BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian HAM Hak Asasi Manusia 2.2 Sejarah dan Perkembangan Hak Asasi Manusia
Awal mula perkembangan hak asasi manusia dimulai pada tahun 1215 dengan munculnya Magna Charta Piagam Agung yaitu perjuangan dikalangan para bangsawan Inggris yang
membatasi kekuasaan raja john. Demikian pula pada abad ke-17, ketika tidak ada harapan bahwa keadilan dapat diwujudkan, perjuangan untuk menegakkan hak asasi manusia berjalan terus.
Melalui pergolakan dan perundingan yang lama akhirnya Bill of Rights Undang-Undang Hak diterima oleh Raja William III pada tahun 1869. Bill of Rights merupakan suatu naskah
perundang-undangan yang dihasilkan melalui suatu revolusi tak berdarah terhadap Raja James II. Perjuangan yang serupa juga berlangsung di Perancis dan Amerika Serikat. Dengan gigih rakyat
Perancis menentang Raja dinasti Bourbon yang memerintah dengan kekuasaan mutlak. Melalui perjuangan yang dikenal dengan revolusi Perancis 1789 kemudian menghasilkan Declaration
droits de I’homme et du Citoyen pernyataan hak asasi manusia dan warga negara. Dalam tahun yang sama, perjuangan rakyat Amerika Serikat berhasil membuahkan Bill of Rights yang
kemudian menjadi bagian dari Undang-Undang Dasar Amerika Serikat pada tahun 1791. Timbulnya gagasan mengenai hak ini pada dasarnya merupakan akibat dari perkembangan aliran
nasionalisme. Pemikiran ini tercemin dalam karya-karya Thomas Hobbes 1588-1679, John Locke 1632-1704 keduanya dari Inggris dan Montesquieu 1689-1755 serta Rousseau 1712-
1778 dari Perancis.
1. Thomas Hobbes 1588-1679
Hobbes mengemukakan bahwa kehidupan manusia terpisah dalam dua jaman yakni keadaan selama belum ada negara state of nature dan keadaan setelah adanya negara.
Keadaan sebelum adanya negara state of nature, Hobbes menggambarkan suatu keadaan yang sangat kacau jauh dari keadaan sentosa dan kemakmuran serta ketertiban.
Keadaan ini dilukiskan oleh Hobbes dengan Homo Homini Lupus manusia yang satu
merupakan serigala bagi manusia yang lainnya serta antara satu manusia dengan manusia yang lain saling bermusuhan, saling berperang satu melawan yang lain bellum
omnium contra omnes. Dalam keadaan ini hukum dibuat oleh mereka secara fisik
merupakan orang terkuat sehingga yang lemah menjadi mahluk yang interior bagi yang lainnya.
2. John Locke 1632-1704
Gagasan keadaan alamiah John Locke merujuk pada keadaan dimana manusia hidup dalam kedamaian, kebijakan, saling melindungi, penuh kebebasan, tak ada rasa takut
dengan penuh kesetaraan. Manusia dalam keadaan alamiah menurut Locke pada dasarnya baik, selalu terobsesi untuk berdamai dan menciptakan perdamaian, saling tolong
menolong dan telah mengenal hubungan sosial. Keadaan alamiah yang penuh damai itu berubah setelah manusia menemukan sisitem moneter dan uang. Inilah sumber
malapetaka bagi manusia menurut locke. Sebelum ditemukannya uang, perbedaan kekayaan antara sesame manusia tidak begitu mencolok sebab orang tidak akan
mengumpulkan benda-benda kebutuhan hidupnya melebihi apa yang dibutuhkan dan dikonsumsinya.
3. Jean Jacques Rousseau 1712-1778
Rousseau merupakan tokoh yang pertama kali menggunakan istilah kontrak sosialdengan makna dan orisinalitas sendiri. Keadaan alamiah menurut Rousseau digambarkan dengan
keadaan ini individu bebas dan sederajati, semuanya dihasilkan sendiri oleh individu dan individu merasa tidak puas. Karena keadaan tidak dapat dipertahankan terus maka
manusia dengan penuh kesadaran mengakhiri keadaan itu dengan suatu kontrak sosial. Rousseau hanya mengenal satu buah perjanjian masyarakat yaitu pactum unionis. Pactum
Subjektionis yang membentuk pemerintah yang harus ditaati tidak dikenal oleh Rousseau. Pemerintah menurut Rousseau tidak mengenal dasar kontraktual, hanya
organisasi politiklah yang dibentuk dengan kontrak sosial. Pemerintah sebagai pemimpin organisasi itu dibentuk dan ditentukan oleh orang yang berdaulat dan dan merupakan
wakil-wakilnya. Yang berdaulat menurut Rousseau adalah seluruh rakyatnya melalui kemauan umum, kemauan umum ini bersifat mutlak.
Macam-macam Hak Asasi Manusia Hak Asasi Manusia dapat dibagi dan dibedakan sebagai berikut:
1. Hak asasi pribadi atau ‘personal right’ yang meliputi kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan memeluk agama, kebebasan bergerak dan sebagainya.
2. Hak asasi ekonomi ‘proverty right’ yaitu hak untuk memiliki sesuatu, membeli dan menjualnya serta memanfaatkannya.
3. Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan atau yang biasa disebut dengan ‘rights of legal equality’.
4. Hak asasi politik ‘political rights’ yaitu hak untuk ikut serta dalam pemerintahan, hak pilih memilih dan dipilih dalam pemilu, hak mendirikan partai politik dan sebagainya.
5. Hak asasi sosial dan kebudayaan atau ‘social and culture rights’, misalnya hak untuk memilih pendidikan, mengembangkan kebudayaan dan sebagainya.
6. Hak asasi untuk mendapatkan tata cara peradilan dan perlindungan atau ‘procedural rights’, misalnya peraturan dalam hal penangkapan, penggeledahan, peradilan dan
sebagainya.
Hak Asasi Manusia Berdasarkan Pancasila 1. Hak asasi manusia menurut sila “Ketuhanan Yang Maha Esa’’. Sila ini mengandung
pengakuan terhadap Tuhan yang Maha Esa dan menjamin setiap orang untuk melakukan ibadah menurut agama dan keyakinannya masing-masing. Dengan demikian, sila ini
mengandung pengakuan terhadap segenap hak asasi manusia sebagimana ajaran Tuhan yang meliputi seluruh kehidupan Ketuhanan Yng Maha Esa adalah causa prima atau
sebab pertama. Artinya, asal dari segala kehidupan yang mengajarkan persamaan, keadilan, kasih sayang, dan kehidupan yang tentram.
2. Hak asasi manusia menurut sila “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” adalah sikap