39
Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi khususnya jaringan dan melihat perubahan struktur
jaringan.
2.9.2.2 Penilaian Secara Tidak Langsung
Penilaian secara tidak langsung terbagi menjadi 3 bagian yaitu; Survei konsumsi Makanan
Statistik Vital Faktor Ekologi
2.9.3 Antropometri
Menurut Anggraeni 2010 penentuan klasifikasi status gizi balita dilakukan oleh ahli gizi. Standar rujukan yang dipakai untuk penentuan status gizi dengan
antropometri berdasarkan
Keputusan Menteri
Kesehatan RI
No. 1995MENKESSKXII2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi
Anak untuk menggunakan rujukan baku World Health Organization-National Center for Health Statistics
WHO-NCHS dengan melihat nilai Z-skor. Berikut rumus penentuan Z-skor untuk penilaian status gizi balita:
Z
-skor
=
2.9.3.1 Klasifikasi Status Gizi Menurut Antropometri
Kategori dan ambang batas status gizi anak berdasarkan tabel berikut;
Indeks Kategori Status
Gizi Ambang Batas Z
-skor
Berat Badan Menurut Umur BBU anak umur
0-60 bulan Gizi Buruk
Gizi Kurang Gizi Baik
-3 SD -3 SD sampai dengan -2 SD
-2 SD sampai dengan 2 SD
Universitas Sumatera Utara
40
Gizi Lebih 2 SD
Tinggi Badan Menurut Umur TBU anak umur
0-60 bulan Sangat Pendek
Pendek Normal
Tinggi -3 SD
-3 SD sampai dengan -2 SD -2 SD sampai dengan 2 SD
2 SD
Berat Badan Menurut Tinggi Badan BBTB
anak umur 0-60 bulan Sangat Kurus
Kurus Normal
Gemuk -3 SD
-3 SD sampai dengan -2 SD -2 SD sampai dengan 2 SD
2 SD
Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Status gizi balita dapat diukur secara antropometri yang
sering digunakan, yaitu : berat badan terhadap umur BBU, tinggi badan terhadap umur TBU dan berat badan terhadap tinggi badan BBTB. Tetapi
indeks BBU merupakan indikator yang paling umum digunakan karena mempunyai kelebihan yaitu lebih mudah dan lebih cepat dimengerti oleh
masyarakat umum, baik untuk mengatur status gizi akut dan kronis, berat badan dapat berfluktuasi, sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan kecil dan dapat
mendeteksi kegemukan over weight Anggraeni, 2010.
2.10 Status Imunisasi
Menurut Chomaria 2015, imunisasi merupakan investasi kesehatan masa depan dan salah satu upaya pencegahan penyakit. Imunisasi akan menghindarkan anak
dari penyakit infeksi yang berbahaya. Anak akan menjadi sehat sehingga memiliki kesempatan untuk beraktivitas, bermain dan belajar tanpa terganggu dengan
masalah kesehatan. Namun demikian, sampai saat ini masih terdapat masalah- masalah dalam pemberian imunisasi antara lain pemahaman orangtua yang masih
dirasakan kurang pada sebagian masyarakat, mitos yang salah tentang imunisasi, sampai jadwal imunisasi yang terlambat. Berikut ini adalah jadwal yang dapat
Universitas Sumatera Utara