tentang kemampuan komunikasi dalam membuat mahasiswa patuh dan hormat. Karena mayoritas responden menyatakan komunikasi yang sudah berjalan selama
ini dapat membuat patuh dan hormat maka yang dibahas hanyalah yang menjawab dapat membuat patuh dan hormat, yaitu:
1. Sangat cenderung patuh
= 9 x 100 = 16,07
56 2.
Cenderung patuh =
26 x 100 = 46,43 56
3. Kurang cenderung patuh
= 4 x 100 = 7,14
56 4.
Tidak cenderung patuh =
= 0
Dari data di atas dapat dilihat persentase responden yang menjawab cenderung patuh terhadap dosen yang berpenampilan rapi adalah responden yang
paling banyak menyatakan komunikasi yang sudah berjalan selama ini dapat membuat patuh dan hormat terhadap dosen yaitu sebesar 46, 43 .
IV.4. Uji Hipotesis
Setelah data dianalisa menggunakan tabel tunggal dan tabel silang, peneliti selanjutnya melakukan uji hipotesis. Uji hipotesis adalah pengujian data statistik
untuk mengetahui apakah data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Hipotesis ini untuk mengetahui hubungan antara Penggunaan komunikasi verbal
dan nonverbal yang bersifat fatis variabel X dengan Penciptaan komunikasi efektif variabel Y.
Untuk mengukur tingkat hubungan antara variabel tersebut peneliti menggunakan rank spearman atau Spearman Rho koefisien. Spearman Rho
menunjukkan hubungan antara variabel X dan variabel Y yang tidak diketahui sebaran datanya.
Di dalam penelitian ini ada dua hipotesis yang diajukan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Ho: Tidak Terdapat Hubungan antara Penggunaan Komunikasi Verbal dan Nonverbal yang Bersifat Fatis dalam Penciptaan Komunikasi Efektif antara Dosen
dan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU. Ha: Terdapat Hubungan antara Penggunaan Komunikasi Verbal dan
Nonverbal yang Bersifat Fatis dalam Penciptaan Komunikasi Efektif antara Dosen dan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU.
Dari hasil uji hipotesis yang dilakukan melalui program SPSS 11.0. Nonparametic Correlations didapatkan hasil koefisien korelasi
s
r sebesar 0,478, dengan tingkat signifikansi pada level 0,01.
Dengan
s
r = 0,478 atau dibulatkan menjadi 0,48
s
r 0 berarti Hipotesis alternatif Ha diterima dan Hipotesis Nol Ho ditolak. Berdasarkan skala
Guilford diketahui bahwa kedua variabel dalam penelitian ini memiliki hubungan
cukup berarti, karena bila koefisien korelasi sebesar 0, 40 – 0, 70 maka
hubungan kedua variabel cukup berarti. Untuk mengetahui tingkat signifikansi hasil uji hipotesis tersebut, maka
dapat digunakan rumus t
hitung
berikut dengan tingkat signifikansi 0,01, yaitu: t
hitung
2
1 2
s s
r N
r −
− =
2
48 ,
1 2
56 48
, −
− =
2
2304 ,
1 54
48 ,
− =
16632 ,
70 48
, =
t
hitung
020736 ,
4 =
= 4,02
Universitas Sumatera Utara
Tahap selanjutnya adalah membandingkan nilai t
hitung
dengan nilai t
tabel
. Karena jumlah N responden dalam penelitian ini tidak terdapat pada
tabel terlampir, maka untuk mencari nilai digunakan rumus interpolasi, yaitu sebagai berikut :
dicari yang
tabel nilai
bawah tabel
nilai bawah
tabel nilai
atas tabel
nilai dicari
yang tabel
angka bawah
tabel angka
bawah tabel
angka atas
tabel angka
− −
= −
−
tabel
t −
− =
− −
704 ,
2 704
, 2
660 ,
2 56
40 40
60
54,08 - 20 t
tabel
= 0,704 20 t
tabel
= 54,08 – 0,704 = 53,376
t
tabel
= 2,67 Maka nilai t
tabel
dalam penelitian ini dengan N = 56 dan α = 0,01 adalah 2,67.
Berdasarkan penghitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil uji hipotesis pada mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU angkatan 2006 dan 2007
adalah 0,48. Sesuai dengan kaidah dalam Spearman Rho Koefisien bahwa jika r
s
0, maka hipotesis alternatif H
a
diterima. Hasil penghitungan nilai t
hitung
adalah 4,02 dan hasil penghitungan nilai t
tabel
adalah 2, 67. Dari hasil tersebut terdapat perbedaan antara nilai t
hitung
dan t
tabel
dimana nilai t
hitung
t
tabel
yang berarti bahwa antara variabel X dan variabel Y atau dalam hal ini antara Penggunaan Komunikasi Verbal dan Nonverbal Fatis
dalam Penciptaan Komunikasi Efektif memiliki hubungan yang signifikan.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya adalah mencari besarnya kekuatan pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel X ke variabel Y, dengan rumus :
Kp = Rho
2
x 100 Rho = nilai koefisien korelasi
Kp = 0,48
2
x 100 = 23,04
Ini berarti besar kekuatan pengaruh penggunaan komunikasi verbal dan nonverbal fatis dengan penciptaan komunikasi efektif adalah sebesar 23, 04 .
Pembahasan :
Dalam penelitian ini, setelah melalui tahapan analisa data dan dilanjutkan dengan uji hipotesis menggunakan program SPSS 11.0 diperoleh koefisien
korelasi
s
r sebesar 0,478
s
r 0 Ini berarti Hipotesis alternatif Ha diterima dan Hipotesis Nol Ho
ditolak, sehingga Ha: Terdapat Hubungan antara Penggunaan Komunikasi Verbal dan Nonverbal yang Bersifat Fatis dalam Penciptaan Komunikasi Efektif antara
Dosen dan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU. Berdasarkan skala Guilford diketahui bahwa kedua variabel dalam
penelitian ini memiliki hubungan cukup berarti, karena bila koefisien korelasi
sebesar 0, 40 – 0, 70 maka kedua variabel memiliki hubungan cukup berarti. Selanjutnya setelah melakukan tes signifikasi variabel X terhadap
variabel Y diperoleh hasil penghitungan nilai t
hitung
adalah 4,02 dan hasil penghitungan nilai t
tabel
adalah 2, 67. Dari hasil tersebut terdapat perbedaan antara nilai t
hitung
dan t
tabel
dimana nilai t
hitung
t
tabel
yang berarti bahwa antara Penggunaan Komunikasi Verbal dan Nonverbal Fatis dalam Penciptaan
Komunikasi Efektif memiliki hubungan yang signifikan, artinya Penggunaan
Universitas Sumatera Utara
Komunikasi Verbal dan Nonverbal yang Bersifat Fatis dapat Menciptakan Komunikasi yang Efektif antara Dosen dan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP
USU. Setelah itu peneliti mencari besarnya kekuatan pengaruh yang ditimbulkan
oleh variabel X ke variabel Y dan diperoleh hasil 23, 04 . Ini berarti penggunaan komunikasi verbal dan nonverbal fatis dalam
menciptakan komunikasi efektif memiliki pengaruh sebesar 23, 04 . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara Penggunaan Komunikasi Verbal dan Nonverbal Fatis dalam Penciptaan Komunikasi Efektif diantara Dosen dan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU
dimana Penggunaan Komunikasi Verbal dan Nonverbal Fatis tersebut memiliki pengaruh sebesar 23, 04 terhadap Penciptaan Komunikasi Efektif diantara
Dosen dan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa komunikasi verbal seperti; sapaan,
candaan, dan nasihat serta komunikasi nonverbal seperti; intonasi suara yang lembut dan sopan; sentuhan fisik seperti bersalaman, rangkulan; adanya kontak
mata; sikap tubuh yang positif, seperti senyuman, dukungan, responsif, ekspresi wajah ramah; kesemuanya ini memiliki pengaruh dalam menciptakan sebuah
komunikasi efektif.
Seperti yang disebutkan oleh Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss Komunikasi yang efektif, menimbulkan lima hal ; pengertian, kesenangan,
pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik, dan tindakan.
Universitas Sumatera Utara
Adanya kesamaan pengertian diantara dosen dan mahasiswa, perasaaan senang terhadap komunikasi yang terjalin diantara keduanya, hingga
mempengaruhi kecenderungan mahasiswa dalam bersikap yang ditandai dengan adanya hubungan yang semakin baik dan tindakan untuk menghormati dan
mematuhi dosen sebagai wujud nyata dari terciptanya komunikasi efektif dapat dicapai melalui penggunaan komunikasi verbal dan nonverbal yang bersifat fatis
seperti yang telah disebutkan di atas.
Dari hasil uji hipotesis dan tes signifikansi di atas disimpulkan bahwa ada hubungan signifikan yang cukup berarti antara penggunaan komunikasi verbal dan
nonverbal fatis dengan penciptaan komunikasi efektif dimana penggunaan komunikasi verbal dan nonverbal fatis memiliki pengaruh sebesar 23,04
terhadap penciptaan komunikasi efektif .
Ini juga berarti dapat disimpulkan bahwa 76, 96 terciptanya komunikasi efektif diantara dosen dan mahasiswa adalah disebabkan oleh faktor lain, antara
lain faktor psikologis mahasiswa, jenis kelamin, karakteristik mahasiswa, latar belakang keluarga mahasiswa, kondisi dan situasi kampus, akreditasi jurusan serta
kecakapan emosional, spiritual maupun intelektual mahasiswa.
Dalam penelitian ini peneliti mengalami beberapa kendala antara lain:
1. Kurangnya literatur mengenai kajian komunikasi fatis secara
komprehensif, untuk memperolehnya peneliti harus mengirim email kepada salah seorang pengasuh penulis Cambridge Journal
Online dalam bidang Komunikasi, yakni Vladimir Zegarac.
Universitas Sumatera Utara
2. Tertundanya jadwal penyebaran kuesioner karena relatif sukar
menemukan responden mahasiswa angkatan 2006.
Demikian beberapa kendala yang dihadapi peneliti selama melakukan penelitian ini. Selanjutnya adalah kesimpulan dan saran dari peneliti atas
penelitian ini berdasarkan data-data yang diperoleh selama masa penelitian berlangsung.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB V PENUTUP
V.1. Kesimpulan
Berdasarkan keseluruhan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut.
1. Terdapat hubungan antara penggunaan komunikasi verbal dan nonverbal
fatis dengan penciptaan komunikasi efektif di antara dosen dan mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU.
2. Berdasarkan hasil uji hipotesa dengan nilai
s
r = 0, 48 maka dapat dinyatakan bahwa antara komunikasi verbal dan nonverbal fatis dan
penciptaan komunikasi efektif memiliki hubungan yang cukup berarti. Ini berarti terdapat hubungan antara penggunaan komunikasi verbal dan
nonverbal fatis dalam menciptakan komunikasi efektif antara dosen dan mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU.
3. Hasil penghitungan menghasilkan sejumlah data, yakni; nilai koefisien
korelasi sebesar 0,48 ; t
hitung
t
tabel ,
dan besar kekuatan pengaruh 23,04 . Kesemuanya itu berarti bahwa komunikasi verbal dan nonverbal
fatis berperan dalam menciptakan komunikasi efektif antara dosen dan mahasiswa sebesar 23, 04. Ini juga berarti dapat disimpulkan bahwa 76,
96 terciptanya komunikasi efektif antara dosen dan mahasiswa adalah disebabkan oleh faktor lain, antara lain faktor psikologi mahasiswa, jenis
kelamin, karakteristik mahasiswa, latar belakang keluarga mahasiswa,
Universitas Sumatera Utara