Analisa Pola Hubungan Ruang dan Organisasi Ruang Pendekatan Persyaratan Ruang

Untuk mengurangi lahan yang tertutup bangunan, maka bangunan yang direncanakan dibuat menjadi 2-5 lantai. Hal ini bertujuan untuk tetap menjaga kualitas lingkungan dengan melakukan pembangunan secara vertikal, selain itu juga agar dapat lebih mengoptimalkan pencahayaan dan penghawaan alami untuk mengkondisikan ruang di dalam bangunan.

5. Analisa Pola Hubungan Ruang dan Organisasi Ruang

Tujuannya adalah untuk mendapatkan pola hubungan ruang dan organisasi ruang yang terdapat pada suatu bangunan. Pola hubungan ruang dan organisasi ruang ditunjukkan dengan matrik pola hubungan ruang dan model gelembung yang menunjukkan kedekatan antar ruang serta gambaran peruangan secara umum. Faktor yang menentukan adalah: · Kegiatan yang diwadahi. · Sifat kegiatannya. Pola hubungan ruangnya adalah sebagai berikut : Hub. Ruang Organisasi Ruang Makro

6. Pendekatan Persyaratan Ruang

a. Dasar pertimbangan : Bagan. V.2. Pola hubungan organisasi ruang makro Sumber: Dokumen pribadi 6 8 3 4 2 1 5 7 Hubungan Erat Hubungan Kurang Erat · Kebutuhan jenis cahaya yang dan penghawaan berbeda pada setiap ruang sesuai dengan kegiatan yang terjadi di dalam ruangan. · Tingkat fleksibilitas yang tinggi pada ruangan-ruangan yang ada, terutama pada ruang-ruang promosi, penjualan dan ruang informasi. · Fungsi ruang. b. Analisa : Hampir 80 waktu yang ada dihabiskan oleh manusia untuk berada di dalam bangunanruangan. Bangunan yang sehat berkaitan erat dengan produktifitas orang yang melakukan pekerjaan di dalamnya Sesuai dengan prinsip arsitektur high tech, yaitu movement. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa bangunan yang merespon terhadap masalah lingkungan dapat meningkatkan produktifitas pekerja 6 sampai 15 bahkan lebih. Para pekerja lebih suka untuk bekerja di dalam ruangan yang mengkombinasikan cahaya matahari dan cahaya listrik. Keuntungan dari pencahayaan dan penghawaan alami, kualitas udara yang baik dan kenyamanan dapat ditemukan pada bangunan yang memperhatikan masalah lingkungan. c. Hasil Analisa : · Menggunakan pencahayaan sinar matahari pada siang hari dan pencahayaan buatan pada malam hari yang disesuaikan dengan kebutuhan cahaya untuk setiap ruang sesuai dengan prinsip arsitektur high tech, yaitu layering. · Untuk keseluruhan ruangan yang ada digunakan sistem penghawaan alami, kecuali pada ruang yang mewadahi operasi komputer menggunakan penghawaan buatan. · Tuntutan ruang dengan fleksibilitas tinggi diatasi dengan mengelompokkan ruang-ruang yang ada dalam satu kelompok kegiatan sesuai jenis kegiatannya. Setiap kebutuhan ruang dari pelaku kegiatan disediakan tidak dengan menjadikan ruangan yang ada menjadi ruang-ruang yang lebih kecil dengan memberi partisi dinding, namun dilakukan dengan memberikan perbedaan rasa akan ruang. · Perbedaan ruang dapat dibentuk dengan perbedaan ketinggian lantai, keras lunaknya bahan, perbedaan warna, dan tekstur. · Menggunakan pembatas non-permanen.

7. Analisa Sirkulasi di dalam Bangunan