51
6.4.2 Aspek Lingkungan
Selain menjadi bisnis yang memberikan keuntungan bagi para manajemen dan pemilik usaha, bentuk pengelolaan limbah B3 ini juga berperan dalam
perbaikan kualitas lingkungan karena membantu pemerintah dan masyarakat pelaku bisnis untuk mengelola limbahnya, sehingga dapat mencegah kerusakan
lingkungan atau kerugian jika limbah tidak diolah. Keberadaan industri seperti ini juga membantu mengatasi permasalahan lahan yang terbatas jika digunakan untuk
mendumping limbah-limbah seperti fly ash yang jumlahnya semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Pemanfaatan B3 menjadi produk baru adalah salah bentuk teknik produksi bersih yang juga memberikan manfaat karena dengan demikian, maka dapat
meningkatkan penggunaan sumberdaya yang efisien, mengurangi resiko dan dampak pencemaran sludge akan lebih “ramah lingkungan” jika dimanfaatkan
menjadi kertas dibandingkan harus dibakar dengan incinerator misalnya selain memberikan keuntungan ekonomi. Selain itu, pemanfaatan B3 adalah salah satu
bentuk kegiatan yang efisien karena hampir seluruhnya dapat dimanfaatkan, berbeda dengan pengelolaan sebatas pengolahan saja yang menyisakan residu
yang masih bersifat berbahaya dan beracun. Meskipun demikian, pengelolaan B3 bisa saja justru berdampak negatif
jika pelaksanaan pengelolaannya tidak memperhatikan kaida-kaidah yang telah ditetapkan. Jika limbah tidak ditangani dengan tepat misalnya, bisa saja aktivitas
ini justru membahayakan karena kuantitasnya yang besar dan jenisnya yang beragam, sehingga jika bercampur dan bereaksi akan meningkatkan resiko B3
yang lebih besar. Hal yang perlu diperhatikan adalah masalah alokasi sumberdaya dan keputusan kapan limbah harus masuk dan keluar, pembatasan jumlah
timbunan B3, kapasitas dan daya tampung alat pengolah limbah, tidak hanya berfokus pada keuntungan profit saja agar keberlangsungan usaha dan
keberlanjutan ditiga aspek tersebut profit, people, dan planet dapat dicapai.
52
6.5 Aspek Finansial
Aspek finansial merupakan penilaian kelayakan usaha apakah secara biaya dan manfaat akan menguntungkan selama umur proyek. Selai itu, aspek finansial
juga menilai kapan proyek akan mengembalikan biaya investasi yang telah dikeluarkan, dan sampai seberapa jauh proyek dapat memberikan keuntungan jika
terjadi perubahan-perubahan pada proses produksi.
6.5.1 Komponen Biaya
Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh PT. X mencakup biaya investasi dan biaya operasional, dimana biaya operasional dibagi menjadi biaya tetap dan biaya
variabel.
6.5.1.1 Biaya Investasi
Biaya investasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan peralatan maupun lahan untuk mendukung kegiatan produksi. Biaya investasi meliputi
investasi lahan, bangunan, laboratorium, pembelian alatmesin dan kendaraan. Selain itu, karena kegiatan yang berkaitan dengan limbah harus memenuhi syarat
kesehatan dan keselamatan kerja K3, PT. X juga mengeluarkan biaya-biaya untuk perlengkapan keselamatan safety tools seperti rompi, helm, sepatu boots,
masker, dan kacamata pelindung. Biaya-biaya investasi diperlihatkan pada Tabel 12.
Tabel 12 Biaya investasi pengolahan dan pemanfaatan limbah B3 PT. X
No Komponen
Harga Satuan Rp Jumlah
Total Rp Umur teknis
1 Lahan dan
bangunan 2 150 000 3.259 m2
7 000 000 000 20 tahun
2 Laboratorium
2 unit 135 000 000
10 tahun 3
Incinerator 7 800 000 000
1 unit 7 800 000 000
20 tahun 4.
Mesin penjernih solvent
150 000 000 1 unit
150 000 000 15 tahun
5. Mesin press
batako 35 000 000
5 unit 175 000 000
5 tahun 6.
Mixer 5 500 000
1 unit 9 000 000
5 tahun 7.
Crusher 9 000 000
1 unit 9 000 000
5 tahun 8.
Mesin cetak kertas
225 000 000 14 unit
3 150 000 000 8 tahun
9. Alat berat
1 500 000 000 1 unit
1 500 000 000 20 tahun
10. Alat transportasi
Colt Diesel 250 000 000
175 unit 43 750 000 000
20 tahun 11.
Bak kempu 2 000 000
4 unit 8 000 000
1 tahun 12.
safety tools dan perlengkapan lain
8 950 000 1 set
8 950 000 1 tahun
Sumber: PT. X 2014