Hasil Pengamatan Organoleptis Hasil Pengamatan pH Hasil Pengamatan viskositas

Disampaikan dalam Seminar Penelitian Dosen di Fakultas Farmasi Univesitas Padjadjaran, 5 Desember 2007. 10 y = 9,4788x - 2,9773 R² = 0,9983 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 1 2 3 4 5 6 In h ib is i Konsentrasi bpj Data vit C Linear Data vit C Gambar 5. Kurva Regresi Linier Antara Konsentrasi dengan Inhibisi Vitamin C Asam Askorbat terhadap DPPH Berdasarkan data pada tabel 4 dapat ditentukan IC 50 dari vitamin C asam askorbat sebesar 5,589 bpj. Melalui perbandingan nilai IC 50 dari ekstrak umbi bawang merah Allium cepa L. dan IC 50 dari vitamin C asam askorbat, dapat diketahui bahwa ekstrak umbi bawang merah Allium cepa L. mempunyai aktivitas antioksidan 117 kali dari vitamin C asam askorbat.

5. Hasil Formulasi Gel

Hasil pembuatan gel yang mengandung ekstrak umbi bawang merah Allium cepa L. dalam berbagai konsentrasi dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Hasil Formulasi Sediaan Gel Antioksidan yang Mengandung Ekstrak Bawang Merah Allium cepa L. Formula Bentuk Warna Bau F gel kental bening tidak berbau F 1 gel kental Keruh tidak berbau F 2 gel kental kuning muda tidak berbau F 3 gel kental kuning khas bawang merah Keterangan: F = Formula gel tanpa penambahan ekstrak umbi bawang merah gel blangko F 1 = Formula gel dengan penambahan ekstrak umbi bawang merah sebesar 0,02 IC 80 F 2 = Formula gel dengan penambahan ekstrak umbi bawang merah sebesar 0,03 1,5xIC 80 F 3 = Formula gel dengan penambahan ekstrak umbi bawang merah sebesar 0,06 3xIC 80 Gambar 5. Penampilan Fisik Gel Hasil Formulasi Keterangan: F = Formula gel tanpa penambahan ekstrak umbi bawang merah gel blangko F 1 = Formula gel dengan penambahan ekstrak umbi bawang merah sebesar 0,02 IC 80 F 2 = Formula gel dengan penambahan ekstrak umbi bawang merah sebesar 0,03 1,5xIC 80 F 3 = Formula gel dengan penambahan ekstrak umbi bawang merah sebesar 0,06 3xIC 80

5.1 Hasil Pengamatan Organoleptis

Gel yang dibuat tidak mengalami perubahan organoleptis baik bentuk, warna dan bau selama 2 bulan penyimpanan.

5.2 Hasil Pengamatan pH

Blangko F0 Formula 1 F1 Formula 2 F2 Formula 3 F3 1 3 7 14 21 28 35 42 49 56 Hari Penyimpanan ke- 6,8 6,9 7,0 7,1 7,2 7,3 7,4 7,5 7,6 7,7 7,8 7,9 p H Gambar 6. Grafik Perubahan pH Sediaan Gel Antioksidan Selama Waktu Penyimpanan Disampaikan dalam Seminar Penelitian Dosen di Fakultas Farmasi Univesitas Padjadjaran, 5 Desember 2007. 11

5.3 Hasil Pengamatan viskositas

Blangko F0 Formula 1 F1 Formula 2 F2 Formula 3 F3 1 3 7 14 21 28 35 42 49 56 Hari Penyimpanan ke- 250 260 270 280 290 300 310 320 330 V is k o s it a s p o is e Gambar 7. Grafik Perubahan Viskositas Sediaan Gel Antioksidan Selama Waktu Penyimpanan KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Rendemen yang didapat dari ekstrak umbi bawang merah Allium cepa L. adalah sebesar 13,414 2. Ekstrak umbi bawang merah Allium cepa L. memiliki konsentrasi hambat IC 50 pada konsentrasi 95,995 bpj sedangkan Vitamin C mempunyai IC 50 sebesar 5,589 bpj. 3. Ekstrak umbi bawang merah Allium cepa L. memiliki aktivitas antioksidan 117 kali dibandingkan dengan vitamin C asam askorbat. 4. Semua gel yang dibuat stabil secara organoleptis bentuk, warna dan bau. pH gel mengalami penurunan tetapi masih dalam rentang persyaratan untuk kulit. Perubahan pH gel blangko dan formula 1 0,02 ekstrak tidak signifikan demi- kian pula perubahan viskositas gel blangko, gel formula 1 0,02 ekstrak dan gel formula 2 0,03 ekstrak juga tidak signifikan. 5. Uji keamanan menunjukkan bahwa gel antioksidan dengan ekstrak bawang merah Allium cepa L . konsentrasi 0,02; 0,03 dan 0,06 aman untuk digunakan karena tidak menyebabkan iritasi kulit, baik iritasi primer maupun iritasi sekunder. Saran Dari hasil penelitian dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut: 1. Dicari metode ekstraksi umbi bawang merah Allium cepa L. yang lain sehingga dihasilkan rendemen ekstrak yang besar. 2. Perlu studi lebih lanjut mengenai pemilihan basis gel lain yang lebih sesuai untuk ekstrak bawang merah Allium cepa L., sehingga diperoleh sediaan yang lebih stabil dengan penampilan dan bau yang lebih menarik. 3. Perlu dilakukan studi lebih lanjut mengenai pemilihan sediaan yang tepat untuk ekstrak bawang merah Allium cepa L.. Disampaikan dalam Seminar Penelitian Dosen di Fakultas Farmasi Univesitas Padjadjaran, 5 Desember 2007. 12 DAFTAR PUSTAKA Benkeblia, Noureddine. 2005. Free- Radical Scavenging Capacity and Antioxidant Properties of Some Selected Onions Allium cepa L. and Garlic Allium sativum L. Extracts. International Journal of Brazilian Archieves of Biology and Technology , 485: 753- 759. De Groot H. 1994. Reactive oxygen species in tissue injury. J. Hepatogastroentrology, 41:328-32. Desai, D.D.; Hasman, D.F.; Schmucker-Castner, J.F.; 1999. Advances in Carbomer Polymer Technology . Ohio : BFGoodrich Company. Hertog, M.G.L., Hollman, P.C.H., Katan, M.B. 1996. Content of potentially anticarcinogenic flavonoids of 28 vegetables and 9 fruits commonly consumed in the Netherlands. Journal of Agricultural and Food Chemistry , 40: 2379-2383. Kerry NL, Abbey M. 1997. Red wine and fractionated phenolic compounds prepared from red wine inhibits low density lipoprotein oxidation in vitro. J. Atherosclerosis , 135:93-102. Mohamed, M.I., 2004. Optimization of Chlorphenesin Emulgel Formulation. The AAPS Journal 6 3 Article 26. Rodrigues, et al. 2003. Nutritional Value of Onion Regional Varieties In Northwest Portugal. Journal of Environmental, Agricultural and Food Chemistry 2 4: 519- 524. Sibuea, Posman. 2004. Kuersetin, Senjata Pemusnah Radikal Bebas. http:www.kompas.comkomp as-cetak040210utama.htm [diakses 27 Desember 2006] Suhaj, Milan. 2004. Spice antioxidants isolation and their antiradical activity: a review . Slovakia: Food Research Institute. Trilaksani, Wini. 2003. Antioksidan: Jenis, Sumber, Mekanisme Kerja dan Peran Terhadap Kesehatan. http:tumoutou.net6_sem2_02 3wini_trilaksani.htm [diakses 12 Desember 2006] Vinson, J.A., 1998. Flavonoids in foods as in vitro and in vivo antioxidants. di dalam : Ma, B. Ed., Flavonoids in the Living System. Plenum Press, New York. 151–164.