☛
Dari penjelasan teknik pengumpulan data dan teknik analisis data di atas, maka dapat dijabarkan langkah-langkah nya sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data a
Hal yang pertama kali dilakukan dalam pengumpulan data yaitu, penulis membaca novel 99 Cahaya di Langit Eropa sebagai sumber data terlebih
dahulu. b
Kemudian mengidentifikasi deiksis pada sumber data setelah dibaca,
seperti yang sudah dijelaskan pada Bab I latar belakang, peneliti menggunakan teori-teori dari Bambang Kaswanti Purwo 1984,
menurutnya deiksis dibagi menjadi tiga yaitu deiksis persona, deiksis ruang tempat dan deiksis waktu.
2. Reduksi data
Pada langkah kedua ini, sesuai dengan pengertian reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan
data, maka dilakukanlah pemilihan antara teks yang terdapat deiksis dan teks yang tidak
terdapat deiksis pada sumber data. 3.
Penyajian Data a Menganalisis dan membuat deskripsi deiksis pada novel 99 Cahaya di
Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. b Mengklasifikasikan jenis-jenis deiksis menurut Bambang Kaswanti
Purwo, dan menganalisisnya berdasarkan makna semantisnya.
☞
4. Penarikan Kesimpulan
a Mengimplikasikannya ke dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA kelas X dalam keterampilan menulis, dan merancang skenario
pembelajaran penggunaaan deiksis dalam keterampilan menulis. b Menyimpulkan pemakaian deiksis dalam novel 99 Cahaya di Langit
Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra
✌✍
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian terhadap novel 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra, terdapat dialog yang mengandung deiksis
sebanyak 1131. Deiksis persona sebanyak 991, deiksis ruang ditemukan sebanyak 64, dan deiksis waktu sebanyak 76. Berdasarkan jumlah keseluruhan pada novel 99 Cahaya
di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra, deiksis persona lebih banyak ditemukan dibandingkan dengan deiksis ruang dan deiksis waktu.
Deiksis persona dibagi menjadi tiga yaitu persona pertama, persona kedua, dan persona ketiga. Semua jenis deiksis persona itu ditemukan dalam novel 99 Cahaya di Langit
Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Begitupun dengan deiksis ruang dan deiksis waktu. Deiksis persona dianalisis berdasarkan referensi
endofora meliputi anafora dan katafora tata letak unsur yang dirujuk. Kata-kata yang banyak ditemukan pada penelitian meliputi kata saya, aku, -ku, ku-, engkau, kau, -mu,
anda, dia dan beliau. Selain deiksis persona kata-kata yang banyak ditemukan di dalam novel ini adalah deiksis ruang. Kata yang bersifat deiktis yang bisa dikategorikan ke
dalam deiksis ruang berupa kata di sini, di situ, di sana, ke sana, ke dalam, di dalam, ke
✎✏
sini dan di depan. Lalu untuk deiksis waktu meliputi kata sekarang, hari ini, besok, kemarin, dulu, sejak dulu, dahulu, tadi, tadi siang, dan tadi malam.
Berdasarkan paparan di atas dapat diketahui bahwa deiksis yang banyak ditemukan berdasarkan hasil analisis adalah deiksis persona. Deiksis ini terjadi karena terdapat
konteks yang melatari percakapan, yaitu dialog percakapan antartokoh yang terdapat dalam novel. Dialog percakapan tersebut berguna untuk menyampaikan maksud dan
tujuan antartokoh yang ingin disampaikan. Penelitian ini memiliki keterkaitan terhadap pembelajaran bahasa Indonesia keterampilan menulis sebagai bahan ajar, sebab
keterampilan menulis diperlukan pemahaman tentang menggunakan pilihan kata diksi yang tepat dan kalimat efektif. Selain itu peneliti mengimplikasikan deiksis pada
pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA berdasarkan Kurikulum 2013 yang di dalamnya mencakup pembelajaran berbasis teks. Salah satu teks dalam Kurikulum 2013
ialah teks anekdot yang termasuk dalam teks cerita yang merupakan teks sastra.
5.2 Saran
Sehubungan dengan hasil penelitian, ada beberapa saran yang dapat dikemukakan. a. Bagi peserta didik diharapkan dapat membantu menambah pemahaman
mengenai pemilihan kata dan keefektifan kalimat dalam pembelajaran bahasa Indonesia umumnya khususnya dalam keterampilan menulis.
✑✒
b. Bagi guru deiksis dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif sumber belajar, khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia kurikulum 2013 yang berbasis
teks karena penggunaan deiksis ini dapat memengaruhi keefektifan kalimat dalam pembelajaran Bahasa Indonesia keterampilan menulis.
c. Bagi peneliti selanjutnya yang berminat pada bidang kajian yang sama, disarankan untuk meneliti deiksis lainnya seperti deiksis sosial dan deiksis
wacana, sehingga dapat melengkapi penelitian yang telah dilakukan dan penelitian mengenai deiksis menjadi lebih lengkap dan mendalam.
✓ ✔
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, dkk. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik. Jakarta: Rineka Cipta. Dardjowidjojo, Soenjono dan Unika Atma Jaya. 2005. Psikolinguistik. Jakarta:
Yayasan Obor. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1997. Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Djajasudarma, T. Fatimah. 2009. Semantik 2. Bandung: PT Refika Aditama.
Milles, Matthew. B dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia UI-Press
Mulyasari, Ni Made. 2013. Deiksis dalam Naskah Drama Gerr Karya I Putu Wijaya dan Implikasinya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah
Menengah Pertama SMP. Bandar Lampung: Universitas Lampung. Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press. Purwo, Bambang Kaswanti. 1984. Deiksis dalam Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka. Rais, H. Salsabiela dan Rangga Almahendra. 2014. 99 Cahaya di Langit Eropa.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Rusminto, Nurlaksana E. 2009. Analisis Wacana Bahasa Indonesia Buku Ajar.
Bandar Lampung: Universitas Lampung. Sudaryat, Yayat. 2008. Makna dalam Wacana. Bandung: Yrama Widya.
Suliani, Ni Nyoman Wetty. 2008. Pembelajaran Bahasa pada Pendidikan Anak Usia Dini Babul’ilmi Kedaton Bandar Lampung. Bandar Lampung:
Universitas Lampung.
✕✖
Suryabrata, Sumadi. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers. Universitas Lampung. 2008. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas
Lampung. Bandar Lampung: Universitas Lampung. Verhaar, J. M. W. 1999. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.