2. Pembahasan
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada 202 responden menunjukkan bahwa mahasiswa pendidikan sarjana keperawatan fakultas keperawatan dalam
kegiatannya mengalami stres. Hasil perolehan yang didapatkan menggambarkan bahwa yang mengalami stres ringan sebanyak 62 orang 30,7, stres sedang
berjumlah 137 orang 67,8 dan yang mengalami stres berat berjumlah 3 orang atau 1,5. Sesuai dengan pendapat Heiman Kariv 2005, dalam Carolin,
2010, mahasiswa tidak terlepas dari stres yang dapat bersumber dari kehidupan akademiknya, terutama dari tuntutan eksternal bersumber dari tugas-tugas kuliah,
beban pelajaran, tuntutan orang tua untuk berhasil di kuliahnya, dan penyesuaian sosial di lingkungan kampusnya dan tuntutan dari harapannya sendiri. Tuntutan
ini juga termasuk kompetensi perkuliahan dan meningkatnya kompleksitas materi perkuliahan yang semakin lama semakin sulit. Tuntutan dari harapan mahasiswa
dapat bersumber dari kemampuan mahasiswa dalam mengikuti pelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa angkatan tahun 2009 lebih banyak
mengalami stres sedang dengan perolehan 72,4. Angkatan tahun 2010 lebih banyak mengalami stres sedang yaitu 63,6 sedangkan mahasiswa angkatan
2011 lebih banyak mengalami stres sedang 85,9 dan angkatan tahun 2012 lebih banyak mengalami stres sedang dengan perolehan 52,4.
Berbeda dengan hasil penelitian Purwati 2012 tentang tingkat stres akademik pada mahasiswa keperawatan Universitas Indonesia bahwa tingkat stres
berdasarkan angkatan 2010 tidak mengalami stres. Mahasiswa angkatan 2009 yang mengalami stres ringan. Mahasiswa angkatan 2008 mengalami stres sedang
Universitas Sumatera Utara
dan angkatan 2007 mengalami stres berat. Hasil ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan Abdulghani 2008 dan Marjani, dimana hasil
penelitian mereka menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kuliah, semakin rendah tingkat stres yang timbul.
Rasmun 2004 membagi stres menjadi tiga tingkatan, yaitu stres ringan yang merupakan stres yang tidak merusak aspek fisiologis dari seseorang yang
umumnya dirasakan oleh setiap orang misalnya lupa, ketiduran, dikritik, dan kemacetan dan hanya terjadi dalam beberapa menit atau beberapa jam serta tidak
akan menimbulkan penyakit kecuali jika dihadapi terus menerus. Stres sedang terjadi lebih lama beberapa jam sampai beberapa hari, contohnya kesepakatan
yang belum selesai, beban kerja yang berlebihan, mengharapkan pekerjaan baru, anggota keluarga pergi dalam waktu yang lama. Stres berat yang merupakan stres
kronis yang terjadi beberapa minggu sampai beberapa tahun. Stres akademik dalam rentang ringan dapat memotivasi proses pembelajaran.
Menurut Potter dan Perry 2005 tingkat stres yang sedang sampai dengan berat dapat menghambat pembelajaran.hal ini dapat menurunkan kapasitas seseorang
yang menyebabkan ketidakmampuan memeperhatikam atau mengerjakan sesuatu, seperti tugas perkuliahan. Sejalan dengan Widianti 2007
mengemukakan beban stres yang dirasa sangat berat juga dapat memicu seorang remaja untuk merperilaku negatif.stres dapat mempengaruhi timbulnya gejala
penyakit.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian menunjukkan faktor yang mempengaruhi mahasiswa mengalami stres diantaranya karena adanya tekanan yang terus menerus datang
untuk mengejar batas waktu penilaian tugas sebesar 38, lingkungan ruang kelas yang tidak kondusif untuk anda belajar sebesar 38, ketidakpahaman dalam
mempelajari sebuah mata kuliah sebesar 44 dan kesulitan ketika sedang menghadapi ujian-ujian sebesar 47 serta banyaknya jumlah akademis yang
dilibatkan dalam perkuliahan anda sebesar 40. Sesuai dengan pendapat Payne Hahn 2002, stres pada mahasiswa dapat disebabkan oleh berbagai faktor yaitu
tuntutan institusi, masalah keuangan, tuntutan sosial, tuntutan yang berasal dari diri sendiri, tuntutan keluarga, manajemen waktu, konflik budaya, masalah agama,
dan tuntutan fakultas. Menurut Purwati, 2010, hal yang dapat mempengaruhi terjadinya stres pada
mahasiswa yang keperawatan salah satunya terkait dengan dosen, beban kuliah dan hubungan atau relasi. Berbeda dengan hasil penelitian yang menunjukkan
dimana saat dosen memberikan materi perkuliahan jarang mahasiswa merasa bingung dengan perolehan sebesar 52,5, kemudian jarang mengalami kesulitan
menemukan literatur diperpustakaan menyangkut dengan mata kuliah sebesar 44,6.
Hubungan dengan orang lain baik dengan teman kuliah atau bukan, memiliki pengaruh yang besar bagi mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mahasiswa menyatakan jarang berselisih paham dengan teman sebesar 48,5, dukungan yang baik dari teman sebesar 49, serta dukungan terhadap apa yang
diharapkan sangat besar 51.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil peneletian yang dilakukan mengenai gambaran stres mahasiswa sarjana keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara tahun
2012 didapat kesimpulan dan rekomendasi sebagai berikut.
1. Kesimpulan Hasil penelitian yang didapat mayoritas mahasiswa sarjana keperawatan
reguler di Universitas Sumatera Utara mengalami stres. Hasil penelitian menunjukkan bahwa angkatan tahun 2009, 2010, 1011 dan 2012 mayoritas
mengalami stres sedang dalam menjalani kegiatan perkuliahan di Fakultas Keperawatan.
2. Saran 2.1 Bagi pendidikan keperawatan
Diharapkan kepada pendidikan keperawatan dapat meningkatkan metode- metode pembelajaran yang efektif dalam perkuliahan sehingga mahasiswa
keperawatan tidak akan mengalami stres yang berkelanjutan dalam menjalani kegiatan akademiknya.
Universitas Sumatera Utara