Gaji dan Upah Gaji dan Upah
1. Gaji dan Upah 1. Gaji dan Upah
Gaji dan upah reguler :merupakan kompensasi Gaji dan upah reguler :merupakan kompensasi
reguler yang diberikan perusahaan reguler yang diberikan perusahaan
kepada kepada
karyawan atas usaha fisik stau karyawan atas usaha fisik stau
mental yang mental yang
telah dikerahkannya telah dikerahkannya
meliputi gaji dan upah bruto meliputi gaji dan upah bruto
dikurangi dikurangi
dengan potongan-potongan seperti dengan potongan-potongan seperti
biaya biaya
asuransi kesehatan, PPh karyawan, biaya asuransi kesehatan, PPh karyawan, biaya
asuransi hari tua. asuransi hari tua.
Harga Pokok Pesanan : Harga Pokok Pesanan :
dokumen pokok untuk mengumpulkan waktu dokumen pokok untuk mengumpulkan waktu
kerja karyawan adalah; kerja karyawan adalah;
- Kartu Hadir Clock Card, untuk mencatat jam - Kartu Hadir Clock Card, untuk mencatat jam
hadir karyawan hadir karyawan
- Kartu Jam Kerja Job Time Ticket, untuk - Kartu Jam Kerja Job Time Ticket, untuk
mencatat pemakaian waktu hadir karywan mencatat pemakaian waktu hadir karywan
pabrik pabrik
dalam mengerjakan berbagai pekerjaan dalam mengerjakan berbagai pekerjaan
atau produk. atau produk.
Harga Pokok Proses : Harga Pokok Proses :
dokumen pokok adalah Kartu Hadir karena dokumen pokok adalah Kartu Hadir karena
pekerjaan atau pembuatan produk sama dari pekerjaan atau pembuatan produk sama dari
waktu waktu
kewaktu, sehingga tidak membutuhkan kewaktu, sehingga tidak membutuhkan
Kartu Jam Kartu Jam
Hadir. Hadir.
Tahap 1 Tahap 1
: :
Bagian pembuatan daftar gaji dan upah membuat daftar gaji Bagian pembuatan daftar gaji dan upah membuat daftar gaji
dan upah berdasarkan kartu hadir karyawan baik karyawan dan upah berdasarkan kartu hadir karyawan baik karyawan
produksi, pemasaran maupun administrasi dan umum. produksi, pemasaran maupun administrasi dan umum.
Berdasarkan daftar gaji dan upah dibuat rekapitulasi gaji dan Berdasarkan daftar gaji dan upah dibuat rekapitulasi gaji dan
upah untuk mengelompokkan gaji dan upah menjadi : upah untuk mengelompokkan gaji dan upah menjadi :
- gaji dan upah karyawan pabrik, dirinci berdasarkan - gaji dan upah karyawan pabrik, dirinci berdasarkan
hubungannya dengan produk: hubungannya dengan produk:
upah karyawan langsung upah karyawan langsung
upah karyawan tak langsung upah karyawan tak langsung
- gaji dan upah karyawan administrasi dan umum - gaji dan upah karyawan administrasi dan umum
- gaji dan upah karyawan pemasaran - gaji dan upah karyawan pemasaran
Berdasarkan rekapitulasi gaji dan upah, ayat jurnal yang Berdasarkan rekapitulasi gaji dan upah, ayat jurnal yang
dibuat oleh Bagian Akuntansi : dibuat oleh Bagian Akuntansi :
BDP-BTK BDP-BTK
Rp.xxx Rp.xxx
BOP BOP
xxx xxx
BAU BAU
xxx xxx
Biaya Pemasaran Biaya Pemasaran
xxx xxx
Gaji dan Upah Gaji dan Upah
Rp.xxx Rp.xxx
Idle Time Cost : BTK yang dibayarkan pada saat Idle Time Cost : BTK yang dibayarkan pada saat
karyawan menunggu pekerjaan. karyawan menunggu pekerjaan.
sehingga biaya yang dikeluarkan pada sehingga biaya yang dikeluarkan pada
saat TK menganggur tergolong dalam saat TK menganggur tergolong dalam
BOP. BOP.
Tahap Tahap
2 : 2 :
Berdasarkan daftar gaji dan upah maka Bagian Keuangan Berdasarkan daftar gaji dan upah maka Bagian Keuangan
membuat bukti kas keluar dan cek untuk mengambil uang di membuat bukti kas keluar dan cek untuk mengambil uang di
Bank. Bank.
Ayat jurnal yang dibuat oleh Bagian Akuntansi berdasarkan Ayat jurnal yang dibuat oleh Bagian Akuntansi berdasarkan
daftar gaji dan upah : daftar gaji dan upah :
Gaji dan Upah Gaji dan Upah
Rp.xxx Rp.xxx
Utang PPh karyawan Utang PPh karyawan
Rp.xxx Rp.xxx
Utang Gaji dan Upah Utang Gaji dan Upah
xxx xxx
Setelah mencairkan cek maka uangnya dimasukkan ke amplop Setelah mencairkan cek maka uangnya dimasukkan ke amplop
gaji dan upah tiap karyawan, kemudian oleh juru bayar gaji dan upah tiap karyawan, kemudian oleh juru bayar
dibagikan kepada karyawan dengan menandatangani daftar dibagikan kepada karyawan dengan menandatangani daftar
gaji dan upah bukti telah mengambil upah, yang merupakan gaji dan upah bukti telah mengambil upah, yang merupakan
bukti gaji telah diambil dan merupakan dasar pencatatan oleh bukti gaji telah diambil dan merupakan dasar pencatatan oleh
bagian Akuntansi : bagian Akuntansi :
Utang gaji dan Upah Utang gaji dan Upah
Rp.xxx Rp.xxx
Kas Kas
Rp.xxx Rp.xxx
Tahap 4 Tahap 4
: :
Bagian Akuntansi mencatat penyetoran PPh karyawan ke Kas Bagian Akuntansi mencatat penyetoran PPh karyawan ke Kas
Negara : Negara :
Utang PPh Karyawan Utang PPh Karyawan
Rp.xxx Rp.xxx
Kas Kas
Rp.xxx Rp.xxx
PT ABC memiliki 2 karyawan bernama Tn X dan Ny Y. Daftar gaji dan PT ABC memiliki 2 karyawan bernama Tn X dan Ny Y. Daftar gaji dan
upah dibuat berdasarkan Kartu hadir minggu pertama selama bulan Juni upah dibuat berdasarkan Kartu hadir minggu pertama selama bulan Juni
20xx. Menurut Kartu hadir : 20xx. Menurut Kartu hadir :
- Tn X bekerja selama selama 1 minggu sebanyak 36 jam, dengan - Tn X bekerja selama selama 1 minggu sebanyak 36 jam, dengan
upah Rp. 200,-jam upah Rp. 200,-jam
- Ny Y bekerja sebanyak 36 jam dengan tarif upah Rp. 100,-jam - Ny Y bekerja sebanyak 36 jam dengan tarif upah Rp. 100,-jam
Berdasarkan Kartu jam Kerja, maka penggunaan jam masing-masing Berdasarkan Kartu jam Kerja, maka penggunaan jam masing-masing
karyawan : karyawan :
Penggunaan Waktu Kerja Penggunaan Waktu Kerja
Tn X Tn X
Tn Y Tn Y
Untuk pesanan no 54 Untuk pesanan no 54
10 jam 10 jam
15 jam 15 jam
Untuk pesanan no 80 Untuk pesanan no 80
19 jam 19 jam
15 jam 15 jam
Untuk menunggu persiapan pekerjaan 7 jam Untuk menunggu persiapan pekerjaan 7 jam
6 jam 6 jam
Buatlah : Buatlah :
- Distribusi Upah TKL - Distribusi Upah TKL
- Buat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi - Buat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi
tersebut tersebut
Distribusi upah TKL : Distribusi upah TKL :
Upah karyawan = 36jam x Rp. 200 + 36 jam x Rp. 100 Upah karyawan = 36jam x Rp. 200 + 36 jam x Rp. 100
= Rp. 7.200 + Rp. 3.600 = Rp. 10.800,- = Rp. 7.200 + Rp. 3.600 = Rp. 10.800,-
Didistribusikan : Didistribusikan :
Distribusi Distribusi
BTK BTK
Tn X Ny.Y Tn X Ny.Y
Dibebankan sebagai BTKL : Dibebankan sebagai BTKL :
Pesanan no 54 Pesanan no 54
Rp. 2.000 Rp. 2.000
Rp. 1.500 Rp. 1.500
Pesanan no 80 Pesanan no 80
3.800 3.800
1.500 1.500
Dibebankan sebagai BOP Dibebankan sebagai BOP
1.400 1.400
600 600
Jumlah upah minggu 1 Juni’XX 7.200 Jumlah upah minggu 1 Juni’XX 7.200
3.600 3.600
PPh yang dipotong oleh perusahaan PPh yang dipotong oleh perusahaan
10 dari upah minggu 1 Juni’XX 720 10 dari upah minggu 1 Juni’XX 720
360 360
Jumlah upah bersih yang diterima Jumlah upah bersih yang diterima
karyawan karyawan
6.840 6.840
3.240 3.240
Jurnal Distribusi gaji dan upah berdasarkan rekapitulasi gaji dan upah : Jurnal Distribusi gaji dan upah berdasarkan rekapitulasi gaji dan upah :
BDP-BTK BDP-BTK
Rp. 8.800 Rp. 8.800
BOP BOP
2.000 2.000
Gaji dan Upah Gaji dan Upah
Rp. 10.800 Rp. 10.800
Berdasarkan BKK : Berdasarkan BKK :
Gaji dan Upah Gaji dan Upah
Rp. 10.800 Rp. 10.800
Utang PPh Karyawan Utang PPh Karyawan
Rp. 1.080 Rp. 1.080
Utang Gaji dan upah Utang Gaji dan upah
9.720 9.720
Berdasar daftar gaji dan upah yang telah ditandatangani karyawan : Berdasar daftar gaji dan upah yang telah ditandatangani karyawan :
Utang Gaji dan Upah Utang Gaji dan Upah
Rp. 9.720 Rp. 9.720
Kas Kas
Rp. 9.720 Rp. 9.720
Setoran PPh karyawan ke kas negara : Setoran PPh karyawan ke kas negara :
Utang PPh Karyawan Utang PPh Karyawan
Rp. 1.080 Rp. 1.080
Kas Kas
Rp. 1.080 Rp. 1.080
Insentif : merupakan penghargaan reward atas kinerja Insentif : merupakan penghargaan reward atas kinerja
dan dan
peningkatan produktivitas tenaga kerja peningkatan produktivitas tenaga kerja
berupa berupa
kompensasi tambahan yang kompensasi tambahan yang
diberikan oleh diberikan oleh
perusahaan kepada perusahaan kepada
karyawan, baik individu ataupum karyawan, baik individu ataupum
kelompok. kelompok.
Sehingga tujuan adanya insentif adalah Sehingga tujuan adanya insentif adalah
untuk untuk
merangsang karyawan agar bekerja lebih merangsang karyawan agar bekerja lebih
produktif. produktif.
Cara pemberian insentif antara lain : Cara pemberian insentif antara lain :
1. Insentif satuan dengan jam minimum straight 1. Insentif satuan dengan jam minimum straight
piecework piecework
with guaranteed hourly minimum plan with guaranteed hourly minimum plan
2. Taylor differensial piece rate plan 2. Taylor differensial piece rate plan
straight piecework with guaranteed hourly straight piecework with guaranteed hourly
minimum plan minimum plan
Cara : Cara :
karyawan dibayar atas tarif per jam untuk karyawan dibayar atas tarif per jam untuk
menghasilkan jumlah satuan keluaran output standar menghasilkan jumlah satuan keluaran output standar
jika melebihi jumlah standar tersebut karyawan jika melebihi jumlah standar tersebut karyawan
menerima jumlah upah tambahan sebesar jumlah menerima jumlah upah tambahan sebesar jumlah
kelebihan satuan keluaran diatas standar kali tarif upah kelebihan satuan keluaran diatas standar kali tarif upah
per satuan. per satuan.
tarif upah per satuan = Upah standar per jam dibagi tarif upah per satuan = Upah standar per jam dibagi
dengan satuan keluaran standar per jam dengan satuan keluaran standar per jam
Contoh : Contoh :
Dalam menghasilkan 1 satuan produk dibutuhkan waktu Dalam menghasilkan 1 satuan produk dibutuhkan waktu
15 menit, maka keluaran standar per jam adalah 4 satuan, 15 menit, maka keluaran standar per jam adalah 4 satuan,
jika upah pokok sebesar Rp. 1.000,-jam maka tarif upah jika upah pokok sebesar Rp. 1.000,-jam maka tarif upah
per satuan adalah : Rp 1.000 : 4 = Rp 250. per satuan adalah : Rp 1.000 : 4 = Rp 250.
Karyawan yang tidak dapat menghasilkan jumlah standar Karyawan yang tidak dapat menghasilkan jumlah standar
per jam tetap mendapat upah Rp. 1.000,-jam. per jam tetap mendapat upah Rp. 1.000,-jam.
Karyawan yang bisa menghasilkan 5 atau lebih satuan Karyawan yang bisa menghasilkan 5 atau lebih satuan
produk per jam terdapat kelebihan 1 satuan produk dari produk per jam terdapat kelebihan 1 satuan produk dari
jumlah satuan standar per jam maka upahnya : jumlah satuan standar per jam maka upahnya :
Upah dasar per jam Upah dasar per jam
Rp. 1.000,- Rp. 1.000,-
Insentif : 1 x Rp. 250 Insentif : 1 x Rp. 250
250,- 250,-
Upah yang diterima karyawan per jam Rp. 1.250,- Upah yang diterima karyawan per jam Rp. 1.250,-
Cara : semacam straight piece rate plan dengan Cara : semacam straight piece rate plan dengan
menggunakan menggunakan
tarif tiap potong untuk jumlah tarif tiap potong untuk jumlah
keluaran rendah perjam keluaran rendah perjam
dan tarif tiap potong dan tarif tiap potong
yang lain untuk keluaran tinggi per yang lain untuk keluaran tinggi per
jam jam
Contoh : Contoh :
Karyawan dapat menerima upah Rp. 6.000 per hari Karyawan dapat menerima upah Rp. 6.000 per hari
untuk 8 jam kerja. Jika rata-rata seorang karyawan untuk 8 jam kerja. Jika rata-rata seorang karyawan
dapat menghasilkan 10 satuan per jam, maka upah per dapat menghasilkan 10 satuan per jam, maka upah per
satuan : Rp. 6.000 10 x 8 = Rp. 75,-. satuan : Rp. 6.000 10 x 8 = Rp. 75,-.
Misalnya ditetapkan tarif upah 70,- per satuan untuk Misalnya ditetapkan tarif upah 70,- per satuan untuk
karyawan yang menghasilkan 15 satuan per jam atau karyawan yang menghasilkan 15 satuan per jam atau
kurang dan Rp. 80,- per satuan untuk yang menghasilkan kurang dan Rp. 80,- per satuan untuk yang menghasilkan
18 satuan per jam atau lebih. Sehingga untuk karyawan 18 satuan per jam atau lebih. Sehingga untuk karyawan
yang yang menghasilkan 18 satuanjam mendapat yang yang menghasilkan 18 satuanjam mendapat
upah : Rp. 80 x 18 = Rp. 1.440,- sedangkan yang upah : Rp. 80 x 18 = Rp. 1.440,- sedangkan yang
menghasilkan 10 satuanjam = Rp. 75 x 10 = Rp. 750,- menghasilkan 10 satuanjam = Rp. 75 x 10 = Rp. 750,-
Cara : tergantung alasan-alasan terjadinya lembur, Cara : tergantung alasan-alasan terjadinya lembur,
dapat ditambahkan pada upah TKL dan dapat ditambahkan pada upah TKL dan
dibebankan pada pekerjaan atau departemen dibebankan pada pekerjaan atau departemen
tempat terjadinya lembur tersebut, jika pabrik telah tempat terjadinya lembur tersebut, jika pabrik telah
bekerja pada kapasitas penuh dan pemesan bekerja pada kapasitas penuh dan pemesan
bersedia menerima beban tambahan karena lembut bersedia menerima beban tambahan karena lembut
tersebut. tersebut.
Perlakuan terhadap premi lembur : Perlakuan terhadap premi lembur :
sebagai unsur BOP, atau sebagai unsur BOP, atau
dikeluarkan dari Harga Pokok Produk dan dikeluarkan dari Harga Pokok Produk dan
dianggap sebagai biaya periode period dianggap sebagai biaya periode period
expenses, jika lembur tersebut terjadi karena expenses, jika lembur tersebut terjadi karena
ketidakefisienan atau pemborosan wakti kerja. ketidakefisienan atau pemborosan wakti kerja.
Dalam suatu perusahaan yang berhak menerima Dalam suatu perusahaan yang berhak menerima
uang lembur dan premi lembur adalah jika uang lembur dan premi lembur adalah jika
bekerrja lebih dari 40 jam dalam satu minggu. bekerrja lebih dari 40 jam dalam satu minggu.
Dalam satu minggu seorang karyawan bekerja Dalam satu minggu seorang karyawan bekerja
selama 45 jam dengan tarif upah dalam kerja selama 45 jam dengan tarif upah dalam kerja
biasa dan lembur Rp. 500,- per jam. Premi lembur biasa dan lembur Rp. 500,- per jam. Premi lembur
dihitung sebesar 40 dari tarif upah, maka : dihitung sebesar 40 dari tarif upah, maka :
Jam biasa 40 x Rp. 500 Jam biasa 40 x Rp. 500
= Rp. 20.000,- = Rp. 20.000,-
Lembur 5 x Rp. 500 Lembur 5 x Rp. 500
= 2.500,- = 2.500,-
Premi lembur 5 x 200 Premi lembur 5 x 200
= 1.000,- = 1.000,-
Jumlah upah karyawanminggu Jumlah upah karyawanminggu
= Rp. 23.500,- = Rp. 23.500,-
Biaya-biaya yang berhubungan Biaya-biaya yang berhubungan
dengan TK Labor Related Cost dengan TK Labor Related Cost
Biaya-biaya yang berhubungan dengan Tenaga kerja : Biaya-biaya yang berhubungan dengan Tenaga kerja :
1. Setup Time 1. Setup Time
2. Waktu menganggur Idle Time 2. Waktu menganggur Idle Time
Adalah : waktu yang dibutuhkan sebelum suatu Adalah : waktu yang dibutuhkan sebelum suatu
pabrik pabrik
memulai produksi memulai produksi
Setup Costs biaya pemula poduksi : biaya- biaya Setup Costs biaya pemula poduksi : biaya- biaya
yang yang
dikeluarkan untuk memulai produksi, dikeluarkan untuk memulai produksi,
terdiri dari terdiri dari
pengeluran-pengeluaran untuk pengeluran-pengeluaran untuk
menbuat rancang menbuat rancang
bangun, layout mesin dan bangun, layout mesin dan
peralatan, latihan bagi peralatan, latihan bagi
karyawan serta karyawan serta
kerugian-kerugian yang timbul kerugian-kerugian yang timbul
akibat belum akibat belum
adanya pengalaman. adanya pengalaman.
Biaya pemula produksi dapat diperlakukan dengan Biaya pemula produksi dapat diperlakukan dengan
3 cara : 3 cara :
a. Dimasukkan dalam kelompok BTKL a. Dimasukkan dalam kelompok BTKL
b. Dimasukkan sebagai unsur BOP b. Dimasukkan sebagai unsur BOP
c. Dibebankan kepada pesanan yang bersangkutan. c. Dibebankan kepada pesanan yang bersangkutan.
Jika biaya pemula produksi dapat diidentifikasikan Jika biaya pemula produksi dapat diidentifikasikan
pada pesanan tertentu. pada pesanan tertentu.
Dimasukkan kelompok BTKL dan dibebankan Dimasukkan kelompok BTKL dan dibebankan
langsung pada rekening BDP. langsung pada rekening BDP.
b. b.
Dimasukkan sebagai unsur BOP Dimasukkan sebagai unsur BOP
Dimasukkan unsur BOP, jurnal : Dimasukkan unsur BOP, jurnal :
BOP sesungguhnya BOP sesungguhnya
Rp.xxx Rp.xxx
Kas Kas
Rp.xxx Rp.xxx
Utang Dagang Utang Dagang
xxx xxx
Persediaan Persediaan
xxx xxx
c. Dibebankan kepada pesanan yang c. Dibebankan kepada pesanan yang
bersangkutan bersangkutan
Dimasukkan kelompok sendiri yang terpisah dari Dimasukkan kelompok sendiri yang terpisah dari
BBB,BTKL dan BOP. BBB,BTKL dan BOP.
Biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk Biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
karyawan sewaktu menganggur karena adanya karyawan sewaktu menganggur karena adanya
hambatan-hambatan, kerusakan mesin atau hambatan-hambatan, kerusakan mesin atau
kekurangan pekerjaan dalam suatu proses produksi kekurangan pekerjaan dalam suatu proses produksi
dikelompokkan sebagai : unsur BOP dikelompokkan sebagai : unsur BOP
Contoh : Dalam suatu perusahaan seorang Contoh : Dalam suatu perusahaan seorang
karyawan harus bekerja 48 jam per minggu dengan karyawan harus bekerja 48 jam per minggu dengan
upah Rp. 1.000,-jam. Dari waktu yang upah Rp. 1.000,-jam. Dari waktu yang
ditentukan 8 jam merupakan waktu menganggur ditentukan 8 jam merupakan waktu menganggur
dan sisanya untuk mengerjakan pesanan tertentu. dan sisanya untuk mengerjakan pesanan tertentu.
Jurnal : Jurnal :
BDP-BTKL BDP-BTKL
Rp. 40.000 Rp. 40.000
BOP Sesungguhnya BOP Sesungguhnya
8.000 8.000
Gaji dan Upah Gaji dan Upah
Rp. 48.000 Rp. 48.000