Paragraf dengan tiga unsur paragraf kalimat utama, kalimat penjelas, dan
dan ada lebing. Ada banyak kaca. Pak Yanto menghitung rodanya ada 36, keretanya panjang sekali dan ada penumpangnya.
Dari kutipan di atas sangat jelas siswa banyak menggunakan kata penghubung “dan” yang berlebihan dan tidak efektif. Selain paragraf di atas, paragraf dengan tiga
unsur kalimat utama, kalimat penjelas, dan transisi dapat dilihat pada lampiran 3. Dari ketiga unsur paragraf di atas, siswa banyak menulis paragraf deskripsi
menggunakan dua unsur. Hal ini terjadi dikarenakan siswa kurang memahami materi unsur-unsur paragraf. Selain itu tingkat pemahaman siswa yang terbatas membuat
materi unsur-unsur paragraf belum dijelaskan secara rinci. Berdasarkan analisis pola pengembangan dan struktur paragraf, 11 paragraf
tidak dipakai oleh peneliti karena tidak sesuai dengan topik yang digunakan pada penelitian. Berikut ini merupakan paragraf yang dianggap peneliti tidak sesuai dengan
tema. Paragraf 1
Ada anak sedang belajar sepeda motor. Yang bernama C. Ronaldo. Ronaldo dibelikan motor oleh ayahnya. Ronaldo sedang belajar motor di lapangan. Dia dilatih
oleh ayahnya di lapangan. Motor Ronaldo berwarna merah. Ronaldo besok Jumat ada balapan. Ronaldo sekarang sedang berlatih trel. Ronaldo disuruh memutari lapangan
Banjor. Ronaldo disuruh memutari dengan kecepatan tinggi. Rodanya dua di depan dan belakang. Knalpotnya dibuat blobongan. Dia semakin cepat.
Paragraf 2 Mobil Erlin
Aku punya teman baru bernama Erlin, dia punya mobil. Dia punya mobil baru berwarna merah. Mobil Erlin bisa mengangkut barang. Erlin sangat senang sekali dan
barang-barang yang berat bisa diangkut pakai mobil. Mobil Erlin sangat indah di dalamnya sangat rapi sekali. Erlin sering membersihkan barang-barang di dalam
mobinya, kadang ia juga mencuci mobil.
Contoh paragraf di atas bukan paragraf deskripsi. Paragraf di atas melenceng dari tema yaitu menulis paragraf deskripsi. Kedua paragraf di atas lebih mengarah
kepada paragraf narasi karena isinya mengisahkan atau menceritakan kegiatan yang dilakukan.
Hasil karangan siswa dapat dianalisis berdasarkan struktur paragraf dan pola pengembangannya, selain itu karangan tersebut dapat di analisis berdasarkan jenis
paragraf deskripsi. Seperti yang dipaparkan bab II, jenis paragraf deskripsi dibagi menjadi dua bagian. Kedua jenis paragraf deskripsi yakni deskripsi sugestif dan
deskripsi ekspositoris. Peneliti hanya menemukan jenis deskripsi ekspositoris karena paragraf ini tidak bertujuan menimbulkan daya khayal. Berikut contoh paragraf
deskripsi ekspositoris. Durian di Kebun
4 1 Di kebun ada sebuah pohon besar. 2 Buahnya berduri dan tajam. 3 Bau
buah ini sangat menyengat di hidung. 4 Buah itu namanya buah durian. 5 Buah durian itu rasanya enak dan lezat sekali. 6 Buah durian itu berwarna
kuning. 11,2,{PPCam}
Paragraf di atas merupakan salah satu contoh paragraf deskripsi ekspositoris. Hal ini dibuktikan dari judul paragraf dan isi paragraf. Judul paragraf di atas adalah
“Durian di Kebun”. Judul tersebut membuktikan bahwa durian dapat ditemukan di kebun. Hal lain yang membuktikan bahwa paragraf di atas adalah paragraf
deskripsi ekspositoris adalah isi paragraf. Seperti yang di paparkan bab II, paragraf deskrispsi ekspositoris bertujuan memberikan identifikasi atau informasi objeknya
sehingga pembaca dapat mengenalnya bila bertemu atau berhadapan dengan objek tadi. Dari pengertian di atas sangatlah jelas bahwa paragraf di atas termasuk paragraf
deskripsi ekspositoris. Kalimat pertama menjelaskan dikebun ada sebuah pohon yang besar. Kalimat
kedua menjelaskan bahwa durian itu berduri dan tajam. Kalimat ketiga menjelaskan bahwa durian yang matang baunya sangat menyengat. Kalimat keempat memberikan
penjelasan dari ciri-ciri pada kalimat sebelumnya buah itu bernama buah durian. Kalimat kelima menjelaskan bahwa buah durian sangat lezat. Kalimat keenam
menjelaskan bahwa buah durian yang matang berwarna kuning.