Persepsi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

78 Pertanian, Perwakilan Tokoh Masyarakat, Badan Penyuluhan Pertanian, dan Petani lada. Berbagai faktor –faktor yang akan ditanggapi oleh para expert dalam kuesioner Analytical Hierarchy Process merupakan hasil penelitian pendahuluan yang merangkum berbagai referensi dan penjaringan berbagai persepsi stakeholders yang terlibat dengan budidaya lada dan pembuat kebijakan pembangunan wilayah. Kemudian faktor-faktor tersebut dilakukan penilaian dalam bentuk perbandingan berpasangan pairwise comparison. Berikut ini diulas persepsi dari masing-masing responden dan persepsi keseluruhan responden terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan perkebunan lada di Kabupaten Belitung.

5.4.1 Persepsi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Berdasarkan persepsi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Kabupaten Belitung, faktor yang paling berpengaruh dalam pengembangan perkebunan lada di Kabupaten Belitung dengan nilai Consistency Ratio CR 0,08 secara berurutan adalah teknologi 0,467, sumberdaya manusia SDM 0,278, lahan 0,129, modal 0,084 dan pasar 0,042. Pembobotan yang berada di atas rata-rata 0,2 adalah teknologi dan sumberdaya manusia SDM. Artinya berdasarkan persepsi anggota DPRD Kabupaten Belitung, teknologi dan SDM merupakan faktor dominan yang sangat penting pengaruhnya dalam upaya pengembangan perkebunan lada. Sumberdaya manusia berpengaruh dalam pengembangan perkebunan lada. Sumberdaya manusia SDM yang berkualitas mampu menerapkan pola budidaya lada yang lebih intensif dengan penerapan teknologi budidaya yang baik. Kemajuan SDM juga akan berpengaruh pada pola pikir untuk maju dan terus berkembang serta memahami akan pentingnya kelestarian lingkungan dalam usaha budidaya lada tersebut. Disamping itu, sinkronisasi teknologi dan SDM memiliki peran penting dalam pengembangan perkebunan lada di Kabupaten Belitung. 79 Gambar 13. Hasil analisis AHP faktor utama berdasarkan persepsi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Dari berbagai faktor-faktor utama yang mempengaruhi pengembangan perkebunan lada, maka selanjutnya dicari urutan kriteria prioritas dari masing- masing faktor utama tersebut. Berikut ini diuraikan urutan prioritas dari masing- masing kriteria dari setiap faktor seperti pada Gambar 14. Gambar 14. Hasil analisis AHP kriteria dari faktor utama berdasarkan persepsi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 0,649 0,279 0,072 0,091 0,758 0,151 0,094 0,167 0,74 0,063 0,672 0,265 0,25 0,069 0,681 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 Teknologi Pengolahan Teknologi Pasca Panen Teknologi Budidaya Ketersediaan Tenaga Kerja Etos Kerja Keterampilan Teknis Budidaya Efisiensi Rantai Pemasaran Penyerapan Produk Kelayakan dan Kestabilan harga Sistem Ijon Pinjaman Dana Pemerintah Modal Pribadi Kesesuaian Lahan Harga Lahan Konversi Lahan 0,467 0,084 0,042 0,278 0,129 Teknologi Modal Pasar SDM Lahan 80 Berdasarkan Gambar 14 dapat diketahui bahwa masing-masing faktor utama yang berpengaruh pada pengembangan perkebunan lada memiliki berbagai kriteria yang terkait dengan faktor tersebut. Kriteria dari faktor lahan yang utama untuk diperhatikan adalah konversi lahan. Kriteria dari faktor modal yang paling penting adalah pinjaman dana pemerintah. Kriteria dari pasar menurut anggota DPRD yang paling penting adalah kelayakan dan kestabilan harga. Sementara etos kerja dan teknologi pengolahan adalah kriteria yang paling penting untuk diperhatikan dari faktor sumberdaya manusia SDM dan teknologi.

5.4.2 Persepsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda