TEKNIK SEORANG KAMERAMEN DALAM MEMPRODUKSI PROGRAM FEATURE `PUSAKA NUSANTARA` EPISODE `SEKATEN SOLO`.
LAPORAN TUGAS AKHIR
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
Jl. Nakula 1 No. 5-11, Semarang, Kode Pos 50131
NIM
Nama
Program Studi
JUDUL (Bhs. Indonesia)
JUDUL (Bhs. Inggris)
: A24.2011.00357
: Farkhan Arief
: Penyiaran-D3
:Teknik Seorang Kameramen Dalam Memproduksi
Program Feature Pusaka Nusantara Episode Sekaten
Solo
: A Cameraman Techniques in Producing Program
Feature Pusaka Nusantara Episode Sekaten Solo
Abstrak (Bhs Indonesia) :
Banyak sebagian masyarakat Indonesia yang masih kecil pengetahuannya tentang
kebudayaan dan tradisi yang dimiliki bangsanya. Bahkan banyak generasigenerasi penerus bangsa yang meninggalkan budaya Indonesia dan lebih condong
ke budaya barat. Hal ini dapat mengakibatkan banyaknya kebudayaan yang ada di
Indonesia terlupakan. Padahal sebenarnya kebudayaan merupakan sesuatu yang
harus di jaga dan dilestarikan karena kebudayaan merupakan jatidiri sebuah
bangsa. Pemilihan program feature televisi yang mengangkat tentang kebudayaan
serta tradisi-tradisi di Indonesia di anggap mampu membuat masyarakat untuk
lebih tertarik dan mencintai budaya yang ada di Indonesia daripada budaya barat.
Dengan alasan tersebut penulis memutuskan untuk membuat sebuah program
feature televisi tentang kebudayaan berjudul “Pusaka Nusantara” Eps Sekaten
Solo. Sekaten merupakan salah satu tradisi yang ada di Indonesia dan masih di
lakukan hingga saat ini. Untuk membuat sebuah program feature tersebut, di
butuhkan kameramen yang kreatif dan cekatan, kameramen mencari shoot gambar
yang baik dan bagus agar informasi yang akan disampaikan kepada pemirsa
merupakan gambar fakta. Kameramen juga harus pandai mengambil gambar yang
maksimal agar pemirsa mudah memahami tontonan tersebut. Laporan proyek
akhir ini akan memberikan nilai positif kepada masyarakat Indonesia. Khususnya
generasi muda yang mulai meninggalkan budayanya. Karena sesungguhnya
kebudayaan merupakan warisan adiluhung dari para leluhur.
Abstrak (Bhs Inggris) :
There are so many Indonesian people that have the lack knowledge about their
traditional culture. In fact, the young generations have left their traditional culture
and they seem prefer the foreign culture. This case can affect the extinction of the
traditional culture in Indonesia. Actully, culture is the legacy that should be
protected and preserved because it reflects on the identity of the nation. Presenting
the television program that discuss the traditional culture in Indonesia isestimated
to be able to make people interest in their own culture rather than the foreign
culture. For that reason, the writer decided to make a television program that
provides the traditional culture in Indonesia entitle “Pusaka Nusantara, Sekaten
Solo” Episode. Sekaten it self is an Indonesian tradition and has been doing until
now. Making the “Pusaka Nusantara” program requires a creative script writer.
The script writer needs to do the research more than once and seek the
information to give the accurate facts to the beholders. Tomake these
featureprogram, required creativeandnimblecameraman, cameraman willlooking
fora good shoot and good images the information presented to the audience will
be a picture facts. Cameraman also must be good at taking the maximum
imagethatviewerseasily understandthespectacle. This final project research will
give the positive value to the Indonesian people, especially the young generation
who already leave their traditional culture, because, actually, the traditional
culture is the precious legacy of the ancestors.
Dekan Fakultas Ilmu Komputer
Dr. Abdul Syukur Drs, MM
NPP 0686.11.1992.017
Verifikator
Nama :
NPP :
Teknik Seorang Kameramen Dalam Memproduksi Program Feature Pusaka
Nusantara Episode Sekaten Solo
Farkhan Arief A24.2011.00357
Penyiaran-D3 | Fakultas Ilmu Komputer | Universitas Dian Nuswantoro Semarang
Abstrak
Sebagian besar masyarakat Indonesia belum begitu banyak pengetahuannya
tentang kebudayaan dan tradisi yang dimiliki bangsanya. Bahkan banyak generasi
penerus bangsa yang meninggalkan budaya Indonesia dan lebih condong ke
budaya barat dan dengan bangsa lain. Hal ini dapat mengakibatkan banyaknya
kebudayaan yang ada di Indonesia terlupakan. Sebenarnya kebudayaan
merupakan sesuatu yang harus di jaga dan dilestarikan karena kebudayaan
merupakan jatidiri sebuah bangsa. Pemilihan program feature televisi yang
mengangkat tentang kebudayaan serta tradisi-tradisi di Indonesia di anggap
mampu membuat masyarakat untuk lebih tertarik dan mencintai budaya yang ada
di Indonesia dari pada budaya barat. Dengan alasan tersebut penulis memutuskan
untuk membuat sebuah program feature televisi tentang kebudayaan berjudul
“Pusaka Nusantara” Eps Sekaten. Sekaten merupakan salah satu tradisi yang ada
di Indonesia dan masih di lakukan hingga saat ini.Untuk membuat sebuah
program feature tersebut, di butuhkan kameramen yang kreatif dan cekatan,
kameramen mencari shoot gambar yang baik dan bagus agar informasi yang akan
disampaikan kepada pemirsa merupakan gambar fakta. Kameramen juga harus
pandai mengambil gambar yang maksimal agar pemirsa mudah memahami
tontonan tersebut.Laporan proyek akhir ini akan memberikan nilai positifkepada
masyarakat Indonesia. Khususnya generasi muda yang mulai meninggalkan
budayanya. Karena sesungguhnya kebudayaan merupakan warisan adiluhung dari
para leluhur.
Kata Kunci
: Kebudayaan, Sekaten, Feature, Penulis Naskah, Televisi
perkembangan
budaya asing mulai menjadi trend saat
zaman yang ada, membuat terjadinya
ini maka tak dapat dihindarkan bahwa
perubahan sosial dan kebudayaan yang
nantinya banyak sebagian masyarakat
ada di masyarakat. Banyak faktor yang
Indonesia yg tidak tahu apa saja tradisi
menyebabkan budaya lokal dilupakan
kebudaayaan yang ada. Tetapi, banyak
dimasa sekarang ini. Seperti, masuknya
juga masyarakat yang masih peduli
budaya asing ke Indonesia telah menjadi
dengan tradisi kebudayaan Indonesia,
tantangan tersendiri bagaimana agar
salah
budaya lokal tetap terjaga di indonesia.
masyarakat terhadap
Dalam hal ini, peran budaya lokal
sekaten yang
diperlukan
dilakukan
Seiring
tengah
dengan
sebagai
penyeimbang
perkembangan
zaman.
di
Bila
satunya
Hadiningrat.
adalah
antusiasme
upacara adat
hingga sekarang masih
oleh Keraton Surakarta
Upacara adat sekaten yang berada
komunikasi
untuk
menyampaikan
di kota dengan julukan “the sprit of java”
informasi,
atau yang biasa disebut dengan kota Solo
Televisi merupakan salah satu media
merupakan festival rakyat tahunan yang
visual dan auditif yang mempunyai
diadakan pada tiap tanggal lima pada
jangkauan yang sangat luas. Mengingat
bulan Jawa Mulud yakni bulan yang
sifatnya
ketiga, sesuai dengan kalender Jawa.
pemirsanya yang tidak mengenal usia
Festival
dan meliputi seluruh lapisan masyarakat
untuk
Sekaten
Solo
merayakan
didedikasikan
yang
dan
terbuka,
hiburan.
cakupan
Nabi
mulai dari anak-anak, remaja, hingga
Muhammad SAW. Biasanya sebulan
orang dewasa. Sehingga menjadikan
sebelum
media televisi sebagai media pembawa
dirayakan
kelahiran
edukasi,
upacara
sekaten
diadakan pasar rakyat atau pasar malam
informasi
yang lengkap dengan wahana permainan
pengaruhnya terhadap perkembangan
serta penjual barang-barang tradisional.
pengetahuan,
Seminggu sebelum acara puncak yaitu
anggota masyarakat dan tata nilai yang
Grebek
penabuhan
ada. Seharusnya dengan adanya televisi
gamelan kyai Guntur bumi dan kyai
sebagai media informasi dan hiburan,
Guntur sari, itu berarti pertanda bahwa
banyak
acara
dimanfaatkan.
Mulud
diadakan
sekaten
telah
dimulai
yang
besar
sikap
sekali
dan
dan
hal
cepat
perilaku
yang
Salah
bisa
satunya
(www.kundharu.staff.uns.ac.id/dunia-
memberikan tontotan yang menarik tapi
diksastrasia/tradisi-sekaten-surakarta)
tetap
menghibur
dan
memberi
Walaupun upacara adat sekaten
informasi, seperti mengenalkan tentang
hanya di lakukan di dua kerajaan di
kebudayaan Indonesia, warisan leluhur
Indonesia yaitu keraton
yang harus tetap dilestarikan.
solo dan
keraton Yogyakarta, upacara itu tetap
Dari penjelasana di atas penulis
merupakan warisan budaya yang harus
bermaksud
dilestarikan
karya menjadi sebuah komponen yang
karena
memiliki
nilai
untuk
membuat
sebuah
sejarah dan makna yang terkandung di
menarik,
dalamnya. Selain itu, dengan adanya
menghibur
upacara
dapat
memutuskan untuk mengemas karyanya
mengenalkan tradisi-tradisi jawa ke
dalam format feature yang berjudul
internasional
“PUSAKA
adat
sekaten
juga
melalui
wisatawan-
mudah
pemirsa.
NUSANTARA”
Salah satu cara untuk melestarikan
berita atau informasi
ada
ringan
melalui
media
Penulis
Episode
Feature didefinisikan sebagai
dan mengenalkan budaya tradisi yang
Indonesia
dan
“SEKATEN SOLO”. Secara umum
wisatawan asing.
di
dipahami,
dapat
dilakukan
televisi.Media
dan
jenis
yang sifatnya
menghibur.
Untuk
memproduksi feature tidaklah mudah
karena
dibutuhkan
data
yang
dengan pasar malamnya.
Puncak
berdasarkan fakta, memiliki ketajaman
perayaan Sekaten di Solo ditandai
dalam memandang dan menghayati
dengan diadakannya Grebeg Mulud,
suatu
mampu
Dua tumpeng raksasa tersebut diarak
menonjolkan suatu hal yang meski
dari Keraton Surakarta menuju Masjid
umum
Agung.
peristiwa.
namun
Serta
belum
terungkap
seutuhnya yaitu sisi humanisme. (Andi
Treatment
Fachrudin,
1.
Color Bar
2.
Identitas Karya
berformat
3.
Countdown
feature merupakan salah satu cara untuk
4.
Highlight
mengahadapi persaingan televisi, karena
5.
Opening Tune “Pusaka Nusantara”
feature
Segmen 1
Dasar-Dasar
Produksi
Televisi,2012)
Selain
itu
program
dianggap
counter
mampu
program
menjadi
yang
dapat
1.
Tredmark kota Solo – Ilustrasi
musik gamelan, narasi
menyuguhkan kegiatan manusia seharihari pada umumnya yang membutuhkan
2.
Suasana Keraton Solo - Narasi
interaksi, rekreasi, dan pengetahuan
3.
Suasana Sekaten Solo - Narasi
Sinopsis
4.
Suasana Pasar Malem Sekaten –
Program Acara “Pusaka Nusantara”
Narasi
Episode “Sekaten Solo” yang berdurasi
Segmen 2
kurang lebih 20 menit menceritakan
1.
Agung Keraton Solo – Narasi
tentang sebuah kebudayaan yang masih
dilestarikan hingga saat ini. Sebuah
Suasana Sekaten, Suasana Masjid
2.
tradisi yang masih dilakukan oleh
Insert
Kanjeng
–
Winarno
Statement
masyarakat jawa. Sekaten merupakan
3.
Suasana Sekaten
salah satu tradisi yang sudah ada sejak
4.
Close Up Kanjeng Win- Statement
zaman kerajaan Islam pertama di Pulau
5.
Suasana Pengeluaran Gamelan
Jawa yaitu Kerajaan Demak. Tradisi
6.
Suasana Saat jamasan
tersebut terus dipertahankan hingga saat
ini. Festival Sekaten dimulai ketika dua
gamelan yaitu Kyai Guntur Madu dan
Segmen 3
Kyai
1.
Guntur
Sari
mulai
ditabuh.
Perayaan Sekaten dimeriahkan dengan
berbagai
pertunjukan
pameran
benda-benda
tradisi
pusaka
serta
di
keraton. Selain rangkaian upacara dan
tradisi,
sekaten
juga
diramaikan
Suasana abdi dalem merangkai
gunungan
2. Suasana
menyiapkan
Gondorasan
abdi
sesaji
dalem
di
3. Arak-arakan
gunungan dari
keraton ke Masjid Agung
4. Puncak
acara
Mulud” - Narasi
“Grebeg
5. Gunungan – Narasi
6. Credit tittle
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER BUKU :
Adi Badjuri, 2010, Jurnalistik Televisi, Yogyakarta: Graha Ilmu
Andi Facrudin,2012, Dasar-Dasar Produksi Televisi, Jakarta : Gramedia
Budiono Satoto, 1987, Simbolisme dalam Budaya Jawa , Yogyakarta : Hanindita
Grahawidia
Ciptono Setyobudi,2006, Teknologi Broadcasting TV, Yogyakarta: Graha ilmu
Edward B. Taylor, 1871, primitive culture Researches Into the Development of
Mythology, Philosophy, Religion, Art, and Custom, J. Murray
Elizabeth Lutters, 2004, Kunci Sukses Menulis Skenario, Jakarta : Grasindo
Elvinaro, 2007, Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung : Simbiosa.
Rekatama Media
Jos Van Der Valk, 1992 Mengarang Naskah Video, Kanisius, Jakarta
Koentjaraningrat, 1974, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta : Aksara Baru
Supanto, 1982, Direktorat Sejarah & Nilai Tradisional Balai Penelitian sejarah dan
Budaya, Yogyakarta
Sutrisno, 1996, Pedoman praktis penulisan skenario Televisi dan Video : PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia,
Syahputra, 2006, Jurnalistik Infotainment, Yogyakarta : Pilar media
Wibowo. 2007. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus
SUMBER WEB :
http://kundharu.staff.uns.ac.id/dunia-diksastrasia/tradisi-sekaten-surakarta/
http://www.google.com/Tips dan trik menulis skenario TV/25-05-2007/part-1
/03/03/2009/
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
Jl. Nakula 1 No. 5-11, Semarang, Kode Pos 50131
NIM
Nama
Program Studi
JUDUL (Bhs. Indonesia)
JUDUL (Bhs. Inggris)
: A24.2011.00357
: Farkhan Arief
: Penyiaran-D3
:Teknik Seorang Kameramen Dalam Memproduksi
Program Feature Pusaka Nusantara Episode Sekaten
Solo
: A Cameraman Techniques in Producing Program
Feature Pusaka Nusantara Episode Sekaten Solo
Abstrak (Bhs Indonesia) :
Banyak sebagian masyarakat Indonesia yang masih kecil pengetahuannya tentang
kebudayaan dan tradisi yang dimiliki bangsanya. Bahkan banyak generasigenerasi penerus bangsa yang meninggalkan budaya Indonesia dan lebih condong
ke budaya barat. Hal ini dapat mengakibatkan banyaknya kebudayaan yang ada di
Indonesia terlupakan. Padahal sebenarnya kebudayaan merupakan sesuatu yang
harus di jaga dan dilestarikan karena kebudayaan merupakan jatidiri sebuah
bangsa. Pemilihan program feature televisi yang mengangkat tentang kebudayaan
serta tradisi-tradisi di Indonesia di anggap mampu membuat masyarakat untuk
lebih tertarik dan mencintai budaya yang ada di Indonesia daripada budaya barat.
Dengan alasan tersebut penulis memutuskan untuk membuat sebuah program
feature televisi tentang kebudayaan berjudul “Pusaka Nusantara” Eps Sekaten
Solo. Sekaten merupakan salah satu tradisi yang ada di Indonesia dan masih di
lakukan hingga saat ini. Untuk membuat sebuah program feature tersebut, di
butuhkan kameramen yang kreatif dan cekatan, kameramen mencari shoot gambar
yang baik dan bagus agar informasi yang akan disampaikan kepada pemirsa
merupakan gambar fakta. Kameramen juga harus pandai mengambil gambar yang
maksimal agar pemirsa mudah memahami tontonan tersebut. Laporan proyek
akhir ini akan memberikan nilai positif kepada masyarakat Indonesia. Khususnya
generasi muda yang mulai meninggalkan budayanya. Karena sesungguhnya
kebudayaan merupakan warisan adiluhung dari para leluhur.
Abstrak (Bhs Inggris) :
There are so many Indonesian people that have the lack knowledge about their
traditional culture. In fact, the young generations have left their traditional culture
and they seem prefer the foreign culture. This case can affect the extinction of the
traditional culture in Indonesia. Actully, culture is the legacy that should be
protected and preserved because it reflects on the identity of the nation. Presenting
the television program that discuss the traditional culture in Indonesia isestimated
to be able to make people interest in their own culture rather than the foreign
culture. For that reason, the writer decided to make a television program that
provides the traditional culture in Indonesia entitle “Pusaka Nusantara, Sekaten
Solo” Episode. Sekaten it self is an Indonesian tradition and has been doing until
now. Making the “Pusaka Nusantara” program requires a creative script writer.
The script writer needs to do the research more than once and seek the
information to give the accurate facts to the beholders. Tomake these
featureprogram, required creativeandnimblecameraman, cameraman willlooking
fora good shoot and good images the information presented to the audience will
be a picture facts. Cameraman also must be good at taking the maximum
imagethatviewerseasily understandthespectacle. This final project research will
give the positive value to the Indonesian people, especially the young generation
who already leave their traditional culture, because, actually, the traditional
culture is the precious legacy of the ancestors.
Dekan Fakultas Ilmu Komputer
Dr. Abdul Syukur Drs, MM
NPP 0686.11.1992.017
Verifikator
Nama :
NPP :
Teknik Seorang Kameramen Dalam Memproduksi Program Feature Pusaka
Nusantara Episode Sekaten Solo
Farkhan Arief A24.2011.00357
Penyiaran-D3 | Fakultas Ilmu Komputer | Universitas Dian Nuswantoro Semarang
Abstrak
Sebagian besar masyarakat Indonesia belum begitu banyak pengetahuannya
tentang kebudayaan dan tradisi yang dimiliki bangsanya. Bahkan banyak generasi
penerus bangsa yang meninggalkan budaya Indonesia dan lebih condong ke
budaya barat dan dengan bangsa lain. Hal ini dapat mengakibatkan banyaknya
kebudayaan yang ada di Indonesia terlupakan. Sebenarnya kebudayaan
merupakan sesuatu yang harus di jaga dan dilestarikan karena kebudayaan
merupakan jatidiri sebuah bangsa. Pemilihan program feature televisi yang
mengangkat tentang kebudayaan serta tradisi-tradisi di Indonesia di anggap
mampu membuat masyarakat untuk lebih tertarik dan mencintai budaya yang ada
di Indonesia dari pada budaya barat. Dengan alasan tersebut penulis memutuskan
untuk membuat sebuah program feature televisi tentang kebudayaan berjudul
“Pusaka Nusantara” Eps Sekaten. Sekaten merupakan salah satu tradisi yang ada
di Indonesia dan masih di lakukan hingga saat ini.Untuk membuat sebuah
program feature tersebut, di butuhkan kameramen yang kreatif dan cekatan,
kameramen mencari shoot gambar yang baik dan bagus agar informasi yang akan
disampaikan kepada pemirsa merupakan gambar fakta. Kameramen juga harus
pandai mengambil gambar yang maksimal agar pemirsa mudah memahami
tontonan tersebut.Laporan proyek akhir ini akan memberikan nilai positifkepada
masyarakat Indonesia. Khususnya generasi muda yang mulai meninggalkan
budayanya. Karena sesungguhnya kebudayaan merupakan warisan adiluhung dari
para leluhur.
Kata Kunci
: Kebudayaan, Sekaten, Feature, Penulis Naskah, Televisi
perkembangan
budaya asing mulai menjadi trend saat
zaman yang ada, membuat terjadinya
ini maka tak dapat dihindarkan bahwa
perubahan sosial dan kebudayaan yang
nantinya banyak sebagian masyarakat
ada di masyarakat. Banyak faktor yang
Indonesia yg tidak tahu apa saja tradisi
menyebabkan budaya lokal dilupakan
kebudaayaan yang ada. Tetapi, banyak
dimasa sekarang ini. Seperti, masuknya
juga masyarakat yang masih peduli
budaya asing ke Indonesia telah menjadi
dengan tradisi kebudayaan Indonesia,
tantangan tersendiri bagaimana agar
salah
budaya lokal tetap terjaga di indonesia.
masyarakat terhadap
Dalam hal ini, peran budaya lokal
sekaten yang
diperlukan
dilakukan
Seiring
tengah
dengan
sebagai
penyeimbang
perkembangan
zaman.
di
Bila
satunya
Hadiningrat.
adalah
antusiasme
upacara adat
hingga sekarang masih
oleh Keraton Surakarta
Upacara adat sekaten yang berada
komunikasi
untuk
menyampaikan
di kota dengan julukan “the sprit of java”
informasi,
atau yang biasa disebut dengan kota Solo
Televisi merupakan salah satu media
merupakan festival rakyat tahunan yang
visual dan auditif yang mempunyai
diadakan pada tiap tanggal lima pada
jangkauan yang sangat luas. Mengingat
bulan Jawa Mulud yakni bulan yang
sifatnya
ketiga, sesuai dengan kalender Jawa.
pemirsanya yang tidak mengenal usia
Festival
dan meliputi seluruh lapisan masyarakat
untuk
Sekaten
Solo
merayakan
didedikasikan
yang
dan
terbuka,
hiburan.
cakupan
Nabi
mulai dari anak-anak, remaja, hingga
Muhammad SAW. Biasanya sebulan
orang dewasa. Sehingga menjadikan
sebelum
media televisi sebagai media pembawa
dirayakan
kelahiran
edukasi,
upacara
sekaten
diadakan pasar rakyat atau pasar malam
informasi
yang lengkap dengan wahana permainan
pengaruhnya terhadap perkembangan
serta penjual barang-barang tradisional.
pengetahuan,
Seminggu sebelum acara puncak yaitu
anggota masyarakat dan tata nilai yang
Grebek
penabuhan
ada. Seharusnya dengan adanya televisi
gamelan kyai Guntur bumi dan kyai
sebagai media informasi dan hiburan,
Guntur sari, itu berarti pertanda bahwa
banyak
acara
dimanfaatkan.
Mulud
diadakan
sekaten
telah
dimulai
yang
besar
sikap
sekali
dan
dan
hal
cepat
perilaku
yang
Salah
bisa
satunya
(www.kundharu.staff.uns.ac.id/dunia-
memberikan tontotan yang menarik tapi
diksastrasia/tradisi-sekaten-surakarta)
tetap
menghibur
dan
memberi
Walaupun upacara adat sekaten
informasi, seperti mengenalkan tentang
hanya di lakukan di dua kerajaan di
kebudayaan Indonesia, warisan leluhur
Indonesia yaitu keraton
yang harus tetap dilestarikan.
solo dan
keraton Yogyakarta, upacara itu tetap
Dari penjelasana di atas penulis
merupakan warisan budaya yang harus
bermaksud
dilestarikan
karya menjadi sebuah komponen yang
karena
memiliki
nilai
untuk
membuat
sebuah
sejarah dan makna yang terkandung di
menarik,
dalamnya. Selain itu, dengan adanya
menghibur
upacara
dapat
memutuskan untuk mengemas karyanya
mengenalkan tradisi-tradisi jawa ke
dalam format feature yang berjudul
internasional
“PUSAKA
adat
sekaten
juga
melalui
wisatawan-
mudah
pemirsa.
NUSANTARA”
Salah satu cara untuk melestarikan
berita atau informasi
ada
ringan
melalui
media
Penulis
Episode
Feature didefinisikan sebagai
dan mengenalkan budaya tradisi yang
Indonesia
dan
“SEKATEN SOLO”. Secara umum
wisatawan asing.
di
dipahami,
dapat
dilakukan
televisi.Media
dan
jenis
yang sifatnya
menghibur.
Untuk
memproduksi feature tidaklah mudah
karena
dibutuhkan
data
yang
dengan pasar malamnya.
Puncak
berdasarkan fakta, memiliki ketajaman
perayaan Sekaten di Solo ditandai
dalam memandang dan menghayati
dengan diadakannya Grebeg Mulud,
suatu
mampu
Dua tumpeng raksasa tersebut diarak
menonjolkan suatu hal yang meski
dari Keraton Surakarta menuju Masjid
umum
Agung.
peristiwa.
namun
Serta
belum
terungkap
seutuhnya yaitu sisi humanisme. (Andi
Treatment
Fachrudin,
1.
Color Bar
2.
Identitas Karya
berformat
3.
Countdown
feature merupakan salah satu cara untuk
4.
Highlight
mengahadapi persaingan televisi, karena
5.
Opening Tune “Pusaka Nusantara”
feature
Segmen 1
Dasar-Dasar
Produksi
Televisi,2012)
Selain
itu
program
dianggap
counter
mampu
program
menjadi
yang
dapat
1.
Tredmark kota Solo – Ilustrasi
musik gamelan, narasi
menyuguhkan kegiatan manusia seharihari pada umumnya yang membutuhkan
2.
Suasana Keraton Solo - Narasi
interaksi, rekreasi, dan pengetahuan
3.
Suasana Sekaten Solo - Narasi
Sinopsis
4.
Suasana Pasar Malem Sekaten –
Program Acara “Pusaka Nusantara”
Narasi
Episode “Sekaten Solo” yang berdurasi
Segmen 2
kurang lebih 20 menit menceritakan
1.
Agung Keraton Solo – Narasi
tentang sebuah kebudayaan yang masih
dilestarikan hingga saat ini. Sebuah
Suasana Sekaten, Suasana Masjid
2.
tradisi yang masih dilakukan oleh
Insert
Kanjeng
–
Winarno
Statement
masyarakat jawa. Sekaten merupakan
3.
Suasana Sekaten
salah satu tradisi yang sudah ada sejak
4.
Close Up Kanjeng Win- Statement
zaman kerajaan Islam pertama di Pulau
5.
Suasana Pengeluaran Gamelan
Jawa yaitu Kerajaan Demak. Tradisi
6.
Suasana Saat jamasan
tersebut terus dipertahankan hingga saat
ini. Festival Sekaten dimulai ketika dua
gamelan yaitu Kyai Guntur Madu dan
Segmen 3
Kyai
1.
Guntur
Sari
mulai
ditabuh.
Perayaan Sekaten dimeriahkan dengan
berbagai
pertunjukan
pameran
benda-benda
tradisi
pusaka
serta
di
keraton. Selain rangkaian upacara dan
tradisi,
sekaten
juga
diramaikan
Suasana abdi dalem merangkai
gunungan
2. Suasana
menyiapkan
Gondorasan
abdi
sesaji
dalem
di
3. Arak-arakan
gunungan dari
keraton ke Masjid Agung
4. Puncak
acara
Mulud” - Narasi
“Grebeg
5. Gunungan – Narasi
6. Credit tittle
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER BUKU :
Adi Badjuri, 2010, Jurnalistik Televisi, Yogyakarta: Graha Ilmu
Andi Facrudin,2012, Dasar-Dasar Produksi Televisi, Jakarta : Gramedia
Budiono Satoto, 1987, Simbolisme dalam Budaya Jawa , Yogyakarta : Hanindita
Grahawidia
Ciptono Setyobudi,2006, Teknologi Broadcasting TV, Yogyakarta: Graha ilmu
Edward B. Taylor, 1871, primitive culture Researches Into the Development of
Mythology, Philosophy, Religion, Art, and Custom, J. Murray
Elizabeth Lutters, 2004, Kunci Sukses Menulis Skenario, Jakarta : Grasindo
Elvinaro, 2007, Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung : Simbiosa.
Rekatama Media
Jos Van Der Valk, 1992 Mengarang Naskah Video, Kanisius, Jakarta
Koentjaraningrat, 1974, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta : Aksara Baru
Supanto, 1982, Direktorat Sejarah & Nilai Tradisional Balai Penelitian sejarah dan
Budaya, Yogyakarta
Sutrisno, 1996, Pedoman praktis penulisan skenario Televisi dan Video : PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia,
Syahputra, 2006, Jurnalistik Infotainment, Yogyakarta : Pilar media
Wibowo. 2007. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus
SUMBER WEB :
http://kundharu.staff.uns.ac.id/dunia-diksastrasia/tradisi-sekaten-surakarta/
http://www.google.com/Tips dan trik menulis skenario TV/25-05-2007/part-1
/03/03/2009/