TEKNIK SEORANG KAMERAMEN DALAM MEMPRODUKSI PROGRAM FEATURE `PUSAKA NUSANTARA` EPISODE `SEKATEN SOLO`.

LAPORAN TUGAS AKHIR
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
Jl. Nakula 1 No. 5-11, Semarang, Kode Pos 50131
NIM
Nama
Program Studi
JUDUL (Bhs. Indonesia)

JUDUL (Bhs. Inggris)

: A24.2011.00357
: Farkhan Arief
: Penyiaran-D3
:Teknik Seorang Kameramen Dalam Memproduksi
Program Feature Pusaka Nusantara Episode Sekaten
Solo
: A Cameraman Techniques in Producing Program
Feature Pusaka Nusantara Episode Sekaten Solo

Abstrak (Bhs Indonesia) :

Banyak sebagian masyarakat Indonesia yang masih kecil pengetahuannya tentang
kebudayaan dan tradisi yang dimiliki bangsanya. Bahkan banyak generasigenerasi penerus bangsa yang meninggalkan budaya Indonesia dan lebih condong
ke budaya barat. Hal ini dapat mengakibatkan banyaknya kebudayaan yang ada di
Indonesia terlupakan. Padahal sebenarnya kebudayaan merupakan sesuatu yang
harus di jaga dan dilestarikan karena kebudayaan merupakan jatidiri sebuah
bangsa. Pemilihan program feature televisi yang mengangkat tentang kebudayaan
serta tradisi-tradisi di Indonesia di anggap mampu membuat masyarakat untuk
lebih tertarik dan mencintai budaya yang ada di Indonesia daripada budaya barat.
Dengan alasan tersebut penulis memutuskan untuk membuat sebuah program
feature televisi tentang kebudayaan berjudul “Pusaka Nusantara” Eps Sekaten
Solo. Sekaten merupakan salah satu tradisi yang ada di Indonesia dan masih di
lakukan hingga saat ini. Untuk membuat sebuah program feature tersebut, di
butuhkan kameramen yang kreatif dan cekatan, kameramen mencari shoot gambar
yang baik dan bagus agar informasi yang akan disampaikan kepada pemirsa
merupakan gambar fakta. Kameramen juga harus pandai mengambil gambar yang
maksimal agar pemirsa mudah memahami tontonan tersebut. Laporan proyek
akhir ini akan memberikan nilai positif kepada masyarakat Indonesia. Khususnya
generasi muda yang mulai meninggalkan budayanya. Karena sesungguhnya
kebudayaan merupakan warisan adiluhung dari para leluhur.
Abstrak (Bhs Inggris) :

There are so many Indonesian people that have the lack knowledge about their
traditional culture. In fact, the young generations have left their traditional culture
and they seem prefer the foreign culture. This case can affect the extinction of the
traditional culture in Indonesia. Actully, culture is the legacy that should be
protected and preserved because it reflects on the identity of the nation. Presenting
the television program that discuss the traditional culture in Indonesia isestimated
to be able to make people interest in their own culture rather than the foreign
culture. For that reason, the writer decided to make a television program that
provides the traditional culture in Indonesia entitle “Pusaka Nusantara, Sekaten

Solo” Episode. Sekaten it self is an Indonesian tradition and has been doing until
now. Making the “Pusaka Nusantara” program requires a creative script writer.
The script writer needs to do the research more than once and seek the
information to give the accurate facts to the beholders. Tomake these
featureprogram, required creativeandnimblecameraman, cameraman willlooking
fora good shoot and good images the information presented to the audience will
be a picture facts. Cameraman also must be good at taking the maximum
imagethatviewerseasily understandthespectacle. This final project research will
give the positive value to the Indonesian people, especially the young generation
who already leave their traditional culture, because, actually, the traditional

culture is the precious legacy of the ancestors.
Dekan Fakultas Ilmu Komputer

Dr. Abdul Syukur Drs, MM
NPP 0686.11.1992.017

Verifikator

Nama :
NPP :

Teknik Seorang Kameramen Dalam Memproduksi Program Feature Pusaka
Nusantara Episode Sekaten Solo
Farkhan Arief A24.2011.00357
Penyiaran-D3 | Fakultas Ilmu Komputer | Universitas Dian Nuswantoro Semarang
Abstrak
Sebagian besar masyarakat Indonesia belum begitu banyak pengetahuannya
tentang kebudayaan dan tradisi yang dimiliki bangsanya. Bahkan banyak generasi
penerus bangsa yang meninggalkan budaya Indonesia dan lebih condong ke
budaya barat dan dengan bangsa lain. Hal ini dapat mengakibatkan banyaknya

kebudayaan yang ada di Indonesia terlupakan. Sebenarnya kebudayaan
merupakan sesuatu yang harus di jaga dan dilestarikan karena kebudayaan
merupakan jatidiri sebuah bangsa. Pemilihan program feature televisi yang
mengangkat tentang kebudayaan serta tradisi-tradisi di Indonesia di anggap
mampu membuat masyarakat untuk lebih tertarik dan mencintai budaya yang ada
di Indonesia dari pada budaya barat. Dengan alasan tersebut penulis memutuskan
untuk membuat sebuah program feature televisi tentang kebudayaan berjudul
“Pusaka Nusantara” Eps Sekaten. Sekaten merupakan salah satu tradisi yang ada
di Indonesia dan masih di lakukan hingga saat ini.Untuk membuat sebuah
program feature tersebut, di butuhkan kameramen yang kreatif dan cekatan,
kameramen mencari shoot gambar yang baik dan bagus agar informasi yang akan
disampaikan kepada pemirsa merupakan gambar fakta. Kameramen juga harus
pandai mengambil gambar yang maksimal agar pemirsa mudah memahami
tontonan tersebut.Laporan proyek akhir ini akan memberikan nilai positifkepada
masyarakat Indonesia. Khususnya generasi muda yang mulai meninggalkan
budayanya. Karena sesungguhnya kebudayaan merupakan warisan adiluhung dari
para leluhur.
Kata Kunci

: Kebudayaan, Sekaten, Feature, Penulis Naskah, Televisi


perkembangan

budaya asing mulai menjadi trend saat

zaman yang ada, membuat terjadinya

ini maka tak dapat dihindarkan bahwa

perubahan sosial dan kebudayaan yang

nantinya banyak sebagian masyarakat

ada di masyarakat. Banyak faktor yang

Indonesia yg tidak tahu apa saja tradisi

menyebabkan budaya lokal dilupakan

kebudaayaan yang ada. Tetapi, banyak


dimasa sekarang ini. Seperti, masuknya

juga masyarakat yang masih peduli

budaya asing ke Indonesia telah menjadi

dengan tradisi kebudayaan Indonesia,

tantangan tersendiri bagaimana agar

salah

budaya lokal tetap terjaga di indonesia.

masyarakat terhadap

Dalam hal ini, peran budaya lokal

sekaten yang


diperlukan

dilakukan

Seiring

tengah

dengan

sebagai

penyeimbang

perkembangan

zaman.

di

Bila

satunya

Hadiningrat.

adalah

antusiasme
upacara adat

hingga sekarang masih
oleh Keraton Surakarta

Upacara adat sekaten yang berada

komunikasi

untuk


menyampaikan

di kota dengan julukan “the sprit of java”

informasi,

atau yang biasa disebut dengan kota Solo

Televisi merupakan salah satu media

merupakan festival rakyat tahunan yang

visual dan auditif yang mempunyai

diadakan pada tiap tanggal lima pada

jangkauan yang sangat luas. Mengingat

bulan Jawa Mulud yakni bulan yang


sifatnya

ketiga, sesuai dengan kalender Jawa.

pemirsanya yang tidak mengenal usia

Festival

dan meliputi seluruh lapisan masyarakat

untuk

Sekaten

Solo

merayakan

didedikasikan


yang

dan

terbuka,

hiburan.

cakupan

Nabi

mulai dari anak-anak, remaja, hingga

Muhammad SAW. Biasanya sebulan

orang dewasa. Sehingga menjadikan

sebelum

media televisi sebagai media pembawa

dirayakan

kelahiran

edukasi,

upacara

sekaten

diadakan pasar rakyat atau pasar malam

informasi

yang lengkap dengan wahana permainan

pengaruhnya terhadap perkembangan

serta penjual barang-barang tradisional.

pengetahuan,

Seminggu sebelum acara puncak yaitu

anggota masyarakat dan tata nilai yang

Grebek

penabuhan

ada. Seharusnya dengan adanya televisi

gamelan kyai Guntur bumi dan kyai

sebagai media informasi dan hiburan,

Guntur sari, itu berarti pertanda bahwa

banyak

acara

dimanfaatkan.

Mulud

diadakan

sekaten

telah

dimulai

yang

besar

sikap

sekali

dan

dan

hal

cepat

perilaku

yang

Salah

bisa
satunya

(www.kundharu.staff.uns.ac.id/dunia-

memberikan tontotan yang menarik tapi

diksastrasia/tradisi-sekaten-surakarta)

tetap

menghibur

dan

memberi

Walaupun upacara adat sekaten

informasi, seperti mengenalkan tentang

hanya di lakukan di dua kerajaan di

kebudayaan Indonesia, warisan leluhur

Indonesia yaitu keraton

yang harus tetap dilestarikan.

solo dan

keraton Yogyakarta, upacara itu tetap

Dari penjelasana di atas penulis

merupakan warisan budaya yang harus

bermaksud

dilestarikan

karya menjadi sebuah komponen yang

karena

memiliki

nilai

untuk

membuat

sebuah

sejarah dan makna yang terkandung di

menarik,

dalamnya. Selain itu, dengan adanya

menghibur

upacara

dapat

memutuskan untuk mengemas karyanya

mengenalkan tradisi-tradisi jawa ke

dalam format feature yang berjudul

internasional

“PUSAKA

adat

sekaten

juga

melalui

wisatawan-

mudah

pemirsa.

NUSANTARA”

Salah satu cara untuk melestarikan

berita atau informasi

ada

ringan

melalui

media

Penulis

Episode

Feature didefinisikan sebagai

dan mengenalkan budaya tradisi yang
Indonesia

dan

“SEKATEN SOLO”. Secara umum

wisatawan asing.

di

dipahami,

dapat

dilakukan

televisi.Media

dan

jenis

yang sifatnya

menghibur.

Untuk

memproduksi feature tidaklah mudah

karena

dibutuhkan

data

yang

dengan pasar malamnya.

Puncak

berdasarkan fakta, memiliki ketajaman

perayaan Sekaten di Solo ditandai

dalam memandang dan menghayati

dengan diadakannya Grebeg Mulud,

suatu

mampu

Dua tumpeng raksasa tersebut diarak

menonjolkan suatu hal yang meski

dari Keraton Surakarta menuju Masjid

umum

Agung.

peristiwa.

namun

Serta

belum

terungkap

seutuhnya yaitu sisi humanisme. (Andi

Treatment

Fachrudin,

1.

Color Bar

2.

Identitas Karya

berformat

3.

Countdown

feature merupakan salah satu cara untuk

4.

Highlight

mengahadapi persaingan televisi, karena

5.

Opening Tune “Pusaka Nusantara”

feature

Segmen 1

Dasar-Dasar

Produksi

Televisi,2012)
Selain

itu

program

dianggap

counter

mampu

program

menjadi

yang

dapat

1.

Tredmark kota Solo – Ilustrasi
musik gamelan, narasi

menyuguhkan kegiatan manusia seharihari pada umumnya yang membutuhkan

2.

Suasana Keraton Solo - Narasi

interaksi, rekreasi, dan pengetahuan

3.

Suasana Sekaten Solo - Narasi

Sinopsis

4.

Suasana Pasar Malem Sekaten –

Program Acara “Pusaka Nusantara”

Narasi

Episode “Sekaten Solo” yang berdurasi

Segmen 2

kurang lebih 20 menit menceritakan

1.

Agung Keraton Solo – Narasi

tentang sebuah kebudayaan yang masih
dilestarikan hingga saat ini. Sebuah

Suasana Sekaten, Suasana Masjid

2.

tradisi yang masih dilakukan oleh

Insert

Kanjeng



Winarno

Statement

masyarakat jawa. Sekaten merupakan

3.

Suasana Sekaten

salah satu tradisi yang sudah ada sejak

4.

Close Up Kanjeng Win- Statement

zaman kerajaan Islam pertama di Pulau

5.

Suasana Pengeluaran Gamelan

Jawa yaitu Kerajaan Demak. Tradisi

6.

Suasana Saat jamasan

tersebut terus dipertahankan hingga saat
ini. Festival Sekaten dimulai ketika dua
gamelan yaitu Kyai Guntur Madu dan

Segmen 3

Kyai

1.

Guntur

Sari

mulai

ditabuh.

Perayaan Sekaten dimeriahkan dengan
berbagai

pertunjukan

pameran

benda-benda

tradisi
pusaka

serta
di

keraton. Selain rangkaian upacara dan
tradisi,

sekaten

juga

diramaikan

Suasana abdi dalem merangkai
gunungan

2. Suasana
menyiapkan
Gondorasan

abdi
sesaji

dalem
di

3. Arak-arakan

gunungan dari

keraton ke Masjid Agung
4. Puncak

acara

Mulud” - Narasi

“Grebeg

5. Gunungan – Narasi
6. Credit tittle

DAFTAR PUSTAKA
SUMBER BUKU :
Adi Badjuri, 2010, Jurnalistik Televisi, Yogyakarta: Graha Ilmu
Andi Facrudin,2012, Dasar-Dasar Produksi Televisi, Jakarta : Gramedia
Budiono Satoto, 1987, Simbolisme dalam Budaya Jawa , Yogyakarta : Hanindita
Grahawidia
Ciptono Setyobudi,2006, Teknologi Broadcasting TV, Yogyakarta: Graha ilmu
Edward B. Taylor, 1871, primitive culture Researches Into the Development of
Mythology, Philosophy, Religion, Art, and Custom, J. Murray
Elizabeth Lutters, 2004, Kunci Sukses Menulis Skenario, Jakarta : Grasindo
Elvinaro, 2007, Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung : Simbiosa.
Rekatama Media
Jos Van Der Valk, 1992 Mengarang Naskah Video, Kanisius, Jakarta
Koentjaraningrat, 1974, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta : Aksara Baru
Supanto, 1982, Direktorat Sejarah & Nilai Tradisional Balai Penelitian sejarah dan
Budaya, Yogyakarta
Sutrisno, 1996, Pedoman praktis penulisan skenario Televisi dan Video : PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia,
Syahputra, 2006, Jurnalistik Infotainment, Yogyakarta : Pilar media
Wibowo. 2007. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus
SUMBER WEB :
http://kundharu.staff.uns.ac.id/dunia-diksastrasia/tradisi-sekaten-surakarta/
http://www.google.com/Tips dan trik menulis skenario TV/25-05-2007/part-1
/03/03/2009/