PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PUSAT BIAYA SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER PRODUKSI (Studi Kasus pada CV. Internusa Sidoarjo)

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PUSAT
BIAYA SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER PRODUKSI
(Studi Kasus pada CV. Internusa Sidoarjo)

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:
ASMAUL KHUSNA
201210170311270

PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb. Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis, Univeritas Muhammadiyah Malang dengan baik.
Dalam penulisan skripsi ini, tentunya banyak pihak yang telah memberikan
bantuan baik moril maupun materil, petunjuk, dan bimbingan. Oleh karena itu,
penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tua penulis Bapak Mokhammad Akhsanun dan Ibu Romelah
Idhayanti yang tidak pernah lelah untuk mendidik, mengajarkan, membantu,
menasehati, merawat, mendorong penulis untuk bekerja keras dan yang
selalu mendoakan agar menjadi orang baik, sholehah, sukses, dan menjadi
orang yang bermanfaat untuk Negara.
2. Kakak penulis Khoirul Sholeh S.Kom dan Anggun Kusuma Dianita S.Kom
yang tidak pernah lelah memberikan semangat, motifasi, nasehat kepada
penulis agar tidak putus asa dan tetap terus bekerja keras dalam
menyelesaikan tugas akhir.
3. Ibu Dr. Masiyah Kholmi, MM. Ak. CA selaku Dosen Pembimbing I yang
telah memberikan bimbingan, arahan dan nasehat untuk kesempurnaan
tugas ini.
4. Bapak Drs. Setu Setyawan, MM selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan nasehat untuk kesempurnaan tugas ini.
5. Pasangan penulis Briptu Arya Geraudy S. dan orang tua Bapak Suratman
S.pd dan Ibu Sustriyani yang tidak pernah lelah untuk memberikan

semangat dan doa kepada penulis untuk kelancaraan pengerjaan skripsi ini.
6. Semua teman-teman di Fakultas Ekonomi dan Bisnis angkatan 2012, temanteman seperjuangan S1 Akuntansi 2012. Terimakasih atas dukungan dan
bantuannya yang sangat berarti.

7. Dan semua pihak dan teman-teman yanng tidak bisa penulis sebutkan satupersatu terimakasih atas bantuan, dorongan, masukan dan doa sehingga
tugas akhir ini bisa diselesaikan oleh penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka
saran dan kritik yanng konstruktif dari semua pihak yang sangat diharapkan demi
penyempurnaan selanjutnya dan semoga skripsi ini bisa memberi manfaat untuk
penelitian selanjutnya.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua urusan dan
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis
dan para pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT meridhoi semua usaha
penulis dan dicatat sebagai ibadah disisi-Nya, amin.
Malang, 06 Oktober 2016

Asmaul Khusna

DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vi
DAFTAR TABE ......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1-4
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5
C. Batasan Masalah ................................................................................. 5
D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5
E. Maanfaat Penelitian............................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu ...................................................... 6-7
B. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban ........................... 7-9
2. Manfaat dan Tujuan Akuntansi Pertanggungjawaban ........ 9-11
3. Konsep Akuntansi Pertanggungjawaban ............................. 11-12
4. Syarat-syarat Akuntansi Pertanggungjawaban ................... 12-16
5. Pengertian Pusat Pertanggungjawaban ................................ 16-20
6. Pengertian Pusat Biaya ............................................................... 20

7. Pengertian Anggaran ................................................................... 21
8. Pengertian Kinerja.................................................................. 22-23
9. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja ............................... 23-24
10. Selisih ...................................................................................... 25-27

BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian............................................................................... 28
B. Jenis Penelitian.................................................................................. 28
C. Jenis dan Sumber Data .................................................................... 28
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 28-29
E. Teknik Analisis Data ........................................................................ 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
1. Sejarah Perusahaan ....................................................................... 30
2. Struktur Organisasi .................................................................. 31-32
B. Penyajian Data
1. Sistem Penganggaran Biaya Produksi..................................... 33-34
2. Klasifikasi Kode Rekening ............................................................ 42
3. Laporan Pertanggungjawaban ................................................ 43-44
C. Analisis Data

1. Struktur Organisasi ....................................................................... 51
2. Penyusunan Anggaran .............................................................. 51-52
3. Klasifikasi Kode Rekening ....................................................... 52-53
4. Biaya Terkendali dan Tidak Terkendali ................................. 53-56
5. Laporan Pertanggungjawaban ................................................ 56-60
D. Pembahasan ...................................................................................... 61
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 62-63
B. Saran ........................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
LAMPIRAN ....................................................................................................

DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi ............................................................. 32
Gambar 4.2 Bentuk Permintaan Penawaran ......................................... 35
Gambar 4.3 Bentuk Permintaan Pembelian .......................................... 36

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Anggaran dan Realisasi Tubular Fin Heater ...................... 37
Tabel 4.2. Anggaran dan Realisasi Immersion Heater ........................... 38

Tabel 4.3. Anggaran dan Realisasi Bubin Heater ................................... 39
Tabel 4.4. Total Anggaran dan Realisasi Tubular Fin Heater .............. 40
Tabel 4.5. Total Anggaran dan Realisasi Immersion Heater ................. 40
Tabel 4.6. Total Anggaran dan Realisasi Bubin Heater ......................... 41
Tabel 4.7. Laporan Pertanggungjawaban Tubular Fin Heater ........ 45-46
Tabel 4.8. Laporan Pertanggungjawaban Immersion Heater .......... 47-48
Tabel 4.9. Laporan Pertanggungjawaban Bubin Heater .................. 49-50
Tabel 4.10. Klasifikasi Biaya Terkendali dan Tidak Terkendali .......... 55
Tabel 4.11. Laporan Pertanggungjawaban Tubular Fin Heater ......... ..57
Tabel 4.12. Laporan Pertanggungjawaban Tubular Fin Heater ......... ..57
Tabel 4.13.Total Laporan Pertanggungjawaban Tubular Fin Heater ..59
Tabel 4.14.Total Laporan Pertanggungjawaban Immersion Heater .... 60
Tabel 4.15.Total Laporan Pertanggungjawaban Bubin Heater ............ 60
Tabel 4.16. Total Efisiensi/ Inefisiensi Biaya Produksi........................... 61
Tabel 4.17. Anggaran dan Realisasi Volume Produksi .......................... 62

DAFTAR LAMPIRAN
Tabel 4.1. Anggaran dan Realisasi Tubular Fin Heater
Tabel 4.2. Anggaran dan Realisasi Immersion Heater
Tabel 4.3. Anggaran dan Realisasi Bubin Heater

Tabel 4.4. Total Anggaran dan Realisasi Tubular Fin Heater
Tabel 4.5. Total Anggaran dan Realisasi Immersion Heater
Tabel 4.6. Total Anggaran dan Realisasi Bubin Heater
Tabel 4.7. Laporan Pertanggungjawaban Tubular Fin Heater
Tabel 4.8. Laporan Pertanggungjawaban Immersion Heater
Tabel 4.9. Laporan Pertanggungjawaban Bubin Heater
Tabel 4.10. Klasifikasi Biaya Terkendali dan Tidak Terkendali
Tabel 4.11. Laporan Pertanggungjawaban Tubular Fin Heater
Tabel 4.12. Laporan Pertanggungjawaban Tubular Fin Heater
Tabel 4.13.Total Laporan Pertanggungjawaban Tubular Fin Heater
Tabel 4.14.Total Laporan Pertanggungjawaban Immersion Heater
Tabel 4.15.Total Laporan Pertanggungjawaban Bubin Heater
Tabel 4.16. Total Efisiensi/ Inefisiensi Biaya Produksi
Tabel 4.17. Anggaran dan Realisasi Volume Produksi

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N., Govindarajan, Vijay. 2012. Management Control Systems.
Salemba Empat. Jakarta.
Anthony, Robert N., Govindarajan, Vijay. 2009. Management Control Systems.

Salemba Empat. Jakarta.
Atkinson, A. A., et al. 2001. Management Accounting. 3rd ed. Prentice Hall
International, Inc.
Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya, Edisi 14, Buku 2. Salemba empat. Jakarta.
Fauziyah, Elok. 2007. “Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Salah Satu Alat
Penilaian Prestasi Manajer Produksi pada PT. Industri Sandang Nusantara
(Persero) Unit Patal Grati-Pasuruan”. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas
Muhammadiyah Malang. Tidak Dipublikasikan.
Garrison, Ray H. And Eric W. Noreen. 2000. Manajemen Accounting. Diterjemahkan
oleh A. Totok Budisantoso. Salemba Empat. Jakarta.
Hansen, D. R., dan M. M. Mowen. 2005. Akuntansi Manajemen. Edisi Ketujuh.
Terjemahan. Buku I dan II. Salemba Empat. Jakarta.
Hansen, Don R., Mowen, Maryanne M. 2009. Akuntansi Manajerial. Salemba Empat.
Jakarta.
Hasibuan, Melayu S. P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi,
Cetakan Kedua. Bumi Aksara. Jakarta.
Langgeng, S. Yogi 2014. “Ilmu dan Riset Akuntansi”. Vol. 3, No. 6, hlm: 2.
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi Ketiga.
Salemba Empat.Jakarta.
Mulyadi. 2003. Activity Based Cost System. Sistem Informasi Biaya untuk Pengurangan

Biaya, Edisi 6. UPP AMP YPKN. Yogyakarta.
Mulyadi. 2007. Akuntansi Biaya, Edisi 5. Cetakan Kedelapan. UPP STIM YPKN.
Yogyakarta.

Mulyadi. 2008. Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi ke 3.
Salemba Empat, Jakarta.
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Edisi ke 4. ANDI, Yogyakarta.
Matz, Adolph., Usry, Milton ., Hammer, Lawrence H.2008. Perencanaan dan
Pengendalian. Erlangga. Jakarta
Nafarin, M. 2004. Penganggaran Perusahaan. Edisi revisi. Salemba Empat. Jakarta.
Nafirin, M. 2005. Penganggaran Perusahaan. Salemba Empat. Jakarta.
Ratriya, Devana. 2004. “Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Dasar
Penilaian Prestasi Kinerja Manajer Pemasaran PT. Bukit Barisan Permai Malang”.
Skripsi.

Fakultas

Ekonomi,

Universitas


Muhammadiyah

Malang.

Tidak

Dipublikasikan.
Rompas, L. Herlini 2015. “ Penerapan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban”.
Vol.3, No.3, hlm: 879.
Setyaningrum, M. Rina, Darmawan, Farid 2009. “ Riset Ekonomi dan Bisnis”. Vol.3,
No.6, hlm: 98.
Samryn, L. M. 2012. Akuntansi Manajemen. (Informasi Biaya Untuk Mengendalikan
Aktivitas Oprasi dan Infestasi) Kencana Prenada Media Group. Jakarta.
Sari, Ika R. 2010. “Analisis Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat
Pengendalian Biaya Produksi dan Penilaian Kinerja Manajer Produksi PT.
Sejahtera Usaha Bersama Jombang”. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas
Muhammadiyah Malang. Tidak Dipublikasikan.
Supriyadi, Eko. 2007. “Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Penilaian Kerja
Manajer Produksi pada Perusahaan Garam Budiono Pamekasan”. Skripsi. Fakultas

Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Malang. Tidak Dipublikasikan.
Sugiri. 2009. Akuntansi Manajemen, Edisi Keempat. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.
Supriyono, R. A, 2001. Struktur Pengendalian Manajemen Edisi Pertama, BPFE,
Yogyakarta
Sriwidodo, U. 2010. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Penilaian
Kinerja Manajer.

Sjahrial, Dermawan dan Djahotman Purba. 2011. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Yuwono., Sony., Sukatno, Edy., Ichsan,Muhammad. 2004. Petunjuk Praktis
Penyusunan Balanced Scoredcard. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Sebuah perusahaan menghendaki adanya organisasi yang baik untuk

keunggulan kompetitif perusahaan. Dengan melihat tumbuh kembangnya dunia
perekonomian yang semakin pesat ini, mengharuskan perusahaan untuk
memandang jauh kedepan guna mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat
mempengaruhi perkembangan perusahaannya (Rompas, 2015). Oleh karena itu,
segala upaya dilakukan oleh perusahaan demi tercapainya keunggulan kompetitif,
salah satunya dengan cara memanfaatkan dan meningkatkan sumber daya manusia
yang dimiliki.
Dengan perkembangan sumber daya manusia menjadi lebih berkualitas
menjadikan sumber daya manusia menjadi yang paling penting dalam suatu
perusahaan, karena dibawah pengelolaan sumber daya manusia yang baik,
pegawai diharapkan dapat melakukan tugas yang diberikan oleh perusahaan
dengan baik dan juga benar sesuai dengan wewenang dan tanggungjawabnya.
Namun dalam hal tersebut seorang pemimpin perusahaan memiliki keterbatasan
dalam mengawasi dan mengendalikan secara langsung dan terus menerus tugas
jalannya perusahaan secara keseluruhan. Untuk itu perlu adanya pemberian
wewenang dan tanggungjawab oleh manajer tingkat atas kepada manajer tingkat
bawah

(Rompas,

2015).

Perusahaan

yang

memiliki

beberapa

pusat

pertanggungjawaban biasanya memilih salah satu dari dua pendekatan untuk
pengambilan keputusan, dimana pendekatan tersebut pendekatan tersentralisasi
dan terdesentralisasi.
Kebanyakan perusahaan berada ditengah kedua pendekatan tersebut, akan
tetapi mayoritas perusahaan cenderung kearah pendekatan desentralisasi. Hal
tersebut dikarenakan apabila perusahaan melakukan sistem desentralisasi maka
dapat memudahkan mengumpulkan, menggunakan informasi dan memfokuskan
manajemen pusat, melatih serta memotivasi para manajer tiap bagian. Dengan

1

2

adanya sistem desentralisasi, maka perusahaan dapat melihat dan menilai kinerja
yang telah dilakukan oleh tiap-tiap pusat pertanggungjawaban yang telah
terdesentralisasi. Penilaian salah satunya dapat dilihat dari sistem akuntansi
pertanggungjawaban.
Akuntansi pertanggungjawaban diterapkan oleh perusahaan-perusahaan
yang telah membagi pusat-pusat pertanggungjawaban secara jelas dan tegas
didalam wewenangnya. Dimana pusat-pusat akuntansi pertanggungjawaban ini
menyusun anggaran biaya atau pendapatan yang dapat mereka kelola sedemikian
rupa dengan memperhatikan tujuan dari perusahaan secara keseluruhan. Hal
tersebut sesuai dengan yang dijelaskan oleh Garrison dan Noreen (2000: 409)
bahwa setiap tingkatan tanggungjawab dalam suatu organisasi harus memberikan
masukan terbaik sesuai dengan bidangnya, dalam suatu sistem kerjasama
penyusunan anggaran agar tujuan perusahaan dapat tercapai secara maksimal.
Masukan terbaik dari setiap manajer tingkat lebih rendah ini tentunya
mengandung informasi yang lebih rinci dan terbaru mengenai kondisi-kondisi
dalam dalam bidang tanggungjawab mereka sendiri dari pada manajer puncak
(Garrison dan Noreen, 2000: 587).
Agar manfaat akuntansi pertanggungjawaban tercapai harus disusun
anggaran setiap tingkatan manajemen, yang dicantumkan dalam laporan
pertanggungjawaban. Laporan tersebut menguraikan perbandingan antara biaya
yang terjadi dengan biaya yang dianggarkan serta penyimpangannya. Selisih
antara anggaran dan realisasi tersebut bisa dijadikan salah satu alat penilaian
kinerja manajer disuatu perusahaan dan juga berfungsi sebagai motivasi bagi
manajer untuk meningkatkan kinerjanya. Laporan pertanggungjawaban harus
dapat menelusuri ketidakefisienan masing-masing komponen, sehingga dapat
dilakukan tindakan perbaikan apabila ditemukan suatu keadaan yang dapat
menyebabkan tujuan yang telah diterapkan tidak tercapai (Langgeng, 2014).
Setiap

pusat

pertanggungjawaban

mempunyai

manajer

yang

bertanggungjawab atas kegiatan yang terjadi didalam pusat yang dipimpinnya,
secara periodik manajer tersebut akan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya

3

pada

pimpinan

perusahaan.

Dari

hasil

kerja

tersebut

manajer

pusat

pertanggungjawaban kemudian dinilai prestasi yang dicapai (Setyaningrum,
2009). Oleh karena itu bahwa akuntansi pertanggungjawaban merupakan hal yang
penting untuk diterapkan, karena dapat menunjang pencapaian tujuan disebuah
perusahaan. Sehubungan dengan itu, penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh mana sistem akuntansi pertanggungjawaban dapat dijadikan
sebagai saran yang efektif bagi pihak manajemen dalam menghasilkan suatu
laporan pertanggungjawaban secara tepat dan akurat untuk dasar penilaian kinerja
manajemen.
Dikatakan bahwa akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem
akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan
biaya dan pendapatan dilakukan sesuai dengan pusat pertanggungjawaban dalam
organisasinya dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok orang yang
bertanggungjawab atas penyimpangan biaya dan pendapatan yang dianggarkan
(Mulyadi: 2010).
Penjelasan diatas peneliti kaitkan dengan penelitian yang telah dilakukan
oleh Ratriya (2004) hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perusahaan sudah
menerapkan syarat dari akuntansi pertanggungjawaban, hanya saja pada bagian
departemen

pemasaran

masih

belum

sepenuhnya

melakukan

akuntansi

pertanggungjawaban, yang berakibat masih banyak terjadi penyimpangan.
Sementara itu hasil penelitian Sari (2010) menunjukkan bahwa penyusunan
anggaran masih belum menyertakan bawahan, serta dalam pengkodean rekening
masih belum memisahkan biaya terkendali dan tidak terkendali, sehingga apabila
diperusahaan terjadi sebuah penyimpangan tidak dapat diketahui siapa yang harus
bertanggungjawab. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Supriyadi
(2007) menunjukkan bahwa perusahaan belum memisahkan klasifikasi biaya
terkendali dan tidak terkendali. Dan hasil penelitian Fauziya (2007) menunjukkan
bahwa perusahaan hanya menerapkan syarat pada struktur organisasi, dimana
perusahaan hanya menerapkan syarat akuntansi pertanggungjawaban mengenai

4

penyusunan anggaran, pengkodean rekening, pemisahan biaya terkendali dan
tidak terkendali serta laporan pertanggungjawaban.
Namun kenyataan diperusahaan CV. Internusa Sidoarjo yang bergerak
dibidang pemanasan mesin untuk pabrik melalui perakitan sudah menerapkan
beberapa syarat akuntansi pertanggungjawaban akan tetapi masih belum
menerapkan syarat akuntansi pertanggungjawaban mengenai pemisahan biaya
terkendali dan tidak terkendali. Hal ini akan berakibat sulitnya untuk di
identifikasi dimana letak penyimpangannya. Oleh karena itu adanya perbedaan
didalam beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu, peneliti
mengambil judul “Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Pada Pusat Biaya
Sebagai Alat Penilaian Kinerja Manajer Produksi”.
Berdasarkan uraian diatas mengenai akuntansi pertanggungjawaban akan
membantu landasan untuk terciptanya suatu sistem penilaian kinerja manajer dari
proses pengendalian dan penilaian prestasi yang melekat pada setiap langkah
perusahaan yang sesuai dengan pusat pertanggungjawaban dalam setiap tingkatan
struktur organisasi, sistem anggaran pusat biaya dan laporan pertanggungjawaban
pada perusahaan. Maka latar belakang masalah yang dijelaskan diatas rumusan
masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana penerapan
akuntansi pertanggungjawaban pada pusat biaya di CV. Internusa?” dengan
tujuan

dari

penelitian

ini

adalah

“Untuk

menganalisis

akuntansi

pertanggungjawaban pada pusat biaya dan apakah diperusahaan sudah
menerapkan syarat akuntansi pertanggungjawaban”.

5

B.

Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada pusat biaya di

CV. Internusa?
C.

Batasan Masalah
Untuk penelitian ini, peneliti hanya membahas perhitungan biaya dibagian

produksi pada bagian divisi peralatan industri.
D.

Tujuan Penelitian

1. Untuk menggambarkan akuntansi pertanggungjawaban pada pusat biaya di
CV. Internusa Sidoarjo
2. Untuk menganalisis apakah didalam perusahaan sudah menerapkan syaratsyarat penerapan akuntansi pertanggungjawaban
E.

Manfaat Penelitian

1. Untuk menambah pengetahuan serta wawasan dan pengalaman mengenai
akuntansi pertanggungjawaban.
2. Dapat menjadi bahan pedoman atau informasi bagi peneliti lainnya yang
hendak melakukan penelitian atau melakukan pembahasan lebih lanjut
mengenai akuntansi pertanggungjawaban.
3. Dapat digunakan sebagai masukan yang berguna bagi perusahaan tentang
penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada pusat biaya sebagai alat
penilaian kinerja manajer.