Latar Belakang KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau memelihara tubuh pada kondisi baik BPOM, 2008. Tujuan awal penggunaan kosmetika adalah untuk mempercantik diri. Kosmetika pada umumnya bersifat kosmetika rias dekoratif dan kosmetika pemeliharaan. Kosmetika rias dekoratif semata-mata hanya melekat pada bagian tubuh yang dirias dan dimaksudkan agar terlihat menarik serta dapat menutupi kekurangan yang ada. Kosmetika ini terbuat dari beberapa komponen termasuk salah satunya zat warna dalam bahan pembawa. Salah satu jenis sediaan kosmetika rias adalah perona kelopak mata eye shadow yang merupakan sediaan rias yang berisi pigmen warna yang digunakan pada kelopak mata untuk memberi latar belakang atau bayangan yang menarik pada mata sehingga memberi efek berkilau pada mata. Perona kelopak mata umumnya berwarna biru, merah tua, perak, hijau dan coklat Wasitaatmadja, 1997. Berdasarkan hasil investigasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM masih banyak ditemukan sediaan kosmetik yang tidak memenuhi standar Universitas Sumatera Utara yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan RI. Salah satu persyaratan kosmetik dalam hal ini perona kelopak mata eye shadow, adalah kandungan logam-logam beratnya harus negatif. Logam-logam berat disinyalir mempunyai efek toksik karena bersifat karsinogen atau penyebab kanker. Logam-logam tersebut antara lain raksa atau Hg, timbal atau Pb, arsen atau As, kadmium atau Cd, dan kromium atau Cr Supriyadi, 2008. Seperti logam merkuri atau Hg yang sering ditambahkan ke dalam kosmetik produk pemutih karena merkuri umumnya tampak putih mengkilap. Pemakaian merkuri dalam krim pemutih wajah bisa menimbulkan perubahan warna kulit, alergi, hingga bintik hitam www.news.okezone.com. Begitu juga dengan penambahan logam lainnya seperti logam Cr, logam tersebut umumnya digunakan dalam industri tekstil dan cat sebagai pigmen warna. Bagi produsen yang hanya mengejar keuntungan semata dengan sengaja menambahkan logam-logam ini pada kosmetik perona kelopak mata untuk memantapkan warnanya. Residu logam berat yang terdapat pada perona kelopak mata juga dapat berasal dari cemaran yang timbul dalam proses pembuatan kosmetik tersebut, akibat dari kurangnya kesadaran pihak produsen Fatmawaty dan Sosiyawati, 2008. Dari uraian di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian terhadap kosmetika perona kelopak mata eye shadow, berapa besar kadar logam kromium Cr yang terdapat pada perona kelopak mata eye shadow yang berbahaya bagi manusia.

1.2 Permasalahan