Uji Kecernaan In vitro Silase Campuran Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) dan Lamtoro Merah (Acacia villosa)

UJI KECERNAAN IN VITRO SILASE CAMPURAN RUMPUT
GAJAH (Pennisetum purpureum) DAN LAMTORO MERAH
(Acacia villosa)

FAOLINE JUNITA PUTRI

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Uji Kecernaan In vitro
Silase Campuran Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) dan Lamtoro Merah
(Acacia villosa) adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing
dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Maret 2014
Faoline Junita Putri
NIM D24090101

ABSTRAK
FAOLINE JUNITA PUTRI. Uji Kecernaan In vitro Silase Campuran Rumput
Gajah (Pennisetum purpureum) dan Lamtoro Merah (Acacia villosa). Dibimbing
oleh ASEP SUDARMAN dan YANTYATI WIDYASTUTI.
Uji Kecernaan In vitro Silase Campuran Rumput Gajah (P. purpureum) dan
Lamtoro Merah (A. villosa) bertujuan untuk mengkaji kualitas kecernaan silase
pada proporsi yang berbeda secara in vitro. Rancangan yang digunakan adalah
RAK faktorial 3x6 dengan 3 ulangan. Faktor A adalah perbedaan proporsi dari
rumput gajah dan A. villosa yaitu A1 = 60% rumput gajah : 40% A. villosa, A2 =
50% rumput gajah : 50% A. villosa, A3 = 40% rumput gajah : 60% A. villosa,
sedangkan faktor B adalah perbedaan waktu inkubasi (4, 8, 12, 24, 48, 72 jam).
Uji ANOVA digunakan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Perbedaan
antar perlakuan kemudian diuji menggunakan uji polynomial dan Duncan. Hasil
menunjukkan bahwa bakteri total meningkat (P