Studi Pengaruh Pembangunan Pengaman Pantai, Groin, terhadap Kondisi Ekosistem Terurnbu Karang di Pantai Sanur, Bali

STUD1 PENGARUH PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI, GROIN,
TERHADAP KONDISI EKOSISTEM TERUMBU KARANG
DI PANTAI SANUR, BALI

Oleh :
I DEWA AYU NYOMAN TRIEKADEWI
C02400079

SKRIPSI

DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004

STUD1 PENGARUH PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI, GROIN,
TERHADAP KONDISI EKOSISTEM TERUMBU KARANG
DI PANTAI SANUR, BALI

Oleh :
I DEWA AYU NYOMAN TRIEKADEWI

C02400079

SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana di Fakultas Perikanan Dan llmu Kelautau

DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004

I Dewa Ayu Nyoman Triekadewi. C02400079. Studi Pengaruh Pembangunan Peugaman
Pantai, Groin, terhadap Kondisi Ekosistem Terurnbu Karang di Pantai Sanur, Bali
(Dibavvah bimbingan Santoso Rahardjo dan Budhi Hascaryo Iskandar).
RINGKASAN
Pantai Sanur sebagai salah satu andalan pariwisata di Pulau Bzli memiliki masalah utama
yaitu abrasi pantai yang tejadi hampir disepanjang kawasan pantai. Langkah yang diarnbil
untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membuat bangunan pengaman pantai yang
kegiatannya meliputi pembangunan groin dan dilanjutkan dengan pengisian pasir. Kegiatan
berlangsung cukup lama dan diduga akan memberikan tekanan ekologis terhadap lingkungan

disekitamya khususnya ekosistem terumbu karang. Kemsakan ekosistem terumbu karang
akan tejadi apabila kegiatan yang dilaksanakan tidak dikelola dengan baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari kegiatan
pembangunan groin dan pengisian pasir terhadap kondisi ekosistem terumbu karang serta
memberikan alternatif upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk mengatasi dampak negatif
tersebut.
Penelitian ini menggunakan 2 jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
bempa data kualitas perairan dan kondisi ekosistem temmbu karang ketika kegiatan
pembangunan groin dan pengisian pasir dilakukan hingga kegiatan berakhir sedangkan data
sekunder bempa data oseanografi yang diperoleh dari Bapedda Kota Denpasar dan data
kualitas perairan serta kondisi ekosistem temmbu karang sebelum kegiatan dilakukan.
Penelitian ini dilakukan mulai dari kegiatan belum dilaksanakan hingga kegiatan berakhir.
Lokasi pengamatan kualitas perairan dibagi menjadi 6 stasiun pengamatan sedangkan
ekosistem temmbu karang dibagi menjadi 3 stasiun pengamatan. Data kualitas perairan
mempakan data kualitas perairan di permukaan. Sampel kualitas perairan dianalisis di
Laboratorium Analisis Kualitas Lingkungan, FMIPA, Universitas Udayana, Bali. Data
ekosistem temmbu karang diperoleh dari 2 kedalaman yaitu kedalaman 3 meter dan
kedalaman 7 meter. Terumbu karang sebagai komunitas benthik perairan diamati dengan
metode transek garis menyinggung (English et al., 1997) sampai pada tingkat bentuk
pertumbuhannya (lfefornt) sedangkan data komunitas ikan karang menggunakan metode

sensus visual (English et al., 1997) sampai pada tingkat spesies. Pengolahan dan analisis data
terumbu karang menggunakan persen penutupan dan indek mortalitas karang sedangkan data
ikan karang menggunakan indek keanekaragaman (H'), indek keseragaman (E) dan indek
dominansi (C).
Berdasarkan hasil pengamatan kondisi fisika kimia perairan mengalami pembahan selama
kegiatan berlangsung namun perubahan pang tejadi masih berada pada kisaran yang
diperbolehkan untuk perkembangan biota laut berdasarkan Kep 02/MenKLW1988.
Perubahan akibat kegiatan terutama tejadi pada turbiditas perairan, Total Suspe~ldedSolid
(TSS), Oksigen terlarut (DO), Biochemical Oxygel~Demand (BOD) dan derajat keasaman
(pH) sedangkan pembahan yang tejadi pada suhu dan salinitas lebih dipengamhi oleh hujan.
Peningkatan nilai turbiditas dan TSS tejadi cukup tinggi ketika kegiatan pembangunan groin
dan mulai menurun ketika kegiatan pengisian pasir hingga kegiatan berakhir. Sebelum
kegiatan dilakukan nilai turbiditas perairan 0 NTU hanya pada Stasiun 5 sebesar 0,17 NTU
sedangkan nilai TSS berkisar antara 1,12-3,80 mgl. Kisaran nilai turbiditas ketika kegiatan
pembangunan groin antara 4,OO-6,61 NTU dan TSS antara 7,OO-11,8:! mg/l. Peningkatan ini

disebabkan tejadinya pengadukan dasar perairan akibat kapal tongkang yang hilir mudik
membawa material batu dan peralatan berat yang digunakan untuk memasang batu.
Meningkatnya padatan tersuspensi di kolom perairan mengakibatkan berkurangnya intensitas
cahaya sehingga jumlah oksigen terlamt semakin berkurang. Konsentrasi padatan tersuspensi

semakin berkurang ketika kegiatan pengisian pasir hingga kegiatan berakhir, sebagian
mengendap dan sebagian lagi terbawa ams dan gelombang.
Terumbu karang yang terdapat di Pantai Sanur tergolong tipe temmbu karang tepi
(fritzgirzgreen. Menumt Gomez dan Yap (1988) persen penutupan karang sebelum-hegiatan
dilakukan dengan nilai berkisar antara 50,4-92,14 % termasuk dalam kategori baik sampai
sangat baik. Penumnan persen penutupan karang hidup terus menurun ketika kegiatan mulai
dilaksanakan hingga kegiatan berakhir. Tingkat kesehatan karang terus menumn yang diikuti
dengan meningkatnya kematian karang. Propeller dan jangkar kapal mengakibatkan banyak
karang yang mengalami pemutihan bahkan mati. Pembahan kondisi perairan juga memaksa
karang untuk heradaptasi terlihat dari mucus atau lendir yang dikeluarkan dalam jumlah yang
berlebihan oleh karang. Padatan tersuspensi akan mengendap dan menutupi permukaan
terumbu karang selain itu proses fotosinthesis juga terhambat akibat terhalangnya cahaya yang
masuk ke perairan. Kondisi seperti ini yang berlangsung cukup lama akan terus menumnkan
tingkat kesehatan karang hingga akhir kegiatan. Persen penutupan karang ketika kegiatan
telah berakhir berkisar antara 30,36-46,12 %, nilai ini berada pada kisaran kategori sedang.
Peningkatan persen penutupan abiotik juga tejadi ketika kegiatan telah berakhir.
Komunitas ikan sebagai bagian dari ekosistem temmbu karang hanya mengalami sedikit
pembahan ketika kegiatan berlangsung bahkan cendemng kembali berada dalam kondisi yang
stabil setelah kegiatan berakhir. Kegiatan yang dilakukan membuat ikan sedikit merasa
terusik dan terganggu sehingga ikan bergerak dan berpindah mencari tempat yang lebih aman.

Penumnan kondisi temmbu karang mengakibatkan ikan kehilangan mmahnya sehingga ikan
tampak menyebar di semua stasiun pengamatan dan tidak ada dominansi dari jenis ikan
tertentu.
Kegiatan pembangunan mengakibatkan tejadinya pembahan beberapa parameter fisika
dan kirnia perairan yang pada akhimya mempengamhi kondisi ekosistem temmbu karang
terutama peningkatan turbiditas perairan dan konsentrasi padatan tersuspensi di kolom
perairan. Pemasangan siltprotector atau penahan lumpur perlu dilakukan untuk menghindari
penyebaran padatan tersuspensi lebih luas sehingga peningkatan turbiditas perairan pada
daerah yang lebih luas sebagai dampak negatif dari kegiatan dapat dihindari.

SKRIPSI
Judul Skripsi

: STUD1 PENGARUH PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI,
GROIN, TERHADAP KONDISI EKOSISTEM TERUMBU
KARANG DI PANTAI SANUR, BALI

Nama Mahasiswa

: I Dewa Ayu Nyoman Triekadewi


Nomor Pokok

: C02400079

Program Studi

: Manajemen Sumberdaya Perairan

Menyetujui :
I. Komisi Pembimbing

~ J ~ a n t o s oRahardio, M.Sc
Ketua

//

Dr. Ir. Budhi Hascaryo Iskandar, M.Si
Anggota


11. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Tanggal Ujian : 26 Juli 2004

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "Studi Pengaruh
Pembangunan Pengaman Pantai, Groin, terhadap Kondisi Ekosistem Terumbu Karang
di Pantai s a n u r ; ~ a l i " . Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ir. Santoso Rahardjo, M.Sc dan Dr. Ir. Budhi Hascaryo Iskandar, M.Si selaku dosen
pembimbing yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.

2. Dr. Ir. Setyo Budi Susilo, M.Sc dan Dr. Ir. Unggul Aktani, M.Sc selaku dosen penguji
tamu dan program studi atas saran dan kritiknya.
3. Dr. Ir. Enan M. Adiwilaga selaku dosen pembimbing akademik.

4. Bali Beach Coizservatioiz Project, ksususnya Bapak Prasetyo Ramhadi, Bapak
Novianto Hadisuwito dan Windu Guntoro atas bantuannya selama penelitian di

lapangan

5. Ibunda tercinta dan Bapak serta kakak-kakakku atas semangat dan dukungannya
Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang memerlukan. Kritik
d a i ~saran untuk perbaikan dan melengkapi skripsi ini tetap penulis harapkan.

Bogor, Juli 2004
Penulis

DAFTAR IS1

Halaman
DAFTAR TABEL ....................................................................................................

ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................

x


DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................

xi

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................
B. Pemmusan Masalah ........................................................................................
C. Tujuan .............................................................................................................

1
1
2

11. TINJAUAN PUSTAKA
A. Terumbu Karang .............................................................................................
1. Definisi terumbu karang .............................................................................
2. Fungsi dan manfaat terumbu karang ............................................................
3. Biologi temmbu karang ..............................................................................
4. Bentuk pertumbuhan terumbu karang ..........................................................
5. Faktor pembatas ..........................................................................................

6. Faktor penyebab kemsakan terumbu karang ...............................................
B. Pantai Sanur ...................................................................................................
..
1. Kond~slumum .............................................................................................
+
..
2. Kond~sloseanografi ...................................................................................
a. Arus .........................................................................................................
b. Pasang surut .............................................................................................
c. Gelombang ....................................................................................... ........
C. Bali Beacll Colzsewatiolt Project ............................................................. ......
~

.%

~

111. METODE PENELITIAN . .

A.Waktu dan Tempat Penel~tlan.............................................................. ..........,

B. Metode penelitian ...................................................................................... ......
1. Pengumpulan data ........................................................................................
a. Data sekunder .................................................................................. .........
b. Data primer ..............................................................................................
2. Stasiun pengamatan .....................................................................................
a. Kualitas perairan ......................................................................................
b. Terumbu h a n g dan ikan karang ............................................................
3. Pengambi1an sampel ....................................................................................
a. Kualitas perairan ......................................................................................
b. Temmbu karang dan ikan karanaa ............................................................
C. Alat dan Bahan .......................................................................................... ......
1. Alat dan bahan pengukur parameter kualitas perairan .................................
2. Peralatan penunjang pengamatan biota karang dan ikan karang .................
D. Pengolahan dan Analisis Data ...................................................................... ..

vii

...

2 . Biota karang .................................................................................................
a . Persen penutupan terumbu karang (% cover) ..........................................
b . Indek mortalitas .......................................................................................
3. Ikan karang ..................................................................................................
a . Indek keanekaragaman .............................................................................
b . Indeks keseragarnan .................................................................................
c. Indeks dominansi .....................................................................................
IV . HASIL DAN PEMBAHASAN
A . Keadaan Umum Pantai Sanur .........................................................................
. . .
. .
B . Kondis~F~sikaK ~ m i aPerairan ........................................................................
. .
1. Turb~d~tas
.....................................................................................................
2. Total Suspended Solid (TSS) .......................................................................
3. Suhu .............................................................................................................
4 . Oksigen terlarut (DO) .................................................................................
5 . Bioclienzical Oxygen Der~iand(BOD) ..........................................................
6 . Salinitas........................................................................................................
7 . Derajat keasaman (pH) ................................................................................
..
C. K o n d ~ Terumbu
s~
Karang ................................................................................
1. Persentase penutupan terumbu karang .........................................................
a . Stasiun 1...................................................................................................
b . Stasiun 2 ...................................................................................................
c . Stasiun 3 .................................................................................................
2 . Indek mortalitas terumbu karang ......................... .
.
.................................
..
D . Kondlsl Ikan Karang .......................................................................................
1. Indek keanekaragaman (H') .........................................................................
2 . Indek keseragaman (E) ................................................................................
3 . Indek dominansi (C) ....................................................................................
E . Pengaruh Perubahan Kualitas Perairan terhadap Persen Penutupan
Karang Hidup ...................................................................................................
1. Turbiditas .....................................................................................................
2. Total Suspended Solid (TSS) .......................................................................
3 . Suhu .............................................................................................................
4 . Oksigen terlarut (DO) ..................................................................................
5 . Biocheniical Oxygen Demand (BOD) ..........................................................
..
6 . Salin~tas........................................................................................................
7 . Derajat keasaman (pH) ................................................................................
F. Upaya Mengatasi Dampak Negatif Kegiatan ..................................................

.

V KESIMPULAN DAN SARAN
A . Kesimpulan .............................................................................................
B . Saran ................................................................................................................

DAFTAR TABEL

1. Ikhtisar Dampak Kegiatan Manusia pada Ekosistem Terumbu Karang
......................................................................................
(Bengen. 2001) ...............
.

7

2. Waktu dan Lokasi Stasiun Pengamatan Kualitas Perairan ......................................

13

3 . Waktu dan Lokasi Stasiun Pengamatan Temmbu Karang dan Ikan Karang ...........

14

4 . Lokasi Pengamatan Parameter Fisika dan Kimia Perairan serta Terumbu
Karang dan Ikan Karang .........................................................................................

14

5. Alat dan Bahan Pengukur Parameter Fisika dan Kimia Perairan ...........................

18

6 . Standar Kualitas Air Untuk Biota Laut ...................................................................

18

7. Parameter Fisika dan Kimia di Permukaan Perairan pada Tahap Pra

Konstruksi .................................................................................................................

54

8. Parameter Fisika dan Kimia di Permukaan Perairan pada Tahap
Pembangunan Groin ...............................................................................................
9 . Parameter Fisika dan Kimia di Permukaan Perairan pada Tahap
..
Pengls~anPasir .........................................................................................................

54

10. Parameter Fisika dan Kimia di Permukaan Perairan pada Tahap Pasca
Konstruksi .................................................................................................................

54

11. Persen Penutupan Komunitas Benthik Ekosistem Terumbu Karang pada
Tahap Pra Konstruksi ..............................................................................................

55

12. Persen Penutupan Komunitas Benthik Ekosistem Terumbu Karang pada
Tahap Pembangunan Groin

56

13. Persen Penutupan Komunitas Benthik Ekosistem Terumbu Karang pada
..
Tahap Pengtslan Pasir ...............................................................................................

57

14. Persen Penutupan Komunitas Benthik Ekosistem Terumbu Karang pada
Tahap Pasca Konstruksi ............................................................................................

58

15. Kelimpahan Ikan Karang pada Tahap Pra Konstruksi ..............................................

59

16. Kelimpahan Ikan Karang pada Tahap Pembangunan Groin ....................................

61

17. Kelimpahan Ikan Karang pada Tahap Pengisian Pasir .............................................

63

18. Kelimpahan Ikan Karang pada Tahap Pasca Konstruksi ..........................................

65

DAFTAR GAMBAR

Garnbar

Halaman

1. Struktur Polip dan Kerangka Kapur Karang (Romimohtarto. 2001)...................

4

2. Tipe Bentuk Pertumbuhan Karang Batu (Baker et al.. 1997)..............................
3. Jenis Pasir Forantinifera di Kawasan Pantai Sanur.............................................

5
8

4. Penampang Melintang Groin ...............................................................................

11

..

5. Peta Lokasi Penellhan..........................................................................................

12

6. Lokasi Stasiun Pengamatan .................................................................................

15

7. a. Metode Pengambilan Data Karang .................................................................
b. Metode Pengambilan Data lkan Karang ...........................................................
c. Metode Pencatatan Data Karang (English et al., 1997)...................................

17
17
17

8. Diagram Proses Penelitian ...................................................................................
9. Karakteristik Umum Pantai Sanur .......................................................................
10. Histogram Perbandingan Turbiditas Perairan ......................................................
11. Histogram Perbandingan Total Suspended Solid (TSS) ......................................
12. Histogram Perbandingan Suhu ............................................................................

13. Histogram Perbandingan Oksigen terlamt (DO) .................................................
14. Histogram Perbandingan Biochemical Oxygen Demand (BOD).........................

..

15. Histogram Perbandingan Sall~lltas
.......................................................................
16. Histogram Perbandingan Derajat keasaman (pH) ...............................................
17. Histogram Kondisi Temmbu Karang pada Stasiun 1..........................................

18. Histogram Kondisi Temmbu Karang pada Stasiun 2 ..........................................
19. Histogram Kondisi Terumbu Karang pada Stasiun 3 ..........................................
20. Histogram Nilai Indek Mortalitas Karang ...........................................................
21. Histogram Indek Keanekaragaman Ikan Karang .................................................

22 . Histogram Indek Keseragaman Ikan Karang.......................................................
23 . Histogram Indek Dominansi Ikan Karang ...........................................................