langkah ketiga dalam proses komunikasi ini adalah penyampaian pesan yang telah disandi encode. Sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan cara
berbicara, menulis menggambar, ataupun melalui suatu tindakan tertentu. Pada langkah ini kita mengenal istilah channel atau saluran, yaitu alat-alat untuk
menyampaikan suatu pesan. Saluran untuk komunikasi lisan adalah komunikasi tatap muka, radio, dan telepon. Sedangkan saluran untuk komunikasi tertulis
meliputi setiap materi yang tertulis ataupun sebuah media yang dapat mereproduksi kata-kata tertulis seperti televisi, LCD, kaset video, atau OHP
Overhead Projector. Langkah keempat, perhatian dialihkan kepada penerima pesan. Jika pesan bersifat lisan, maka penerima perlu menjadi seorang pendengar
yang baik, karena jika penerima tidak mendengar, pesan tersebut akan hilang. Dalam proses ini, penerima melakukan decoding, yaitu memberikan penafsiran
interprestasi terhadap pesanan disampaikan padanya. Pemahaman merupakan kunci untuk melakukan decoding dan hanya terjadi dalam pikiran penerima.
Akhirnya hanya penerima pula memberikan respon terhadap pesan tersebut. Tahap terakhir pada proses komunikasi adalah feedback atau umpan balik yang
memungkinkan sumber mempertimbangkan kembali pesan yang telah disampaikannya kepada penerima. Respon atau umpan balik dari penerima
terhadap pesan yang disampaikan sumber dapat berwujud kata-kata ataupun menyimpannya. Umpan balik inilah yang dapat dijadikan landasan untuk
mengevaluasi efektivitas komunikasi Bungin, 2006 : 253-254.
II. 2.3. Fungsi Komunikasi
Secara terperinci, Harold D. Laswell 1948 mengemukakan fungsi-fungsi komunikasi.
1. Penjagaanpengawasan lingkungan surveillance of the environtment.
Fungsi yang pertama ini, menurut Laswell dijalankan oleh para diplomat, atase, koresponden luar negeri untuk menjaga lingkungan.
2. Menghubungkan bagian-bagian yang terpisah dari masyarakat untuk
menanggapi lingkungannya corelation of the part of society in responding the
environtment. Fungsi ini lebih diperankan editor, wartawan, dan juru bicara sebagai penghubung respon internal.
3. Menurunkan warisan sosial dari generasi ke generasi berikutnya
transformation of the social heritage. Fungsi ini dijalankan oleh para pendidik di dalam pendidikan formal maupun nonformal karena terlibat
mewariskan adat kebiasaan, nilai dari generasi ke generasi. Fungsi ini lebih berfokus pada pengetahuan, nilai, dan norma sosial.
Fungsi Komunikasi Pelaku
Tujuan
Penjajakan lingkungan Diplomat, atase,
pemimpin opini Mencari tahu,
pertimbangakn, keputusan
Korelasi Wartawan, juru
bicara, juru pena Memberi pengertian,
mempengaruhi, menafsirkan
Sedangkan Charles R. Wright 1988 menambahkan satu fungsi yakni entertaiment hiburan yang menunjukkan pada tindakan-tindakan komunikatif
yang terutama sekali dimaksudkan untuk menghibur dengan tidak mengindahkan efek-efek instrumental yang dimilikinya Nurudin, 2005 : 15-17.
Pendapat lain mengatakan bahwa untuk memahami fungsi komunikasi kita perlu lebih dahulu memahami tipe-tipe komunikasi, sebab hal ini akan
membedakan fungsinya yang secara umum dibagi menjadi empat yakni komunikasi dengan diri sendiri interpersonal communication yakni komunikasi
yang terjadi di dalam diri individu atau berkomunikasi dengan diri sendiri. Fungsi komunikasi tipe ini adalah untuk mengembangkan kreativitas imajinasi,
memahami dan mengendalikan diri, serta meningkatkan kematangan berpikir sebelum mengambil keputusan. Mengembangkan kreatifitas imajinasi berarti
mencipta sesuatu lewat daya nalar melalui komunikasi dengan diri sendiri. Tipe komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang berlangsung antara dua orang
atau lebih secara tatap muka. Fungsi komunikasi ini adalah berusaha
meningkatkan hubungan human relations, menghindari dan mengatasi konflik- konflik pribadi, mengurangi ketidakpastian sesuatu, serta berbagai pengetahuan
dan pengalaman dengan orang lain. Tipe berikut adalah
komunikasi publik yakni biasanya disebut komunikasi kolektif, komunikasi pidato, komunikasi retorika, public speaking, dan komunikasi khalayak.
Komunikasi ini memiliki ciri bahwa pesan yang disampaikan itu tidak berlangsung secara spontanitas, tetapi terencana dan dipersiapkan lebih awal,
biasanya ditemui pada kuliah umum, khotbah, rapat, akbar, pengarahan, ceramah, dan semacamnya. Karena itu komunikasi publik ini juga disebut komunikasi
kelompok fungsi komunikasi ini adalah menumbuhkan semangat kebersamaan solidaritas, mempengaruhi orang lain, memberi informasi, mendidik, dan
menghibur. Tipe komunikasi yang terakhir adalah komunikasi massa. Komunikasi massa didefenisikan sebagai proses komunikasi yang berlangsung dimana
pesannya dikirim dan sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti radio, televisi, surat kabar,
dan film. Dalam komunikasi massa sumber dan penerima dihubungkan oleh saluran yang telah diproses secara mekanik. Proses komunikasinya berlangsung
satu arah serta tanggapan baliknya lambat dan terbatas. Fungsi komunikasi massa yakni menyebarluaskan informasi, meratakan pendidikan, merangsang
pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan kegembiraan dalam hidup seseorang Cangara, 2006 : 29-36; 55-57.
II.3 Teori Komunikasi Massa