Peningkatan Kerjasama Indonesia – Singapura di Bidang Ketenagakerjaan

C. Peningkatan Kerjasama Indonesia – Singapura di Bidang Ketenagakerjaan

  Secara khusus dijelaskan dalam penelitian ini mengenai peningkatan kerjasama kedua Negara pada bidang ketenagakerjaan akan menjadi perhatian utama. Di mana hasil kerjasama tersebut dapat menambah wawasan dan bahan untuk dapat dianalisa berikutnya pada bab IV termasuk mengenai pelayanan terhadap WNI terutama upaya perlindungan terhadap Tenaga Kerja Bermasalah (TKI-B) di Singapura oleh KBRI Singapura. Kerjasama Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini membahas masalah ketenagakerjaan tidak hanya dapat dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berkoordinasi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI (Kemenakertrans), namun juga dikhususkan oleh Badan setingkat Kementerian seperti Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) yang dalam pelaksanaan mengenai TKI (mekanisme pra hingga pascapenempatan termasuk melakukan penyelesaian terhadap pengaduan TKI yang masuk ke Crisis Center). Di mana yang bekerjasama dengan agen atau mitra usaha penyalur TKI hingga asosiasi

  (sebagai lembaga representasi Pemerintah Singapura) 48 . Di samping peranan

  47 ibid 48 http:www.bnp2tki.go.idread11410Benarkah-TKI-di-Singapura-Lebih-Terjamin?.html diupload

  pada tanggal 21 Juni 2016 dan diakses pada tanggal 15 Juni 2017 pada tanggal 21 Juni 2016 dan diakses pada tanggal 15 Juni 2017

  BNP2TKI bekerjasama dengan agen ataupun asosiasi pekerja mengenai mekanisme peraturan penempatan TKI di Singapura. Dalam proses perekrutan TKI tersebut, anggota agensi menghubungi dan membuat perjanjian langsung dengan TKI (CTKI tidak berhubungan dengan pengguna). Perjanjian itu juga mencantumkan jam kerja, jam istirahat, hak TKI memperoleh akses peningkatan kecakapan serta memfasilitasi secara cuma-cuma bila terjadi perpindahan pengguna. Meskipun pernah ada masalah di mana TKI yang tidak mendapatkan hak-haknya pada masalah ketenagakerjaan seperti gaji maupun hari libur, yang mana Pihak KBRI telah mengkomunikasikan dengan MOM Singapura seperti mengeluarkan surat edaran

  tersebut 49 .

  BNP2TKI telah membuat skema pembayaran gaji TKI secara non tunai dengan utuh (belum ditambah lembur), tanpa adanya pemotongan gaji baik dari agensi maupun pengguna, dengan tidak ada biaya berlebih yang dibebankan kepada TKI tersebut hal ini yang dinyatakan oleh Kepala Badan Nasional Penempatan dan

  Perlindungan TKI (BNP2TKI), Nusron Wahid 50 .

  49 Hasil wawancara dengan Bapak Yulius Mada Kaka, Kepala Seksi Amerika Utara dan ASEAN Non Malaysia Direktorat Pelayanan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian

  Luar Negeri

  50 http:www.bnp2tki.go.idread11410Benarkah-TKI-di-Singapura-Lebih-Terjamin?.html diupload pada tanggal

  21 Juni 2016 dan diakses pada tanggal 15 Juni 2017

  Hasil dari kerjasama BNP2TKI dengan Asosiasi agensi di Singapura menghasilkan postur TKI profesional dengan jaminan hukum. Hal ini dapat terlaksana sesuai dengan isi perjanjian apabila masing – masing memilki komitmen

  yang kuat dan professionalitas dalam menjalankan kinerjanya 51 . TKI bahkan bisa langsung mengadu kepada asosiasi yang mewadahi agensi atau mitra usaha tersebut.

  Asosiasi pun dapat memperingatkan mitra atau agen yang tidak mengidahkan SOP dengan benar.

  Kebijakan penempatan TKI di luar negeri diarahkan untuk memanfaatkan peluang kerja di luar negeri dengan mengedepankan aspek perlindungan terhadap harkat dan martabat serta keselamatan dan kesehatan TKI pra maupun pasca penempatan. Untuk itu, strategi yang telah dan akan dilakukan oleh Pemerintah dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yakni: Pertama, Regulasi, dilakukan dengan menerbitkan Undang-Undang No. 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga

  Kerja Indonesia di luar negeri dan menyusun berbagai peraturan pelaksanaannya 52 .

  51 http:www.bnp2tki.go.idread11410Benarkah-TKI-di-Singapura-Lebih-Terjamin?.html diupload pada tanggal 21 Juni 2016 dan diakses pada tanggal 15 Juni 2017