Pemanfaatan Tanin dari Kulit Kayu Akasia (Acacia mangium Willd) sebagai Bahan Penyamak Nabati

PEMANFAATAN TANIN DARI KULIT KAYU AKASIA
(Acacia mangiur?~WIId) SEBAGAI BAHAN PENYAMAK NABATI

GANJAR NUGRAI-IA
F 31.1584

1999

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

Sesungguhya disaniping ada kesukaran ada ken~udahan.
Apabila telah selesai fn~engerjakansesuatu pekerjaan) maka bersusah
payahlah ln~engerjakanyang lain) dengan selalu berharap kepada Tuhanmu
f

QS.94 : 6

-8)


Ayah &a Wp&u terchta, kegzi k&&u
tempng & ~emtaaommg w g sht42h
r n e m m b'mb'mgan, do'a d m kas& yamg
~~.

GANJAR NUGRAHA. F 3 1.1584. Pemanfaatan Tanin Dari Kulit Kayu Akasia
(Acacia n7angiun7 Willd) Sebagai Bahan Penyamak Nabati. Dibawah bimbingan

Pada saat ini Indcnesia masih mengimpor bahan penyamak nabati dalam
jumlah yang cukup besar untuk industri penyamakan kulit. Akibat penurunan nilai
rupiah terhadap dollar, harga bahan penyamak nabati di pasaran melonjak beberapa
lcali lipat. Hal tersebut menjadi masalah bagi industri penyamakan kulit karena biaya
produksi yang dibutuhkan menjadi lebih tinggi.
Indonesia yang kaya akan sumber daya alam, banyak sekali menyimpan
sumber tanin sebagai bahan penyamak nabati. Pohon akasia merupakan salah satu
sumber tanin yang sangat potensial. D i Indonesia terdapat banyalc sekali tumbuh
berbagai jellis pohon akasia. Acacia nmangun7 merupakan salah satu jenis pohon
Hutan Tanaman Industri yang dikembangkan untuk digunakan sebagai penunjang
berbagai industri pengolahan kayu di Indonesia.
Berdasarkan data statistik

pengusahaan hutan, luas lahan HTI yang ditanami Acacia n7angiun7 sampai tahun
1997 yaitu 1.127.381 Ha. Kayu Acacia nzangiun7 yang berasal dari HTI digunakan
untuk kayu pertukangan, pulp, kertas, arang dan arang aktif
Pada industri
pengolahan kayu tersebut dihasilkan limbah berupa kulit kayu yang selama ini belum
dimanfaatkan secara optimal. Salah satu alternatif pemanfaatan kulit kayu Acacia
nma17gi11n7adalah dijadikan sebagai sumber tanin bahan penyamak nabati di industri
penyamakan kulit.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memanfaatkan kulit kayu Acacia n7angiun7
sebagai bahan penyamak nabati. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah untuk
mendapatkan kombinasi yang terbaik antara suhu dan waktu ekstraksi yang
menghasilkan ekstrak yang kandungan taninnya paling tinggi serta mengetahui
kualitas kulit hewan yang disamak dengan menggunakan ekstrak tanin kulit Acacia
nmngi7m7 yang dikolnbinasikan dengan bahan penyamak khrom.
Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu proses ekstraksi kulit kayu Acacia
n7angirm7 dan proses penyamakan kulit lapis samak kombinasi. Pada proses ekstraksi
digunakan rancangan faktorial acak lengkap dengan dua faktor dan dua kali ulangan.
Faktor pertama yaitu waktu ekstraksi yang terdiri dari tiga taraf yaitu ekstraksi selama
2, 3 dan 4 jam. Faktor kedua adalah suhu ekstraksi yang terdiri dari dua taraf yaitu
ekstraksi dengan suhu 60 OC dan 70 OC. Analisa yang dilakukan meliputi pengujian

kadar ekstrak dan kadar tanin ekstrak kulit kayu Acacia n7angiunz. Penelitian
dilanjutkan dengan mencoba ekstrak tanin kulit kayu Acacia nlangiunz yang kadar
taninnya paling tinggi untuk digunakan sebagai bahan penyamak untuk membuat
kulit lapis. Proses penyamakan kulit dilakukan dengan mengkombinasikan bahan
penyamak khrom dan ekstrak tanin Acacia ntangunz. Pada proses penyamakan kulit
lapis digunakan rancangan acak lengkap dengan faktornya yaitu konsentrasi bahan
penyamak nabati. Faktor tersebut terdiri dari tiga taraf yaitu konsentrasi 6 %, 12 %
dan 18 %. Analisa yang dilakukan meliputi pengujian sifat fisik dan sifat kimia.
Sifat fisik yang dianalisa yaitu kekuatamtarik, kemuluran kulit dan keretakan rajah

kuiit. S i h i kirnia yang dianaliscr yaiiu kadar ieriiak, k a d a ~air, kadar zat ieriarui dalam
air, kadar abu, kadar khrom dan derajat penyamakan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi yang paling optimum untuk
mengekstraksi tanin kuiit kayu Acacia nzangiunz yaitu pada proses ekstraksi dengan
suhu 70 OC dan waktu 3 jam. Sedangkan pada proses penyamakan kulit lapis samak
kombinasi, tiap-tiap konsentrasi bahan penyamak nabati yang digunakan
menghasiiksn kulit lapis samak kombinasi yang sifat fisik dan sifat kimianya telah
memenuhi sta~idarmutu kulit lapis kambinddomba samak kombinasi. Kekuatan
tariknya berkisar antara 184.3kg/cm2 sampai 201.43 kg/cm2, kemuluran 17% sampai
23 %, keretakan rajah kuiit 9.488 sampai 11.105, kadar lemak 3.21% sampai 3.51%,

kadar air 15.04% sampai 16.8 %, kadar abu 3.325% sampai 4.14% kadar zat terlarut
dalam air 1.59% sampai 1.66%, kadar khrom 1.87% sampai 2.18% dan derajat
penyamakan 49.655% sampai 141.65%. Dalam pelaksanaan proses penyamakan
kulit lebih baik digunakan ekstrak kulit kayu Acacia nzangzunz yang konsentrasinya
6% (kekuatan tarik 184,3 kg/cm2, kemuluran 23 %, kadar air 16.8 %, kadar lemak
3.21%, kadar abu 4.14 %, keretakan rajah 10.74, kadar khrom 2.18% dan derajat
penyamakan 49.655%) untuk menghemat penggunaan ekstrak tanin.

PEMANFAATAN TANIN DARI KULIT KAYU AKASIA
(Acacia inangiuin WCId) SEBAGAI BAHAN PENYAMAK NABATI

Oleh
GANJAR NUGRAFJA

F 31.1584

SKRIPSI
Sebagai salah Satu Syarat untnk Memperoleh Gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Jurusan TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Faftultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

1999

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
PEMANFAATAN TANIN DARI KULIT KAYU AIOiSIA
(Acacia rnartgiurn Willrl) SEBAGAI BAHAN PENYAMAK NABATl

Sebagai salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Jurusan TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor


GANJAR NUGRAHA
F 31.1584

Dosen Pembimbing

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyel~saikanskripsi ini. Skripsi ini merupakan
laporan hasil penelitian di laboratorium Teknologi Hasil Hutan, Fakultas KehutananIPB dan laboratorium Balai Penelitian ICaret, Kulit dan Plastik (BPKKP) Yogyakarta.
Cukup panjang pejuangan yang harus dilalui penulis dalam penyusunan skripsi
ini dan skripsi ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk
itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besamya kepada :
1. Ayah, Ibu dan Kakak-kakakku atas do'a, dorongan dan semangat kepada penulis.

2. Bapak Drs. Fahidin, BSc selaku dosen pembirnbing utama atas segala nasehat,
bimbingan dan pengarahan baik selama penulis kuliah maupun selama penyusunan
skripsi ini.
3 . Bapak Dr. Ir. Meika Syahbana Rusli dan Ir. Ade Iskandar sebagai dosen penguji


yang telah memberikan saran dalam penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Wiwi, Ibu Upik, Pak Atin dan Mas Irfan yang telah membantu selama proses

penelitian.
5. Dini Daniel, Taufik Azis, Handian, Gunadi, Soleh, Warudin, dan Ari Sihasale dan

seluruh anak-anak AI-Azhar yang selalu membantu dan rnemberikan dorongan
moril dan pembuatan skripsi ini.
6. Anwar, Tamsir, Hendra, Yadi serta rekan-rekan di TIN-15 yang telah membantu

dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan laporan ini.