Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

`

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Tegangan yang dihasilkan pada saat menggunakan bahan bakar LPG dengan beban 400 Watt, 800 Watt dan tanpa beban mengalami penurunan, hal ini diakibatkan terjadinya penurunan putaran mesin pada saat menggunakan bahan bakar LPG, namun secara perlahan putaran mulai naik namun tidak terlalu tinggi. 2. Terjadinya penurunan nilai torsi diakibatkan oleh terjadinya kenaikan putaran mesin, sehingga nilai torsi berbanding terbalik dengan kenaikan putaran mesin pada saat daya beban tetap. 3. Pada pembebanan 400 Watt, Sfc terendah terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar LPG pada putaran 2555,8 rpm yaitu sebesar 268,8gkWh. Sedangkan Sfc tertinggi terjadi pada putaran 2543,6 rpm yaitu sebesar 271,99 gkWh.Pada pembebanan 800 Watt, Sfc terendah terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar LPG pada putaran 2052,6 rpm yaitu sebesar 150,998gkWh. Sedangkan Sfc tertinggi terjadi pada putaran 2089 rpm yaitu sebesar 151,667gkWh. 4. Pada pembebanan 400 Watt, efisiensi termal brake terendah terjadi pada pada putaran 2543,6 rpm yaitu sebesar 28,088 . Sedangkan efisiensi thermal brake tertinggi terjadi pada putaran 2555,8 rpm yaitu sebesar 28,422 .Pada pembebanan 800 Watt, efisiensi termal brake terendah terjadi pada putaran 2089 rpm yaitu sebesar 50,373 . Sedangkan efisiensi termal brake tertinggi terjadi dari putaran 2052,6yaitu sebesar 50,596 . 5. Kadar emisi CO 2 terendah terjadi pada pengujian tanpa beban sebesar 5,277 dan kadar CO 2 tertinggi terjadi pada pengujian dengan beban 800 Watt sebesar 5,677 . Sedangkan kadar emisi O 2 berbanding terbalik dengan kadar emisi CO 2 . Kadar emisi O 2 tertinggi terjadi pada pengujian dengan tanpa beban sebesar 2,585 dan kadar O 2 terendah terjadi pada pengujian dengan beban 800 Watt, sebesar 2,386 . 6. Proses modifikasi karburator pada mesin Otto masih belummemberikan fungsi yang optimal, yaitu mesin cenderung memiliki putarantinggi pada kondisi idle, UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ` selain itu untuk melakukan akselerasi selalu akan terjadi keterlambatan dalam suplai bahan bakar ke ruang bakar sehingga menurunkan kinerja dari mesin. Salah satu penyebab dari tingginya putaran idle adalah terlalu sedikitnya bahan bakar LPG yang masuk ke intake manifold dan specific gravity dari bahan bakar LPG 0.56 kgm 3 lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar bensin, hal ini berakibat kondisi idle dimana katup gas hanya terbuka sedikit, udara yang masuk bersama-sama dengan bahan bakar LPG tidak dapat melakukan pembakaran secara sempurna.

5.2 Saran