York: McGraw Hill.
Oluwole dan Adebayo. (2008). Marital Satisfaction: Connection of SelfDisclosure, Sexual Self-Efficacy and Spirituality among Nigerian Woman.
Pakistan Journal of Social Science, 5 (5), 464-469.
Papalia, D. E. (2008). Human Development (Psikologi Perkembangan),
Terjemahan.A K. Anwar, (Ed 9). Jakarta: Kencana.
Pujiastuti, E., & Retnowati, S. (2004). Kepuasan pernikahan dengan depresi pada
kelompok wanita menikah yang bekerja dan yang tidak bekerja.
Humanitas : Indonesian Psychological Journal, 1 (2), 1-9. Yogyakarta :
Universitas Gadjah Mada.
Rini,

J.F. (2001).
/selingkuh.htm

Perselingkuhan.

http://www.epsikologi.com/keluarga

Ramayulis. (2004). Psikologi Agama. Jakarta: Kalam Mulia.
Robinson, L.C dan Blanton, P. W. 2003. Material Strengths In Enduring

Marriages. Journalof Family Relations, 42, 38-45.
Srisusanti, S., & Zulkaida, A. (2013). Studi Deskriptif Mengenai Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Kepuasan Pernikahan pada Istri. UG Jurnal, 7 (6), 812.
Silvi. (2014, Februari Selasa). Koran. Perselingkuhan Regina dan Farhat Abbas
Diketahui Suaminya.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan dan R&D.
Bandung : Alfabeta.

81

Sullivan. (2001). Understanding the Relation ship Between Religiosity and
Marriage: An Investigation of the Immediate and Longitudinal Effects of
Religiosity on Newlywed Couples. Journal of Family Psychology, 15 (4),
610-626.
Suryabrata, S. (2010). Metode penelitian. Jakarta: PR. Rajawali.
Trihandayani, D., & Kumala, A. (2015 ). Peran Memaafkan dan Sabar dalam
Menciptakan Kepuasan Pernikahan. Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi, 1
(1), 39-44.
Watkins, W. Stone & Kolts. (2003). Gratitude and Happines: Development of a
Measure of Gratitude and Relationships With Subjective Well-Being.

Journal of Social Behavior and Personality, 31 (5), 431-452.
Wahyuningsih, H. (2002). Pernikahan : Arti penting, pola dan tipe
penyesuaianantar pasangan. Jurnal Psikologika, VII (14), 14-24.
Yogyakarta :Universitas Islam Indonesia.
Widayat, I. W., & Nuandry, V. T. (2014). Hubungan Antara Sikap terhadap
Religiusitas dengan Sikap Terhadap Kecenderungan Bersikap Seks
Pranikah pada Remaja Akhir yang sedang Berpacaran Di Universitas
Airlangga Surabaya. Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial, 3 (2), 6069.
Widodo, J. (2005). Membangun Birokrasi
Banyumedia Pusblishing

Berbasis Kinerja. Malang:

Wolfinger dan Wilcox. (2008). Happily ever after? Religion, Marital Status,
Gender and Relationship Quality in Urban Families. Journal of Social
force, 86, 1311-1337.
Zulaiha, E. (2011, Oktober 20). Puber Kedua" Pria Ketika Memasuki Usia 40
Tahun,
Mitos
ataukah

Fakta?
.
http://www.kompasiana.com/ella_zulaeha/puber-kedua-pria-ketikamemasuki-usia-40-tahun-mitos-ataukah
fakta_551011fea33311cd39ba7edb.