Kesimpulan Relokasi Pasar Tradisional Meranti Dan Pembangunan Jalan Baru ( Studi Kasus di Pasar Tradisional Meranti Kelurahan Sei Putih Timur II Kecamatan Medan Petisah kotamadya Medan)

BAB VI PENUTUP

6.2. Kesimpulan

Pemerintah Merelokasikan Pasar Meranti dikarenakan penertiban kota dan pengindahan tata kota yang berjalan sesuai dengan peraturan daerah Perda Kota Medan nomor 31 tahun 1993 Adapun alasan lain dari relokasi Pasar ini adalah dikarenakan jalur hijau ini akan segera dibangun proyek Pembangunan jalan baru sebagai jalan Alternatif kemacetan Kota Medan Relokasi Pasar Meranti dan Pembangunan jalan baru tidak berjalan lancar karena tidak memperhatikan beberapa aspek yang terkait dengan kebutuhan para pedagang, diantaranya adalah; lokasi Pasar yang tidak strategis dan sulit dijangkau, ukuran kios yang tidak proporsional, tidak adanya sarana parkir dan kurangnya sarana kebersihan. Dengan kondisi yang demikian membuat proses relokasi Pasar Meranti menjadi tidak efektif, hal ini terbukti dengan kembalinya para pedagang berjualan ke lokasi yang lama yang membawa dampak negatif yaitu; Pasar Meranti baru menjadi sepi dan pedagangnya mengalami penurunan pendapatan, terjadinya kecemburuan sosial. dengan adanya aktivitas Pasar tandingan menimbulkan kecemburuan sosial. serta Menimbulkan kesemrawutan dan kemacetan jalan di Pasar Meranti lama, akibat aktivitas para pedagang yang kembali berjualan Berdasarkan hasil lapangan diketahui bahwa relokasi Pasar Meranti dan pembangunan jalan baru juga membawa dampak yang positif, diantaranya adalah; Universitas Sumatera Utara berubahnya status Pedagang Kaki Lima menjadi pedagang resmi di lokasi yang baru, Meningkatnya kelayakan dan kenyamanan usaha dengan kondisi pasar Meranti baru yang lebi tertata rapi, bersih dan dengan dibukanya jalan baru membuat terbukanya akses masyarakat dan membuat masyarakat semakin mudah untuk melintas. Berdasarkan hasil penelitian diketahui beberapa penyebab relokasi Pasar Meranti tidak berjalan maksimal yang dikarenakan beberapa hal yaitu; Pasar yang dibangun di lokasi yang baru tidak sesuai dengan kebutuhan real para pedagang dan tidak adanya komunikasi antara pemerintah dengan para pedagang sebelum pembangunan Pasar yang baru. Dalam hal ini pembangunan jalan baru juga tidak berlangsung dengan efektif, karena sampai dengan skripsi ini diselesaikan jalan tersebut belum diresmikan juga, sementara jalan tersebut sudah banyak yang rusak dan berlubang.

6.3. Saran