58
dalam sidang yang dinyatakan terbuka untuk umum yang dihadiri oleh penggugat di luar hadinya tergugat
77
.
E. Analisis Putusan
Salah satu hukum materiil peradilan agamadi Indonesia yang di jadikan rujukan oleh para
hakimadalah kompilasi Hukum Islam walaupun
berlakunyahanya melalui intruksi dari dalam hasil dalam republik Indonesia nomor 1 tahun 1951, sedangkan salah satumateri KHI adalah pemberian wasiat
wajibah kepada anak angkat pasal 209 KHI, hal ini merupakan terobosan baru dalam hukum Islam yang tidak di temukan dalam kitab- kitab klasik bahkan
undang- undang Mesir dan Siria pun tidak menyatakan wasiat wajibah kepada anak angkat
78
. Oleh sebab itu pada kesempatan kali ini penulis akan mencoba
menganalisis perkara permohonan penetapan hak waris bagi anak angkat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Surat putusan No.171pdt.P2009PA.JS.
Dalam perkara ini Para pemohon yang di dampingi Kuasa para pemohon yang diwakili oleh kuasa insidentil yang sekaligus pemohon I, berdasarkan surat kuasa
khusus insidentil nomor: w. 9-A 4P 4787 X 2009. Tanggal 5 November 2009 telah hadir secara in person dalam persidangan yang atas pertanyaan majelis
hakim parapemohon menyatakan tetap dengan dalil-dalil permohonannya.
77
Surat putusan No.171pdt.P2009PA.JS. H 2
78
Surat putusan No.171pdt.P2009PA.JS. h. 3
59 Pada dasarnya pengugagat atau pemohon boleh membuat gugatan atau
permohonannya sendiri tanpa mewakilkan kepada orang lain. Orang-orang yang berkepentingan bisa secara lansung aktif bertindak sendiri sebagai pihak di muka
sidang Pengadilan, baik sebagai penggugat maupun sebagai tergugat. Penggugat yang berkepentingan lansung disebut pihak materiel , karena ia secara lansung
mengajukan gugatan ke Pengadilan, dan dia sekaligus sebagai pihak formil, karena dia sendirilah yang beracara di muka sidang Pengadilan
79
. Akan tetapi dalam keadaan tertentu para pihak dapat mewakilkan kepada pihak lain untuk
beracara di muka sidang Pengadilan, sesuai ketentuan pasal 123 HIR atau pasal 147 RBg.
Menurut ketentuan peraturan perundang-undangan, tidak semua surat kuasa bisa dipergunakan untuk beracara di sidang pengadilan, seperti surat kuasa
umum. Surat Kuasa umum ini diatur dalam pasal 1795 BW. Kuasa ini mengandung isi dan tujuan untuk melakukan tindakan-tindakan pengurusan harta
kekayaan pemberi kuasa, dengan tugas utama adalah mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan harta kekayaan tersebut. Jadi titik berat kuasa umum
hanya meliputi perbuatan pengurusan yang lazim disebut “Beherder atau Management
”
80
. Oleh sebab itu ditinjau dari segi hukum, surat kuasa umum tidak
79
R. Soeroso, Praktek Hukum Perdata Bentuk-bentuk surat di Bidang Kepercayaan Perdata, Sinar Grafika, Jakarta, 1994, hal. 13.
80
Abdul Manan, Capita Selekta Permasalahan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama, Mahkamah Agung RI, 2008, hal. 12.
60 dapat dipergunakan untuk beracara di Pengadilan dalam mewakili pemberi
kuasa. Berdasarkan putusan penetapan hak waris dan anak angkat anak angkat
dengan dengan dan tanpa ada perlawanan maka hakim mengabulkan seluruhnya permohonan para pemohon dengn semua dalil, dan bukti yang telah di ajukan.
Karena ini putusan Declaratoir yaitu putusan yang bersifat menyatakan hukum atau mrnrgaskan hukum suatu keadaan hukum tertentu yang dimohonkan itu ada
atau tidak ada. Dalam putusan Declaratoir ini tidak ada pengakuan sesuatu hak atas
prestasi tertentu. Umumnya putusan delaratoir terjadi dalam lapangan hukum badan pribadi misalnya tentang pengangkatan anak, tentang kelahiran tentang
penegasan hak atas suatu benda dan lain-lain. Putusan declaratoir bersifat penetapan saja tentang keadaan hukum tidak bersifat mengadili karena tidak ada
sengkata
81
Hakim pengadilan agama jakarta selatan dalam wawancara berargumen tentang wasiat wajibah Wasiat wajibah yang telah ada dalam KHI tidak lepas
dari kitab-kitab fikih, al- qur’an, dan hadits, karena dalam Inpres telah
disebutkan bahwa KHI merupakan pedoman yang memerlukan pengembangan dan pengkajian lebih lanju.t
82
81
Muhammad Abdul Kadir,. Hukum Acara Perdata Indonesia, Bandung , PT. CITRA Aditya Bakti, 1992, h. 166.
82
Hasil wawancara hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
61
BAB V PENUTUP