7. Terdapat hubungan antara perilaku cuci tangan dengan kejadian ISPA berulang pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pekalongan Selatan Kota
Pekalongan 8. Terdapat hubungan antara perilaku anggota keluarga merokok dalam rumah
dengan kejadian ISPA berulang pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pekalongan Selatan Kota Pekalongan
9. Terdapat hubungan antara jenis lantai rumah dengan kejadian ISPA berulang pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pekalongan Selatan Kota Pekalongan.
3.4. DEFINISI OPERASIONAL
DAN SKALA
PENGUKURAN VARIABEL
Tabel 3.1: Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
No. Variabel
Definisi operasional Alat Ukur
Kategori Skala
1 2
3 4
5 6
1. Kejadian
ISPA berulang
Infeksi Saluran
Pernafasan Akut ISPA berulang adalah infeksi
pada saluran pernafasan mulai dari rongga hidung
sampai alveoli beserta organ adneksanya sinus,
rongga
telinga dan
pleura yang
ditandai dengan batuk, serak anak
bersuara parau, pilek, panas atau demam, suhu
badan lebih dari 37ºC, sesak nafas yang pernah
dialami sebelumnya pada balita dalam waktu 1
bulan atau paling tidak pernah mengal
ami ≥2 kali periode
ISPA dalam
waktu satu bulan atau ≥6
kali periode dalam 1 tahun Radhyallah, 2009
1. Rekam medis
puskesmas 0:Tidak ISPA
berulang: balita mengalami ISPA
dengan 1 periode dalam waktu 1
bulan atau 6 periode dalam
waktu 1 tahun
1:ISPA berulang:
balita mengalami ISPA dengan ≥2
periode dalam
waktu 1 bulan atau ≥6 periode dalam
waktu 1 tahun Ordinal
2. Pertolongan
persalinan Ibu pada saat persalinan
mempunyai akses
pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan professional
dan dilakukan
di sarana
Kuesioner 0. Ya ditolong
tenaga kesehatan
professional 1.Tidak ditolong
selain tenaga Ordinal
pelayanan kesehatan kesehatan
professional 3.
Status ASI eksklusif
Perilaku ibu balita dalam memberikan
ASI saja
tanpa makanan
dan minuman
lain kepada
bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan
Kuesioner 0. Ya
1. Tidak Depkes RI, 2003.
Ordinal
4. Penimbang
an balita Pe rilaku responden untuk
menimbang balita setiap bulan mulai usia 1-5
tahun sebelum dan pada saat
balita didiagnosa
ISPA 1. Kuesioner
2. Kartu Menuju
Sehat KMS dan
Buku Kesehatan
Ibu Anak KIA
0. Rutin 1 bulan 1 kali
1.Tidak rutin lebih dari 1 bulantidak
melaukan penimbangan
Proverawati A, 2012
Ordinal
5. Status BBLR
Berat bayi pada saat balita lahir kurang dari
2500 gram Kuesioner
0.Tidak ≥2500 g 1.Ya 2500 g
Sadono W, 2005 Ordinal
6. Status
imunisasi Balita diberikan
imunisasi lengkap sesuai usia untuk
mencegah penyakit ISPA.
1. Usia 0 bulan HB 1 2. Usia 1 bulan BCG,
polio 1 3. Usia 2 bulan DPT,
HB kombo 1, polio 2 4. Usia 3 bulan DPT,
HB kombo 2, polio 3 5. Usia 4 bulan DPT,
HB kombo 3, polio 4 6. Usia 9 bulan
campak 1. Kuesioner
2. Kartu Menuju
Sehat KMS dan
Buku Kesehatan
Ibu Anak KIA
0.Lengkap: sudah imunisasi
campak, BCG, DPT
1,2,3,, hepatitis
B 1,2,3
dan polio 1,2,3,4
1.Tidak lengkap
bila ada salah satu
yang belum
Rahyuni, 2009 Ordinal
7. Status gizi
Keadaan balita akibat dari
keseimbangan antara konsumsi dan
penyerapan zat gizi dan penggunaan zat-zat gizi
tersebut oleh
tubuh dalam
kurun waktu
tahun 2013 Supariasa, 2002:18
1. Kuesioner 2. Pemeriksaan
Kartu Menuju
Sehat KMS 0. Gizi lebih titik
berada di pita hijau muda dan
kuning 1. Gizi baik
titik berada di pita warna hijau
muda dan hijau tua
2. Gizi kurang titik berada di pita
warna kuning 3. Gizi buruk titik
berada di garis merah
atau bawah
garis merah
standart WHO-
Ordinal
3.5. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN