Analisis Tapak
• Kenyamanan
Menurut Simonds (1961) bahwa kenyamanan adalah segala sesuatu yang memperlihatkan penggunaan ruang secara harmonis, baik dari segi bentuk, tekstur, warna, aroma, suara, bunyi, cahaya atau lainnya. Hubungan harmonis yang dimaksud adalah keteraturan, dinamis dan keragaman yang saling mendukung terhadap penciptaan ruang bagi manusia, sehingga mempunyai nilai keseluruhan yang mengandung keindahan. Kenyamanan dapat pula dikatakan sebagai kenikmatan/kepuasan manusia dalam melaksanakan Menurut Simonds (1961) bahwa kenyamanan adalah segala sesuatu yang memperlihatkan penggunaan ruang secara harmonis, baik dari segi bentuk, tekstur, warna, aroma, suara, bunyi, cahaya atau lainnya. Hubungan harmonis yang dimaksud adalah keteraturan, dinamis dan keragaman yang saling mendukung terhadap penciptaan ruang bagi manusia, sehingga mempunyai nilai keseluruhan yang mengandung keindahan. Kenyamanan dapat pula dikatakan sebagai kenikmatan/kepuasan manusia dalam melaksanakan
Tabel 4. Rencana vegetasi tanaman pengisi (container) pada Taman Publik Kreatif Kota Pangkalan Kerinci
No. Nama Lokal
Nama Latin
Daya tarik Kelompok
1 Taiwan beauty
Cuphea hyssopifolia
Bunga Penutup tanah
2 Kembang kancing, kenop
Gomphrena globosa
Bunga Semak rendah
3 Krosandra, bunga api
Crossandra infundibuliformis
Bunga Semak rendah
4 Bunga laba-laba
Cleome hasslerana
Bunga Semak rendah
5 Kecombrang, honje
Nicolaia sp
Bunga Semak tinggi
6 Adam hawa, nanas kering
Rhoeo discolor
Daun
Penutup tanah
7 Patah tulang
Pedilanthus tithymaloides
Daun
Semak rendah
8 Sambang colok
Aerva sanguinolenta
Daun
Semak rendah
9 Pangkas kuning
Duranta sp.
Daun
Semak tinggi
10 Hanjuang
Cordyline sp.
Daun
Perdu tinggi
11 Drasena
Dracaena sp.
Daun
Perdu tinggi
12 Kol banda
Pisonia grandis ‘Alba’
Daun
Pohon sedang
13 Tulang-tulang
Euphorbia tirucalli
Batang Perdu tinggi
14 Palem merah
Cyrtostachis renda /C. lakka
Batang Pohon rendah
15 Bambu kuning
Phyllostachys sulphrurea
Batang Pohon tinggi
16 Kersen, talok
Muntingia calabura
Tajuk Pohon rendah
17 Pucuk merah
Syzigium oleina
Tajuk Pohon rendah
18 Palem putri
Veitchia merilii
Tajuk Pohon rendah
19 Palem ekor tupai
Wodyetia bifurcata
Tajuk Pohon rendah
20 Cemara kipas
Thuja orientalis
Tajuk Pohon rendah
21 Glodogan tiang
Polyalthia longifolia
Tajuk Pohon sedang
22 Ki hujan
Samanea saman
Tajuk Pohon sedang
23 Mahoni
Swietenia mahogani
Tajuk Pohon tinggi
24 Beringin
Ficus benyamina
Tajuk Pohon tinggi
25 Biola cantik
Ficus lyrata
Tajuk Pohon tinggi
26 Kerai payung
Filicium decipiens
Tajuk Pohon tinggi
Tajuk Pohon tinggi Catatan : Pemilihan tanaman disesuaikan dengan kondisi tanah dan iklim setempat juga ketersediaan bibit.
27 Ketapang
Terminalia catappa
Sumber : Lestari dan Kencana (2008)
Tabel 5. Rencana vegetasi penghasil kertas/pulp sebagai pohon koleksi di zona taman pohon kertas.
No. Nama Lokal
Nama Latin
Daya tarik Kelompok
1 Akasia
Acacia Mangium / A. crassicarpa
Tajuk Pohon peneduh
2 Ekaliptus
Eucalyptus pellita / E. Urograndis
Tajuk Pohon peneduh
3 Jabon
Anthocephalus cadamba
Tajuk Pohon peneduh
4 Gerunggang
Cratoxylem arborescens
Tajuk Pohon peneduh
5 Mahang putih
Macaranga hypoleuca
Tajuk Pohon peneduh
6 Sekubung
Macaranga gigantea
Tajuk Pohon peneduh
7 Terentang
Camnosperma coriaceum / C. auriculata
Tajuk Pohon peneduh
8 Pinus
Pinus merkusii
Tajuk Pohon pengarah
9 Damar
Agathis dammara / A. bornensis
Tajuk Pohon pengarah
Tajuk Pohon peneduh Catatan : Pemilihan tanaman disesuaikan dengan kondisi tanah dan iklim setempat juga ketersediaan bibit.
10 Mahoni
Swietenia spp.
Sumber : Balitbang Kehutanan - Kementerian Kehutanan RI Jakarta.
Tabel 6. Rencana vegetasi pohon buah unggulan/andalan dan pohon langka/hampir punah khas Pelalawan sebagai pohon koleksi di zona taman koleksi.
No. Nama Lokal
Nama Latin
Daya tarik Kelompok
1 Durian
Durio zibethinus
Tajuk & buah Pohon unggulan
2 Manggis
Garcinia mangostana
Tajuk & buah Pohon unggulan
3 Salak pondoh
Salacca edulis
Tajuk & buah Pohon unggulan
4 Matoa, rumbai
Pometia pinnata
Tajuk & buah Pohon unggulan
5 Duku, rambai
Lansium domesticum
Tajuk & buah Pohon langka
6 Nangka
Artocarpus heterophyllus
Tajuk & buah Pohon langka
7 Cempedak hutan, bangkong
Artocarpus integer
Tajuk & buah Pohon langka
8 Rambutan hutan, kabong
Nephelium eriopetalum
Tajuk & buah Pohon buah hutan
9 Seminai
Madhuca utilis
Tajuk
Pohon kayu langka
10 Jelutung
Dyera lowii /D. costulata
Tajuk
Pohon kayu langka
11 Balam merah
Palaquium rostratum
Tajuk
Pohon kayu langka
12 Keruing
Dipterocarpus spp
Tajuk
Pohon kayu langka
13 Sendok
Endoserpum sp
Tajuk
Pohon kayu langka
14 Kempas
Koompasia malacensis
Tajuk
Pohon kayu langka
Pohon identitas Catatan : Pemilihan tanaman disesuaikan dengan kondisi tanah dan iklim setempat juga ketersediaan bibit
15 Nibung
Oncosperma tigillarium
Tajuk
Sumber : Hasil Focus Group Discussion (FGD) dengan sembilan SKPD/Dinas Pemerintah Kabupaten Pelalawan
Konsep kenyamanan sistem sirkulasi pada tapak antara lain adanya kejelasan sirkulasi, hirarki sirkulasi, pembagian ruang antara sirkulasi pejalan kaki dengan sirkulasi kendaraan dan adanya penggunaan fungsi ruang sirkulasi yang berbeda. Fasilitas penunjang kenyamanan sirkulasi antara lain adanya rambu lalu lintas, area parkir, lebar jalan, pola lantai, kejelasan orientasi, lampu jalan dan fasilitas penyeberang.
Konsep kenyamanan terhadap iklim/kekuatan alam pada tapak yang beriklim tropis dan berada di lintasan equator di mana pada siang hari temperatur suhu relatif cukup panas perlu diatasi dengan adanya peneduh, baik berupa pohon peneduh bertajuk melebar maupun bangunan taman (saung/gazebo/shelter), yang juga diperlukan untuk mengatasi gangguan terhadap hujan. Demikian pula terhadap kekuatan angin dapat diatasi dengan menempatkan elemen-elemen penghalang angin (wind break) agar kecepatan angin kencang dapat diperlambat sehingga tercipta suasana pergerakan angin mikro (sepoi-sepoi) yang sejuk dan menyenangkan bagi kegiatan pengunjung.
Konsep kenyamanan terhadap gangguan kebisingan dan aroma/bau-bauan pada tapak dapat diatasi dengan menempatkan tanaman dengan pola dan ketebalan yang rapat sehingga tanaman tersebut berfungsi sebagai tanaman tabir (screen). Untuk mengatasi gangguan aroma/bau-bauan yang kurang enak maka sumber bau tersebut dapat dilokalisasikan dan ditempatkan pada area yang tertutup dari pandangan visual serta dihalangi oleh tanaman pepohonan/semak ataupun dengan peninggian muka tanah.
Konsep kenyamanan terhadap bentuk setiap elemen landscape furniture harus disesuaikan dengan ukuran standar manusia dan mempunyai fungsi yang jelas agar skala yang dibentuk bila dimanfaatkan oleh pengunjung akan terasa nyaman.
Konsep kenyamanan terhadap gangguan keamanan pada tapak merupakan masalah yang penting karena ini dapat mengganggu dan menghambat aktifitas yang dilakukan. Pengertian dari keamanan bukan saja mencakup segi kejahatan (kriminal), tapi juga termasuk kekuatan konstruksi dari elemen lansekap, tata letak elemen, bentuk elemen dan kejelasan fungsi. Untuk mengatasi gangguan keamanan pada tapak terutama Konsep kenyamanan terhadap gangguan keamanan pada tapak merupakan masalah yang penting karena ini dapat mengganggu dan menghambat aktifitas yang dilakukan. Pengertian dari keamanan bukan saja mencakup segi kejahatan (kriminal), tapi juga termasuk kekuatan konstruksi dari elemen lansekap, tata letak elemen, bentuk elemen dan kejelasan fungsi. Untuk mengatasi gangguan keamanan pada tapak terutama
Konsep kenyamanan terhadap kebersihan dan keindahan pada tapak berupa penyediaan tempat-tempat sampah dan pengadaan unit pembuatan kompos serta edukasi kepada pengunjung untuk membangun budaya bersih melalui penyuluhan dan atau kegiatan positif oleh komunitas pencinta lingkungan dan taman. Sedangkan kenyamanan terhadap keindahan dapat diperoleh dari keharmonisan dari segi bentuk, warna dan komposisi susunan tanaman serta kompisisi elemen perkerasannya.
• Estetika
Menurut Hakim (2012) bahwa hakikat dari sebuah desain (karya cipta) yang baik adalah memenuhi kriteria dan tolok ukur, yakni memenuhi fungsional berguna dan estetika (keindahan). Mengenai fungsi adalah segala sesuatu rancangan ruang luar harus mempunyai fungsi bagi kegiatan manusia, sedangkan mengenai estetika (keindahan) dalam suatu desain dapat dilihat dari sudut keindahan bentuk dan keindahan ekspresi. Keindahan bentuk menyangkut pertimbangan terhadap prinsip-prinsip desain tentang keindahan, yaitu adanya keteraturan, keterpaduan, keseimbangan, irama, proporsi dan skala. Artinya, suatu ruang dalam rancangan lansekap dapat dikatakan menarik bila memenuhi kriteria-kriteria tersebut. Sedangkan keindahan ekspresi sulit dinilai, karena setiap orang akan berbeda menilai suatu keindahan, tergantung dari sikap intelektual individualnya. Estetika berasal dari kata Yunani aesthetica yang berarti hal-hal yang dapat diserap dengan pancaindra, dan aesthesis dalam pengertian penyerapan indra.
Konsep estetika pada tapak terdiri dari : (1) nilai estetika (keindahan) pada vegetasi/tanaman, dan (2) nilai estetika pada bangunan tamannya. Menurut Irwan (2008) vegetasi dapat memberikan keindahan dari garis, bentuk, warna dan tekstur yang ada dari tajuk, daun, batang, cabang, kulit batang, akar, bunga, buah maupun aroma. Nilai estetis tanaman dapat diperoleh dari satu tanaman, sekelompok tanaman yang sejenis, kombinasi tanaman berbagai jenis ataupun kombinasi antara tanaman dengan elemen lansekap lainnya (Hakim, 2012). Sedangkan nilai estetika dari bangunan tamannya seperti gapura, panggung upacara, balai taman, saung, bengkel kerja, mushola dan rumah jaga, akan sebanyak mungkin mengadaptasi pada desain arsitektur Melayu Pelalawan, yang diadaptasi dari Balai Adat Datuk Bandar Setia Diraja dan Gedung Daerah Datuk Laksamana Mangkudiraja dan atau desain arsitektur Melayu Riau.