Karakteristik dan Penentuan Parameter Generator Sinkron Hubung Singkat : Isc = Isc I

OCC Air gap line I O f A V V Φ Gambar 2.20 Karakteristik Hubung Terbuka OCC Dari Gambar 2.20 di atas terlihat bahwa pada awalnya kurva berbentuk hampir benar-benar linear. Hingga pada harga-harga arus medan yang tinggi, bentuk kurva mulai terlihat saturasi. Inti besi yang tidak jenuh dalam bingkai mesin sinkron memiliki reluktansi beberapa ratus kali lebih rendah daripada reluktansi air gap. Sehingga pertama-tama hampir seluruh MMF melewati celah udara dan peningkatan fluksi yang terjadi linear. Ketika inti besi mengalami saturasi, reluktansi besi meningkat secara drastis dan fluksi meningkat lebih lambat dengan peningkatan nilai MMF. Bentuk linear dari grafik OCC disebut karakteristik air gap line.

2.8.2 Karakteristik dan Penentuan Parameter Generator Sinkron Hubung Singkat : Isc = Isc I

f Untuk menentukan karakteristik dan parameter generator sinkron yang dihubung singkat terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan antara lain : a. Generator diputar pada kecepatan nominal b. Atur arus medan I f pada nol Universitas Sumatera Utara c. Hubung singkat terminal d. Ukur arus armatur I a pada setiap peningkatan arus medan I f Dimana, rangkaian test hubung singkat pada generator sinkron akan diperlihatkan pada Gambar 2.21 berikut. R X s a R adj R V f f L f I a V Φ =0 E a Gambar 2.21 Gambar Rangkaian Hubung Singkat Dari gambar, Persamaan umum generator sinkron dihubung singkat adalah : E = V Φ + I a R a + jX s ………..2.15 Pada saat generator sinkron dihubung singkat, V Φ = 0 dan Ia = Isc . Maka : E = Isc R a + jX s ……………. 2.16 cnΦ = I sc R a + jX s …………. 2.17 Karena cn dan Ra + jXs bernilai konstan, maka : cn = k 1 ……………………….. 2.18 R a + jXs = k 2 ………………. 2.19 Sehingga Persamaan menjadi : k 1 .I f = Isc. k 2 …………………. 2.20 I sc = f I k k 2 1 ………………….... 2.21 Universitas Sumatera Utara Pada karakteristik generator hubung singkat bentuk kurva adalah linear. Hal ini disebabkan oleh medan magnet yang terjadi sangat kecil sehingga inti besi tidak mengalami saturasi. Gambar 2.22 berikut ini akan memperlihatkan karakteristik hubung singkat pada generator sinkron. SCC I A a I f A o Gambar 2.22 Karakteristik Hubung Singkat Ketika generator dihubung singkat, arus armatur : Ia = Isc = s a a jX R E + …………………….2.22 Harga Mutlaknya adalah : Ia = Isc = 2 2 s a a jX R E + ………………….2.23 dimana : E = Tegangan beban nol Volt I a = Arus Jangkar Amper I sc = Arus Hubung singkat Amper R a = Tahanan jangkar Ohm X s = Impedansi sinkron Ohm Universitas Sumatera Utara Gambar 2.23 berikut menunjukkan diagram phasor dan medan magnet yang dihasilkan pada generator yang dihubung singkat . E B B B R stat net R a a I a I a jX s I a V = 0 Φ i Diagram Phasor ii Medan Magnet Gambar 2.23 Diagram Phasor dan Medan Magnet saat Hubung Singkat Karena Bstat hampir meniadakan BR, medan magnet Bnet sangat kecil. Oleh karena itu, mesin tidak saturasi dan SCC berbentuk linear. Dari kedua test tersebut di atas diperoleh : - E a dari test beban nol Open Circuit - I a dari test hubung singkat Short Circuit Diperoleh impedansi sinkron : Z s = a a s a I E jX R = + 2 2 …………………2.24 Karena R a X S , maka impedansi sinkron menjadi : Z s ≈ X s ≈ a a I E

2.8.3 Karakteristik dan Penentuan Parameter Generator Sinkron Berbeban : V = VI

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Pengaruh Beban Seimbang Dan Tidak Seimbang Terhadap Regulasi Tegangan Dan Efisiensi Pada Berbagai Hubungan Belitan Transformator Tiga Fasa (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

7 61 111

Analisis Performa Generator Induksi Penguatan Sendiri Tiga Phasa Pada Kondisi Steady State (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

3 39 103

Analisis Perbandingan Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan Delta Dan Hubungan Open-Delta (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

6 70 64

Panas Pada Generator Induksi Saat Pembebanan (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT – USU)

1 50 94

Analisis Perbandingan Regulasi Tegangan Generator Induksi Penguatan Sendiri Tanpa Menggunakan Kapasitor Kompensasi Dan Dengan Menggunakan Kapasitor Kompensasi (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

5 42 79

Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Terhadap Kinerja Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Belitan (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

3 25 69

Analisis Pengaruh Perubahan Beban Terhadap Kinerja Generator Sinkron Tiga Fasa (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Ft - Usu)

0 1 9

Analisis Pengaruh Perubahan Beban Terhadap Kinerja Generator Sinkron Tiga Fasa (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Ft - Usu)

0 0 1

Analisis Pengaruh Perubahan Beban Terhadap Kinerja Generator Sinkron Tiga Fasa (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Ft - Usu)

0 0 4

Analisis Pengaruh Perubahan Beban Terhadap Kinerja Generator Sinkron Tiga Fasa (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Ft - Usu)

0 0 21